Yth Abah Yanto,

Punten Abah, sesuai dengan arahan Pak Sekjen, posting tentang topik ini seharusnya dikirim ke o...@iagi.or.id

Wassalam,
Mang Okim
Sujatmiko
e-mail : m...@gemafia.co.id or m...@cbn.net.id
www.gemafia.co.id

----- Original Message ----- From: "yanto R.Sumantri" <yrs...@rad.net.id>
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Friday, June 05, 2009 12:26 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] PAK MAHMUD: KEPALA SEKOLAH MERANGKAP PEMULUNG





Ma Miko dan Riyadi

Oh ada acara seperti itu
tokh , saya memang tidak sempat lihat detail karena dari awal rasanya kok
ndak sreg ya.
Ya , itulah dunia , mungkin ???????????????? ada
balasan ya (wah saya kejam nih ) , karena saya dengar dari beberapa
penonton setia infotainment bang Helmy lagi diselingkuhin sama isterinya .
Kasihan juga ya !!!!
Bukan mupuas ini mah RI.

Si Abah

_________________________________________________________________________

Pak Miko yang budiman,
Bapak tidak perlu 'kesal'
dengan Pak Mahmud, karena beliau adalah
entertainment object . .
. jadi siapapun mereka pasti akan melakukan hal
yang relatif
sama.

Pak Miko . . . namanya juga GAMES - permainan,
yang dikemas sedemikian
rupa.
Baik miskin maupun kaya,
. . . kalau sudah 'bermain' mereka tidak bisa
dilihat dari
'ketamakan', tetapi lebih menggunakan 'competitive strategy'

.
Tidak jauh dengan permainan anak-anak atau orang tua pada
acara
17-agustusan
. . .


Sayangnya . . . versi Helmy Yahya; selalu mengemas permainan dengan
melibatkan orang-orang miskin -nelongso. Di satu sisi emosi pemirsa
dibawa
hanyut untuk melihat kemiskinan/perjuangan (sebagai
background), namun
diakhiri dengan 'permainan' yang bersifat
'survival' dan 'kegelian' bagi
pemirsa khas gaya entertainment
produk Helmy Yahya.

*"Jadi saya mah . . . sudah
antipati kalau entertainment produk Helmy
Yahya
dan
kebanyakan jenis entertainment tv swasta teh akan bahaya kalau

ditonton
cucu-cucu dan anak-anak termasuk oleh saya pak . . .
suka memicu adrenalin
teu puguh"*


Salam ti penggemar Gamestone, (bukan Games diatas?!)
Slamet
Riyadi


2009/5/19 miko
<m...@cbn.net.id>

 *Rekan-rekan  yang
budiman,*

Acara *Duit Kaget* yang ditayangkan
oleh RCTI  pada hari Minggu  17 Mei
2009 pukul 14.00-15.00
tentang kisah *Pak Mahmud*  yang selain menjabat
sebagai
*Kepala Sekolah Yayasan Pendidikan Islam  Sannatul  Husna* ,

juga sebagai *pemulung di TPS* dekat rumahnya di kawasan Cengkareng ,
Tanggerang , pada awalnya menimbulkan rasa simpati dan  rasa
haru yang
sangat mendalam. Sayang sekali bahwa  menjelang
akhir kisah , rasa
haru  tersebut berubah menjadi  rasa
antipati karena  yang
dipertontonkan
bukanlah
suatu  ketulusan hati melainkan  sifat  ria dan kesombongan

yang
sangat menyebalkan .


Bukanlah rahasia umum di negeri gemah ripah loh jinawi , toto tentrem
karto
raharjo ini , bahwa jabatan sebagai Kepala
Sekolah tidak menjamin  suatu
penghasilan yang mencukupi
untuk mengatasi biaya hidup sehari-hari.
Demikian
jugalah dengan Pak Mahmud yang Kepala Sekolah YPI Sannatul
Husna di
Cengkareng. Hidupnya jauh dari kemewahan ,
rumahnyapun sangat sederhana
bahkan tidak layak untuk
seorang pemangku jabatan terhormat sebagai
Kepala
Sekolah.  Keteguhan imannya untuk tidak melakukan hal-hal yang
haram dan
di
luar kemampuannya memaksa Pak
Mahmud menekan rasa malu dan harga dirinya
 ,

sehingga sepulangnya dari pekerjaan di sekolah, tanpa ragu  melakukan
kegiatan sebagai pemulung . Hal ini dipicu juga oleh
kebutuhan
pengobatan
isterinya yang menderita
kanker dan telah 3 bulan tidak dicek ke dokter
karena tidak
adanya biaya.

Kegiatan Pak Mahmud sebagai
pemulung di Tempat Pembuangan Sampah di
kawasan
Cengkareng ditayangkan dengan sangat baik  oleh kameraman RCTI
dan
reporternya , seorang perempuan remaja yang rupanya elok
menawan. Dengan
 narasinya yang menghanyutkan, para pemirsa
dibuat tak kuasa
menyembunyikan
rasa haru dan
linangan air matanya. Dialog reporter cantik tersebut

dengan
isteri Pak Mahmud yang terbaring tidak berdaya di
kasurnya yang terletak
di
atas lantai, melipat
gandakan rasa haru tersebut.

*Rekan-rekan
Rotarian yang budiman,*
**
Ketika selebritis
*Pak Helmy Yahya* dengan seragam feodalnya muncul di

tayangan sambil  menyerahkan Duit Kaget sebesar *Rp 11.000.000*,- yang
disambut dengan isak tangis  Pak Mahmud dan isteri serta
seorang
puterinya,
di situlah klimak rasa haru
dari para pemirsa. Sungguh sangat
disayangkan

bahwa uang sebesar itu bukannya diinstruksikan untuk pengobatan Ibu
Mahmud ,
melainkan untuk membeli beragam barang
antara lain emas 25 gram ,
kulkas,
kipas
angin, beras 2 karung, dan lain-lain, dan hanya menyisakan uang
tunai
Rp 150.000,-, maka di situlah letak
anti-klimaknya. Hal ini diperparah
dengan ketentuan bahwa
pembelajaan barang-barang tersebut harus
dituntaskan dalam
waktu 30 menit saja dengan ancaman pinalti hangus
untuk
uang yang tersisa.

Perburuan
barang-barang dengan total nilai Rp 11.000.000,-  di atas yang
ditayangkan dengan jelas oleh RCTI menggambarkan betapa
rakusnya manusia
di
muka bumi ini. Tanpa
memikirkan keselamatan jiwanya demi menyelamatkan
Duit
Kaget yang tersisa, Pak Mahmud beberapa kali terlihat jatuh
terjerembab
ke
tanah karena kelelahan.
Beberapa kali pula Pak Mahmud terlihat lunglai
dan
hampir pingsan.  Harga dirinya sebagai Kepala Sekolah di
Yayasan
Pendidikan
Islam tidak dipertimbangkan
dan dicampakkan begitu saja oleh RCTI. Rasa
kagum akan
program RCTI ini mendadak menjadi rasa sebal yang

menyakitkan.
Hal ini diperparah oleh tayangan terakhir
dimana Helmi Yahya meminta
puteri
Pak Mahmud
yang masih sekolah di SLTA untuk menghadap  ke kantornya

dengan
janji akan mendapatkan pekerjaan dan  bukan untuk
membantu kelancaran
 sekolahnya .

Semoga ulasan atas program Duit Kaget dari RCTI di atas
dapat
meningkatkan  kepekaan spiritualisme kita  sehingga
dalam setiap sikap
dan
perbuatan kita , akan
selalu ingat akan Asmaul Husna atau 99 sifat-sifat
Ilahi.
Amiin,

Wassalam,
Miko
**
*KETERANGAN GAMBAR  (langsung dijepret dari
tayangan  RCTI , Minggu, 17
Mei 2009 , pkl. 14-15.000) :*
**
*Atas :* *Di ruang kerjanya, Pak Mahmud
menjelaskan tentang jabatannya
sebagai Kepala Sekolah YPI -
Sannatul Husna.*
*Tengah : **Dengan pakaian feodalnya, Pak
Helmy Yahya menyampaikan Duit
Kaget sebesar Rp 11.000.000,-
yang harus dibelanjakan habis selama 30
menit.

*
*Bawah : **Pak Mahmud disertai isterinya yang konon sedang
menderita
sakit
kanker dan telah 3 bulan tidak
cek ke dokter karena tidak ada biaya,
bergegas ke pusat
pertokoan untuk membelanjakan habis Duit Kaget
sebesar
Rp
11.000.000,- ( membeli emas 25 gram, kulkas, kipas angin,
beras 2
karung,
dan lain-lain ).*










www.gemafia.co.id




--
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to