> Mas Miko

Re diskusi tempo hari sangat JELAS , bahwa
nilai ekonominya akn berlipat ribuan kali , jadi ayo dong dimobilisasi
para krafter untuk terjun dalam industri yang saya kira memerlukan
investasi yang tidak terlalu besar.
INOVASI itulah kata kuncinya.
Sayang saya feeling seninya rendah , jadi hanya bisa cuap cuap saja.
Semoga ada yang twerterik.

Si Abah


   Yth. Abah Yanto dan rekan-rekan Gem-Lovers,
> 
> Hitungannya sederhana Abah . Dengan peralatan tradisional, 1 kg
bahan batu
> mulia dapat diolah menjadi sekitar 40 produk ukuran
batu cincin, sedangkan
> dengan peralatan semi modern , jumlah 40
tersebut dapat membengkak menjadi
> sekitar 150 butir. Dengan
demikian maka untuk bahan mentah yang beratnya
> 20
> Ton
atau 20.000 kg, hasilnya bisa 800.000 butir dengan  peralatan
>
tradisional ,  dan 3.000.000 butir dengan peralatan semi modern.
>

> Bagaimana dengan nilai ekonominya ? Kalau harga bahan mentah
jasper merah
> Tasikmalaya sekitar Rp 1.000 / kg diterima di
pabrik ( Bandung - Sukabumi
> -
> Bogor - Jakarta ), maka
harga 20 Ton jasper merah tersebut  hanya sekitar
> Rp
>
20.000.000,- Bagaimana kalau bahan mentah 20 Ton tersebut sudah menjadi
> batu
> cincin atau produk sederhana lainnya ? Kalau harga
sebutir batu cincin
> dihitung Rp 1.000 ( termurah ), maka untuk
800.000 butir nilainya Rp
> 800.000.000,- sedangkan untuk
3.000.000 butir nilainya menjadi Rp Rp
> 3.000.000.000,- Angka
yang fantastis ini baru untuk produk sederhana yang
> harganya
hanya Rp 1.000 / butir. Bagaimana kalau sudah jadi produk dengan
>
desain khusus / aksesoris ? Sulit ngitungnya - - - - - ta'  iya !!!!
> 
> Hitungan sederhana di atas yang walaupun  hanya di atas
kertas belaka,
> kiranya sudah dapat memberika gambaran kepada
kita tentang betapa
> tingginya
> nilai tambah batumulia
kalau ditangani secara benar. Nilai tambah ini
> belum
>
termasuk peluang kerja yang bisa diciptakan, baik dengan pengelolaan
> secara
> tradisional , ataupun dengan peralatan semi modern
( bisa diproduksi di
> workshop mang Okim ). Oleh karena itu,
alangkah sayangnya bahwa
> Kep-Menperindag Juni 2004 tentang
pelarangan ekspor bahan mentah batumulia
> dan fosil kayu ini
tidak diindahkan oleh Instansi Terkait - - - sejak saat
> Kepmen
tersebut diterbitkan - - - sampai detik ini. Dan yang lebih sayang
> lagi - - - Pemda setempat tampaknya tidak menyadari juga hal ini -
- -
> walaupun sudah diberikan pencerahan, baik secara langsung
ataupun lewat
> media cetak, media elektronik, ataupun lewat
buku.
> 
> Salam cinta batumulia,
> Mang Okim
> 
> ----- Original Message -----
>
From:
"yanto R.Sumantri" <yrs...@rad.net.id>
> To:
"iagi-net" <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Thursday,
January 14, 2010 8:38 PM
> Subject: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS :
NASIB JASPER DI TASIKMALAYA
> 
>>> Mas Miko
> 
>> Saya bayangkan kalau 20 ton jasper merah
>> dibuat asesories , jadi berapa puluh ribu asesories ya.
>> Betapa besar
>> perbedaan skal ekonominya bagi
ralyat pengrajin ya .
> 
>> Si Abah
>> (yang
terus bermimpi betapa indahnya asesoris yang dihias batu mulya
>> dari Indonesia)
> 
> 
> 
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5
departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan makalah....!!!!!
> Untuk dipresentasikan di PIT
ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 4-6 Oktober
> 2010
>
Deadline penyerahan makalah - 15 Februari 2010
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123
0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>
---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for
any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or
damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data
or profits, arising out of or in connection with
> the use of any
information posted on IAGI mailing list.
>
---------------------------------------------------------------------
> 
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Reply via email to