Trims Pak Budi.

Salam,
FF



________________________________
 From: Budi Brahmantyo <bud...@gc.itb.ac.id>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, 18 January 2012, 3:45
Subject: Re: [iagi-net-l] EKSPEDISI KILAT KE PIRAMIDA GUNUNG SADAHURIP :      
SAMBIL MENYELAM MINUM AIR
 
IAGIneters,
jika sulit membuka lampiran foto-foto posting mang Okim ini, bisa buka
blog saya. Artikel tersebut versi uncut sudah saya unggah lengkap dengan
foto-fotonya.

Silakan di http://blog.fitb.itb.ac.id/BBrahmantyo/?p=1494

salam,
BB




> Rekan-rekan IAGI yang budiman,
>
> Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung kecil di dataran Garut yang sejak
> beberapa bulan terakhir mencuat ke permukaan karena diyakini sebagai
> sebuah
> bangunan piramida budaya. Pencetus hipotesisnya adalah Yayasan Turangga
> Seta
> yang berhasil menghipnotis Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan
> Bencana sehingga  mengambil alih penelitiannya melalui  tim bentukannya
> yaitu Tim Bencana Katastropik  Purba. Tim inilah yang beberapa waktu lalu
> mengklaim telah menemukan bukti-bukti meyakinkan tentang kebenaran
> hipotesis
> Piramida G. Sadahurip.
>
> Seperti biasanya, mang Okim yang merasa terusik oleh pernyataan-pernyataan
> Tim Bencana Katastropik Purba yang kontorversial kemudian memutuskan untuk
> mengadakan "due diligence" kilat ke G. Sadahurip. Niat mang Okim ini
> kemudian tersadap oleh mbak Feni dari Perkumpulan Jeep Bandung yang
> kemudian
> mengirim sms ke Danrem Garut. Dukungan dan pengawalan Dan Ramil 1103
> Wanaraja Garut dan aparat desa setempat terhadap ekspedisi kilat mang Okim
> tidak terlepas dari dukungan positif Danrem Garut tersebut ( puteri beliau
> ternyata mahasiswi geologi semester 8 di ITB ).
>
> Sambil menyelam minum air
>
> Puji syukur kepada Tuhan YMK  bahwa ekspedisi kilat yang mang Okim lakukan
> pada 8 Januari 2012 itu bagaikan kata pepatah Sekali Tepuk Dua Lalat atau
> Sambil Menyelam Minum Air. Bayangkan saja, pada hari itu , mang Okim yang
> hanya dikawani dua anak dan satu adik ipar mendapat sambutan dan
> pengawalan
> yang luar biasa ( lihat lampiran naskah di bawah ini ). Setibanya di
> puncak
> G. Sadahurip, mang Okim dapat memanfaatkan kesempatan untuk  memberikan
> "kuliah khusus" kepada puluhan pengunjung berikut para pengawal militer
> dan
> sipil  tentang hasil temuan geologi dan kesimpulannya. Setelah itu, sdr.
> Erfan dari RCTI datang ke puncak G. Sadahurip untuk mewawancara mang Okim
> yang mengaku  sebagai pengurus KRCB dan IAGI ( mohon maaf kalau kurang
> berkenan ).  Tayangan hasil liputan RCTI  diharapkan  muncul dalam
> beberapa
> hari mendatang.
>
> Selain dari hal-hal di atas, pada 12 Januari 2012 , mang Okim mengirimkan
> artikel tentang hasil missi geologi  ke koran Pikiran Rakyat yang dimuat
> dengan beberapa perubahan pada 14 Januari 2012 ( judul disingkat, empat
> foto
> lampiran tidak dimuat ). Atas artikel tersebut, Danrem Garut dan  Kepala
> Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, serta  beberapa rekan ahli
> geologi dan non-geologi mengirimkan ucapan selamat dan apresiasi  lewat
> sms.
> Last but not least, tadi malam mang Okim mendapat undangan dari komunitas
> Pesantren Garut untuk berbicara di Saresehan tentang G. Sadahurip bersama
> Sekda Garut dan H. Usep Romli HM, pada 14 Februari 2012 ( pkl 10.00 -
> 13.00
> ).
