Menarik... coba aku korelasikan dengan kejadian di batak: aku turunan ke 17 
hutabarat artinya hutabarat pertama ca.1470an masehi lahir (= columbus 
'menemukan' amerika 1492, 1 generasi ca. 30thn). Lalu ada 9 generasi ke atas 
dari hutabarat pertama ini ke orang batak pertama yg mendeklarasikan sbg 'raja' 
batak yg memperkenalkan silsilah dan adat istiadat, ia kira2 hidup ca.1220an (= 
kublai khan sbg mongol emperor 1214-1294). Nenek moyang generasi kelima dari si 
raja batak kawin dgn boru Sibasopaet (= dari majapahit) kira 1340an (kejayaan 
majapahit ca. 1340-60an dgn sumpah palapa g.mada, sebelumnya majapahit 
didirikan r. Wijaya 1294an).

Org batak dan kebudayaannya jadi jauh kalah muda dgn org Jawa dan Sunda, tapi 
masih bersaudara alias mar-pariban & mar lae org dgn jawa timur yg dr sekitar 
pacitan-malang-kediri ..enggak heran presiden ri bayakan dari sana kan... 
Wajahnya juga mirip kan & suka jinggreng2x..hehe

..nais wik en..
Horas 


On Feb 20, 2012, at 6:32, sigit prabowo <sigit_p...@yahoo.com> wrote:

 
 
Selamat pagi IAGI Netters YTH.,
 
Mengikuti diskusi yang sudah berjalan lebih dari satu minggu ini, rupa nya 
semakin menarik dan tetap hangat...
Namun sebelum nya, izinkan saya untuk memberikan beberapa koreksi:
 
1. Sriwijaya membangun candi Borobudur di Jawa tengah?
Koreksi : Di dalam beberapa buku sejarah, yang berdasarkan naskah2 berbahasa 
Jawa Kuno, seperti Kitab Canda Agastya Purwa, Adi Parwa, Saba Parwa,  dll., 
juga serat Pustaka Raja Purwa, prasasti Mantyasih di Kedu (berangka tahun 907 
M), dsb., diketahui bahwa yang saat ini meliputi wilayah Jawa Tengah, telah 
berdiri kerajaan Mataram Kuno, yang antara lain dimulai dari Rakai Sanjaya 
(732-760 M), Rakai Panangkaran (760-780M), Rakai Pananggalan (780-800 M), Rakai 
Warak (800-820), Rakai Garung (820-840 M), Rakai Pikatan (840-856 M), Rakai 
Kayuwangi (856-882 M), Rakai Watuhumalang (882-899 M), Rakai Watukumara Dyah 
Balitung (898-915M), Rakai Daksa (915-919M), Rakai Tulodong (919-921 M), Rakai 
Wawa (921-928), Rakai Empu Sindok (929-930 M). Kemudian selain kerajaan 
tersebut, juga ada kerajaan Syailendra (sekitar 750-850 M), dengan raja yang 
terkenal adalah Samaratungga (778 M). Raja ini mempunyai 2 anak yaitu Pramodha 
Wardhani dan Balaputradewa. Dan diketahui juga
 bahwa pada jaman Samarotungga inilah candi Borobudur didirikan. Selain itu 
pada masa pemerintahan Rakai Pikatan (840-856 M), didirikan candi Prambanan. 
Dalam masa itu juga tercatat terjadi perkawinan antara Rakai Pikatan dengan 
putri Samarotungga yaitu Pramodhawardani, dan kemudian Rakai Pikatan lah yang 
melanjutkan pengintegrasian dua dinasti ini. Sedangkan anak dari Samarotungga 
yang lain yaitu Balaputradewa, merasa kurang senang dengan penambahan kekuasaan 
dan pengaruh Rakai Pikatan setelah Samarotungga wafat, dia merasa berhak juga 
untuk menggantikan tahta bapak nya, bukan malah oleh Rakai Pikatan. Kemudian 
Balaputradewa berpindah ke wilayah yang saat ini di Sumatera Selatan, dan 
menjadi salah satu pendiri dinasti Sriwijaya. Dalam prasasti Ratu Baka, 
diketahui bahwa pasukan Sriwijaya (dengan diperintahkan oleh Balaputradewa) 
pernah mencoba untuk melengserkan Rakai Pikatan, namun ternyata tidak sempat 
sampai mengganggu ketertiban, dan Rakai Pikatan
 tetap dapat melanjutkan pemerintahan nya secara damai dan kemudian lengser, 
digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Dan kerajaan2 di wilayah2 tersebut tetap bisa 
melanjutkan tata pemerintahan nya, yang mana dilanjutkan oleh Kerajaan 
Medang-Kahuripan-Kediri-Singosari-Majapahit-Demak-Pajang-Mataram.
 
