Yth. IAGI-ner
 
Setuju kang Yoga, memang sudah selayaknya demikian, karena siapa lagi yang
paham bumi ini selain 'ahli kebumian' itu sendiri. Tentunya kita pun telah
dibekali (baik didapat dari jalur akademisi maupun praktisi jam terbang
pengalaman) bagaimana caranya memberikan solusi terbaik bagi perbaikan
bahkan kerusakan 'raut muka' bumi ini yang telah 'carut marut', termasuk
mengaplikasikan ilmu & pengalaman untuk meminimalkan setiap dampak dari
setiap proses kegiatan usaha (semua bidang tanpa terkecuali) apalagi di
industri pertambangan yang tentunya akan 'mengubah bentang alam alami', baik
itu aplikasi hazardous mitigation, water resources management, environmental
& mining engineering, dll. Karena tidak mungkin kita dapat menghilangkan
dampak (baik dampak positif maupun negatif yang senantiasa muncul
beriringan), melainkan berupaya meminimalkannya. Seperti contoh, dapat
dibayangkan apabila kita tidak menggunakan Bahan Bakar, tentunya akan muncul
dampak lain seperti perlambatan ekonomi, dll. Untuk itu diperlukan upaya
meminimalkan dampak yang bakal terjadi, tentunya dengan berbagai alternatif
teknologi, maupun aplikasi terobosan-2 engineering/rekayasa keilmuan.  
    
Jadi tergelitik atas ucapan mantan Wapres kita terdahulu, pak JK di Media TV
Swasta beberapa waktu yang lalu, yang berkomentar mengenai situasi negara
akhir-2 ini, yakni:

1- peran Pemerintah seharusnya 'memerintah' (bukan 'menghimbau' ...)
2- peran LSM, Organisasi Kemasyarakatan, pemerhati, media massa, dll. adalah
'menghimbau' (bukan 'memerintah' ...)

nah ini saya tambahkan sedikit dengan:

3- peran Perusahaan/Investor adalah 'mengusahakan' atau mengupayakan atau
berinvestasi (sudah jelas ...)
4- peran Ahli & Profesional adalah 'menjembatani' ketiga unsur tersebut
diatas agar menjadi keselarasan, harmoni & adil seperti layaknya bumi yang
senantiasa terus beregenerasi ('continual self-improvement') hingga proses
'isostasi' tersebut tercapai ...

Jadi silakan para Ahli & Profesional di bidangnya terus berkiprah menjadi
'jembatan' sekaligus 'model panutan' untuk ketiga unsur tersebut di atas,
aktif berperan di dalamnya agar upaya kesetimbangan tetap harmoni & selaras
di bumi yang dianugerahi kepada kita ini, baik sebagai regulator, eksekutor
maupun kontroler-kontributor yang expertise di bidangnya masing-2, tentunya
dalam kejujuran, kearifan & kesantunan agar dapat juga memberikan
pembelajaran yang sehat bagi lingkungan sekitar kita & generasi selanjutnya.
Saya yakin & percaya, kalau bukan kita siapa lagi yang akan membenahi &
mengelola warisan bumi yang dipercayakan Sang Pencipta bagi regenerasi
semesta ciptaanNYA.
Mungkin dapat dimulai dari lingkungan diri kita, yakni dengan tidak membuang
sampah (dan puntung rokok, karena seringkali dari kita tidak menyadari untuk
hal-2 sepele ini dapat menjadi bumerang, warisan berbahaya kepada generasi
berikutnya...) secara sembarangan, membatasi pemakaian polutan, mengelola
pemakaian air bersih secara efisien & efektif, serta membangun kesadaran
ber-lingkungan yang 'sehat' di semua aspek kehidupan, pekerjaan, dll.
(sekaligus menjadi 'model lingkungan sehat' tersebut agar tertular ke
sekitarnya), semua ini tidak lain adalah sebagai penghormatan tertinggi kita
kepada bumi tempat bernaung 'sementara' & Sang KHALIK Sang Pencipta bumi
ini.

