Saya cukup tertarik dengan berita di koran tempo Jum'at lalu. Judulnya Gempa 8.9 mengintai.Di dalam tulisan tersebut dikutip pnejelasan Pak Dani dan Pak Sri Widiantoro. Tapi saya agak kurang paham yang mana yang menjadi penjelasan pak Dani, Pak Sri atau tambahan dari redaksi.
Di press release nya IAGI, seingat saya sempat dijelaskan mengenai tidak adanya dasar mengenai adanya kemungkinan ancaman gempa lebih besar (skala 8?), yang menurut interpretasi saya sepertinya hal tersebut merupakan respon kepada pernyataan pak Iyung di televisi. Saya sendiri juga kurang memahami bagaimana kita memahami apakah sebuah proses gempa di segmen atau area tertentu sudah sampai ke kondisi stabilnya, pengunci gempa sudah terlemahkan, atau energinya sudah release dalam jumlah yang besar sehingga suatu tempat dalam waktu ini sudah tidak akan mengalami gempa besar lagi sampai periode berikutnya. Kajian yang dilakukan oleh pak Dani, beberapa analisis dengan metode paleoearthquake, kajian statistik dari sejarah kegempaan berdasarkan lokasi belakangan ini, agaknya sudah mampu memberikan predikisi lokasi yang masih rawan gempa. Teman-teman yang ikut dalam survey dengan DR. Satish beberapa bulan yang lalu juga mendapatkan penjelasan yang menarik mengenai apakah sebuah daerah masih perlu waspada atau sudah lewat masa waspadanya. Dari diskusi dan baca buku tersebut, saya mencoba mengambil bebeapa kesimpulan dari diskusi tersebut. 1. Ada analisis yang mengacu kepada gempa besar di ratusan tahun sebelumnya yang terjadi di suatu daerah. Misal untuk segmen mentawai di 1833 yang hampir mencapai 9.0. Sebagai orang awam, saya mencoba untuk memahami penjelasan IAGI tentang kemungkinan sebuah gempa (seperti gempa tasik) akan memicu gempa lebih besar dalam waktu dekat, dengan penjelasan lainnya yang sepertinya cenderung mengiyakan kemungkinan tersebut. Bagaimana memahami hal ini.? 2. Defenisi dalam waktu dekat memang relatif, tetapi pasca gempa Aceh, kebanyakan analisis memang mengkhawatirkan akan datangnya gempa besar di daerah padang ini. Gempa yang terjadi pasca gempa Aceh, saya lihat cukup bisa diprediksi lokasinya. Entahlah, tapi saya menganggap ini kemajuan yang mengagumkan. Perkaran kekhawatiran kita tersebut muncul setelah ukuran 4-5 tahun, masih dalam skala yang bagus untuk sebuah prediksi gempa. 3. Sesuai dengan tulisan di tempo Gempa 8.9 mengintai, seperti halnya penjelasan pak Iyung mengenai kemungkinan adanya gempa setelah gempa tasik, dan hal ini juga ada di penjelasan press release IAGI dengan menjelaskan "Dalam jangka waktu panjang kedepan". Saya memahaminya, bahwa penjelasan para ahli ini hanyalah masalah bagaimana mereka menjelaskan saat wawancara di media mengenai defenisi waktunya sendiri. Mungkin yang dimaksud adalah "Proses Gempa untuk siklus saat ini, untuk daerah X belum selesai". 4. Hal yang menarik dari cerita teman saya yang berdiskusi selama survey dengan Satish adalah bagaimana suatu segmen dianggap relatif "telah selesai", dan yang mana yang belum. Areal Simelue (2004) dan Nias (2005), dianggap telah selesai, dengan adanya gempa berskala 8-9 tersebut. Saya tadinya berasumsi, dengan beberapa gempa yang terjadi di sekitar Sumber - Bengkulu, terutama gempa terakhir ini, maka segmen ini juga sudah selesai. Tetapi, agakanya penjesan Satish cukup beralasan. Bahwa Gempa memiliki skala logaritmik. Gempa berskala 7 dan 8 itu adalah hal yang sangat berbeda. Energi release untuk gempa magnitude 7 hanyalah 4 Milyar (equivalent pounds of explosive), sementara M8 adalah 120 Milyar. Harus ada 30 kali gempa berskala M7 untuk dapat mengeluarkan energi gempa berskala 8 (sumber, buku earth revealednya mc Geary). 5. Ini juga logika bodoh saya saja. Mengapa ada perhitungan untuk menyamakan dengan gempa besar di ratusan tahun sebelumnya (menurut pak Dani, seingat saya hasilnya ada pada siklus 100-150 tahunan ya..?). Karena satu segmen adalah sistem yang sama, kecepatan pergerakan (misal 59mm/yr) juga sama, ada kondisi fisik nya sama, maka energi yang tertumpuk juga tidak jauh berbeda, sehingga yang release di tahun 1833 misalnya, akan memerlukan nilai yang setara untuk dikatakan release sempurna. Apakah memang demikian..? 6. Dari diskusi belakangan ini, agaknya kesimpulannya cukup senada. Gempa di Padang belum selesai, dalam waktu dekat untuk hitungan skala gempa (masih dalam satu siklus) masih akan ada gempa berskala 8 atau mendekati 9 (Energy release equiv 4 Triliun). Apakah kesimpulannya memang demikian ? Saya mohon sekali pencerahan dari bapak dan ibu mengenai hal ini. Terimakasih sebelumnya. ps: bebeapa penjelasan saya di atas, hanya disimpulkan dari diskusi langsung, jadi mungkin ada kutipan yang kurang tepat. Mohon dimaklumi -- Udrekh Marine Geoscientist Nusantara Earth Observation Network The Agency for The Assessment and Application Of Technology (BPPT) BPPT 1th Building 20th floor M.H. Thamrin no. 8 Jakarta 10340 Indonesia Phone : 62-21-3168909