Kisah yang beredar ada 2 nama yaitu Ratu Kidul dan Loro Kidul.

Kalau ratu kidul "katanya" suka bantu yang celaka dilaut, kalau loro kidul itu 
suka ambil korban nelayan maupun turis.
Ini juga hanya katanya.

Kalau yang nikah dg raja2 jawa keturunan mataram (Senopati dst) itu ratu kidul.

Bener tidaknya yaa tanya saja  sama HB dan PB raja jogya dan solo. Lha wong 
masih ada 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: amien widodo <amienwid...@yahoo.com>
Date: Fri, 2 Mar 2012 07:10:25 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Selingan "Dibuang sayang"...Nyi Loro kidul
Tapi kalau dipikir pikir apa yang mereka lakukan itu mengikuti naluri dan 
kemampuan iptek mereka saat itu. Mereka hanya memberi tanda/peringatan bahwa 
disitu pada hari itu pernah terjadi suatu masalah besar. Seperti kalau terjadi 
kecelakaan maka orang selalu memberi kembang di tempat kejadian.
Jangan jangan Nyai Loro Kidul itu juga ciptaan rakyat pada waktu itu saat 
terjadi tsunami besar sehingga mereka berpendapat telah sang penunggu laut  
kidul marah dan minta korban nyawa sangat besar. nah untuk 
memperingati/menandai kejadian itu dilakukan upacara labuhan. Jadi saat itu 
memang yang bisa mereka lakukan hanya menandai waktu dan tempat kejadian 
tsunami, tapi sayang Nyi Loro kidul berkembang menjadi cerita lain sampai 
sekarang ini, bahkan sampai punya anak.

AW

________________________________
 From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, February 29, 2012 11:45 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Selingan "Dibuang sayang"
 

Ndak heran, priyagung kita masih suka jalan2 ke gunung yang tempat dimana ahli 
ilmu ramal (hehehe ramalan maya aja jadi buku laris).
Kisah benua atlantis dari yunani saja bisa geser ke pasifik, khayal yang 
diilmiahkan eden on the east saja mampu menggegerkan indonesia.
Maka kisah dunia maya yaa laris saja to mas. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  a_baiq...@yahoo.com 
Date: Thu, 1 Mar 2012 06:34:47 +0000
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Selingan "Dibuang sayang"
Yup.., zaman sekarang pun dimana iptek sudah maju pesat, masalah 
tumbal-tumbalan masih acapkali terdengar. Masih cukup biasa ada selorohan 'di 
jembatan itu sering tjd kecelakaan krn ngga diberi kepala kebo'. 

Terakhir, kasus kecelakaan di tol Cipularang yang mengakibatkan meninggalnya 
istri salah seorang artis ibukota, dikaitkan juga dengan 'marahnya penguasa 
lokal' disitu. Weleh...weleh.

Salam santai sejenak :)
Sent from Andi AB Salahuddin's Cell Phone
________________________________

From:  Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com> 
Date: Thu, 1 Mar 2012 13:37:35 +0800
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Selingan "Dibuang sayang"
zaman sekarang juga masih, malah di di daerah yang ada "kota pelajarnya" sering 
ada tuh larung laut, grobogan, cuci keris, de el el


2012/2/29 amien widodo <amienwid...@yahoo.com>

Santai dulu, yo, ojok tegang-tegang
>
>
>Zaman dulu sebelum ada IPTEK, setiap ada masalah diluar nalar mereka maka 
>mereka selalu mengaitkan adanya makhluk "Sang penunggu" marah. Karena 
>pandangannya demikian maka mereka menyelesaiakn  dengan memberi makan/tumbal 
>sang penunggu agar tidak ngamuk lagi.
>
>
>
>AW
>
>
>
>
>--------------------------------------------------------------------------------
>PP-IAGI 2011-2014:
>Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>--------------------------------------------------------------------------------
>Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
>Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
>abstrak 28 Februari 2012.
>--------------------------------------------------------------------------------
>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
>email to: o...@iagi.or.id
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>No. Rek: 123 0085005314
>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>No. Rekening: 255-1088580
>A/n: Shinta Damayanti
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>---------------------------------------------------------------------
>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
>its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
>its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
>damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
>or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
>posted on IAGI mailing list.
>---------------------------------------------------------------------
>


-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained

Reply via email to