Yang masalah, setelah menakut-nakuti, gak ada tindak lanjutnya. Siapa yang disuruh koordinasi latihan penangangan bencana? penyiapan rakyat Jakarta ketika menghadapi gempa? Evacuation zone? Anti-riot strategy?
2011/5/23 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> > oooh ini to alasannya :( > Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? > > RDP > > ---------- Forwarded message ---------- > From: Djuni Pristiyanto <belink2...@yahoo.com.sg> > Date: 2011/5/23 > Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi > Gempa 8,7 SR di Jakarta > To: Milis Bencana <benc...@googlegroups.com> > > > Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di > Jakarta > Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB > Laporan: Teguh Santosa > > RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya > Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja > Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan > Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. > > Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu > masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk > memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma > (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah > yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang > memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun > daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario > pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data. > > “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini > kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau > mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang > mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, > Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5). > > Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk > menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia, > termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang > menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di > kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai > potensi bencana di Indonesia. > > “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,” > ujarnya lagi. > > Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief > meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana > miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti > tidak efektif. > > Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan > dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang > menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan tim > khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi ESDM > sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk > Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa. > > “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian > atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan > Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), maka atasan kedua > pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya. > > Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga itu > mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan Asia > Tenggara tahun 2007-2008. Dalam risetnya, USGS memperkirakan Selat Sunda > berpotensi mengalami gempa yang lebih besar 8,7 Skala Richter. > > Studi yang dilakukan USGS ini , kata Andi Arief lagi, pasti tidak > dimaksudkan untuk membuat masyarakat panik. Sebaliknya untuk membuat semua > pihak, masyarakat dan pemerintah, waspada dan mengambil langkah yang > dibutuhkan untuk memperkecil kerusakan dan meminimalisir korban. > > Andi Arief juga mencontohkan reaksi pemerintah Jepang terhadap hasil studi > mengenai potensi bencana dan kegempaan sejak beberapa dekade lalu. Untuk > menghadapi segala kemungkinan pemerintah Jepang membentuk empat komisi > khusus. Pertama, komisi yang mempelajari bencana katastropik purba; kedua, > komisi yang khusus membahas potensi gempa di Tonakai; ketiga, komisi > evakuasi Tokyo; dan keempat, komisi mitigasi nasional. > > “Hal-hal seperti ini juga yang harusnya dilakukan oleh pemerintah > Indonesia. Tetapi itu tidak bisa dilakukan kalau lembaga yang harusnya > menyampaikan data, tidak bekerja,” demikian Andi Arief. [guh] > > http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=27856 > > -- > THE TREKKERS www.thetrekkers.com: http://tenda.thetrekkers.com/, > http://perahu.thetrekkers.com/, http://tangkiair.thetrekkers.com/. Sedia > peralatan emergency/bencana/gawat darurat, rescue, temporary shelter/tenda, > dan peralatan kebencanaan. Kontak: Ferri Iskandar (ferri...@yahoo.com, > ferri...@thetrekkers.com hp: +62-812-2765-434) > ----------------------------------------------- > Hidup Bersama Risiko Bencana > Website: http://bencana.net; Milis: benc...@googlegroups.com > Arsip berita/artikel di Milis Bencana: > http://groups.google.com/group/bencana/topics > Mendaftar anggota milis: http://googlegroups.com/group/bencana/subscribe > Keluar dari milis: bencana+unsubscr...@googlegroups.com > Kontak Moderator: bencana+ow...@googlegroups.com > > > > -- > *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"* > > > -- Visit http://www.strivearth.com and be entertained