Pak Agung,
 
"666" bukanlah suatu konsep mistik dalam kalangan Kristen. Ia adalah bilangan seorang manusia, tercatat dalam Kitab Wahyu 13 : 18, "Yang penting di sini ialah hikmat : barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
 
"Binatang" dalam Wahyu di atas dimaksudkan sebagai manusia keji.
 
Dalam Agama Kristen, Kitab Wahyu memuat wahyu-wahyu dari Allah dan Yesus Kristus yang dinyatakan kepada Yohanes, murid Yesus, saat ia berada di Pulau Patmos di kawasan Laut Tengah. Yohanes mencatat semua wahyu itu atas perintah Yesus. Inilah wahyu-wahyu tentang masa sesudah Yohanes sampai kepada Akhir Zaman.
 
Khusus Wahyu 13 mewahyukan tentang akan hadirnya seorang penghujat Allah yang mempunyai kekuasaan dan disembah dunia. Para peneliti menyebutnya sebagai si AntiKristus. Ia mempunyai Nabi Palsunya sendiri yang mempunyai kekuasaan yang akan membuat manusia di dunia menyembah si AntiKristus. AntiKristus dan Nabi Palsunya ini adalah manusia2 yang memperoleh kekuasaan Iblis sehingga dapat memperdaya manusia dengan kuasanya dan manusia dunia menyembahnya. Mereka membuat sistem2 di dunia (keuangan, perekonomian, dsb.) sedemikian rupa sehingga di bawah kuasa mereka. Orang2 yang tak mengikuti dan tunduk kepada sistem mereka akan menderita (Wahyu 13 : 17 "dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya).
 
Mengapa menggunakan lambang "666" untuk si AntiKristus dan Nabi Palsunya ini ? Banyak penafsiran yang dikemukakan para ahli Alkitab. Satu yang saya yakini adalah bahwa "6" dalam Alkitab adalah lambang manusia; Allah dalam Alkitab dilambangkan dengan angka "3". "7" adalah lambang kesempurnaan, "4" adalah lambang dunia, dsb. Maka "666" berarti manusia yang hendak/berlagak menjadi/seperti  Allah (6 -nya 3 x).
 
Simbol "binatang" "666" itu telah muncul di mana-mana dalam transaksi, ada dalam barcode setiap barang di toko2, ada di kartu2 kredit; -tidak akan terlihat tanpa memahami sandinya; dan secara berolok-olok banyak dipakai sebagai nomor kendaraan atau nomor telefon.
 
Apakah "666" itu akan digjaya selamanya ? Tidak. Wahyu 20 : 10 "dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya".
 
Dari ayat itu, perhatikan bahwa ada tiga unsur tergabung dalam "666" : Iblis-binatang-nabi palsu. Binatang adalah AntiKristus, nabi palsu membantunya agar manusia menyembahnya, maka banyak manusia tersesat. Semua ini adalah skenario sang Iblis menjelang zaman akhir. Bagaimana nasib manusia yang tersesat ? Wahyu 20 : 15 "Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu."
 
"Sadarlah dan berjaga-jagalah ! Lawanmu,si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (I Petrus 5 : 8)
 
salam,
awang

--- On Mon, 2/23/09, Agung Mulyo <mas_gago...@yahoo.com> wrote:
From: Agung Mulyo <mas_gago...@yahoo.com>
Subject: Re: [Geo_unpad] 1.650 BC ada apa ?
To: geo_un...@yahoogroups.com
Cc: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>, "Eksplorasi BPMIGAS" <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
Date: Monday, February 23, 2009, 10:09 PM

Pak Awang,

Benar, seperti yang dinyatakan Burak Eldem (Turki) bahwa siklusnya adalah 3.661 tahun. Jadi kalau pak Awang mengatakan bahwa misteri kekacauan yang saya dongengin tepatnya terjadi pada 1.649 BC (bukan 1.650 BC), maka benarlah peristiwa semodel akan terjadi lagi pada 2012.
Angka 666 yang terdapat di atas kepala Daman, apakah itu cerita mistis saja dalam kalangan Nasrani ataukah memang benar terdapat dalam kitab suci ? Sebab dalam Islam pun banyak cerita-cirita mistik yang seolah-olah itu berasal dari ajaran agama.
Tampaknya akan banyak lagi tertuduh sebagai biang kerok terjadinya huru-hara (cheos) di Bumi. Selain Nemesis (kembaran Sang Surya), kini muncul Nibiru (kembaran Bumi), nggak tahu nanti akan ada apa lagi.
Nggak ada salahnya memang, sebab sebagai manusia (ilmuwan) selalu harus terus mencoba mencari kevalidan hukum Kausalitas, yaitu mengenai sebab-akibat. Saya ulangi bahwa upaya ini tidak ada salahnya secara ilmiah, apalagi bila mengacu pada faham Naturalis Religius yang bersandar pada pendapat  Charley Hardwick bahwa seluruh sebab adalah sebab-sebab natural.  Hanya alamlah yang riil, selain itu semu.

Andaikan hipotesis Nibiru itu benar dan akan berulang pada 2012, kita tetap kagak perlu cemas dan khawatir. Siklus boleh terjadi, tapi kondisi dan situasinya tidak akan benar-benar sama.


GGG

 


ยท        



Kirim email ke