Jadi, Geologist Indonesia boleh bangga sebagai 'Lord of the rings'(of fire) :) 

--- Pada Sel, 20/9/11, Awang Harun Satyana <aha...@bpmigas.go.id> menulis:

> Dari: Awang Harun Satyana <aha...@bpmigas.go.id>
> Judul: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> Kepada: "'iagi-net@iagi.or.id'" <iagi-net@iagi.or.id>
> Tanggal: Selasa, 20 September, 2011, 10:21 AM
> Zaman sekolah dasar dan menengah
> dulu, di pelajaran geografi "ring of fire" tidak diajarkan;
> yang diajarkan adalah bahwa di dunia ini ada dua dua jalur
> gunungapi: Sirkum-Pasifik dan Mediterania. Sirkum
> Pasifik-lah yang disebut "proper ring of fire", dan cocok
> sebab ia memang melingkari Pasifik dari Chile ke Alaska ke
> Jepang ke Papua ke Selandia Baru. Cincin Api bukan nama
> untuk Indonesia, Indonesia hanya 'tersenggol' sebagian saja
> di busur Sangihe dan Halmahera; seperti yang ditulis Pak
> Sukendar di bawah. Gunungapi2 di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara
> adalah jalur paling timur dari Mediterania (Belt of Alpide),
> perhatikan mereka menyebutnya belt - sabuk, dan cocok, bukan
> ring of Alpide. Boleh2 saja kalau Kompas menggunakan Cincin
> Api, walaupun bukan proper ring of fire sebab banyak
> literatur geologi populer juga menggolongkannya begitu.
> Popularitas yang masih bisa diterima sebab Kompas bukan
> publikasi ilmiah; tetapi bila kita mau menyorotnya secara
> ilmiah, tentu harus lebih ketat. Seperti yang saya tulis
> kemarin, jalur Mediterania kini terutama aktif di Indonesia,
> dan di jalur ini juga tumpang tindih dengan pegunungan
> lipatan ala Alpina dan Himalaya, jalur Tethys dalam
> pengertian yang lama.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> -----Original Message-----
> From: asikin_suken...@yahoo.com
> [mailto:asikin_suken...@yahoo.com]
> Sent: 20 September 2011 8:39
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> 
> Saya kira "ring disini adalah yang mengitari samudra
> Pasifik". Sedangkan Indonesia sebetulnya kalau saya kuliah,
> selalu mengatakan :merupakan bagian dari "ring of fire". Dan
> ini sudah sangat lazim dalam tektonik.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL,
> Nyambung Teruuusss...!
> 
> -----Original Message-----
> From: "Hendri Harsian" <hendri.hars...@vico.co.id>
> Date: Tue, 20 Sep 2011 07:37:58
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api - Kompas
> 
> Bapak-bapak,
> Saya sependapat dengan Pak Koesoema, bahasa 'ring of fire'
> punya Kompas menurut saya adalah bahasa 'tag line' koran.
> Orang awam akan lebih tertarik mendengar 'ring of fire'
> karena diambil dari Bahasa Inggris. Karena itu juga mungkin
> Kompas tidak memakai istilah 'cincin api' dalam Bahasa
> Indonesia.
> Kita sebaiknya sih mengembalikan istilah kearti sebenarnya,
> jalur gunung api di Indonesia kan memang tidak berbentuk
> cincin (circle) tapi lebih seperti sabuk. Sekalian
> memberikan edukasi ke masyarakat awam dan tidak
> menyesatkan.
> Sekedar pendapat.
> Salam
> Hendri
> 
> 
> 
> On 20 Sep 2011, at 04:37, "koeso...@melsa.net.id"
> <koeso...@melsa.net.id>
> wrote:
> 
> > Hampir saya katakan kepada sang seniman: 'Kalau urusan
> cincin dengan permata api itu harus ditanyakan kepada Pak
> Sudjatmiko, ahli batu mulia dan permata', tetapi keburu
> sadar yg dimaksud.
> > Powered by Telkomsel BlackBerry®
> >
> > -----Original Message-----
> > From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> > Date: Tue, 20 Sep 2011 01:24:36
> > To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> > Cc: Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>;
> Eksplorasi BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>;
> Geo Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api -
> Kompas
> >
> > Pak Koesoema dan rekan2,
> >
> > Multatuli (1860) : ”...een gordel van smaragd die
> zich slingert rond de evenaar...” (sabuk zamrud yang
> berjajar sepanjang khatulistiwa).
> >
> > Zamrud (smaragd) permata berwarna hijau lumut tentu
> dimaksudkan Multatuli sebagai busur pulau2 volkanik dengan
> tutupan vegetasi hutannya yang hijau yang membusur menyembul
> di antara biru lautan di sepanjang khatulistiwa (evenaar).
> >
> > Indonesia dikepung dan dibelit cincin api... adalah
> bermakna konotatif yang mempersonifikasikan benda mati
> sebagai berjiwa, ini adalah suatu gaya penulisan, tetapi
> cukup bermakna denotatif juga sebab saya membingkainya dalam
> dimensi ruang dan waktu. Waktu kini mungkin tak terlihat
> lagi, tetapi jalur2 gunungapi Indonesia bukan hanya timbul
> Kuarter saja, dari Eosen pun sudah ada, bahkan yang lebih
> tua seperti Perem di Sumatra; maka sebenarnya Indonesia
> dikelilingi oleh berbagai jalur gunungapi dalam sejarahnya
> maupun kini. Dikepung, dibelit, dikelilingi, dilingkari
> semuanya satu pengertian (lihat Kamus Besar Bahasa
> Indonesia/KBBI, edisi ke-3, Balai Pustaka, 2007).
> >
> > "Cincin" biasanya memang ukurannya kecil, tetapi itu
> bukan keharusan, sebab makna cincin juga bisa: segala
> sesuatu yang berbentuk lingkaran (lihat KBBI, 2007). Dan
> istilah aslinya pun menggunakan "ring" yang terjemahannya
> memang cincin. Ada juga istilah cincin yang jauh lebih besar
> daripada ring of fire dipakai dalam menjelaskan suatu massa,
> yaitu "cincin planet Saturnus" (rings of Saturn, lihat
> "Cosmos" -Carl Sagan, 1980), dan ensiklopedia astronomi
> Indonesia (Radiman et al., 1980, ITB) pun menerjemahkannya
> sebagai cincin Saturnus.
> >
> > Tetapi, seperti juga supervolcano, 'ring of fire'
> bukanlah istilah baku dalam geologi maupun volkanologi,
> istilah ini boleh jadi bermakna konotatif juga, tetapi
> memang tujuannya menggambarkan rangkaian gunungapi yang
> melingkari Samudera Pasifik, maka boleh saja supaya lebih
> dramatis disebut sebagai ring of fire, dan diterjemahkan
> 'cincin api'. Istilah bakunya, seperti yang telah saya
> tulis, adalah 'andesite line', bahwa di sepanjang jalur ini
> gunung2apinya andesitik, untuk membedakannya dengan
> gunung2api di cekungan Pasifik yang basaltik seperti gunung2
> perisai di Hawaii. Antara ring of fire dan andesite line
> memang tak tepat sama, antara lain karena kehadiran
> gunung2api andesitik di Kep. Galapagos dan Kep. Paskah.
> >
> > Boleh saja kalau kita mau menggunakan 'lingkaran api'
> di samping 'cincin api', biarkan saja kedua penerjemahan ini
> bersaing, sampai akhirnya ada satu yang lebih disukai
> pemakainya.
> >
> > salam,
> > Awang
> >
> >
> >
> > --- Pada Sen, 19/9/11, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
> menulis:
> >
> >> Dari: R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
> >> Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api -
> Kompas
> >> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> >> Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 10:00 PM
> >> Penerjemahan 'ring of fire' menjadi
> >> 'cincin api' saya kira tidak tepat bahkan dapat
> memberikan
> >> kesan yang menyesatkan. Saya baru saja ketemu saja
> dengan
> >> seorang seniman terkenal yang menanyakan kepada
> saya
> >> mengenai adanya penemuan baru yang yang dia sebut
> 'cincin
> >> api' dan sekarang sedang ramai-ramai dilakukan
> penelitian
> >> oleh para ilmuwan dunia.
> >> Saya tertegun sebentar sebab saya mendapatkan
> kesan beliau
> >> itu bicara mengenai cincin yang benar2 seperti
> yang dipasang
> >> di jari yang seolah-olah membara seperti api.
> >> Kemudian baru saya sadar, bahwa mungkin beliau
> itu
> >> membicarakan acara di Kompas, yaitu mengenai 'Ring
> of fire'
> >> yang melingkari Samudera  Pacific. Mungkin
> istilah yang
> >> tepat adalah 'lingkaran api' atau 'lingkaran
> bara'.
> >> Atau apakah yang dimaksud lingkaran api yang
> membara yang
> >> mengepung dan membelit Indonesia seperti
> diceritakan di
> >> bawah ini?
> >> Ungkapan untuk Indonesia yang terkenal adalah
> "gordel van
> >> smaragd". atau sabuk zamrud yang menjadi lambang
> IAGI. Saya
> >> tidak melihat Indonesia itu dilingkari oleh
> gunung-gunung
> >> api, atau dikepung oleh suatu cincin. Kalau
> dililit mungkin
> >> sekali
> >> RPK
> >>
> >> ----- Original Message ----- From: "Awang Harun
> Satyana"
> >> <aha...@bpmigas.go.id>
> >> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> >> Sent: Monday, September 19, 2011 10:31 AM
> >> Subject: RE: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api -
> Kompas
> >>
> >>
> >> Indonesia dikepung dan dibelit cincin api...dari
> berbagai
> >> dimensi ruang dan waktu, membuatnya subur,
> membuatnya
> >> berpanorama menakjubkan, membuatnya punya energi
> panasbumi
> >> terbesar di dunia; namun juga berbahaya sebab
> cincin2 api
> >> ini telah membunuh sekian banyak penduduknya. Maka
> mari kita
> >> daya gunakan dengan baik "pemberian" ini, tahu
> memanfaatkan
> >> yang telah diberikan, tahu juga memitigasinya agar
> korban
> >> cincin api ini dapat ditekan seminimal mungkin.
> >>
> >> Salam,
> >> Awang
> >>
> >> -----Original Message-----
> >> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
> >> Sent: 19 September 2011 10:24
> >> To: iagi-net@iagi.or.id
> >> Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api -
> Kompas
> >>
> >> Sewaktu saya mengisi pembekalan ttg proses2
> geologi di
> >> Muhammadiyah
> >> sby beberapa bulan lalu kebetulan bersamaan dg Pak
> Maarif
> >> komandan
> >> BNPB. Beliau menyampaikan bahwa semestinya
> istilah
> >> kebencanaan atau
> >> bahkan istilah cincin api masuk dalam UUD45. Saat
> ini
> >> hampir semua
> >> rakyat Indonesia mengerti hal ini dan sadar
> bagaimana dan
> >> betapa
> >> besarnya dampak dari bencana selama ini di
> Indonesia. Namun
> >> sering
> >> (hampir selalu) mitigasi kebencanaan
> dikesampingkan dalam
> >> kebijakan.
> >> Hal ini tentusaja dasar legitimasi mitigasi ada
> dibawah
> >> ekstraksi.
> >> Saya baru melihat model Pak Hamzah Latief ttg
> tsunami
> >> Sunda. Kalau hal
> >> ini terjedi tentusaja kerugian materiil maupun non
> material
> >> sangat
> >> besar. Trutama dg adanya pelabuhan serta sentra
> industri di
> >> Cilegon.
> >> Saya ngga yakin mitigasi kebencanaan utk daerah
> ini sudah
> >> cukup,
> >> mungkin sangatlah minim usaha mitigasi dalam
> artian
> >> persiapan fisik.
> >> Secara preliminary riset dan penelitian sudah
> sering
> >> dilakukan namun
> >> jarang dipakai secara riil utk peningkatan usaha
> fisik.
> >> Misal
> >> membuatan tanggul atau usaha tata ruang dalam
> mengurangi
> >> dampak bila
> >> terjadi bencana.
> >> Sekali terjadi bencana maka musnahlah hasil kerja
> >> bertahun-tahun.
> >> Musnahlah jerihpayah pembangunan. Dan pasti
> menguras APBN
> >> maupun milik
> >> rakyat dalam pemulihannya.
> >>
> >> Dengan demikian bisa jadi bukanlah hal yg muluk
> bila kita
> >> merevisi
> >> UUD45 dengan memasukkan kalimat "Bahwa
> sesungguhnya
> >> Indonesia berada
> >> didaerah Cincin Api ... Sehingga diperlukan aturan
> khusus
> >> ttg mitigasi
> >> yg perlu dikedapankan dalam stiap kebijakan.
> >>
> >> Salam waspada.
> >> Rdp
> >>
> >> On 19/09/2011, Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> >> wrote:
> >>> Baguslah kalau kita sendiri menghargai
> kekayaan dan
> >> sejarah alam serta
> >>> budaya Indonesia, semoga makin meluas
> ketertarikan
> >> masyarakat kita kepada
> >>> alam dan budayanya sendiri.
> >>>
> >>> Cincin Api (ring of fire) sebenarnya julukan
> buat
> >> semua jalur gunungapi yang
> >>> memagari Cekungan Samudera Pasifik, mulai dari
> selatan
> >> di tepi-tepi barat
> >>> Chile-Peru, Amerika Tengah, California, Canada
> sebelah
> >> barat, Alaska sebelah
> >>> selatan, menyeberang ke Asia melalui jembatan
> daratan
> >> Aleut, memasuki batas
> >>> timur Eropa-Asia melalui Kuril, lalu Jepang,
> >> menghunjam ke selatan melalui
> >>> Mariana, lalu menyusuri tepi utara Papua New
> Guinea
> >> dan gugusan kepulauan
> >>> mikronesia, lalu berakhir di selatan kembali
> melalui
> >> Tonga, Kermadec dan
> >>> akhirnya Selandia Baru. Istilah lain buat
> Cincin Api
> >> ini adalah Andesitic
> >>> Line, mengingat hampir semua komposisi
> gunungapinya
> >> andesitik karena hasil
> >>> subduksi lempeng samudera Pasifik menunjam ke
> semua
> >> lempeng-lempeng benua
> >>> atau samudera yang mengelilinginya. Sebuah
> teori
> >> kontroversial pernah
> >>> dikemukakan oleh para ahli kosmologi, bahwa
> Bulan kita
> >> adalah massa Bumi
> >>> yang tercabut dari Cekungan Samudera Pasifik,
> dan
> >> Cincin Api adalah sisa
> >>>   paling luar bekas luka
> cabutan itu.
> >>>
> >>> Bagaimana dengan gunung-gunungapi di Indonesia
> dari
> >> Sumatra-Jawa-Nusa
> >>> Tenggara-Banda-Halmahera dan Sulawesi Utara?
> >> Banyak literatur
> >>> menggolongkannya juga sebagai jalur Cincin
> Api, Ring
> >> of Fire. Tetapi
> >>> gunung2api Indonesia tidak duduk di "proper
> ring of
> >> fire". Posisi Indonesia
> >>> justru unik dan sangat menarik sebab ia duduk
> di
> >> junction, sambungan,
> >>> jalur-jalur gunungapi di dunia, dan kemudian
> membuat
> >> jalur sendiri.
> >>> Gunung-gunungapi di Sumatra-Jawa-Nusa
> Tenggara-Banda
> >> adalah jalur paling
> >>> akhir "Jalur Alpide", yang memanjang dari tepi
> barat
> >> Atlantik ke Laut Tengah
> >>> ke Iran ke Himalaya, menghunjam ke selatan
> melalui
> >> Burma dan masuk ke
> >>> Sumatra lalu membusur melalui Jawa-Nusa
> Tenggara dan
> >> Laut Banda.
> >>>
> >>> Adakah gunung2api aktif di sini, tentu saja
> ada,
> >> tetapi umumnya pada masa
> >>> lalu dan sekarang telah mati. Ingat saja
> gunungapi di
> >> Pulau Thera, Santorini
> >>> yang memunahkan kebudayaan Creta pada abad2
> sebelum
> >> Masehi (dari mana
> >>> legenda Atlantis berasal), atau ingat juga
> Vesuvius
> >> yang memunahkan kota
> >>> Pompeii dan Herculaneum pada AD 79, yang lalu
> pada AD
> >> 1815 punya
> >>> padananannya masih di Jalur Alpide, yaitu
> "Pompeii of
> >> the East" Tambora
> >>> 1815. Bila gunung2 api lain di Jalur Alpina
> sudah
> >> berhenti aktif,  di
> >>> Indonesia justru aktif terus karena lempeng
> samudera
> >> Hindia masih menunjam
> >>> di bawahnya. Kemudian, jalur baru dibuat pula
> di
> >> Indonesia, Jalur Halmahera
> >>> dan Sulawesi Utara, hasil double subduction ke
> sisi
> >> barat dan timur yang tak
> >>> ada duanya di dunia.
> >>>
> >>> Di Indonesialah bertemu jalur-jalur gunuapi
> dunia,
> >> Cincin Api Pasifik dan
> >>> Cincin Api Alpina. Dan statusnya aktif !
> >> Benar-benar kita seperti  duduk di
> >>> dua 'tungku' mantel Bumi yang luar biasa aktif
> dalam
> >> kejapan skala waktu
> >>> geologi. Maka, tiga ranking VEI (volcanic
> explosivity
> >> index) tertinggi di
> >>> dunia pun dipegang oleh tiga gunungapi
> Indonesia: Toba
> >> 74.000 tyl (VEI
> >>> 8)yang membuat populasi manusia tinggal 20 %
> saja,
> >> Tambora 1815 M (VEI 7)
> >>> yang meniadakan musim panas setahun berikutnya
> di
> >> belahan dunia utara, dan
> >>> Krakatau 1883 (VEI 6) yang teriakannya paling
> dahsyat
> >> di Bumi. Lalu jangan
> >>> lupakan Merapi , gunungapi teraktif di dunia,
> a decade
> >> volcano; yang ikut
> >>> mempengaruh jalannya sejarah kebudayaan di
> Jawa .
> >>>
> >>> Salam,
> >>> Awang
> >>>
> >>> --- Pada Sen, 19/9/11, Rovicky Dwi Putrohari
> <rovi...@gmail.com>
> >> menulis:
> >>>
> >>>
> >>> Dari: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> >>> Judul: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Cincin Api -
> Kompas
> >>> Kepada: iagi-net@iagi.or.id
> >>> Tanggal: Senin, 19 September, 2011, 7:41 AM
> >>>
> >>>
> >>> Dapat dibaca disini :
> >>>
> >>> http://nasional.kompas.com/read/2011/09/16/18584012/Berdebar.Nobar.Ekspedisi.Cincin.Api

> >>>
> >>> TERKAIT:
> >>>
> >>>
> >>> Mencintai Cincin Api, Mencintai Indonesia
> >>> Kita Hidup di Daerah Bencana
> >>> Sejarah Berhenti di Kebun Kopi
> >>> LIVE Report: Peluncuran Ekspedisi Cincin Api
> >>> Jalur Ekspedisi Cincin Api "Kompas"
> >>> RDP
> >>>
> >>>
> >>> 2011/9/19 Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>
> >>>
> >>>
> >>> Sabtu kemarin iseng iseng beli koran Kompas
> ... dan
> >> waw ... saya dibuatnya
> >>> surprise sekali dimana harian ini mengulas
> perjalanan
> >> Ekspedisi Cincin Api
> >>> yang dimulai dari Gunung Tambora di Nusa
> Tenggara
> >> Sana. Ekspedisi akan
> >>> dilanjutkan ke banyak gunung api lainnya
> seperti Toba
> >> di Sumatra dsb.
> >>>
> >>>
> >>> Ini adalah ekspedisi gabungan yang melibatkan
> ilmu
> >> volkanologi, geologi dan
> >>> arkeologi. Gunung Tambora dijadikan sebagai
> titik awal
> >> ekspedisi. Cukup
> >>> mencengangkan ternyata gunung yang satu ini
> >> diperkirakan meletus pada April
> >>> 1815. Kedahsyatan letusannya sanggup mengubah
> iklim di
> >> sebagai belahan dunia
> >>> dan diperkirakan berada 1 tingkat di bawah
> letusan
> >> super Toba di Sumatra.
> >>> Saya belum pernah mendengar ini sebelumnya.
> Diameter
> >> kaldera sepanjang 7 km
> >>> barangkali bisa bercerita kehebatan letusannya
> dan
> >> penemuan sisa sisa
> >>> gelontoran awan panas membumi hanguskan desa
> desa di
> >> sekitarnya.
> >>> Diperkirakan dua kerajaan terkubur hidup hidup
> karena
> >> letusan ini dibuktikan
> >>> dengan penemuan mayat mayat yang terbakar
> hangus.
> >>>
> >>>
> >>> Tulisan lengkap bisa liat langsung di Kompas
> edisi
> >> sabtu kemarin.
> >>>
> >>>
> >>> Saya tidak tahu apakah ada rekan rekan IAGI
> yang
> >> terlibat ekspedisi ini.
> >>>
> >>>
> >>> Maaf tidak bermaksud promosi, tapi tulisan itu
> bagus
> >> sekali. Dulu harian ini
> >>> juga melakukan ekspedisi menelusuri sisa sisa
> kerajaan
> >> Majapahit, yang
> >>> menurut saya luar biasa. Jadi inget novelnya
> nya
> >> Majapahit karangan LKH
> >>> terbitan Gramedia.
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>> Shofi
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>> --
> >>> "Everybody is safety leader, You can stop any
> unsafe
> >> operation !"
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>> PP-IAGI 2008-2011:
> >>> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >>> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >>> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen,
> banyak
> >> biro...
> >>>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >>> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >>> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM),
> HAGI-IAGI,
> >> Sulawesi, 26-29
> >>> September 2011
> >>>
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >>> To unsubscribe, send email to:
> >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >>> To subscribe, send email to:
> >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>>
> >>> For topics not directly related to Geology,
> users are
> >> advised to post the
> >>> email to: o...@iagi.or.id
> >>>
> >>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

> >>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >>> No. Rek: 123 0085005314
> >>> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia
> (IAGI)
> >>> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >>> No. Rekening: 255-1088580
> >>> A/n: Shinta Damayanti
> >>> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

> >>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

> >>>
> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >>> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> regard
> >> to information posted
> >>> on its mailing lists, whether posted by IAGI
> or
> >> others. In no event shall
> >>> IAGI or its members be liable for any,
> including but
> >> not limited to direct
> >>> or indirect damages, or damages of any kind
> >> whatsoever, resulting from loss
> >>> of use, data or profits, arising out of or in
> >> connection with the use of any
> >>> information posted on IAGI mailing list.
> >>>
> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >>>
> >>>
> >>
> >> --
> >> Sent from my mobile device
> >>
> >> *"Everybody is safety leader, You can stop any
> unsafe
> >> operation !"*
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> PP-IAGI 2008-2011:
> >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen,
> banyak
> >> biro...
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM),
> HAGI-IAGI,
> >> Sulawesi, 26-29
> >> September 2011
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to:
> >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to:
> >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>
> >> For topics not directly related to Geology, users
> are
> >> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> >>
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> regard to
> >> information posted on its mailing lists, whether
> posted by
> >> IAGI or others. In no event shall IAGI or its
> members be
> >> liable for any, including but not limited to
> direct or
> >> indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever,
> >> resulting from loss of use, data or profits,
> arising out of
> >> or in connection with the use of any information
> posted on
> >> IAGI mailing list.
> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> PP-IAGI 2008-2011:
> >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen,
> banyak
> >> biro...
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM),
> HAGI-IAGI,
> >> Sulawesi, 26-29
> >> September 2011
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to:
> >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to:
> >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>
> >> For topics not directly related to Geology, users
> are
> >> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> >>
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> regard to
> >> information posted on its mailing lists, whether
> posted by
> >> IAGI or others. In no event shall IAGI or its
> members be
> >> liable for any, including but not limited to
> direct or
> >> indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever,
> >> resulting from loss of use, data or profits,
> arising out of
> >> or in connection with the use of any information
> posted on
> >> IAGI mailing list.
> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >> __________ NOD32 5559 (20101024) Information
> __________
> >>
> >> This message was checked by NOD32 antivirus
> system.
> >> http://www.eset.com

> >>
> >>
> >>
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> PP-IAGI 2008-2011:
> >> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> >> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> >> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen,
> banyak
> >> biro...
> >>
> --------------------------------------------------------------------------------
> >> Ayo siapkan diri....!!!!!
> >> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM),
> HAGI-IAGI,
> >> Sulawesi, 26-29
> >> September 2011
> >>
> -----------------------------------------------------------------------------
> >> To unsubscribe, send email to:
> >> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> >> To subscribe, send email to:
> >> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >>
> >> For topics not directly related to Geology, users
> are
> >> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> >>
> >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

> >> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> >> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> >> No. Rek: 123 0085005314
> >> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> >> No. Rekening: 255-1088580
> >> A/n: Shinta Damayanti
> >> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

> >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with
> regard to
> >> information posted on its mailing lists, whether
> posted by
> >> IAGI or others. In no event shall IAGI or its
> members be
> >> liable for any, including but not limited to
> direct or
> >> indirect damages, or damages of any kind
> whatsoever,
> >> resulting from loss of use, data or profits,
> arising out of
> >> or in connection with the use of any information
> posted on
> >> IAGI mailing list.
> >>
> ---------------------------------------------------------------------
> >>
> >>
> >
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> >
> --------------------------------------------------------------------------------
> > Ayo siapkan diri....!!!!!
> > Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
> Sulawesi, 26-29
> > September 2011
> >
> -----------------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> >
> > For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
> >
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

> >
> ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard
> to information posted on its mailing lists, whether posted
> by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> >
> ---------------------------------------------------------------------
> >
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke