betul bro.  . . .kebetulan saya kelahiran tjg pandan s..d. smp kls l smp.
kemudian kelas 2nya di dabo singkep kep. riau ikut ortu mutasi sbg peg
timah. selanjutnya kls 3 pindah ke tnjung balai karimun. Liat biodata di
fesbuk.
Memang stlah otda timbul penguasa2 kecil yg menganggap aset bahan galian sbg
komoditi yg instan alias atm demi mengawetkan kroni dan para punggawanya.
astaghfirullah!
On 2011 4 28 09:05, "o - musakti" <o_musa...@yahoo.com.au> wrote:
> Kang Andry.
> Ternyata kondisi jual tanah air yang lebih parah juga terjadi di tetangga
yang kita anggap lebih maju. Negara yang dikomandani oleh meneer Keating,
howard, Rudd dan meivrouw Gillard...Australia.
>
> Produsen utama bijih besi dan tembaga tapi satu pabrik baja atau smelter
logam pun tak ada.
> Penghasil gas kelas dunia tapi mana punya komplex petrokimia ala Bontang,
Arun, Gresik atau Cilegon. Satu pabrik pupuk berdiri di Burrup West
Australia, tapi sekarang gonjang ganjing gara-gara Oswal Pankaj juragan asal
India sedang kena kasus hutang....
>
> Tapi ekonomi Australia saat ini termasuk yang paling lancar jaya
dikalangan negara maju. Dollar kanguru kemarin mencapai 107 sen dollar paman
Sam padahal 3-4 tahun lalu masih 70 an sen.
>
> Something is different there....
>
> On Thu, 28 Apr 2011 13:49 ICT an...@gc.itb.ac.id wrote:
>
>>Sudah bukan berita baru, bahwa sebagian komoditi mineral seperti Sn, Cu,
>>Au, Pb, Ni, Cr dll di Tanah Air going sky high. Tahun 60-70an Timah di
>>Babel, Ranah Laskar Pelangi, menjadi primadona Indonesia! Maklum ketika
>>itu industri "pelor" membutuhkan banyak timah panas selaras dengan perang
>>Vietnam. Banyak OKB di lingkungan dalam pemerintahan maupun di aparat
>>Babel pengelola timah. Selepas tahun 70an, tembaga di Papua sana melejit,
>>going sky high bersama kandungan emasnya yang kontroversial (waktu itu
>>banyak yang menggugat emasnya koq ndak dihitung). Kini Babel dan Papua
>>praktis menjadi tambang besar kelas dunia penghasil timah, tembaga dan
>>emas! Coba keluar sedikit dari kompleks industri timah di Bangka,
>>kemiskinan dimana-mana! Juga coba keluar sedikit saja dari kompleks FM di
>>Papua sana, sebagian besar masyarakat masih BERKOTEKA! Kontras ini juga
>>menyebabkan sebagian masyarakat mengais rejeki di lahan yang hampir sama.
>>Di Babel masyarakat di pesisir dan tepi sungai menggali timah yang
>>menimbulkan banyak genangan dan kerusakan lingkungan. Dan aneh bin
>>ajaibnya, hingga kini kita belum bisa jadi produsen timah solder, kabel
>>dan lempengan tembaga juga sendok stainless steel padahal Indonesia
>>produsen utama Sn, Cu dan Ni di dunia! Makanya tidak heran sering ada
>>pencurian kabel telepon di kota-kota besar, padahal sebagain untuk buat
>>"langseng" atau "dandang" tembaga! Kalau disebut mirip "Tikus mati
>>dilumbung padi", berarti pertiwi ini "KORUPTOR" semua? Apa ya? Tapi sudah
>>pasti sudah lebih dari setengah abad PEMERINTAH memang hanya bisa 'MENJUAL
>>TANAH AIR". Nikel, timah dan tembaga sejak dulu hanya dijual bijihnya
>>alias konsentrat yang terdiri dari batu, tanah, unsur logam dan air! Sejak
>>"BAHEULA" pemerintah hanya memelihara budaya tebang, panen, gali, jual"!
>>Tidah pernah terpikirkan bagaimana menanam, memelihara dengan baik,
>>memproses nikel menjadi jadi sendok stainless steel, tembaga menjadi kabel
>>dan dandang, timah jadi kawat solder dsb!! Padahal benefit "90%" berupa
>>devisa dan lapangan kerja serta melek "IPTEK" berada disektor processing
>>atau hilir!! Siapa produsen logam nikel terbesar di dunia ? Jepang !
>>Negaranya tidak lebih luas dibandingkan dengan areal tambang-tambang di
>>Sulawesi dan Halmahera! Dan Jepang tidak punya tambang nikel!! Produsen
>>logam tembaga dan timah solder terbesar juga Taiwan dan Jepang!
>>Negara-negara ini ( dan sebagain kecil Yang di Pemeritahan) betul-betul
>>menikmati "BARTER TANAH AIR"! Sampai kapan "TANAH AIR INI" DIGADAIKAN? Di
>>Maluku, Kalimnatan dan Sumatra "Ada hela "rotan" ne rutan jawa dst", tapi
>>Ratan furniture saja made in Singapore, Taiwan, Hongkong! Aye na mas
>>'BEAS" KANGGE KURING DATENG TI LEMBUR PIETNAM DEN!!!...IYE MAH SANES
>>PITNAH (Sekarang beras untuk kami didatangkan dari Vietnam)! Nu teu
>>kenging aya didieu mah "KEMBANG MAWAR TI PETNAM DEN"
>>
>>She Gha Bay An
>>
>>Andri S
>>
>>
>>--------------------------------------------------------------------------------
>>PP-IAGI 2008-2011:
>>ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
>>sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
>>* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>>--------------------------------------------------------------------------------
>>Ayo siapkan diri....!!!!!
>>Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
>>September 2011
>>-----------------------------------------------------------------------------
>>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>>To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>>No. Rek: 123 0085005314
>>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>>No. Rekening: 255-1088580
>>A/n: Shinta Damayanti
>>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>>---------------------------------------------------------------------
>>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
>>---------------------------------------------------------------------
>>
>
>
>
--------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
--------------------------------------------------------------------------------
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
> September 2011
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>

Kirim email ke