Selamat berkiprah, berfungsi & bermanfaat.


 
Salam dalam kerendahan hati,

Tius_Sinyal



-----Original Message-----
From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] 
Sent: Wednesday, September 22, 2010 4:45 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] WAS PT Sorikmas ---> NETIQUETTE

Bener Pak Tius,
Saya juga ingin menyampaikan terima kasih buat pak Agus Hendratno atas
pencerahan beliau seputar masalah AMDAL.
Kayaknya profesi geologi saat ini terutama yang berkecimpung dalam
industri explorasi dan exploitasi harus sudah mengerti bener mekanisme
dan aturan amdal di tanah air.
Thanks again Pak Agus.
Salam,
Yoga

-----Original Message-----
From: Tius Sinyal [mailto:tius.sin...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, 22 September 2010 1:39 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] WAS PT Sorikmas ---> NETIQUETTE

Yth. IAGI-ner,
 
Saya setuju dengan sistem Netiquette, karena merupakan kontrol dalam
lingkup
interpersonal bordered. 

Terimakasih atas pencerahan mas Agus Hendratno seputar AMDAL,
bagaimanapun
juga setiap kegiatan pertambangan harus ada kajian AMDAL atau
RKL-RPLnya,
cuma seringkali masalah 'kontrol' tidak berjalan sebagaimana mestinya,
karena carut marutnya mekanisme di lapangan dengan berbagai 'oknum' yang
tidak bertanggungjawab, yang seringkali mengatasnamakan 'perusahaan'.
Saya
seringkali menemukan, manajemen perusahaan sudah memutuskan sesuatu
sesuai
aturan yang disepakati, tapi para pelaksananya seringkali
'berimprovisasi'
dalam implementasi di lapangannya, atau mungkin 'salah' dalam
menginterpretasikannya. Termasuk mungkin juga kita selaku advisory atau
pemrakarsa kebijakan (?). 
Bukannya menyalahkan, tapi lebih berbahaya jika pertambangan justru
dilakukan tanpa sistem yang jelas, seperti yang banyak terjadi di negeri
ini
pada pertambangan PETI, yang justru tidak ada pihak yang dapat
dimintakan
pertanggungjawabannya pasca penambangan. Kalau perusahaan dapat diusut
hingga ke pemilik serta ada UU yang jelas mengaturnya. Baru akhir-2 ini
saja
mulai berkembang pembenahan & sosialisasi aturan seputar Pertambangan
Rakyat
(khususnya eks-PETI dengan IPR), seperti di daerah lokasi eksplorasi
saya
ini di utara Kalteng di hulu Sungai Barito. Itupun setelah banyak PETI
dari
manca-pulau datang, menguras, mengacak, pulang & hilang tanpa bekas,
yang
akhirnya menyisakan suatu PR besar bagi PEMDA setempat, RI dan
lingkungan
hidup setempat untuk penanggulangan & pembenahan ke depannya. Tentunya
saya
sebagai 'warga bumi' berharap hal itu tidak terjadi lagi dimanapun juga.
Saya hanya kuatir, jika negara tidak segera berupaya tegas mengambil
alih
dalam pengelolaannya secara adil & jelas, bisa-bisa salah sasaran. Saya
memiliki pengalaman, masih seputar Kalbar-Kalteng juga, yakni saat
menemukan
deposit bijih emas walau masih tahap awal, informasi yang bocor entah
oleh
siapa, justru sudah memicu banyak PETI yang hendak beroperasi dengan
cara
gali, semprot & dulang. Dapat dipastikan, sedimentasi sungai makin tebal
&
mencemari air permukaan, yang berakibat pada masyarakat asli setempat
yang
notabene adalah mayoritas petani Karet, bukan PETI yang dominan adalah
pendatang. Ironis bukan?      
Sebenarnya banyak hal yang harus kita benahi, dan sebaik-baiknya adalah
justru dari dalam organisasilah, karena kita selaku 'ahli bumi', dapat
berkiprah secara aktif dari dalam organisasi (baik di instansi maupun
perusahaan) dalam mempengaruhi & menentukan kebijakan yang ditelurkan
agar
berbuahkan kebajikan bagi semua. Paling tidak, kita perlu siap sedia
menyatakan kebenaran & solusi berdasarkan keilmuan serta 'siap' dilempar
ke
luar dari helicopter seperti kasus Busang yang dulu terkenal itu menimpa
geologist Philipine ... :p

