Makin menarik diskusinya..

Menurut saya, untuk frontier basin dan new play maka kita harus membagi lagi 
POSg menjadi play chance dan prospect specific chance. 

Apabila setelah dites, penyebab kegagalan sumur adalah pada komponen play 
chance, maka jangan tunggu sampai 3 apalagi 10 sumur. Setelah sumur pertama pun 
play tersebut sudah harus dianggap gagal. Misalnya : komponen source rock yg 
ternyata absen, immature kitchen.

Tapi kalau failure mechanism nya ada pada komponen prospect specific chance, 
maka play tersebut masih layak dicoba dan dites pada sumur eksplorasi 
berikutnya. Misalnya : invalid trap, containment atau migrasi yg sulit.

Salam
Ferry

-----Original Message-----
From: Herry Maulana [mailto:hmaulana1...@yahoo.com] 
Sent: Thursday, April 29, 2010 4:07 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] POS vs analisa ekonomi


Kembali ke topik pak Awang, yang dibahas adalah frontier play assessment, 
bukan evaluasi prospek secara individu jadi POSg secara statistic masih relevan 
dalam hal ini walaupun menurut Rose, POSg yang dimaksud dalam play assessment 
adalah untuk menemukan sedikitnya satu cadangan yang "ekonomis" (sangat 
subjektif, mungkin mode nya pak Noor dan Pak Cepi). 

Poin yang mau saya kembangkan disini adalah shared dan local risks dari suatu 
play. Misal: POSg suatu frontier play dikatakan 10% secara statistik (butuh 
sepuluh sumur sebelum lempar handuk) akan tetapi apabila ada 3 exploratory 
wells di play yang sama menemukan bahwa ternyata seal element play tersebut 
tidak sekompeten seperti yang diharapkan, apa kita masih mau membor 10 sumur 
tersebut atau berhenti di well ketiga?

Mungkin disinilah letak kearifan/pengetahuan/intuisi sang Explorationist 
sebelum "condemn the play" :)

Salam,
Herry


________________________________
From: Doddy Suryanto <dod...@pttep.com>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thu, 29 April, 2010 2:49:04 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] POS vs analisa ekonomi was:Another dissapointing 
results on North Makassar

Betul Pak Ferry,

POSe lebih melihat full cycle dari sebuah project. Bahkan pengeluaran
untuk seismic acquisition (kalo ada) juga dimasukkan dalam perhitungan
ekonomis dari sebuah exploration project.

Ini biasanya ada di daerah yang benar2 frontier. Sedangkan sumur-sumur
apraisal kadang hanya sampe di tingkat komersial saja.



-doddy-







-----Original Message-----
From: Ferry Bastaman Hakim [mailto:ferry.ha...@tately.co.id] 
Sent: Thursday, 29 April, 2010 11:49 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] POS vs analisa ekonomi was:Another
dissapointing results on North Makassar



Pak Herry,



Commercial succes (POSc) dan economic succes(POSe) sedikit berbeda.

Sebuah well yang menemukan HC dan flow dengan rate yang cukup untuk
menjustifikasi instalasi platform dan rencana development drilling sudah
isebut sebagai commercial succes.

Sedangkan klasifikasi economic succes adalah kalau ditemukan sejumlah
volume HC yang producible untuk meng-cover seluruh exploratory costs,
termasuk platform construction dan full development &operation,
sekaligus mendapatkan return positif dari total investemnt.



Biasanya POSe = POSc x POSg

Dimana besarnya POSe & POSc dihitung berdasarkan minumum
commercial/economic field size (MCFS atau MEFS) oleh petroleum enginer &
economics.



Salam

Ferry









-----Original Message-----

From: Herry Maulana [mailto:hmaulana1...@yahoo.com] 

Sent: Thursday, April 29, 2010 8:30 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] POS vs analisa ekonomi was:Another
dissapointing results on North Makassar



Saya pikir semua company sudah menerapkannya:

POSg (Pg, COSg) --> Prob of Success geologically / Technical Success -->
definisi POS pak Doddy

POSc (Pc, COSc) --> Prob. of Success commercially / Economic Success -->
definisi POS pak Cepi dan pak Noor.



Salam,

Herry







________________________________

From: noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com>

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Thu, 29 April, 2010 9:20:20 AM

Subject: [iagi-net-l] POS vs analisa ekonomi was:Another dissapointing
results on North Makassar



Pak Doddy,



Harus dipisahkan antara PoS dari sumur eksplorasi dan kemungkinan
ke-ekonomian pengembangannya kalau sumur itu berhasil menemukan
cadangan. Seperti diterangkan Cepi, PoS adalah kemungkinan untuk
mendapatkan cadangan "mode case" dan bukan mini atau maxi case. Kalau
disebut terlalu optimis sebenarnya tidak juga, karena analisa ekonomi
prospek (kita menyebutnya prospect evaluation study) itu nanti akan
mempertimbangan mini case juga (salah satunya untuk ambang NPV 0%).
Sedangan mode case adalah untuk analisa base case (NPV11% katakanlah,
yang ini masing2 perusahaan punya aturan sendiri)



Saya kira yang juga sering terlewat adalah prospect evaluation study
ini. Study ini pada dasarnya adalah menganalisa bagaimana konsep
pengembangan lapangan tersebut (jumlah sumur, fasilitas produksi dll)
seandainya sumurnya berhasil. Skenario yang dibuat adalah untuk penemuan
gas dalam jumlah mini, mode dan maxi. Diperkirakan juga berapa biaya
yang diperlukan untuk merealisasikan konsep tersebut. Seperti pak Awang
sebutkan, memang ada korelasi kuat antara POS dan jumlah cadangan yang
dikejar. Jadi waktu keputusan suatu sumur eksplorasi itu akan dibor atau
tidak, yang dipertimbangkan bukan hanya PoSnya saja, tapi hasil study
ini juga menentukan (dalam ukuran tingkat ke-ekonomian, bukan PoS). 

Saya perhatikan, tahap ini sering menjadi kendala untuk non-operating
coy karena minimnya referensi dan database. Namun dengan sumber
informasi yang berlimpah saat ini, saya kira hal itu sudah bisa
ditanggulangi (perkiraan harga paltform, rig dll itu ada semua di
internet).



Menemukan cadangan adalah satu tahap, tapi yang lebih penting adalah
bagaimana kita kemudian mengembangkan dan memproduksinya. Saya kira
sudah banyak kasus, sumur-sumur discovery yang diumumkan dengan gegap
gempita akhirnya tidak bisa dikembangkan karena (mungkin) kita
melewatkan proses evaluasi ini. 



salam,





________________________________

From: Doddy Suryanto <dod...@pttep.com>

To: iagi-net@iagi.or.id

Sent: Wed, April 28, 2010 7:29:52 PM

Subject: RE: Bls: Re: [iagi-net-l] Another dissapointing results on
North Makassar



Pak Cepi,



Kalo membaca uraian email dari bapak dibawah sepertinya artian POS

adalah mendapatkan cadangan sebesar paling tidak "mode".



POS disini apakah POS geologi atau komersial atau ekonomik?



Sependek pengetahuan saya soal POS geologi, setiap kumpeni sepertinya

mempunyai pengertian yang berbeda soal ini.



Ada yang menganggap POS geologi sebagai kemungkinan untuk mendapatkan

cadangan yang terkecil (P99?).



Ada juga yang menganggap POS geologi sebagai kemungkinan untuk

mendapatkan 1 barel minyak.



Ada juga yang menganggap setetes minyak.



Untuk ekonomik suatu sumur atau bahkan proyek, POS geologi ini hanyalah

angka awal untuk mendapatkan POS yang lebih berarti seperti POS

komersial atau ekonomik.



Tapi menurut hemat saya definisi POS geologi sebagai kemungkinan untuk

mendapatkan cadangan sebesar paling tidak "mode" adalah terlalu

OPTIMISTIS......



Jadi POS yang manakah yang kita diskusikan ini?







Salam,



-doddy-







-----Original Message-----

From: m-adam.c...@total.com [mailto:m-adam.c...@total.com] 

Sent: Wednesday, 28 April, 2010 6:05 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Cc: fo...@hagi.or.id; iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Another dissapointing results on

North Makassar







Saya sedikit berbeda pendapat dengan Pak Awang mengenai PoS. Saya tidak 



melihatnya secara statistik frequensial seperti yang diutarakan Pak

Awang 



dimana PoS 20 % diartikan dari 5 sumur yang dibor minimal akan ada satu 



sumur sukses. Karena setiap sumur pasti mempunyai nilai PoS sendiri yang





dibangun dari data, asumsi, knowledge dan resiko yang kita identifikasi.









Saya lebih mengartikan PoS 20 % adalah probabilitas sumur tersebut 



menemukan reservoir dengan parameter yang kita prediksi dan 20 % 



kemungkinan membuktikan cadangan dalam range paling tidak mode kalau

sumur 



itu sukses. Sementara rasio keberhasilan sumur itu sendiri bagi saya 



tetaplah biner (dry or discovery).







