Saya telusuri di Internet, ternyata banyak sekali lapangan minyak di Amerika 
yang sudah ada dan diterangkan secara conventional, sekarang mulai diterangkan 
sebagai akibat meteoric impact. Yang terjadi adalah "fracturing" atau 
"brecciation" dari formasi yang ada di bawah impact crater ini yang 
menjadikkanya sebagai  reservoir. Saya kira soal heat yang ditimbulkan untuk 
mematangkan source rock tidak ada yang menyinggung. Yang penting adalah juga 
keberadaan seal di atasnya, yaitu formasi serpih post-impact.
Konsep ini masih kontroversial dan masih ada pro- dan kontranya, tetapi 
mainstream geologist saya kira belum menerimanya, tetapi sudah banyak tokoh2 
petroleum geologist yang meyakininya, seperti Paul Weimer yang sekarang 
President AAPG, sangat meyakinkan bahwa Red Wing Creek field (dalam formasi 
Paleozoic)  itu adalah hasil dari impact crater.
Juga ternyata lapangan minyak terbesar ke-2 di Mexico, Cantrell field juga 
dihubungkan  dengan Chicxulub impact crater (berada di bawah),  yang terjadi 
antara Kapur dan Tersier (KT boundary, 65,5 juta tahun yang lalu). Juga 
lapangan offshore Mumbai dihubungkan dengan meteor impact ini. Selain itu masih 
banyak contoh2 lain di dunia.
Selain itu banyak pula yang meyakini bahwa peranan meteor impact pada mineral 
deposit itu jauh lebih besar dari pada diperkirakan semua, bahkan endapan nikel 
di Sudbury Canada  yang berupa lopoltih itu ditafsirkan sebagai meteorit 
raksasa. Ada juga yang berspekulasi bahwa fracturing ini sampai ke mantle, dan 
menghidupkan lagi anorganic origin of oil.
Dalam hal Majalengka crater complex berdasarkan peta geologi yang ada daerah 
ini  mencakup Bogor Trough dan juga sebagian  Northwest Java shelf basin. Di 
Bogor trough ini sudah terkenal banyak oil seeps (terutama di Jawa Tengah, 
walaupun batuan induknya belum jelas, tetapi pasti ada. Oil seep di Palimanan 
sudah terlalu jauh. Meteor Majalengka ini (kalau betul ada) kelihatannya 
menimpa singkapan formasi deep marine turbidits Cinambo berumur Oligo-miocene 
yang mungkin merupakan batuan induk.
Jika benar geo-circles di Majalengka itu meteor impact yang jadi masalah adalah 
seal. Apakah formasi Citalang  dan sebagian Fm Kaliwangu yang berumur Pliocene 
itu dapat merupakan seal yang baik.
Sekali lagi bahwa ada beberapa seismic lines tahun 89 yang memotong complex 
crater Majalengka ini, entah disurvei oleh Pertamina entah oleh pemegang 
Citarum block. Sangat menarik untuk dipelajari apa yang ada di bawahnya ini, 
saya taruhan itu merupakan "blur" saja yang ditafsirkan sebagai thrusting.

Pertanyaan penting lagi apakah pemegang block Citarum atau Pertamina berani 
melanjutkan explorasi berdasarkan konsep meteor impact sebagai play yang masih 
bersifat unconventional ini. Ini akan sangat menarik sekali bahkan mungkin akan 
menemukan lapangan minyak raksasa, karena sebenarnya radius aggregate dari 
lingkaran-lingkaran ini adalah lebih dari 5 km. Selain itu jika ada yang 
berani, apakah BPMigas akan menyetujuinya.?

Kalau saja ada bilioner yang cukup gila untuk melakukan pemboran explorasi di 
sini dan berhasil menemukan cadangan, tentu orang akan berlomba-lomba mencari 
geo-circles di Google Earth.
Apakah di antara anggota IAGI net ini mungkin bisa memberikan penjelasan 
geologi lain bagi Geocircles Majalengka ini, dengan tektonik lengser barangkali?
Wassalam
RPK
-
---- Original Message ----- 
  From: Yanto R.Sumantri 
  To: iagi-net 
  Sent: Friday, April 08, 2011 12:13 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Majelangka Dihantam Meteor Raksasa 4 Juta Tahun 
Lalu !




  Betul pak Koesoema , memang sulit untuk menerangkan mekanisme 
  nya.
  Saya masih  bertanya apa pengaruh suatu tumbukan terhadap komposisi suatu 
masa di bumi ? bagaimana  dan  apakah terjadi  perubahan kimia / fisika dari  
masa yang ditumbuk ?

  Mungkin ada rekan yang tahu atau  mengetahu reference - nya


  si Abah

  On Fri, April 8, 2011 9:09 am, R.P.Koesoemadinata wrote:
  > Young Earth argument, wah saya tidak membaca sampai kesitu.
  > 
  > Tetapi saya kira yg unik dari Majalengka Crater Complex ini merupakan
  > multiple craters, yang mungkin ditumbuk oleh se-rentetan meteor yang pada
  > tempat yang sama, mungkin seperti Levy-Schumacher meteors yang menghantam
  > Jupiter.
  > 
  > Saya belum pernah membaca adanya multiple craters ini ditempat lain di
  > bumi ini, barangkali ada yang mengetahui?
  > 
  > 
  > 
  > Dari segi ekonomi, barangkali di bawah Majalengka Impact crater complex
  > itu bisa terjadi akumulasi minyak bumi seperti di lapangan Chicxulub di
  > Mexico. Daerah ini sebelah utaranya masuk Block Jawa Barat Utara dari
  > Pertamina, sedangkan bagian selatannya adalah masuk Citarum Block. Tetapi
  > apakah para pemegang block ini berani mengexplore lebih lanjut. Seingat
  > saya di daerah ini ada beberapa seismic lines, tetapi apa yg diperlihatkan
  > oleh seismic sections ini saya tidak tahu, mungkin blur saja. Barangkali
  > ada yang berpendapat lain?
  > 
  > 
  > 
  > Sampai kini saya lihat di forum ini belum ada bantahan mengenai hipotesa
  > impact craters ini, karena saya kira akan sulit sekali dijelaskan dengan
  > tectonics biasa maupun dengan gliding tectonics.
  > 
  > Wassalam
  > 
  > RPK
  > 
  > 
  > 
  > To: iagi-net@iagi.or.id
  > Sent: Friday, April 08, 2011 7:29 AM
  > Subject: Re: [iagi-net-l] Majelangka Dihantam Meteor Raksasa 4 Juta
  > Tahun Lalu !
  > 
  > 
  > Pak Koesoema,
  > Sepertinya argumentasi "Young Earth" tentang clues for meteoric crater
  > ini bagian dari diskusi creationism bahwa usia bumi tidak milyaran tahun
  > itu ya ?
  > 
  > Btw, kalau diameter crater sebesar 3.5 Km, diperkirakan energi tumbukan
  > yg dihasilkan oleh meteor ini setara dengan 400 megaton atau setara
  > letusan Krakatau 1883. Ini energinya, dampaknya tentu sangat berbeda.
  > 
  > Salam
  > 
  > rdp
  > 
  > 2011/4/7 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
  > 
  > Terima kasih
  > R{K
  > ----- Original Message -----
  > 
  From: Edison Sirodj
  > To: <iagi-net@iagi.or.id>
  > Sent: Thursday, April 07, 2011 8:42 PM
  > Subject: Re: [iagi-net-l] Majelangka Dihantam Meteor Raksasa 4 Juta
  > Tahun Lalu !
  > 
  > 
  > pak Kusuma, saya ada papernya pa Tjia, sewaktu seminar expat di KL
  > 2008. InsyaAllah besok sy upload.
  > 
  > 
  > salam,
  > edison sirodj
  > 
  > Sent from my iPad
  > 
  > On Apr 7, 2011, at 20:28, "R.P.Koesoemadinata"
  > <koeso...@melsa.net.id> wrote:
  > xpat
  > Memang saya pun pernah mendengar adanya ceramah Prof Tjia itu
  > mengenai meteor crater itu serta potensi minyak buminya di Jakarta
  > 
  > Saya check di internet publikasi mengenai meteor crater itu yang
  > saya ketemukan adalah
  > 1. Meteor crater di Bukit Bunuh, Perak di mana diketemukan batuan
  > suevit sedangkan publikasinya adalah mengenai paleo-anthropologi