Apapun yang menjadi perbincangan ini, kiranya tetap menjunjung tinggi
rasa
'saling' menghormati & menerima dengan akal budi yang baik sesuai
tatanan &
penghormatan etika  tertinggi, karena kita semua berasal dari
latarbelakang
yang berbeda (dalam kajian ilmu & profesi aplikasi geologi), juga
berdasarkan pada pengalaman & jam terbang individual masing-masing, yang
saya yakini adalah berujung ke satu muara yakni kepedulian akan warisan
alam
yang menjadi titipan Sang Pencipta dari waktu ke waktu, apalagi dengan
gejala-2 alam yang tidak menentu & relatif sulit diprediksi seperti
akhir-2
ini.
Kita hanya bisa berupaya & mensyukuri setiap 'nafas' yang diberikan bumi
ini
... serta saling berbagi!       

 
 
Salam dari Heart of Borneo,

Tius_Sinyal
(NPA.3794)



-----Original Message-----
From: Iwan B [mailto:pak.i...@gmail.com] 
Sent: Tuesday, September 21, 2010 7:56 PM
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] WAS PT Sorikmas ---> NETIQUETTE

Setuju sekali Yud, sebaiknya memang milis IAGI punya aturan main yang
jelas,
agar milis ini digunakan sesuai tujuannya.

Salam,


Iwan 

Sent from MyPad


On Sep 21, 2010, at 19:02, yudie.iskan...@total.com wrote:

> Mengingat perkembangan komunikasi di milist ini, sudah saatnya milist
IAGI
> net ini memiliki Netiquette.
> 
> Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Internet
sebagai
> sebuah kumpulan komunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan
> orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut
batasan
> dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet (definisi
> wikipedia).
> 
> Mas Allo, Mas Rovicky, pak Sekjen dan seluruh member saya kira bisa
mulai
> membuat aturan tertulis netiquette ini agar milis ini menjadi tertib
dan
> sehat di hati :-)
> 
> Salam
> 
> yudie
> 

> -----Original Message-----
From: Hendratno Agus [mailto:agushendra...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, September 21, 2010 12:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PT Sorikmas Mining Sedang Merancang Bencana di
Madina> 
> 
Apakah wilayah prospek Sorikmas Mining di hutan lindung? Jika ya..., RPP
yang sedang disiapkan oleh pemerintah dan alih-fungsi hutan lindung dan
itu
menambah panjang / tidak mudahnya melakukan ekstraksi di hutan lindung. 

Dalam dokumen RPP Penggunaan Kawasan Hutan (PKH) bahwa dalam pasal 13 :
(1) Dalam hal permohonan pinjam pakai kawasan hutan untuk kegiatan
pertambangan pada kawasan hutan lindung....dst., Menteri menyampaikan
permohonan pinjam pakai kawasan hutan kepada DPR-RI untuk mendapatkan
persetujuan.
(2) Berdasarkan surat DPR-RI sebagaimana dimaksud pada ayat-1,  Menteri
menerbitkan persetujuan prinsip atau penolakan penggunaan  kawasan
hutan.
 
Hal kritis yang harus dicermati :
investasi ekstraksi bumi (pada kegiatan pertambangan migas,  minerba,
pabum)
di kawasan hutan makin panjang alur birokrasinya untuk  mendapatkan kata
"
ditolak" 
atau "disetujui" Terkesan, kewenangan  Menteri terkait dililmpahkan pada
otoritas DPR-RI.
Apalagi kalau ijin pengembangan sumur produksi migas di kawasan hutan
lindung yang notabene bukaan lahan juga topografi tidak signifikan, tapi
ijin dari DPR-RI untuk peningkatan produksi migas menjadi terhambat jika
ijinnya keluar sampai 3-4 th. Ternyata regulasi kita bidang ekstraski
ini
masih ada beberapa unsur yang belum sinergi. Pekerjaan rumah buat kita
di
asosiasi profesi kebumian ini.


