Sekedar curhat saja bapak, ibu, saudara, saudari:

lagu-lagu daerah, kesenian daerah dan semua hal yang berbau tradisional baik 
secara sadar dan tidak, telah dan sedang 'kami' singkirkan dari kehidupan 
'kami' sehari-hari . . . baru ketika pihak lain mengklaim . . 'kami' ribut, 
'kami' merasa diremehkan, ditelikung dst . . . jangan-janagn atau mungkin si 
reog, si lagu rasa sayange, si keris akan merasa lebih merasa "nyaman" jika 
berada di wilayah kepemilikan mereka, karena akan dirawat dan dipelihara, 
ditempatkan pada tempat yang terhormat dst  oleh mereka . . . meskipun dengan 
argumen apapun tindakan mereka mengklaim yang bukan miliknya tak bisa diterima 
. . tapi pertanyaannya adalah: jika, katakanlah kita berhasil mendapatkan 
kembali klaim atas semua itu, LANTAS (pinjam bahasanya pak Amin Rais) apa 
tindakan kita selanjutnya?? menunggu sampai diklaim pihak lain baru kita 
curahkan perhatian dan energi kita untuk mempertahankannya atau secara sadar 
kita mulai mengiventarisasi, memelihara
 dan menjaganya . . . tantangannya adalah dengan cara apa? siapkah kita mulai 
menggunakan, mengaplikasikan simbol-simbol kebinekaan tersebut dalam kehidupan 
sehari-hari tanpa takut terjerumus dalam label 'primordial'? dst nya . . .

Satu lagi: kalau tidak salah beberapa waktu yang lalu kita (Indonesia) menerima 
semacam pengukuhan dari badan dunia (lupa namanya) tentang " keris adalah 
warisan budaya Indonesia ", kalau tidak salah diliput oleh republika beberapa 
hari/minggu yang lalu . . . .  

STJ




________________________________
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
To: iagi-...@iagi.or.idmestinya 
Sent: Friday, June 5, 2009 10:15:26 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] Ambalat-Kris

coba liat umno flag ... anda mungkin kaget
http://www.google.com/search?q=umno+flag&sourceid=ie7&rls=com.microsoft:en-US&ie=utf8&oe=utf8

RDP

2009/6/5 rumlan dwiyatno <dwisant...@yahoo.com>:
>
> Sedikit menambahkan dan supaya menjadikan perhatian, bila kita perhatikan, 
> maskapai penerbangan singapura, Singapore Airline, banyak sekali menggunakan 
> term "Kris" pada program dan advertisementya, misalnya "Kris Silver", "Kris 
> Flyers", "Kris Shop" dll, dan saya pernah baca di salah satu majalahnya 
> diterangkan bahwa "Kris is Malay Traditional Weapon" (gitulah kira2, kalimat 
> persisnya mungkin bisa dilihat di majalah Singapore Airline).
>
> Dalam benak saya, tentunya yang dimaksud Kris adalah "Keris" dalam bahasa 
> Indonesia, lantas kenapa dikatakan sebagai "Malay Traditional Weapon"? apakah 
> Kris ini juga sudah di klaim sebagai originated di Malaysia ? Atau yang 
> dimaksud Malay adalah Melayu ?
>
> Kita semua tahu, pembuat keris disebut empu ... kita mempunya banyak sekali 
> empu sejak jaman majapahit , empu supo-empu baradah- dan empu yang lain2, dan 
> tidak pernah sekalipun pernah kudengan empu encik siapa gitu ...
> Lantas how come Singapore Airline come to conclusion bahwa "Kris" is Malay 
> traditional Weapon"? kok bukan "Indonesian Traditional Weapon"?
>
> Merupakan fakta juga bahwa di Indonesia dijumpai banyak sekali keris2 yang 
> terkenal seperti "Nagasasra", "Sabuk INten", "Sengkelat", "Crubuk", "Setan 
> Kober" dsb .... apakah di Malaysia juga ada keris2 terkenal? apakah mereka 
> berani kerisnya diadu melawan kerisnya Indonesia? ... he ... he .....
>
> Bukanya lebih tepat kalau dibilang bahwa "Kris is an Indonesian Traditional 
> Weapon" daripada "Kris is a Malay traditional weapon"?
>
> Kayaknya cukup banyak yang harus kita bicarakan dengan tetangga serumpun ini, 
> tentunya, seperti kata pak Awang, siapapun yang akan duduk bersama dengan 
> mereka harus dibekali dengan Pengetahuan dan Data2 yang akurat ...
> Semoga semuanya bisa diselesaikan  dengan baik dan harkat dan martabat bangsa 
> tetap terjaga.
>
> Salam
>
> Dwiyatno
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> --------------------------------------------------------------------------------
> ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
> yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
> 13-14 Oktober 2009
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



-- 
http://rovicky.wordpress.com/2009/05/30/seamount-si-gunung-raksasa-dibawah-laut-1-proses-terbentuknya/

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      

Kirim email ke