2. Sriwijaya mengalahkan Darmawangsa?
Koreksi : Raja Darmawangsa, adalah penerus dari kepemimpinan raja Empu Sindok 
(yang diketahui memeindahkan wilayah Kerajaan Mataram kuno ke dekat sungai 
Brantas)meneruskan kerajaan Medang dari tahun 991-1007 M. Namun di masa 
pemerintahan nya, dia diserang oleh kerajaan Wora-Wari. Penerus dari 
Darmawangsa adalah Airlangga, yang bapak nya merupakan raja di Bali, bernama 
Dharma Udayana Warmadewa. Airlangga saat itu sedang melakukan pesta pernikahan 
dengan anak Darmawangsa (yang bernama Dewi Sanggramawijaya atau Dewi Kilisuci), 
dan dikejutkan oleh serangan dari kerajaan Wora-Wari, yang masih vasal kerajaan 
Medang sebenarnya. Airlangga menyelamatkan diri bersama Narottama, dan akhir 
nya nanti bisa mengambil alih kekuasaan kembali dari kerajaan Wora-wari. Belum 
ada bukti kekuasaan Sriwijaya sampai di wilayah Medang, dari banyak naskah, 
prasasti, dan penemuan2 lain di wilayah tersebut.
 
3. Kerajaan Sunda punah di abad ke-7 ?
[KerajaanTarumanegara (dengan raja Purnawarman/Mulawarman?), notes : kalimat 
saya sebelumnya saya koreksi ] adalah kerajaan yang mempunyai wilayah yang saat 
ini berada di Jawa Barat, dan kemudian pada abad2 berikut nya diteruskan oleh 
kerajaan Sunda dan Galuh, dan Pajajaran (?) . Kemudian sebenarnya kerajaan 
Galuh dan Sunda tetap exist sampai tahun2 berikut nya, sampai dengan saat saat 
kasultanan Cirebon dan Banten berdiri, tanpa gangguan ketertiban yang berarti, 
kalo enggak keliru sebenar nya kerajaan Cirebon juga masih bersaudara dengan 
kerajaan Sunda dan Galuh. Koreksi: Jadi belum ada bukti bahwa ada pengaruh 
Sriwijaya sampai di wilayah2 kerajaan Pajajaran, kemudian kerajaan Sunda dan 
kerajaan Galuh.
 
Mencermati pembahasan sebelum nya tentang situs2 di Gunung Padang, situs 
Batujaya, dll; saya mempunyai pemikiran bahwa sebenarnya kehidupan masyarakat 
saat itu memang kemungkinan hampir berdekatan dengan geografis pinggir sungai, 
pegunungan, wilayah2 bertopografi tinggi, ladang dan persawahan, gua, dll., 
sebagai masyarakat agraris, terlihat kecenderungan bahwa masyarat yang mendiami 
wilayah2 di pulau Jawa, sangat dimungkinkan dulu nya merupakan penduduk yang 
bermigrasi dari wilayah antara China dan Siam, kalau menilik dari karya Thomas 
Stanford Raffles, mempunyai kemiripan dengan bangsa Tartar. Selain itu juga 
dimungkinkan migrasi2 tersebut terjadi jauh sebelum Masehi, dan terjadi 
berangsur angsur, dengan berbagai hal yang mendasari nya. Saya masih mencoba 
mencari jawaban, apakah mungkin selain manusia2 awal yang merupakan penduduk 
wilayah pulau Jawa ini juga dimungkinkan ada yang meneruskan dari manusia2 
purba yang antara lain ditemukan di Sangiran,
 Trinil, dll. Karena memang kalo juga melihat beberapa prasasti yang ditemukan 
di wilayah Jawa Tengah, antara lain Sojomerto (akhir abad ke-7, menceritakan 
cikal bakal dinasti Sailendra di Jawa tengah), prasasti Rukan, Canggal, dll., 
juga yang berada di wilayah Jawa Timur, dll; terlihat bahwa mereka berdekatan 
dengan alur2 sungai, juga wilayah pegunungan. Saya mencoba membuat analog, bila 
setelah Masehi, dan juga saat Pithecantropus Erectus ditemukan ada korelasi 
positif, maka waktu2 diantara masa masa tersebut, di pola2 tempat ditemukan nya 
situs2 tersebut; juga memungkinkan ditemukan hasil olah 
budaya-teknologi-peradaban manusia di wilayah di pulau Jawa, dan juga tidak 
menutup kemungkinan bisa juga diterapkan di wilayah2 pulau lain di Nusantara 
ini. sehingga akan makin jelas, apa yang pernah terjadi di wilayah Nusantara 
ini di masa2 sebelum Masehi.
 
Selain itu, teknologi dan keimuan yang sudah diterapkan oleh tim yang melakukan 
penelitian di situs G. Padang, saya juga berpikir, apakah bisa diterapkan di 
situs2 yang bertahun setelah Masehi, dan sudah jelas apa isi dari situs2 dan 
prasasti2 yang menjelaskan nya, sehingga menurut hemat saya, akan sangat makin 
meyakinkan, misalkan di situs candi yang sudah jelas keberadaan nya, tahun, 
fungsi, dll, di terapkan teknologi tersebut, apakah memang terdapat evidence2 
yang mirip, sehingga akan makin menambah keyakinan bahwa apa yang ditemukan  
al. di G. Padang tersebut memang merupakan hasil buatan manusia, dan saya 
berpikir, hal2 tersebut tentang evidence sebelum Masehi hasil 
teknologi-budaya-peradaban manusia, tidak hanya meliputi di wilayah Jawa Barat 
saja, namun sangat dimungkinkan akan ditemukan di wilayah Jawa Tengah, Jawa 
Timur, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dll. Saya 
pikir morfologi sungai, pendaratan untuk kapal2 manusia
 yang bermigrasi, kondisi2 geografis, iklim, dll., saat itu; bisa menjadi 
semacam faktor dan acuan juga untuk ditemukan situs2 lain yang bertahun sebelum 
Masehi, dan mungkin overlay dengan situs2 manusia purba, situs2 prasasati, 
keberadaan candi2, bangunan megalitik2 lain, dll; akan semakin menjadikan 
sistem penerapan ke arah penemuan2 sebelum Masehi akan makin relatif terpola, 
terarah, mudah, dan meyakinkan, semoga.
 
 
 
Best Regards
Sigit Ari Prabowo
 
From: Junrial Hairul Huzaen <junria...@yahoo.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Sunday, February 19, 2012 4:30 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

ada kemungkinan begitu. kompas juga menyatakan yg mengalahkan raja Darmawangsa, 
mertua Airlangga adalah Sriwijaya atau raja bawahan Sriwijaya. jadi kekuasaan 
Sriwijaya pada abad itu mungkin sudah sampai Jabar/Jateng.


From: Muhammad Razi <mufar...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, 19 February 2012 1:54 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

Jadi kerajaan Sunda ini punah setelah munculnya Sriwijaya di abad ke-7 ya? 
pasalnya Sriwijaya membangun borobudur di Jawa tengah, tidak di ibu kota 
kerajaan (Sumatera), tentunya kerajaan di Jawa barat dan tengah di abad ke -7 
semua tunduk ke Sriwijaya

