Alhamdulillahi robil alamin 

    Rupanya diam diam (karena saya tidak pernah
mendengar) sudah ada konsensus sepertii dipaparkan ADB.
Setuju bahwa
perlu saling menghormati antar ilmu dan insan ilmunya.
Sudah pasti ,
apapun yang akan diputuskan dalammencoba mematikan aliran LUSI adalah
pekerjaan "trial and error",Maka kita percayakan kepada para
pengambil keputusan untuk memilih satu cara dari cara cara yang mungkin.
Semoga berhasil demi NKRI yang kita sama sama cintai., Apapun cara yang
diambil ,apabilasukses adalah suksesnya para profesional bangsa
Indobnesia.
Apaun cara yang diambil 

Semoga,

si
Abah  , 


> TENTANG LUSI DARI ADB (hasil mengikuti
undangan branstorming mematikan
> semburan LuSi oleh Badan Geologi
- Jumat 27/8/10)
> by Andang Bachtiar
<http://www.facebook.com/profile.php?id=1384977595> on
>
Friday, 27 August 2010 at 11:28
> 
> Usaha teknis untuk
mematikan semburan LuSi TIDAK BISA dipisahkan dari
> penanganan
masalah sosialnya, HARUS MENJADI SATU PAKET, kalau tidak, maka
>
jangan pernah berpikir untuk mematikannya. Kalau masalah sosial seperti
> pembayaran ganti rugi yg terkatung2 karena pemerintah sangat
toleran thdp
> performance janji Lapindo tidak diberesi maka
dijamin segala usaha
> keteknikan yg akan dilakukan akan mengalami
hambatan di lapangan. Itulah
> yang terjadi sekarang ini. Biarpun
konon kabarnya SBY mendapat bisikan
> banyak pihak dr luar maupun
dalam yg terinspirasi oleh keberhasilan
> penanganan blow out di
Montara (NWShelf) dan Horizon (Gulf of Mexico)
> untuk
>
mulai berpikri lagi soal mematikan sumber semburan LuSi, tetap saja dia
> sbg
> presiden tidak bisa lari dr kenyataan bahwa
penanganan masalah sosial di
> LuSI sampai skrg masih amburadul.
Makanya dr awal2 seperti ini sebelum
> sang
> presiden
peragu dan banyak pikir ini dipengaruhi oleh banyak pihak untuk
>
grusa-grusu mengadopsi keberhasilan kill well di NWShelf maupun GOM
untuk
> LuSI, saya teriakkan ke mana-mana: beresi juga ganti rugi
dan masalaha2
> sosial lainnya (pemindahan penduduk, pendidikan,
jalan raya macet dsb).
> Jangan cuma fokus ngomong tinggi2 soal
teknisnya. Biarlah masalah teknis
> dibicarakan dan direncanakan
ahlinya, tapi masalah sosial harus anda kawal
> dan paksakan
sesegera mungkin untuk diberesi, spy nantinya usaha teknis
>
ini
> diridhloi dan tdk mendapat gangguan masyarakat
> 
> Berdasarkan kesepakatan teknis saintifik yg sdh bebrapa kali
dibahas di
> level asosiasi profesi maupun dikalangan ahli
lembaga2 pemerintah,
> disebutkan bahwa usaha teknis pertama yg
hrs dilakukan dlm rangka menuju
> ke
> perencanaan killing
source (bukan well, krn wellnya dah gak kliatan lagi?)
> dr LuSi
ini adalah running 3D seismik dengan disain khusus spt yg sdh
>
didisain oleh akwan2 BPPT dan Elnusa dan sdh diendorse oleh forum2 IAGI
> maupun HAGI dlm berbagai kesempatan dlm 2 tahun terkahir ini.
Akusisi data
> baru ini menjadi sangat crucial krn akan memberikan
gambaran baru tentang
> kondisi bawah permukaan dalam di bawah
LuSi yg selama ini cuma bisa
> dikira2
> saja oleh
berbagai kalangan, termasuk oleh para drilling engineer yg
>
mencoba
> merencanakan drilling program mematikan sumur BP-1 (mrk
menggunakan data2
> engineering dr pemboran BP-1, tp masih perlu
dikuatkan oleh data terbaru
> 3D
> seismik untuk
konfirmasi).
> 
> Integrasi data dan interpretasi 3D
seismik baru tsb mutlak harus dilakukan
> dg data engineering dar
BP-1 maupun Relief well sesudahnya dan juga dr
> data
>
geologi geofisik permukaan dangkal yg diakuisisi dalam 4 tahun  erakhir
> ini.
> 
> Khusus untuk asosiasi profesi seperti
IAGI, HAGI, dan IATMI, dimohon untuk
> tidak berat sebelah dalam
mengungkapkan berbagai data teknis dan
> interpretasinya, jangan
mengulang kesalahan2 sebelumnya yang hanya memihak
> pada satu
sisi pendapat para ahli tertentu saja, padahal secara nyata
>
berkembang argumen2 counter dr pendapat2 tersebut. Biarkanlah kedua-dua
> pendapat tersebut berkembang karena line of reasoning dr masing2
bisa jadi
> akan bermanfaat bagi rencana penanggulangan mematikan
semburan ini nanti.
> Biarlah nanti di level pengambilan keputusan
melakukan excercise yg
> disebut
> sbg: "probability
atau uncertainity management", yaitu mengambil keputusan
>
berdasarkan ketidakpastian dr berbagai teori penyebab maupun kondisi
> situasi
> bawah permukaan-permukaan LuSi. Tentunya dalam
sekuen pengambilan
> keputusannya terkandung azas manfaat lebih
banyak drpd mudharat.
> 
> Maka , bismillah, ...mudah2an
kita semua berhasil bersama-2 maju ke depan
> menanggulanginya.
> 
> Salam
> 
> ADB
> 
>
arema
> 


-- 
_______________________________________________
Nganyerikeun hate
batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada
ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke