Budiwati/budiman y baik,

Perdebatan tentang pemicu gununglumpur Lusi di kalangan para ahli ternyata belumlah selesai. Baru-baru ini (Maret 2009) di Marine and Petroleum Geology muncul sebuah makalah yang berjudul Strike-slip faulting as a trigger mechanism for overpressure release by piercement structures. Implication for the Lusi mud volcano, Indonesia (Article in Press). Makalah ini ditulis secara kolaboratif oleh A. Mazzini, A. Nermoen, M. Krotkiewski, Y Podladchikov, S. Planke dan H. Svensen.

 

Secara garis besar makalah ini menginvestigasi mekanisme yang bertanggungjawab terhadap pembentukan piercement structures seperti kompleks vent hidrotermal dan mud volcano pada cekungan sedimentasi dan peranan strike-slip fault sebagai mekanisme pemicu terjadinya fluidisasi. Kelahiran tema ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Lusi mud volcano yang sampai sekarang masih menjadi debat yang hangat pada seputaran mekanisme pemicunya. Secara umum ada dua pendapat tentang ini, yaitu, pertama kalangan yang berpendapat bahwa Lusi mud volcano dipicu oleh aktivitas pengeboran pada sumur BJP-1, dan kedua, kalangan yang berpendapat bahwa aktivitas seismik gempabumi Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 telah mereaktivasi patahan Watukosek yang menyebabkan meletusnya gununglumpur Lusi.

 

Meski terbata-bata, saya mencoba mereview makalah ini, dapat dibaca di:

http://annelis.wordpress.com/2009/04/11/debat-makalah-tentang-lusi-seri-6/

 

Ada dua hal;

  1. saya sebenarnya tidak terlalu yakin bahwa saya mengerti makalah ini, karena itu kayaknya akan lebih mantap kalo ada yang lebih kompeten yang membedahnya, terutama pada sesi percobaan analogi yang di laboratorium itu.
  2. kemudian, ini tidak penting, jadi sebaiknya yang ini enggak usah dibaca. Setelah membaca paper ini, saya mulai mengidentifikasi diri saya sebagai pengikut Mazzini dkk, alias lebih percaya bahwa peranan gempabumi Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 2006 sangat signifikan dalam memicu Lusi mud volcano.

 

Selamat akhir pekan.

 
tabik
bosman batubara

Kirim email ke