Pengartian seperti diatas sedikit tidak relevan bila kita akan membor 



sumur dengan nilai PoS 70 % di lapangan Sisi-Nubi misalnya yang sudah

ada 



banyak sumur. Kita tidak bisa bilang bahwa dari 10 sumur yang akan dibor

7 



akan sukses. Secara intuitive saja kita bisa menduga bahwa sumur

tersebut 



akan menemukan cadangan (discovery) dan secara statistik sumur yang

sudah 



dibor di field tersebut rasio kesuksesan adalah 100 %. 







Mungkin definisi PoS saya tidak seperti yang dimaksud Pak Awang. Kalau 



penegrtian PoS seperti apa yang saya maksudkan, saya tidak yakin bisa 



meyakinkan Pak Noor untuk membor sumur yang kelima (PoS 20%) di

deepwater 



Makassar (dengan cost 50 juta) misalnya dimana empat sumur sebelumnya

dry. 



Lagipula tidak terlalu sehat untuk karir eksplorasi kita....  : - )







Salam







cp



















Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com> 



28/04/2010 08:39



Please respond to



<iagi-net@iagi.or.id>











To



iagi-net@iagi.or.id



cc



fo...@hagi.or.id



Subject



Bls: Re: [iagi-net-l] Another dissapointing results on North Makassar



























Geologi yang memang akan menentukan suatu play itu masih harus terus 



dikerjakan atau segera ditinggalkan saja. Tetapi, dalam hal risiko, 



statistik sudah bermain, dan manajemen banyak membuat keputusan 



berdasarkan statistik. Hubungan antara berapa banyak pantasnya sumur

dibor 



untuk pembuktian play ditentukan oleh POS-nya sendiri. Bila POS-nya 20

%, 



artinya dari 10 sumur dibor 2 akan berhasil, atau dari 5  sumur dibor 1 



berhasil, maka jumlah maksimum sumur eksplorasi untuk membuktikannya 



adalah 5 sumur. Jadi, makin tinggi POS play, makin sedikit sumur 



eksplorasi dibutuhkan, sebaliknya makin rendah POS makin banyak sumur 



eksplorasi diperlukan untuk membuktikannya. Tentu dasar POS ini tak bisa





berdiri sendiri, ia harus dipertimbangkan dari besarmya sumberdaya. 



Struktur yg dihitung punya sumberdaya 500 mmbo recoverable tetapi POS 10





%, maka jangn meninggalkannya sebelum mengebor maksimum 10 sumur. Namun 



ini perhitungan sederhana saja sebab penentuan POS dan



volumetrik pun jelas bisa meleset. Akhirnya, belajarlah dari sumur2 



kering, agar selanjutnya bisa lebih baik. Kegagalan dalam eksplorasi

akan 



tetap bermnfaat, khususnya di wilayah frontier.







Salam,



Awang







Pada Rab, 28 Apr 2010 11:56 ICT Rovicky Dwi Putrohari menulis:







>2010/4/27 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>



> 



>> Semangat ! Banyak lapangan besar dan raksasa di Indonesia ditemukan 



bukan



>> dengan satu dua sumur eksplorasi, tetapi baru ditemukan oleh lebih

dari 



lima



>> sumur eksplorasi.



>> 



> 



>Yaps stuju bangget !!!



> 



>Jumlah sumur yg diperlukan mengetest



>Play<



http://rovicky.wordpress.com/2006/07/04/jumlah-sumur-yg-diperlukan-menge

test-play/



> 



>Posted on 4 Juli 2006 by Rovicky |



><http://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?post=69&action=edit>



> Rate This



> 



>[image: Quantcast]



> 



> 



>[image: Dont Missed



>!]<http://rovicky.files.wordpress.com/2006/07/dont-missed.jpg>Tentunya



>kita tidak dapat selamanya mengejar sebuah kemungkinan adanya jebakan 



dalam



>sebuah rangkaian jebakan *(play fairway)*. Ada kalanya kita harus



>meninggalkan.



>* As an explorationist we have to know when to pursue the prospects,

and



>when to quit.*



> 



>Nah tentunya ada perhitungannya.



>Berapa jumlah sumur yg diperlukan untuk meyakinkan bahwa kita sudah



>mengetest sebuah "Play fairway" ? Boleh jadi konseptual Play fairway

itu



>benar (sukses dan *discovery*) ataupun gagal (*failed and dry*).



