Hadiah akhir minggu yang mengasyikkan. Malahan dapat istilah baru: pagar-pagar 
percabangan (splays) Sesar Sorong. Bagaimana, kita terima?
Salam,
Yangkung

--- On Fri, 8/5/09, Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com> wrote:


From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
Subject: [iagi-net-l] Sagewin Strait-Sorong Fault :A Geo-Bio Border
To: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>, "Geo Unpad" 
<geo_un...@yahoogroups.com>, "Eksplorasi BPMIGAS" 
<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
Date: Friday, 8 May, 2009, 1:36 PM



Empat pulau terbesar dalam gugusan pulau-pulau di sebelah barat Kepala Burung : 
Waigeo, Batanta, Salawati, Misool suka disebut gugusan Kepulauan Raja Ampat. 
Empat raja ini terpisah menjadi dua kelompok secara geologi. Waigeo-Batanta di 
sebelah utara yang oseanik dan Salawati-Misool di sebelah selatan yang 
kontinen. 

Kedua kelompok dibatasi garis demarkasi berupa sebuah selat yang dalam meskipun 
tidak lebar bernama Selat Sagewin. Sesungguhnya, Selat Sagewin adalah jalur 
sesar besar terkenal di wilayah ini : Sesar Sorong. Sesar Sorong membatasi dua 
pulau terdepan dari kedua kelompok ini : Batanta dan Salawati.

Penyelidikan geologi sejak dulu sampai sekarang menunjukkan bahwa Waigeo dan 
Batanta disusun oleh batuan2 dasar yang berasosiasi dengan oseanik (peridotit, 
dunit, serpentinit, dll.), sementara Salawati dan Misool disusun oleh batuan 
dasar metasedimen yang khas kontinen Australia (Visser dan Hermes, 1962). 
Rekonstruksi tektonik dari beberapa peneliti (misalnya Hall, 2002) menunjukkan 
bahwa Waigeo dan Batanta merupakan pendatang di utara Kepala Burung, berasal 
dari kerak oseanik suatu busur kepulauan di selatan  Pasifik  yang pindah dari 
sebelah timur menuju barat, ke tempatnya sekarang, oleh gerak Sesar Sorong yang 
sinistral. 

Karena pendatang, rupanya mereka tak pernah bisa bersatu dengan penghuni asli 
wilayah ini yaitu Misool dan Salawati. Apalagi, silang-menyilang di gugusan 
pulau-pulau Raja Ampat ini terdapat pagar-pagar percabangan (splays) Sesar 
Sorong yang membentuk laut-laut sempit namun dalam.

Ketidaksamaan geologi antara Waigeo-Batanta dengan Misool-Salawati rupanya 
diikuti pula oleh para penghuninya, dalam hal ini burung atau unggas. 
Penelitian-penelitian biogeografi sejak zaman Alfred Wallace menginjakkan kaki 
di sini pada pertengahan 1860-an sampai buku tebal dua volume tentang ekologi 
Papua yang belum lama ini diterbitkan (Periplus, 2007) menunjukkan demarkasi 
biogeografi ini. Sekali lagi, suatu bukti bahwa geologi mengontrol endemisitas 
biologi.

Di Waigeo dan Batanta ada dua spesies endemik burung cenderawasih, satu 
penghuni pegunungan (Cincinnurus respublica), yang lainnya penghuni dataran 
rendah (Paradisaea rubra). Di samping itu, di perbukitan Waigeo ditemukan 
kalkun besar bernama Aeypodius bruijnii. 

Ke arah Selat Sagewin yang lebarnya 5 km, cenderawasih dan kalkun ini terhenti 
penyebarannya dan digantikan oleh sepupu-sepupu mereka yang berlainan spesies, 
tetapi bergenus sama yang ada di Misool dan Salawati. Cenderawasih pegunungan 
menjadi Cincinnurus magnificus, cenderawasih dataran rendah menjadi Paradisaea 
minor. Di samping itu, Salawati dan Misool juga menerima cenderawasih2 dari 
Kepala Burung, yaitu Casuarius benneti dan Casuarius unappendiculatus. Kedua 
jenis cenderawasih yang disebutkan terakhir tak pernah ditemukan di 
Batanta-Waigeo, lagi-lagi Sesar Sorong dalam bentuk Selat Sagewin membatasi 
penyebarannya.

Apa susahnya buat para cenderawasih ini terbang melintasi Selat Sagewin, 
kemudian saling bercampur, membaurkan demarkasi Batanta dan Salawati. Tetapi, 
tokh tak ditemukan pembauran semacam itu. Mereka tetap tegas terpisah setegas 
liniasi geologi.

Penelitian lebih lanjut untuk flora, ternyata menunjukkan hal yang sama; 
terdapat diferensiasi morfologi dan fisiologi tanaman saat melintasi Sesar 
Sorong. 

Pola perbedaan fauna-flora menyeberangi Selat Sorong di batas antara 
Batanta-Salawati mungkin akan terulang di wilayah ubun-ubun Kepala Burung, yang 
terkenal sebagai Pegunungan Tamrau. Di sini, Sesar Sorong membelah dua 
pegunungan ini : Tamrau Utara yang volkanik oseanik, dan Tamrau Selatan yang 
merupakan kerak kontinental terangkat.

Maka, di sini jalur Sesar Sorong, selain keberadannya ditunjukkan oleh berbagai 
liniasi geologi, ia pun ditunjukkan oleh liniasi biogeografi.

salam,
awang



      

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
tunggulah 'call for paper' utk PIT IAGI ke-38!!!
akan dilaksanakan di Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Reply via email to