> 
Inovatif juga !

Si Abah

Rekan-rekan
Fossil - Lovers yang budiman,
> 
> Mang Okim nggak tahu
apakah  perkumpulan atau fellowship  Fossil Lovers
> telah ada di
negeri kita. Kalau belum ada, semoga ada penggemar atau dosen
> 
mata kuliah paleontologi yang tertarik membina dan mengembangkannya.
> Seperti telah kita ketahui, untuk para pencinta moluska dan
sejenisnya, 
> telah ada perkumpulan hobi yang namanya SOLARIS (
dimotori oleh Bapak
> Bunyamin Dharma yang telah menulis beberapa
buku tentang moluska ).
> Organisasi ini telah maju pesat dan
telah menerbitkan secara berkala
> Berita Solaris yang isinya
berbobot. Nah untuk Fossil Lovers, apa
> kira-kira ada harapan ya
untuk dikembangkan ?????
> 
> Sekedar selingan,  mang Okim
punya  sedikit cerita tentang fosil gigi ikan
> hiu yang mang Okim
koleksi tahun 1998 - 2000. Jumlahnya 4 buah , 
> ditemukan dalam
batu pasir gampingan Formasi Jampang ( Miosen Bawah -
> Tengah
atau 25 - 10 jutaan tahun ). Dari literatur yang mang  Okim miliki,
> fosil gigi ikan hiu ini termasuk dalam  : Phyllum : Chordata ;
Class :
> Chordrichthyes ;  Order : Lamniformes ; Family :
Otodontidae / Mackerel
> Shark ; dan Genus : Carcharocles /
Carcharodon. Kalau deskripsi ini bener,
> alhamdulilah, tetapi 
kalau salah - - - wajar saja karena mang Okim bukan
> ahlinya - -
- ta' iya ( diharap ada rekan-rekan IAGI / SOLARIS yang
>
mengoreksinya ).
> 
> Beberapa hari yang lalu, seorang
rekan mang Okim membawa oleh-oleh 2 gigi
> ikan hiu raksasa yang
katanya didapat dari  hasil barter dengan batu mulia
>
dagangannya. Lokasi barternya di Sangiran. Nah,  mendengar nama
Sangiran
> disebut, langsung mang Okim ingat kisah  profesor asing
yang membeli
> tengkorak manusia dengan tembelan gigi babi hutan.
Mang Okim  kemudian
> mengambil larutan HCL dan diteteskan ke gigi
ikan hiu tersebut yang
> langsung  bereaksi  . Nah setelah
ketahuan  komposisinya yang karbonat,
> maka dapat disimpulkan
bahwa  2 gigi ikan hiu raksasa tersebut tidak
> diragukan lagi
sebagai karya seni rekan-rekan kita di Sangiran ( lihat
> gambar
). Yang hebat dari rekayasa mereka karena gigi ikan hiu tersebut
>
terbuat dari batuan tufa gampingan dan akar giginya  dari tulang fosil
> vertebrata yang kemudian dilapisi dengan semen. Untung saja mang
Okim
> tidak membelinya melainkan dioleh-olehi. Kalau membeli,
tentu ada
> gondoknya juga - - - ta' iya !
> 
>
Itulah sekedar kisah selingan dari mang Okim . Semoga cepat atau lambat
,
> fellowship Fossil Lovers ini bisa berkembang dengan baik,
Amiiin.
> 
> Salam Cinta Fosil,
> Mang Okim
> 
> KETERANGAN  GAMBAR
> 
> Fosil ikan hiu 
berukuran kecil  di bagian bawah ( 4 buah )  adalah fosil
>
beneran yang ditemukan di Tasimalaya Selatan tahun 1998 - 2000 ,
sedangkan
> yang berukuran raksasa adalah hasil rekayasa
>
seniman ukir Sangiran  ( panjang  penggaris mini 10 cm ).
> 
> 
> 
> 
> Sujatmiko
> e-mail :
m...@gemafia.co.id or m...@cbn.net.id
> www.gemafia.co.id
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke