Pak Zaim,

Benar...beberapa bulan lalu sempat saya lihat juga di salah satu tv swasta 
acara serupa pak. Seorang warganegara Belanda turunan Jawa-Suriname. 
Ditayangkan juga bagaimana mereka yang di Suriname masih mempertahankan adat 
leluhur mereka dari Jawa scr turun temurun termasuk berpakaian khas Jawa dan 
juga ber blankon. 

Terimakasih penjelasannya pak, saya jadi ngeh bahwa pengiriman professional 
workers Indonesia ke LN berlangsung dalam periode yg berbeda2 sejak sekian abad 
silam. Sekarangpun masih terjadi cuma bedanya kalau dulu dilakukan atas dasar 
paksaan, sedangkan professional saat ini nyangkul ke LN atas dasar inisiatif 
sendiri...he he he.

Makasih Pak.

Wass,
Andi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "yahdi zaim" <z...@gc.itb.ac.id>
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:23:56 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK 
YATNO

Mas Andi,
Saya rasa Anda yg Andi benar adanya,hanya waktunya yg berbeda. Berdasarkan 
cerita mhs Madagaskar, mereka meyakini berasal dari Majapahit,sedangkan yg Mas 
Andi uraikan terjadi pada Zaman Belanda. Seingat saya,pemerintah Kolonial 
Belanda sering mengirim tenaga kerja dari Jawa untuk perkebunan di luar Jawa 
atau dari Indonesia ke luar Indonesia. Org Jaawa banyak dikirim ke Sumatra 
Utara/Medan di perkebunan Deli,yaitu tembakau dan the,yg kemudian dikenal 
sebagai Jadel alias Jawa Deli. Sedangkan yg dikirim Belanda sbg tenaga 
perkebunan milik Bld di luar Indnesia saat itu sampai di Afrika,antara lain 
Afsel dan Suriname. Kita semua tahu di Suriname bahasa Jawa ngoko sampai skrg 
masih digunakan, bahkan Dubes Suriname,seorang Ibu  yg tampil di TVRI beberapa 
hari lau dipanggilnya Mbak Titik sangat fasih bicara Jawa ngoko.
Jadi mungkin saja orang2 Indonesia yg ada di Madagaskar berasal dari masa 
Majapahit,sedangkan yg di Afsel dan Surinaame dari masa kolonial Belanda.
Wallahualam,
Zaim 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Andi AB Salahuddin <a_baiq...@yahoo.com>
Date: Wed, 15 Feb 2012 23:39:22 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Re: OOT [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Zaim dan Pak Budi ysh, 
Sedikit menambahkan pak ... mungkin ada hubungannya dengan yang pak Budi 
sampaikan sebelumnya. 
Syeikh Yusuf merupakan ulama besar kelahiran Gowa, Makassar, lahir awal abad 
ke-17. Dari ingatan sejarah saya yang dangkal, ulama ini selain menyebarkan 
ajaran Islam, juga merupakan salah satu tokoh perjuangan melawan Belanda. 
Sempat ke beberapa kabupaten di JaBar dan Banten sebelum akhirnya ditangkap dan 
diasingkan oleh VOC ke Afsel. Syeikh Yusuf akhirnya wafat dan ada yang percaya 
‘dimakamkan’ di Cape Town. Ckup banyak warga Afsel (terutama dari kampung 
Macassar) yang masih merasa keturunan ulama ini yang datang ke makamnya untuk 
mendoakan.
Menariknya, makam Syeikh Yusuf lebih dari satu, karena selain yang di Cape Town 
makam yang lain juga ada di salah satu kompleks makam keluarga raja Sultan 
Hasanuddin di Gowa yang juga ramai dikunjungi. Sejarawan masih belum tahu pasti 
yang mana makam yang benar tempat dikebumikannya syeikh ini. Saya mengerti 
bahwa istilah makam tidak selalu berarti suatu tempat dimana jasad dikebumikan, 
tetapi bisa juga merujuk pada suatu tempat dimana seseorang (yang suidah 
meninggal) pernah berada disitu.
Di tahun 90an Syeikh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasioanl. 

Memang pak Budi, saya juga pernah mendengar bahwa di sana ada kampung yang 
disebut Macassar. Tidak sedikit yang menyatakan bahwa Madagascar asalnya dari 
kata Makassar. 
Wallahu’allam.

 
salam,
Andi.
-----Original Message----- 
 
Pak Budi, 
Saya tambahkan,ketika saya sekolah di Perancis sewaktu makan siang dikantin 
mahasiswa satu meja dgn mhs dari Madagaskar,ia cerita kalau nenek moyangnya 
dari Jawa berasal dari Majapahi,yg ia dapatkan cerita itu sewaktu disekolah 
menengah diajar sejarah (pakai bahasa dan kurikulum Perancis) bahwa komunitas 
utama Madagaskar adalah keturunan asal Jawa-Majapahit dan Afrika.Mhs tadi 
mengucapkan banyak istilah/bahasanya yang ternyata sama dengan bahasa Jawa spt: 
manuk (=ayam), asu (anjing), alis,irung (hidung) dll msh banyak lagi. 
Demikian sekedar tambahan dari saya. 
 
Wslm, 
Zaim 
  
Powered by Telkomsel BlackBerry® 
  
-----Original Message----- 
From: "Budi Brahmantyo" <bud...@gc.itb.ac.id> 
Date: Wed, 15 Feb 2012 07:53:07 
To: <iagi-net@iagi.or.id> 
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO 
 
Nah kalau yang ini agak lebih muda, katanya sekitar abad ke-4 dan 5, 
pelaut-pelaut kita berdagang ke Timur Tengah hingga Madagscar, Zanzibar, bahkan 
melintasi Semenanjung Harapan ke Nigeria. Saya juga tahunya baca di buku (lupa 
judul tepatnya dan pengarangnya, bukunya ada di rumah), yaitu Penjelajahan 
Pelaut Nusantara ke Afrika (kira-kira begitulah...). 
  
Tapi kami pernah kedatangan seorang antropolog Prancis asli Madagascar yang 
percaya bahwa leluhurnya orang Bugis. Ia bahkan mengatakan bahwa kata 'hawaii" 
berasal dari kata "hava iki" yang katanya berarti "jawa kecil." "Madagascar" 
mungkin saja berasal dari kata "macassar." Wallahualam bisawab.
 
BB

Kirim email ke