Jadi perlu berdebat atau tidaknya, adalah hak dari masing-masing
multi-stake
holder yang terkait dalam rencana Sorikmas Mining (SMM) di Natal,
biarlah
roadmap mekanisme perijinan itu jalan, dengan koridor aturan yang ada
serta
perijinan sosial di tanah adat setempat. Dalam AMDAL pun, nanti harus
ada
elemen persetujuan sosial dari masyarakat lokal. Kalau masyarakat lokal
menolak.., ya tertolak lah rencana pertambangan. Tapi ini harus ada
Studi
Sosial Masyarakat di sekitar rencana tambang yang menjadi dasar acuan
pelingkupan sosial dalam Penyusunan AMDAL. Termasuk studi khusus
Hidrogeologi Detail calon lokasi tambang untuk menjawab permasalahan
resapan, air asam tambang, groudwater contaminant dari unsur geogenik
jika
ada. Jika otoritas Pemda / Menteri ESDM berkenan, bahwa sebelum AMDAL
SMM
disusun harus ada beberapa studi detil terkait yang dikhawatirkan banyak
pihak. Jika semua sudah ditempuh, dan seandainya masyarakat lokal
("ternyata") menyetujui, maka terakhir adalah Evaluasi AMDAL
Pertambangan. 
Dan tim Penilai Amdal, tidak perlu takut untuk menolak atau menyetujui
sesuai dengan kaidah dan argumentasi profesi terkait dengan rencana
pertambangan itu. 


Pengalaman, saya pun sebagai penilai AMDAL pertambangan di KLH dan di
BLH di
beberapa provinsi pernah menolah 4 usulan KA-Amdal Pertambangan Mineral
Logami. 
Saya nyaris dimarahi Bupati setempat, kenapa ditolak? Saya jelaskan
argumentasi saya sesuai kaidah keilmuan dan semua aturan saya beberkan. 


Suatu pejabat LH yang saya ketahui dan curhat internal di lingkungan LH,
pada awal karirnya adalah seorang konsultan AMDAL pertambangan di
berbagai
tempat di Kalsel dan juga di Kaltim (terutama AMDAL Pertambangan
Batubara).
Setelah beliau diangkat sebagai pajabat LH di pemerintahan dan saat
inspeksi
ke lokasi tambang yang dulunya di AMDAL beliau, langsung saja beliau
menyebut : "Astaghfirullah berkali-kali" sambil ngurut dadanya begitu
turun
dari helikopter. "Kenapa bisa demikian, padahal dulu RKL/ RPL nya
disepakati
tidak seperti ini?" Beliau melihat bahwa RKL (Rencaka Pengelolaan Lingk)
dan
RPL (Rencana Pemantauan Lingk) tidak dijalankan sebagaimana Dokumen
RKL-RPL
saat AMDAL nya disetujui.

Saya kemarin memberikan ide/gagasan ke salah satu Deputi di KLH untuk
mengubah beberapa syarat AMDAL terutama AMDAL bidang pertambangan /
ekstraksi sumberdaya bumi yang harus dibedakan dengan AMDAL sektor
non-pertambangan dengan memasukkan kajian (namanya juga gagasan..,
diterima
ya syukur atau ditolak atau tidak digubris ya..syukur, paling tidak
sudah
gemes untuk menyampaikan pada beliau sebagai pejabat publik) :
1. Kajian pengurangan resiko bencana (PRB) dalam AMDAL rencana
pertambangan,
sesuai dengan kaidah UU yang berlaku, dimana semangat PRB (termasuk
bencana
industri...itu sendiri juga harus dikaji), harus menjadi unsur penting /
strategis dalam semua lini pembangunan (termasuk pembangunan industri
pertambangan). 

2. Kajian dampak perubahan iklim global terhadap iklim lokal dalam AMDAL
rencana pertambangan, sehingga kajian Hidrogeologi Detil harus dilakukan
tidak sekedar data hidrogeologi regional, sesuai dengan spirit
pemerintah
dan MDGs juga visi misi dari Dewan Perubahan Iklim Nasional.
3. Kajian Geologi Karst atau Hidrogeologi Karst untuk rencana
pertambangan
yang berhimpitan atau di dalam kawasan karst budidaya. Contoh ini sudah
dilaksanakan Bupati Tuban bahwa syarat dokumen AMDAL perluasan Semen
Gresik
di Tuban harus ditinjau ulang dengan pendekatan studi geologi karst /
hidrogeologi karst.
4. Kajian Sosiologi Pedesaan dimana masyarakat lingkar rencana tambang
itu
akan dibuka.
Dari kajian tsb kemudian masuk dalam ranah pelingkupan Kerangka Acuan
AMDAL
pertambangan.

Selama ini banyak Amdal pertambangan itu copy paste (apalagi jika yang
di
Amdal itu batubara...) kajian dampak pentingnya semua mirip-mirip, shg
ada
konsultan yang by pass dengan pemrakarsa hanya untuk target Ijin
produksinya
keluar. dst. 
Sudah digenjot penambangan batubara, eee...ternyata pasokan listrik dari
batubara koq harus "import"........., rak kepriben kiye..

mohon maaf dan horas me juah-juah..
agus hendratno.89



________________________________
From: Yoga Negara <yneg...@caledon.com.au>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, September 21, 2010 11:14:46 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] PT Sorikmas Mining Sedang Merancang Bencana di
Madina

Seingat saya dulu saya diajarin ama dosen2 saya kalo untuk establishment
suatu kegiatan dimining industri haruslah melalui beberapa tahapan.
Dimana dalam setiap tahapannya haruslah melalui beberapa perizinan yang
itu
dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan/atau daerah.
Seingat saya juga, kalo tidak salah (maaf kalo salah), kontrak karya
pkp2b
sampai generasi ke-3 haruslah atas persetujuan dpr sebagai wakil rakyat,
dimana artinya keluh kesah dan sumpah serapah rakyat tentang rencana
suatu
tambang harusnya sih sudah tertampung melalui badan itu.
Nah dalam proses kp-pun walaupun itu tidak melibatkan dprd sebagai
perwakilan rakyat dalam persetujuannya, suara rakyat yang berada
disekitaran
lokasi industri tetap saja bisa disalurkan melalui mekanisme yang ada.
Setau saya sih ada stau tahapan dimana untuk mendapatkan persetujuan
amdal
dari hasil pre-fs yang sudah dilakukan, perusahaan haruslah me-warta-kan
rencana2nya tersebut yang itu harus dimuat dalam berbagai media, dimana
kalo
tidak salah rentang waktunya selama satu bulan.
Nah masyarakat sekitar bisa mengajukan keberatan, tentunya disertai
dengan
dasar yang logis (tidak asal cuap), mengenai rencana kegiatan industri
tambang tersebut.
Saya pernah punya pengalaman dimana dalam rentang waktu itu muncul
keluhan
dari penduduk dan kita duduk bareng membahas pemecahannya agar hampir
semua
keberatan penduduk bisa terpenuhi dan rencana penambangan bisa
dieliminir
seminimal mungkin menimbulkan dampak buat masyarakat.

Bung Bosman,
Kok kayaknya dari cara anda menyuarakan hati nurani aja, saya melihat
apapun
bunyi hukumnya ditanah air kita ini, sama sekali sudah tidak akan anda
percayai lagi begitukah?
Moga2 tidak seperti itu, yah kalo seperti itu sih, apapun yang kita
diskusikan judulnya akan percuma, apalagi niatan awalnya emang sudah
seperti
apa yang anda tulis dalam judul email seperti ini: "USIR SORIK MAS
MINING
DARI BUMI MADINA"
Coba deh anda lihat lagi kamus bhs Indonesia kita, dan definisikan apa
arti
dari usir itu?