>Tentunya tergantung dari "geological risk" dari play itu sendiri. Nah 



kalau



>saja risknya POS (Possiblity of Success) suatu Play adalah 20%, maka 



berapa



>jumlah sumur yg diperlukan utk meningkatkan keyakinan hingga "*Pretty 



Sure*"



>(70%) atau "*Very Sure*" (95%) ?



> 



>Ada yg tahu ?



> <http://rovicky.files.wordpress.com/2006/07/number-of-wells.jpg>



> 



>Jumlah sumur yang diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya minyak dalam





satu



>"play concept"



> 



>*answer ?*



>Pendekatan statistik dapat dilakukan untuk menghitung jumlah sumur yg



>diperlukan utk "meyakinkan". Tergantung berapa nilai yakin yang kita



>inginkan. Saya memberi contoh seandainya kita sebut "*pretty sure*" 



sebagai



>70% yakin dan "*very sure*" adalah 90% yakin.



>* POS* adalah *Probability of success* = 1-Risk



> 



>Pendekatan statistik ini akan menunjukkan jumlah sumur lebih banyak yg



>diperlukan untuk memberikan keyakinan "*failed*" sebelum angkat kaki

dari



>daerah tersebut.



> 



>Mengapa ?



>Pendekatan statistik ini tentunya akan jauh berbeda dengan pendekatan



>deterministik. Misalnya kita langsung drill *source rock*nya, dan 



seandainya



>dijumpai *source rock* yg tidak matang atau tidak ada sama sekali maka 



akan



>dikatakan "*very sure*" hanya dengan satu sumur saja. Atau kalau tidak 



ada



>reservoir sama sekali kita bisa langsung mengubah nilai *propability of



>success (POS*). Dimana probabilitas selanjutnya akan menjadikan patokan



>sumur berikutnya. Itulah sebabnya semua kegiatan eksplorasi migas tidak



>melulu dilakukan berdasarkan atas pertimbangan probabilitas yang akan



>mengesankan judi. Dan pada kenyataannya di Indonesia ini secara

statistik



>memiliki nilai kesuksesan eksplorasi diatas 10%, seperti yg ditulis



>sebelumnya disini.



> 



>Dan disinilah peran geologist atau explorationist mengurangi jumlah

sumur 



yg



>diperlukan seorang gambler. Geologist (explorationist) mengurangi

jumlah



>sumur yg diperlukan sesuai dengan kaidah ilmiah akademis.



> 



>hef e nais dey



> 



>*Note : Saya mendapatkan ilmu ini ketika belajar atau "ngenger" di

Shell



>Brunei.*



> 



> DIarsipkan di bawah: Energi <http://id.wordpress.com/tag/energi/>,



>Explorations <http://id.wordpress.com/tag/explorations/>



> rdp



> 



>-- 



>You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to

do 



it



>any way ... not just discuss it in the hall way.



















------------------------------------------------------------------------

--------



PP-IAGI 2008-2011:



ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id



sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com



* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...



------------------------------------------------------------------------

--------



Ayo siapkan diri....!!!!!



Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember





2010



------------------------------------------------------------------------

-----



To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id



To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id



Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:



Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta



No. Rek: 123 0085005314



Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)



Bank BCA KCP. Manara Mulia



No. Rekening: 255-1088580



A/n: Shinta Damayanti



IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/



IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi



---------------------------------------------------------------------



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 



posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no

event 



shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited

to 



direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting





from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 



the use of any information posted on IAGI mailing list.



---------------------------------------------------------------------



















Registered in England and Wales No.811900          



Registered Office 33 Cavendish Square, London W1G 0PW



This e-mail and any attachments are intended only for the addressee. It

is to be treated as confidential and may not be used other than for the

purpose for which 



it has been sent. If you are not the addressee any use of this

communication is strictly prohibited. In this case please delete it and

notify the sender immediately.



Any communication of a defamatory or illegal nature is contrary to

company policy and outside the scope of the employment of the

individual. The company will 



not accept liability arising in respect of such communication and the

employee will be personally liable.



It is the responsibility of the addressee to scan this email and any

attachments for computer viruses or other defects. The sender does not

accept liability for any



loss or damage of any nature, however caused, which may result directly

or indirectly from this email or any file attached.





      



------------------------------------------------------------------------
--------

PP-IAGI 2008-2011:

ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com

* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

------------------------------------------------------------------------
--------

Ayo siapkan diri....!!!!!

Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

------------------------------------------------------------------------
-----

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.

---------------------------------------------------------------------


      

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to