salam
Razi

2012/2/19 R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id>
Maaf, saya baru meresponse sekarang. Saya sebetulnya kurang begitu faham 
mengenai sejarah Sunda, karena situs-situs yang diketahui kurang spektakuler 
seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur, kecuali Megalith di G. Padang.
Tetapi penemuan penting dan sangat significant adalah Candi Batujaya di daerah 
Krawang, yang merupakan suatu kompleks percandian dekat sungai Citarum. 
Candi-candi ini bukan saja merupakan tempat ibadah Buddha, tetapi juga meliputi 
pemukiman.
Suatu thesis doktor mengenai Candi Batujaya ini dipublikasikan tahun 2010 oleh 
Penerbit Kiblat Buku Utama di Bandung bersama Pusat Penelitian Arkeologi 
Nasiona, Ecole Francaise d'extreme Orient,  dan dapat dibeli di Gramedia. 
Thesis doktor dari Dr. Hasan Djafar ini dipertahankan di UI tahun 2007.
Candi ini dibangun dengan batubata (bukan batu andesit seperti Borobudur), dan 
juga merupakan candi Buddha. Bata terbuat dari tanah liat dengan camburan 
jerami, sehingga radiometric dating dapat dilakukan, yang menghasilkan umur 
sekitar 500 tahun (abad ke-6) sesudah Masehi, jadi jauh  sebelum Borobudur dsb. 
Artefact yang banayk diketemukan sangat sesuai dengan artefact yang diketemukan 
di bukit Kordon Dago-Pakar, kecuali di Batujaya tidak diketemukan artefak 
obsidian (kalau adapun sangat-sangat jarang). Ini menunjukkan bahwa mungkin 
sudah ada komunikasi lewat sungai Citarum dengan budaya yang terdapat di 
Cekungan Bandung.
Complex Candi ini sedang direstorasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan 
Arkeologi Nasional (Dinas Purbakala?), dan paling tidak 2 sudah selesai.
Yang menarik adalah bahwa candi ini menunjukkan bahwa peradaban di Jawa Barat 
telah mendahului yang berada di Jawa Tengah/Timur, serta juga menunjukkan bahwa 
agama Buddha telah mendahului agama Hindu sampai di Jawa.
Jadi Candi Batujaya itu dibangun semasa Kerajaan Tarumanagara yang dimulai abad 
ke-6 dan dan berlanjut sampai ke Abad ke 10 waktumana Tarumanagara di serang 
oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dengan demikian Kerajaan Sunda seperti yang di Pajajaran dan yang di Galuh, itu 
adalah tergolong 'recent', bahkan Pajajaran masih ada mejelang datangnya orang 
Portugis, sedangkan yang berperang dengan Majapahit di medan 'bubat' adalah 
kerajaan Galuh. Buku sejaran tentang Sunda yang sekarang ini kebanyakan 
mengenai yang masih 'recent' ini. Candi-candi di Jawa Barat seperti di 
Cangkuang (Garut) dan yang dekat Bandung belum jelas hubungannnya.
RPK
 
----- Original Message -----
From: Bandono Salim
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, February 16, 2012 8:46 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of 
Repose]

Sekarang banyak buku ttg sejarah Sunda. Kebanyakan tertulis dlm bhs sunda jua.
Kalau ini aku tak berani cerita karena baru sekedar baca, belum jadi 
pengetahuan di kepalaku, apalagi faham.
Pak Kusumadinata dapat bantu?
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Thu, 16 Feb 2012 08:27:14 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Kerajaan Sunda - [was: GUNUNG PADANG... Angle of Repose]

Aku ubah dikit judulnya.

2012/2/16 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
Nah nah, jabar the lain afiliasi majapait. Terafiliasi mah jaman sultan agung 
mau perangi kompeni di batavia.
Jaman mojopait jabar/sunda negeri merdeka.
Jadi tiada hub "piramid" jabar dgn mojopait (aslinya sih negeri Majalengka dan 
atau wilwatikta).

Saya agak heran mengapa sejarah sunda itu agak sedikit gelap dibanding sejarah 
kerajaan lain di nusantara. Paling tidak sewaktu pelajaran sejarah saya sekolah 
dulu. Apakah ada usaha penghapusan sejarah sunda oleh majapahit ? Atau karena 
secara keseluruhan Majapahit mendominasi nusantara sedangkan Sunda sudah 
'merdeka' dimana akhirnya sejarah Sunda 'terpinggirkan' ?
Mohon pencerahan atau info ttg Sejarah Sunda.

RDP 







Kirim email ke