>
> Itulah rekan-rekan IAGI sekedar kisah mang Okim di minggu-minggu pertama
> tahun baru 2012 ini. Semua itu mang Okim sampaikan bukan untuk ria-riaan
> atau pamer-pameran, melainkan untuk membuka cakrawala rekan-rekan IAGI
> khususnya yang muda-muda tentang begitu banyaknya kesempatan bagi kita
> semua
> untuk berbuat sesuatu yang terbaik bagi bangsa dan negara kita - - -
> melalui
> disiplin ilmu dan keahlian  kita masing-masing - - - ta' iya !!! Di bawah
> ini mang Okim lampirkan naskah asli artikel mang Okim yang dimuat Pikiran
> Rakyat Rubrik Opini halaman 26 dengan judul dipersingkat : G. SADAHURIP
> BUKAN BANGUNAN PIRAMIDA  ( dengan foto mang Okim dan penjelasan : Sekjen
> KRCB dan Pengurus IAGI ).
>
> Salam cinta geologi
>
> Mang okim
>
>
>
>
>
> L A M P I R A N
>
> ( NASKAH ASLI DARI ARTIKEL YANG DIKIRIMKAN KE PIKIRAN RAKYAT PADA 12
> JANUARI
> 2012
>
> DAN DIMUAT DI RUBRIK OPINI TANPA GAMBAR PADA 14 JANUARI 2012 )
>
>
>
> DARI PERSPEKTIF ILMU KEBUMIAN :
>
> GUNUNG  SADAHURIP DI GARUT  BUKAN BANGUNAN PIRAMIDA
>
> Oleh : Sujatmiko
>
> Gunung Sadahurip adalah sebuah gunung kecil terisolir yang   terletak di
> Desa Sukahurip , Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Tingginya yang
> 1463
> meter di atas permukaan laut, membuat gunung mungil ini tampak menyolok di
> kejauhan, begitu kita memasuki Kecamatan Wanaraja dari arah Garut .
> Bentuknya yang mirip dengan bangunan piramida, ditambah dengan mitos
> penduduk setempat tentang keanehan dan keangkerannya, apalagi diperkuat
> oleh
> bisikan-bisikan ghoib, membuat Yayasan Turangga Seta yakin bahwa G .
> Sadahurip adalah sebuah piramida budaya yang dibangun oleh nenek moyang
> kita. Keyakinan mereka kemudian dituangkan dalam suatu hipotesa yang
> menyimpulkan bahwa selain di G. Sadahurip, terpendam bangunan piramida
> budaya di gunung-gunung berbentuk piramida lainnya di Jawa Barat  antara
> lain G. Kaledong dan G. Haruman ,  keduanya di Garut , dan G. Lalakon di
> Bandung. Hipotesa mereka ini  tentu saja mengundang kontroversi khususnya
> bagi kalangan ilmuwan kebumian mengingat geomorfologi model piramida yang
> merupakan produk dari proses geologi dan gunung api  sangat umum ditemukan
> di banyak penjuru dunia. Walaupun demikian , berkat semangat dan kemahiran
> Yayasan Turangga Seta dalam menyosialisasikan hipotesanya dan memanfaatkan
> nama besar dari beberapa pakar ilmu kebumian, yang di awal penelitian
> mereka
> ikut berpartisipasi, maka akhirnya Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan
> Sosial dan Bencana di Binagraha terpancing untuk ikut nimbrung melalui
> tim
> bentukannya yaitu Tim Bencana Katastropik Purba. Tim inilah yang beberapa
> waktu lalu mengklaim telah menemukan  Piramida Sadahurip,  yang selain
> tertinggi  dan terbesar di dunia,  juga tertua  yaitu lebih dari 6000
> tahun
> sebelum Masehi . Pernyataan-pernyataan lainnya yang tak kalah
> kontroversialnya kemudian dilemparkan ke masyarakat luas antara lain
> tentang
> temuan  pintu masuk ke ruang piramida di perut G. Sadahurip , dan yang
> terakhir tentang kehebatan para pendiri piramida yang diyakini telah mampu
> memindahkan seluruh kandungan batuan yang sebelumnya menyusun lembah Batu
> Rahong untuk dijadikan bahan bangunan Piramida Sadahurip. Pernyataan
> terakhir ini yang sebetulnya dapat dijelaskan dengan konsep ilmu rupa bumi
> atau geomorfologi  mengindikasikan bahwa Tim Bencana Katastropik Purba
> tidak dilengkapi dengan tenaga ahli kebumian yang mumpuni, yang selain
> dapat
> membaca dan menerjemahkan gejala alam yang telah dan sedang terjadi, juga
> dapat menjaga martabat dan kehormatan institusi kepresidenan yang
> seharusnya
> selalu kita  junjung tinggi.
>
>
>
> Gunung Sadahurip asli bentukan alam
>
> Kepastian bahwa G. Sadahurip  merupakan bentukan alam murni tanpa campur
> tangan manusia, apalagi tenaga ghoib , didapat setelah penulis melakukan
> pengamatan geologi langsung di lapangan pada tanggal  8 Januari 2012.
> Dalam
> kegiatan ini tim penulis didukung  dan dikawal oleh Dan Ramil 1103
> Wanaraja
> Garut,  Kapten TNI Didi Suryadi beserta beberapa orang anggotanya , dan
> Sekretaris Desa Sukahurip, Bapak  Syarip Hidayat. Target pengamatan
> pertama
> adalah morfologi G. Sadahurip yang tampak simetris sempurna dari arah
> Wanaraja, tetapi ternyata menjadi  tidak simetris dari arah selatan /
> Kampung Cicapar ( Gambar 1 ). Pengamatan selanjutnya difokuskan kepada
> fenomena geologi yang ditemukan di sepanjang perjalanan , dari mulai
> Kampung
> Cipacar sampai ke puncak G. Sadahurip dan kemudian  turun ke Kampung
> Sokol.
> Singkapan batuan yang ditemukan berupa batuan beku andesit dalam bentuk
> aliran lava dan batuan intrusif yang masif ,  yang di beberapa tempat
> melapuk meninggalkan  struktur kulit bawang atau kekar tiang ( Gambar 2 ).
> Selain dari itu, ditemukan juga batuan piroklastika hasil kegiatan gunung
> api yang kebanyakan telah lapuk . Dengan  variasi batuan semacam ini yang
> sangat umum ditemukan  di morfologi gunung  berbentuk piramida,  maka
> dapat
> disimpulkan  bahwa G. Sadahurip  adalah  sebuah gunung api  kecil yang
> utuh
> dengan bentuk menyerupai piramida. Fenomena semacam ini oleh van Bemmelen
> disebut sebagai lava dome ( The Geology of Indonesia, 1949 ) dan oleh
> Arthur
> Holmes sebagai cumulo dome ( Principles of Physical Geology, 1984 ).
>
> Metode penelitian geologi sederhana yang penulis uraikan ini sebetulnya
> merupakan materi kuliah Geologi Dasar di seluruh Fakultas  Geologi di
> Indonesia yang  seharusnya dipertimbangkan oleh Tim Bencana Katastropik
> Purba dalam melaksanakan penelitiannya.  Dengan demikian maka pemakaian
> beragam peralatan super canggih seperti  geolistrik superstring, georadar,
> foto satelit 3 D - IFSAR resolusi 5 meter, dan bahkan penentuan umur
> dengan
> metode Karbon C-14 atau radiocarbon dating yang tentunya telah menguras
> dana
> dan tenaga yang tidak kecil akan dapat dihindari.
>
>
>
> Antara bisikan ghoib dan pertimbangan ilmiah
>
> Dalam wawancaranya dengan VIVAnews pada tanggal 15 Februari 2011, Yayasan
> Turangga Seta yang didirikan sekitar tahun 2004 mengakui bahwa metode
> penelitian yang  mereka terapkan banyak didasarkan atas  kepekaan beberapa
> anggotanya terhadap kehadiran ghoib yang mereka sebut sebagai parallel
> existence (penulis menyebutnya sebagai bisikan ghoib). Mereka terkesan
> bangga menyebut timnya sebagai MIT atau Menyan Institute of Technology
> dengan argumentasi bahwa dalam melakukan perburuan situs prasejarah , yang
> mungkin dengan ritual pembakaran kemenyan untuk mengundang roh, mereka
> kadang-kadang mendapat sokongan informasi lokasi dari informan tak
> kasatmata
> ( VIVAnews, 17 Maret 2011 ). Dengan keyakinan semacam itu maka dapat
> dimengerti mengapa dalam sosialisasi pertamanya di hadapan Wagub Jabar
> tanggal 3 Maret 2011, Yayasan Turangga Seta terkesan kurang senang ketika
> penulis dan  Drs. Lutfi Yondri M.Hum., pakar arkeologi dari Balar Bandung,
> memberikan masukan ilmiah , padahal  maksudnya agar Yayasan Turangga Seta
> yang sebagian besar anggotanya masih muda-muda dapat lebih berhati-hati ,
> baik dalam melakukan penelitian ataupun dalam prosedur dan perizinannya  (
> sesuai dengan  isi Undang-Undang Cagar Budaya No. 11 Tahun 2010 ). Masukan
> serupa tetapi sedikit lebih keras diberikan lagi kepada perwakilan Yayasan
> Turangga Seta ketika memperkenalkan  hipotesanya di Jurusan Tambang ITB
> pada
> tanggal 6 Mei 2011 yang dihadiri juga oleh penulis dan Drs. Lutfi Yondri
> M.Hum. Pernyataan mereka ketika itu cukup tegas bahwa mereka lebih percaya
> kepada  bisikan ghoib atau parallel existence  dari pada pertimbangan
> ilmiah.  Selain peringatan secara langsung, sanggahan melalui media
> internet
> dan media cetak dilayangkan juga  antara lain oleh Mang Okim (  milis IAGI
> 20 Maret 2011 : Piramida G. Lalakon di Bandung, Akhir Sebuah Harapan ) ,
> Dr. Ir. Budi Brahmantyo M.Sc. (PR 3 Agustus 2011 : Gunung Lalakon, Sebuah
> Karya Alam), dan lain-lain. Artikel dan tulisan berikut lampiran
> gambar-gambar yang menjelaskan dan menyanggah hipotesa piramida tersebut
> dan
> telah dikutip oleh Google,  dipastikan telah dibaca juga oleh Yayasan
> Turangga Seta. Selain dari itu, beberapa pakar geologi terkemuka di
> Indonesia, yang pada awalnya mendampingi dan mendukung secara sukarela
> penelitian mereka, kemudian menarik diri setelah menyadari adanya
> penyimpangan metode dan arah penelitian mereka dari kaidah-kaidah ilmu
> kebumian yang baku (pengakuan Dr.Ir.Danny Hilman M.Sc. di Nasional, 4
> April
> 2011, dan bantahan keras Dr.Ir. Andang Bachtiar M.Sc. di FB karena nama
> dan
> reputasinya  dimanfaatkan secara tidak benar). Dengan adanya sanggahan dan
> bantahan dari para pakar tersebut, maka sungguh sulit dimengerti bahwa
> Staf
> Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana justru terpengaruh dan
> bahkan mendukung penuh kegiatan eksplorasi dan penggalian arkeologi yang
> di
> beberapa lokasi diketahui melanggar ketentuan dan prosedur yang digariskan
> dalam  Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 .
>
>
>
> Pelajaran berharga bagi kita semua
>
> Gencarnya issue tentang Piramida G. Sadahurip ini , yang oleh masyarakat
> Garut diartikan sebagai adanya bangunan piramida dan atau kandungan harta
> karun di perut G. Sadahurip, membuat  aparat Kecamatan Pangatikan dan Desa
> Sukahurip di Garut menjadi sibuk luar biasa. Selain karena membanjirnya
> para
> pengunjung ke puncak G. Sadahurip  sejak sekitar 6 bulan terakhir , yang
> ketika penulis mendaki gunung ini pada tanggal 8 Januari 2012 jumlahnya
> mencapai lebih dari 200 orang ( Gambar 3 ) , beberapa instansi terkait dan
> Pemkab Garut tentunya tak kalah sibuknya melayani permintaan dan
> pertanyaan
> para pejabat di Jakarta tentang issue piramida tersebut. Hikmah dari semua
> itu adalah meningkatnya minat masyarakat dan para pelajar untuk mendaki
> sampai ke puncak G. Sadahurip melalui jalan setapak dan lereng terjal yang
> tidak ringan. Untuk melayani pengunjung, paling sedikit  3 warung jajanan
> telah dibangun mendadak  oleh penduduk setempat di lereng G. Sadahurip.
> Hal
> ini memberikan indikasi bahwa masyarakat sangat mendambakan sarana wisata
> minat khusus yang sebetulnya bisa diciptakan oleh para pemangku kekuasaan
> kalau mau. Sehubungan dengan itu , maka walaupun G. Sadahurip bukan
> bangunan
> piramida budaya, alangkah baiknya kalau minat masyarakat khususnya para
> remaja dan pelajar yang dengan semangat pantang menyerah mendaki sampai ke
> puncak G. Sadahurip dapat dipertahankan  . Dengan anggaran yang tidak
> seberapa dan bahkan melalui kerja gotong royong, jalan ke puncak G.
> Sadahurip dapat diatur dengan membuat  tangga-tangga sederhana.
> Pemandangan
> alam dilihat dari puncak G. Sadahurip sungguh luar biasa antara lain G.
> Kaledong dan  G. Haruman serta  beberapa gunung lainnya yang bentuk
> piramidanya  tak kalah indahnya dari G. Sadahurip ( Gambar 4 ).  Dan
> kepada
> Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, pesan moral yang
> kiranya perlu disampaikan adalah agar tidak terjun terlalu jauh dalam
> masalah-masalah  yang sebetulnya dapat dilakukan oleh lembaga dan instansi
> serta institusi pendidikan terkait. Alangkah ironisnya bahwa hilangnya
> bangunan sangat penting di puncak G.Sadahurip yaitu beton Trianggulasi T
> 74
> yang dibongkar karena dikira mengandung harta karun, lepas dari perhatian
> ,
> padahal hukuman bagi pencurinya di zaman kolonial Belanda begitu berat.
>
>
>
> Bandung, 12 Januari 2012,
>
> Sujatmiko
>
> Sekjen KRCB dan Pengurus IAGI
>
>
>
> LAMPIRAN  FOTO
>
> (TIDAK DIMUAT DI  PIKIRAN RAKYAT)
>
>
>
> DSCN9947-C.jpg
>
> Gambar 1. G. Sadahurip yang bentuknya tidak simetris kalau  dilihat dari
> Kampung  Cicapar .
>
> DSCN9994-30.jpg
>
> Gambar 2. Singkapan batuan beku yang telah lapuk meninggalkan inti batu
> dan
> struktur pelapukan
>
>  kulit bawang ( ditemukan  di banyak singkapan batuan di lereng  sampai
> puncak G. Sadahurip ).
>
>
>
> DSCN0062-30.jpg
>
> Gambar 3. Singkapan batuan beku alamiah di lereng G.Sadahurip yang
> tersingkap menjelang  puncak G. Sadahurip.
>
> Bagian bawah dari batuan beku ini adalah induk batuan beku yang lebih
> besar,
> yang menyusun
>
> seluruh  bagian dalam dari G. Sadahurip.
>
>
>
> DSCN0017-30.jpg
>
> Gambar 4.  G. Kaledong dan G. Haruman diabadikan dari puncak G. Sadahurip.
> Kedua gunung ini
>
>  yang menjulang tinggi ke langit ,  diklaim oleh Yayasan Turangga Seta
> sebagai bangunan
>
> piramida budaya hasil temuannya
>
>
>
> TAMBAHAN FOTO  PELENGKAP
>
>   ( TIDAK DISERTAKAN KE PIKIRAN RAKYAT )
>
>
>
> DSCN0041-30.jpg
>
> Gambar 1: Mang Okim memberikan kuliah dadakan di puncak G. Sadahurip
> tentang
> hasil
>
> pengamatan geologi dan kesimpulannya. Di depan mang Okim,
>
> crew RCTI Erfan sedang menyiapkan kameranya.
>
>
>
> G SADAHURIP BUKAN PIRAMIDA-60.jpg
>
> Gambar 2 : Artikel di Pikiran Rakyat 14 Januari 2012  dengan
>
>  foto mang Okim sebagai Sekjen KRCB dan Pengurus IAGI
>
>
>
>
>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman
> abstrak 28 Februari 2012.
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke