Awang
Very good explanation. Berapa sih harganya ? Saya pnya sudh KUNO banget Edisi -1. Karena Anda di BPMigas , apakah BP itu memenag bukan singkatan seperti dikatakan oleh EAS ? Si Abah > Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika > mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang > diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia > yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P & > K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987). > > Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap, > dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor, > mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda, > maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua > kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan, > pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah > secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas, > sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem, > me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah > bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari. > > Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi > tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang > diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah > itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita > tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa > telah memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa > Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku > menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak > mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan, > kemudian sama sekali menghapuskannya. > > Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa, > edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa > Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar > menurut kaidah bahasa Indonesia. > > salam, > Awang > > --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto <subr...@gc.itb.ac.id> menulis: > > > Dari: Eddy Subroto <subr...@gc.itb.ac.id> > Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum? > Kepada: iagi-net@iagi.or.id > Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM > > > Mas Sad Agus, > > Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk > membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda > sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab. > > Untuk kata "bor" yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya. > Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang > dipakai adalah "pemboran" karena kata dasarnya adalah "bor." Rupanya, > terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa > Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan > kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah) > ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya > ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan > kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan > pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang > mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi > ejaan baku adalah bor => mengebor => pengebor => pengeboran. Hal yang sama > untuk kata "gol," kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah "mengegolkan" dan > bukan "menggolkan" seperti ejaan dahulu. > > Semoga ada manfaatnya. > > Wasalam, > EAS > >> Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal >> semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi >> saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu >> salah; seperti selama ini kita menyebut kata "PENGEBORAN" - kata Pak >> Yus Badudu (dulu) yg betul "PEMBORAN" sebab kata dasarnya BOR bukan >> "NGEBOR". >> >> Berikut keterangan dari BP dibawah ini. >> >> Salam & semoga bermanfaat, >> Sad Agus > > > > -------------------------------------------------------------------------------- > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > -------------------------------------------------------------------------------- > Ayo siapkan diri....!!!!! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010 > ----------------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > --------------------------------------------------------------------- > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event > shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to > direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with > the use of any information posted on IAGI mailing list. > --------------------------------------------------------------------- > > > > -- _______________________________________________ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.