Bu Nuning dan lainnya,
di beberapa negara,  spec survey itu diserahkan ke swasta,  jadi swasta yang 
membiayai semuanya, lalu di "jual" bersama dengan "badan pemerintah" nya.
memang kalau begini ada kemungkinan conflict of interest.  datanya sering bisa 
diintip oleh orang2 tertentu tanpa harus beli dulu. (untuk mencegah hal ini, 
saya kira bisa dibikin aturan mainnya)

Indonesia juga pernah ada spec survey dibiayai oleh swasta.

juga repro data2 dari open block sering dilakukan oleh swasta (atas biaya 
swasta)  lalu dijual bersama dengan badan pemerintah nya.

tambahan lagi,  regional study juga bisa dilakukan swasta,  tahun 80 an banyak 
tuh regional study yang dilakukan swasta, dan datanya hasil share dari 
perusahaan2 minyak yang ada.
PND  kan banyak tuh regional study nya,  study2 seperti ini bisa membantu 
menjual block2 migas.

tambah satu lagi:  mungkin bisa di swastakan juga membor sumur untuk lihat 
source rocknya.  in kan masuk data yang bisa dikategorikan spec survey.

salam,
frank





________________________________
From: Nugrahani <nugrah...@bpmigas.com>
To: "jsc_fo...@jakartascoutcheck.org" <jsc_fo...@jakartascoutcheck.org>; Forum 
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia <fo...@hagi.or.id>
Sent: Thu, December 9, 2010 7:06:34 AM
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3blok

 
Soal Komitmen Pasti atau bukan tentu harus dilihat pada kontraknya.
Aku belum melihat kontrak blok2 yang baru diumumkan pemenangnya di Desember 
2010, namun untuk kontrak2 sebelumnya pada section 4.2,  disebutkan jelas yang 
mana program kerja yang disebut sebagai Komitmen Pasti (firm commitment) dan 
mana yang merupakan Komitmen kerja (work commitment), jadi enggak jadi otomatis 
pengeboran sumur (sebagai program kerja tahun ke-4)  itu masuk sebagai Komitmen 
Pasti bila sudah memasuki tahun ke-4. 

 
Betul, enggak boleh asal ngebor, dan selama ini kami (BPMIGAS) enggak pernah 
kok 
memberikan persetujuan pengeboran yang asal2an, kami kan punya SOP dan berbagai 
analisa untuk mengevaluasi usulan pengeboran dari para Kontraktor/oil 
companies.  Kalo soal pengeboran itu berhasil atau tidak ya... itu hal yang 
wajar saja, karena selalu ada yang namanya resiko eksplorasi bahkan di daerah 
yang sudah “matang” sekalipun.
 
Maksud saya dengan mengusulkan agar Pemerintah lebih dulu menyiapkan data yang 
lebih lengkap, dengan melakukan survey seismik 3D (khususnya di offshore), 
sebelum menawarkan suatu Wilayah Kerja, adalah agar para calon investor itu 
setidaknya sudah punya gambaran yang lebih baik mengenai prospektifitas dari 
wilayah kerja yang ditawarkan, sehingga dapat mengajukan pengeboran eksplorasi 
sebagai Komitmen Pasti di tahun kedua (misalnya tahun pertama hanya Studi G&G : 
 berupa pembelian data dan evaluasi G&G). Ini akan lebih mempercepat temuan 
hidrokarbon, ketimbang harus melakukan survey seismik dulu di tahun pertama 
atau 
kedua, dan baru ngebor di tahun ke-4, misalnya.  
 
Harus diingat juga akan adanya kewajiban penyisihan (relinquishment) di akhir 
tahun ke-6, sehingga wilayah kerja yang boleh di-retain (disimpan/dipegang oleh 
si Kontraktor-KKKS) adalah hanya 20% dari keseluruhan luas Wilayah Kerja, 
artinya di akhir tahun ke-6 mestinya sudah ada area yang akan di-POD (sudah ada 
temuan yang ekonomis untuk dikembangkan), dan sisanya dikembalikan kepada 
Pemerintah, atau, bila tidak ditemukan hidrokarbon yang ekonomis ya... WK 
tersebut harus dikembalikan seluruhnya kepada Pemerintah (di-terminasi).  
Karena 
itu adalah penting untuk menemukan hidrokarbon (melakukan pengeboran sumur 
eksplorasi) di awal2 kontrak. 

 
 
 
Salam,
Nuning
 
 
 
From:Tjahjadi, Leonardus S. [mailto:leonardus.tjahj...@se1.bp.com] 
Sent: 09 Desember 2010 7:09
To: jsc_fo...@jakartascoutcheck.org; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: RE: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3blok
 
Ikutan nimbrung ach...
 
Kalau soal kekurangan data, kan bisa di tambah datanya sebelum tender baik 
dengan cara join study atau dengan spec survey. Mustinya dengan data data itu 
sudah cukup. Kalau masih kurang juga, bisa melakukan extended JSA pada PSC 
termnya seperti yang pa Rovicky bilang. 

 
Kalau peserta join study dari suatu daerah saja tidak nge-bid (yg notebene 
punya 
data lebih banyak), apalagi orang lain. Untuk khusus kasus seperti ini apakah 
WK 
tersebut masih layak utk ditenderkan ?
 
Pertanyaan saya kalau dalam komitmen eksplorasi di cantumkan komitmen sumur 
pada 
tahun ke-4. Pada saat si operator memasuki tahun ke-4 tsb, apakah komitmen 
sumur 
itu otomatis menjadi komitmen pasti ? Jika halnya demikian, saya kira masih 
bisa 
diterima mengingat daerah tsb yang tadinya sangat kekurangan data asal pada 3 
tahun pertamanya banyak melakukan pengambilan data. Jadi jika si operator 
keluar 
setelah tahun ke-3 maka pada tender berikutnya bisa dimasukkan komitmen sumur 
pada 3  tahun pertama. Jadi lama memang. Mungkin itu yang harus di bayar... kan 
tidak baik juga kalau ngebor cuman asal ngebor.. 

 
 
Salam,
Leo
 

________________________________
 
From:Nugrahani [mailto:nugrah...@bpmigas.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:03 PM
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Cc: jsc_fo...@jakartascoutcheck.org
Subject: RE: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3blok
 
Menurut hemat saya, Pemerintah (dalam hal ini DitJen Migas) perlu melakukan 
kegiatan Survey Seismik semacam MC3D atau sejenisnya, yang mencakup 
wilayah-wilayah di daerah “frontier” (laut dalam, dsbnya) atau “high risk” 
 sehingga ketika wilayah tersebut ditawarkan,  setidaknya para calon investor 
tersebut sudah punya kalkulasi teknis (subsurface) yang lebih baik, lebih yakin 
akan prospektifitas daerah yang ditawarkan. 

 
Selain itu,  menurut hemat saya, adalah perlu untuk memasukkan komitmen pasti 
(kegiatan yang “firm” di tiga tahun pertama) berupa pengeboran sumur eksplorasi 
, yang bertujuan untuk  mempercepat temuan eksplorasi (yang pada gilirannya 
juga 
akan menggiatkan penawaran wilayah kerja), dan hal  itu bisa “diwajibkan” 
apabila data yang tersedia sudah cukup, namun bila data subsurface masih kurang 
ya... tentunya berat bagi KKKS untuk memasukkan pengeboran sebagai firm 
commitment, mereka hanya memasukkan kegiatan survey seismik saja di 3 tahun 
pertama (ini berdasarkan data firm commitment dari sebagian besar  KKKS yang 
ditandatangani pada 2008 dan 2009). 

 
Ya, BPMIGAS mempunyai data prospek dan lead se Indonesia (mungkin Ditjen Migas 
juga punya), namun saya kira data prospek dan lead sudah tercantum sebagai 
salah 
satu data yang bisa dilihat oleh calon investor pada saat penawaran wilayah 
kerja (cmiiw). 

 
Soal fiscal term, memang urusannya rada ribet. 
 
 
Salam,
Nuning
 
 
 
 
From:forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of 
Rovicky Dwi Putrohari
Sent: 06 Desember 2010 5:01
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: geologi...@googlegroups.com; migas_indone...@yahoogroups.com; Forum HAGI; 
Indoenergy
Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok
 
2010/12/6 Setiabudi Djaelani <setiabudi.djael...@energi-mp.com>
Kang Rovicky,

Berarti Company yang melakukan joint study pun ada/ banyak yang tidak melakukan 
penawaran ?

Betul Mas Budi,

Ya beberapa kumpeni melakukan joint studi tetapi tidak memasukkan tender. 
Sawahku juga pernah mengalami hal ini karena memang tidak dijumpai potential 
resources (prospect/leads) yang sesuai portofolionya perusahaan. Memang bukan 
berarti ngga ada potensi, hanya saja tidak menarik secara ekonomi (saat itu). 
Ini jelas fiskal sbg pertimbangan.

Penawaran kedua tahun 2010 ini ada inovasi baru utk daerah-daerah yang 'high 
risk'. Inovasinya yaitu pada minimum tender tidak diharuskan ngebor pada tahun 
ke tiga, tetapi tahun ke empat. Artinya drilling bukan sebagai komitmen pasti. 
Ini mnurutku langkah strategis untuk mencari dan menambah data. Seolah seperti 
"extended JSA". Lah wong sekarang ngebor di laut dalam bisa 100 juta (hampir 
satu trilliun !)

Saya ngga ngerti apakah MIGAS (dan BPMIGAS) memiliki peta lead prospect seluruh 
Indonesia sehingga dapat dipakai sebagai patokan dalam memberikan "harga" pada 
sebuah blok atau tidak. Salah sorang manajer dalam diskusi Mesozoic di Bandung 
beberapa bulan lalu oleh IAGI mengatakan pada dasarnya perusahaan ini berpikir 
duit artinya fiskal term. Walaupun kurang data serta risiko besar, asalkan 
kalkulasi bisnisnya bisa 'masuk' ya OK-OK saja.

Namun bagi MIGAS merubah fiskal term konsekuensinya mesti harus 'berantem' 
dengan para wakil rakyat. :(
doh !

Salam

RDP

Kirim email ke