-----Original Message-----
From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, 21 September 2010 1:20 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] PT Sorikmas Mining Sedang Merancang Bencana di
Madina

Bung Yoga, 


    1. apa yang anda maksud dengan "kekuatan kekerasan untuk menekan
saudara2
lainnya"?
    2. tolong tunjukkan saya cara yang menurut anda "lebih beradab dan
bermartabat" 
itu. dan,

    3. tolong jelaskan pula pada saya "hukum dan norma" yang anda
maksud,
hukum yang mana yang bisa saya pegang di Indonesia.
tabik
bosman batubara 

weblog: http://annelis.wordpress.com



________________________________
From: Yoga Negara <yneg...@caledon.com.au>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, September 21, 2010 4:27:13 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] PT Sorikmas Mining Sedang Merancang Bencana di
Madina

Apakah implikasi, outcome, or domino effect yang mungkin terjadi jika
gerakan semacam ini berhasil dilakukan?
Ah negeriku, semakin banyak didiami saudara2ku yang hanya mengandalkan
kekuatan kekerasan untuk menekan saudara2 lainnya...
Tidak adakah cara yang lebih ber"adab" dan ber"martabat" untuk
menyuarakan
suatu pendapat?
Ataukah memang para guru, para moyang, para leluhur dan para maha guru
"dosen" kita selama ini terlupakan untuk mengajari kita tentang "tata
krama"
Semoga hukum dan norma tetap menjadi juri utama dalam hal ini.
Salam
Yoga

-----Original Message-----
From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com]
Sent: Monday, 20 September 2010 7:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] PT Sorikmas Mining Sedang Merancang Bencana di
Madina

Hallo, ada yang baru di usirsorikmasmining, kalo tak senang silahkan
didel,
kalo simpati silahkan diforward ke sebanyak mungkin alamat:


***

Aktivitas perusahaan pertambangan PT Sorikmas Mining (SM) di  Kabupaten 
Mandailing Natal (Madina), baik yang di blok Utara di Tor  Sihayo,
maupun yang 
di Blok Selatan di Ulupungkut, dapat disebut bahwa  sebenarnya mereka,
secara 
diam-diam dan direstui pemerintah, sedang  merancang bencana di Madina.
Bencana yang saya maksudkan di sini bukanlah bencana alam seperti
gunungapi 
meletus, tsunami, ataupun gempabumi, akan tetapi bencana yang  terjadi
karena 
didahului oleh adanya aktivitas manusia seperti  pertambangan yang akan 
dilaksanakan oleh PT SM. Bencana yang seperti ini  sering disebut dengan
bencana 
industri. Apa-apa saja jenis bencana yang  sedang dirancang oleh PT SMM?

***
selengkapnya: 


http://usirsorikmasmining.wordpress.com/2010/09/20/pt-sorikmas-mining-se
dang-merancang-bencana-di-madina/


Jangan lupa ya, dukunglah gerakan kami untuk mengusir PT Sorikmas Mining
dari 
Bumi Madina, bergabunglah dengan group kami di facebook:

"USIR SORIK MAS MINING DARI BUMI MADINA" alamatnya:

http://www.facebook.com/profile.php?id=1263630838#!/group.php?gid=155072
241176524&ref=mf


salam
Bosman



>
------------------------------------------------------------------------
----
----
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
------------------------------------------------------------------------
----
----
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
>
------------------------------------------------------------------------
----
-
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited
to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
the
use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------


------------------------------------------------------------------------
--------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
------------------------------------------------------------------------
--------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
------------------------------------------------------------------------
-----
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
---------------------------------------------------------------------


----------------------------------------------------------------------------
----
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
----------------------------------------------------------------------------
----
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
----------------------------------------------------------------------------
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke