Terimakasih atas responnya Pak. Kita udah sering ketemuan sih pak. Cuman saya tentu hafal dengan pak Andang cuman mungkin bapak lupa sama saya. He..he.he.. Saya adalah stafnya pak Yusuf Surachman, kebetulan saya juga satu lab dan satu professor dengan beliau. Saya sudah agak lama nggak menyentuh buku-buku mengenai gas hidrat ini. Pertimbangannya hanya karena faktor prioritas saja. Saya sempat membaca referensi mengenai peluang gas Hidrat dari aspek ekonominya dari beberapa sumber. Agaknya akan masih lama bagi kita untuk bisa berperan dalam penelitian tersebut di Indonesia. Selain komunitasnya kurang, kesempatan saya untuk ikut konferensi khusus gas hidrat ini juga semakin kecil. Seandainya kajian ini sudah semakin jauh, lalu negeri seperti kanada dan jepang atau amerika sudah mampu menguasai teknologi eksploitasi yang cukup ekonomis, mungkin kita baru berhasrat untuk melirik sumber energi yang satu ini. Dari referensi tersebut, agaknya perlu sebuah harga minyak yang cukup tinggi agar potensi gas Hidrat ini dilirik.
Kalau melihat hal yang sama untuk banyak kebijakan di bidang energi di negeri ini. Untuk hal yang sebenarnya kita sudah melangkah agak jauh seperti biofuel, geothermal saja, agaknya masih akan kecil peluang kita untuk mau berfikir dari aspek R&D yang dikawal oleh sebuah kebijakan dan kemauan agar kita sampai kepada penguasaan teknologi dan menjadikannya sebagai sebuah sumber energi dalam skala Industri (Mandiri). Untuk gas Hidrat, wah agaknya akan makin lama lagi. Apalagi dengan harga minyak yang melorot seperti saat ini. Mungkin kita hanya perlu melakukan pekerjaan sampai pada pemetaan distribusinya saja. Lalu, jika tahapan teknologi eksploitasi sudah dikuasai perusahaan minyak, kita tinggal jual data..he.he.he.. Cuman, yah sayang banget, lagi-lagi kita cuman bisa jualan kapling saja. Kembali ke awal tulisan ini. Bicara dari aspek prioritas, akhirnya saya ikutan banting stir membantu pak Yusuf untuk penelitian Simeulue, Gempa, atau Lusi (cuman saya lebih fokus kepada bagaimana memperoleh data baru agar dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah ketimbang mencari akar penyebabnya). Di ruangan kami, ada tumpukan kardus yang berisi data seismik yang mencapai ratusan line. Sementara ada ratusan core yang juga duduk manis di ruang pendinginnya PPGL/tempat lain. Sedikit saja yang berhasil disentuh. Data ini cukup menggoda untuk mulai diolah untuk kemudian mampu mencerahkan kita mengenai rahasia dibalik sekian banyak gempa besar di negeri ini. Saya Juga, membantu pak Ridwan membangun kemampuan kapal seismiknya, yang saya yakin akan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemandirian negeri ini.Kadang saya ngebatin sendiri. Orang pinter, para geologist atau geophysicist di negeri ini buanyak sekali, tapi kayaknya yang mau melirik yang non migas, atau migas dari aspek penguasaan teknologi, agaknya sedikit sekali (Tapi mungkin karena sayanya yang nggak gaul..he.he.he..). Jadi, yaah saya memutuskan untuk jadi makmumnya pak Yusuf dan pak Ridwan saja lah. Saya fikir, ini sumbangsih yang paling signifikan bagi saya saat ini. Hanya saja dari milis ini, saya juga jadi tersadarkan, bahwa negeri ini juga tidak punya banyak ilmuwan yang mengkaji gas Hidrat. Saya punya tanggungjawab yang sifatnya individu (fardhu ain) untuk ikut menerapkan ilmu yang sudah kadung saya peroleh. Sekali lagi, terimakasih telah membuat saya tersadar. On Wed, 2008-11-26 at 17:04 +0700, Andang Bachtiar wrote: > Mas Udrekh,... > Menarik sekali uraian sampeyan soal per-hidrat-an yang sempat sampeyan > pelajari, tekuni, dan yang forum2nya ikut sampeyan datangi. Mustinya > sampeyan juga bisa mulai komunikasi (atau sudah??)dengan Pak Iyung di BPPT > dan juga mas Sanggono di Bandung, supaya potensi-potensi kekuatan > intelektual kita yang kompeten dan concern masalah energi masa depan ini > bisa sinergi dan sama-sama bergerak maju. Sayang sekali kalau ilmu yang > sudah didapat dengan susah payah tidak diaplikasikan. -------------------------------------------------------------------------------- serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... -------------------------------------------------------------------------------- ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------