  > (out of Malaysia) dimana pemandangan geomorphologi dari crater
  > masih terlihat
  > 2. Meteor crater di Langkawi (Seranai Publications)
  > 3. Google juga menunjuk adanya artikel Prof Tjia di Bull Geol Soc
  > Malaysia, Dec 2010, namun di periodical ini tidak diketemukan
  > mengenai meteor crater.
  > 
  > Yang mengenai di Borneo belum diketemukan publicationsnya
  > Wassalam
  > RPK
  > 
  > ----- Original Message -----
  > 
  From: benyamin sembiring
  > To: iagi-net@iagi.or.id
  > Sent: Thursday, April 07, 2011 5:37 PM
  > Subject: Re: [iagi-net-l] Majelangka Dihantam Meteor Raksasa 4
  > Juta Tahun Lalu !
  > 
  > 
  > salam,
  > 
  > 
  > Pak Vic, sorry, karena judul yg dibawakan Prof Tjia saat itu
  > adalah HYDROCARBON POTENTIAL OF METEORITE IMPACT STRUCTURES
  > FOCUS ON SUNDALAND
  > Saya rasa untuk Indonesia, ternyata yang dibahas di malaysia
  > (walaupun masih satu pulau dgn indonesia, di kalimantan)
  > sori, ada sedikit kekeliruan
  > 
  > 
  > M A L A Y S I A
  > 
  > 
  > Identified 60 large to medium
  > 
  > ring-like structures
  > 
  > 
  > 3 proven impact structures
  > 
  > üPDFs
  > üImpact breccia or suevite
  > üC r a t e r s
  > 
  > 
  > salam
  > benz
  > 
  > 
  > Pada 7 April 2011 17:10, benyamin sembiring
  > <benyaminsembir...@gmail.com> menulis:
  > 
  > Salam,
  > 
  > 
  > Pak Vic, tentang meteor impact sudah pernah dilakukan
  > afternoon talk oleh IAGI di Tham Nak Thai resto, Menteng,
  > tahun 2003/2004?. Saat itu pembicaranya adalah Prof Tjia Hong
  > Jin. Seingat saya beliau menjelaskan pembentukan
  > cekungan-cekungan oleh karena adanya meteor impact. Banyak
  > gambar-gambar yang disajikan, termasuk di Indonesia. Semoga
  > saya gak salah.
  > Acara itu memang minim peserta, yang hadir nampaknya saat itu
  > para senior/sepuh geologi, lebih tepat seperti reunian senior
  > geologi. Materi presentasi apakah diberikan kepada IAGI waktu
  > itu saya agak lupa.
  > Nampaknya, Prof Tjia sudah punya lebih dari satu meteoric
  > creater impact.
  > 
  > 
  > Salam
  > benz
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > Pada 7 April 2011 15:08, Rovicky Dwi Putrohari
  > <rovi...@gmail.com> menulis:
  > 
  > 
  > Sebuah hipotesa menarik dari Pak Koesoema tentang
  > kemungkinan hantaman meteor di dekat Majalengka. Meteoric
  > crater impact diketemukan di hampir semua belahan dunia,
  > namun sepi di Indonesia. Kalau saja hipotesa Pak
  > Koesoemadinata ini benar, maka penemuan ini akan menjadi
  > Meteoric Crater Impact pertama di Indonesia. Meteoric Impact
  > Ini sedang ditinjau oleh Mahasiswa dari Geologi ITB
  > 
  > Majelangka Dihantam Meteor Raksasa 4 Juta Tahun Lalu !
  > Penyebaran kawah benturan meteor di seluruh dunia.
  > 
  > Selanjutnya silahkan baca di sini : Meteori crater impact
  > pertama di Indonesia, Bahkan mungkin pertama di Asia
  > Tenggara !!
  > 
  > 
  > 
  > Rovicky
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________
  > 
  > This message was checked by NOD32 antivirus system.
  > http://www.eset.com
  > 
  > 
  > 
  > 
  > --
  > "Success is a mind set, not just an achievement"
  > 
  > 
  > 


  -- 
  _______________________________________________
  Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma 
hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.

Kirim email ke