Masalahnya pemerintah (otonomi daerah) dan masyarakat yang bermukim di kawasan 
resapan tidak tahu  dan atau tidak mau tahu akan hal itu. Makanya butuh 
STRATEGI merubah karakter mereka menjadi ngeh terhadap hutan dan kayaknya tidak 
hanya butuh satu dua tahun tapi butuh puluhan tahun tergantung strategi yang 
kita terapkan.

AW


________________________________
 From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 28, 2012 4:23 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Bagus mas AW, anda sudah kembali ke kearifan lokal.
Mari laksanakan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  amien widodo <amienwid...@yahoo.com> 
Date: Wed, 29 Feb 2012 08:21:18 +0800 (SGT)
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

Sebetulnya bukan selamatkan air tapi harusnya 
HUTANKAN PEGUNUNGAN KEMBALI, SELAMATKAN AIR, SELAMATKAN TANAH, SELAMATKAN 
EKOSISTEM, SELAMATKAN IKLIM  DAN SELAMATKAN MANUSIA. Saya mengambil AIR ini 
terkait dengan kompetensi kita geologi.

Gunung gundul itu bisa diibaratkan kepala manusia bila gundul (Dedy Corbuzer) 
maka air akan mengalir deras sebagai banjir tapi kalau ada rambut masih ada 
yang tertinggal di rambut dan sebagian bisa meresap kepori-pori kita.
Akar serabut dan akar tunjang pohon akan mengikat tanah hasil pelapukan di 
pegunungan sehingga dia bisa kuat dan stabil. Evapotranspirasi pohon juga 
sangat berperan mengatur tata air dalam tanah sehingga tanah tetap stabil
Ingat beberapa tahun terakhir permukiman penduduk diserang kera, gajah, 
kelelawar, ulat bulu dll., kenapa ini terjadi karena habitat mereka sudah hilang
dst dst
Sekali lagi kita sangat berharap dapat masukan sebanyak-banyaknya seperti yang 
sudah ditulis bapak-bapak untuk kita pakai untuk memberi rekomendasi dan kalau 
perlu rencana aksi menghutankan kembali kawasan pegunungan. Rencana aksi IAGI 
bisa memberi saran teknis terkait penyelamatkan air dan atau misalnya seluruh 
Pengda IAGI serentak  bekerjasama dengan Kementrian Kehutanan melakukan tanam 
pohon pada tg 22 April 2012 (Hari Bumi).


AW




________________________________
 From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, February 28, 2012 3:00 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
 

Hehehe kan ada teori bumi makin berkembang. (Coba tanya mas prianggito, dll)
Konsep ini dilihat dr bersatunya seluru daratan, sampai sekarang.
Sesungguhnya gak perlu kuatir, alam akan mengatur sendiri keseimbangan 
penghuninya. Paling jelek yaa peranglah, rebutan bahan baku non pangan saja 
(minyak bumi) terjadi perang, apalagi kalo makanan sdh jadi masalah buesaar, 
hehe pasti ahirnyA peperangan.
(Tidak berharap sih, krn nggak kenal senjata, kecuali pisau, keris, golok sbg 
koleksi)
Ini pikiran pendek, tidak ndakik ndakik.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> 
Date: Tue, 28 Feb 2012 12:35:18 -0800 (PST)
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG

Termasuk strategi paling dasar, mengurangi tekanan populasi manusia gak ya ?

Konon program KB yang pada jaman Pak Harto diakui dunia sebagai sangat 
berhasil, sejak jaman reformasi sampai sekarang malah jadi kedodoran. Jingle 
lagu keluarga berencana yang begitu akrab dengan telinga saya jaman pra-kuliah, 
sekarang tidak terdengar lagi. Iklan layanan masyarakat berganti dengan suami 
siaga atau sekedar 'rencanakan perkawinan'.

Malah ada kecenderungan mempunyai anak banyak, kembali menjadi trend. Lihat 
saja, banyak artikel membahas tokoh-tokoh politik atau agama yang sukses 
mendidik 5-6 bahkan lebih anak.

Dalam lingkup pribadi, keluarga atau masyarakat kecil mungkin bagus, tapi 
gimana dampaknya dalam lingkup negara atau dunia ? In the end, sampai saat ini 
kita hanya punya satu bumi dengan segala keterbatasan resourcesnya. Makin 
banyak mulut-mulut yang harus diberi makan, tentu makin habislah sumberdaya 
tersebut.

Weleh, sok mikir yang ndakik-ndakik......

--- On Tue, 28/2/12, amienwid...@yahoo.com <amienwid...@yahoo.com> wrote:


>From: amienwid...@yahoo.com <amienwid...@yahoo.com>
>Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
>To: iagi-net@iagi.or.id
>Received: Tuesday, 28 February, 2012, 3:10 PM
>
>
>P Syaiful,
>Ya semua air dan "sekarang" dimaksudkan untuk memulai gerakan penyelamatan air 
>yg ada dimana mana itu.
>P YSY
>Saat ini kondisi masyarakat dan pemerintah memang lagi seperti itu, oleh 
>karenanya dibutuhkan STRATEGI untuk untuk memahamkan kepada mereka tentang 
>pentingnya penyelamatan air dengan cara seperti yg bapak uraikan.
>tg 23
 April 2012 kita kumpulkan seluruh stakeholder untuk memikirkan jalan yg 
terbaik untuk menyelamatkan air
>
>Begitu pak?
>
>
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>________________________________
>
>From:  mohammad syaiful <mohammadsyai...@gmail.com> 
>Date: Tue, 28 Feb 2012 14:28:47 +0700
>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
>
>
>om fajar dan om amien widodo,
> 
>aku sebenarnya ingin bertanya, kenapa kok cuma mau menyelamatkan air sekarang? 
>kenapa tidak air dimana pun kita berada? entah sepulau, bahkan banyak pulau, 
>dan benua...
> 
>salam,
>syaiful
>
>2012/2/28 Fajar Lubis <fajardich...@yahoo.com>
>
>Tenang saja pak.. untuk yang "sulit-sulit" kita memang rencana mau pindah 
>gelanggang.
>>
>>
>>Untuk rakyat, kita pakai yang bapak bilang saja ..meskipun hasilnya ya 
>>begitu-begitu saja, malah katanya lebih parah.
>>
>>
>>
>>
>>Salam,
>>Fajar (2114)
>>
>>"banyak geledek di Bandung hari ini"
>>
>>
>>
>>
>>________________________________
>> From: Yustinus Suyatno Yuwono <yuw...@gc.itb.ac.id>
>>To: iagi-net@iagi.or.id 
>>Sent: Tuesday, February 28, 2012 1:51 PM
>>Subject: RE: [iagi-net-l] SELAMATKAN AIR SEKARANG
>>
>>
>>
>>Menyelamatkan air?
>>Mudah sekali Bro!! Sudah seabreg ahli dan praktisi kita di bidang hidrologi.
>>Yang diperlukan adalah komitmen masarakat dan pejabatnya. Jangan mulai yang 
>>sulit-2 dulu teori resapan dsb. nya, rakyat gak ngerti Bro!
>>Mulai aja yang keliatan, semua sungai harus disehatkan, lingkungan sungai 
>>dijaga, bila perlu bikin undang-2 siapa yang mengotori sungai dihukum berat. 
>>Lalu bereskan management DAS, neraca air dijaga, penghijauan digalakkan, 
>>ditanggung hasilnya pasti positip. Rakyat akan tau karena barang yang 
>>dikerjakan kelihatan semua dan mereka diajak partisipasi aktif, tidak perlu 
>>penelitian yang sulit-2 yang hanya kita-kita yang tahu. Jadi sekali lagi 
>>komitment pejabat dan rakyat itu yang perlu digalakkan.
>>Salam,
>>YSY
>>
>>
>
>
>-- 
>Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
>Mobile: 62-812-9372808
>Emails:
>msyai...@etti.co.id (business)
>mohammadsyai...@gmail.com
>
>Technical Manager of
>Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)
> 

Kirim email ke