Wah hidup lebih mahal untuk energi ya pak?
Buat saja dari jarak kepyar (kaliki: ceug sundana). 3 bln sdh berbuah dab dpt 
dipanen.
India negara penghasil jarak ini. No2 cina.
Untuk bensin ganti dgn bio etanol spt di brazil.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: yoga suryanegara <yoga_suryaneg...@yahoo.com>
Date: Thu, 8 Mar 2012 13:06:17 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro
Jadi ingat yang pernah disampaikan seorang ahli minyak Indonesia pak Kurtubi 
dalam sebuah wawancara
Beliau menyatakan bahwa harga BBM di Indonesia selayaknya adalah setara dengan 
harga produksi dan bukan setara dengan harga pasar bebas.
Mungkin ada yang mau memberi sedikit pencerahan, apa dengan rencana harga 
kenaikan pemerintah yang sekarang lagi sibuk diperdebatkan itu sudah setara 
dengan harga produksi? Atau justru masih jauh dibawah harga itu?
Trus apa harga produksi itu tidak dipengaruhi harga minyak dipasar bebas? kalo 
tidak, memang minyak yang diolah selama ini dijual dan atau dibeli dari mana?
Jika masyarakat dengan kenaikan menjadi 6000 terus banyak yang merasa 
dikorbankan, sebenarnya masyarakat yang mana? Toh mereka yang hari ini 
bertempat tinggal jauh dari pusat kekuasaan, apalagi didaerah terpencil 
(seperti ditempat saya kerja sekarang), sudah membeli minyak eceran dengan 
harga 9000 ke atas, apalagi saudara2 kita yang nun jauh di papua sana....bbm 
4500 hanya bisa didapat dengan cara mengantri setengah hari penuh.
Sedih ketika diberitakan bahwa sedemikian besar bbm kita yang katanya disubsidi 
pake uang negara, justru banyak diselundupkan ke negara timor, philipina, 
malaysia, singapura dan tetangga kita lainnya...lantas subsidi itu buat siapa?
Ketika seorang Hatta Rajasa berujar bahwa 70% minyak BBM subsidi kita justru 
dinikmati oleh mereka yang tidak pantas menerima subsidi itu....apa pantas kita 
tetap mempertahankan kondisi ini?
Atau apakah benar data statistik dari tahun 2000 ke 2009 yang menyatakan bahwa 
proven oil reserves kita menyusut dari 5.12 ke 4.30 dan potential reserve kita 
berkurang dari 4.49 menjadi 3.70 dan total reserve oil kita berkurang dari 9.61 
ke 8.00, terus berapa ditahun 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, .....dan 
seterusnya. Ah, semoga saja statistik itu semakin kedepan semakin membaik (jika 
tidak...?)
  
Jadi ingat secuil kata orang bijak:
Kita akan menghargai "sesuatu", ketika "sesuatu" itu telah tidak lagi pada diri 
kita.

Jadi sesuatu yang tidak bijak buat kita, jika kita hari ini yang sudah 
sedemikian lama tidak lagi menjadi salah satu negara OPEC masih juga 
menginginkan BBM itu bisa dibeli dengan harga (sangat) "murah".

Salam,
Yoga
Seseorang yang saat ini setiap hari membeli BBM ketengan dengan harga 9000/lt

From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
To: Iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Thursday, 8 March 2012 11:52 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro


Harga minyak sesuai dg pasar bebas adalah penghianatan thd uud. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®
From: Sudibyo HT <htsudi...@gmail.com> 
Date: Thu, 8 Mar 2012 20:29:40 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Diskisi migas di Metro

...nggak menarik,...mending nonton Opera Van Java....
(hts)


On Thu, Mar 8, 2012 at 7:26 PM, Ismail <lia...@indo.net.id> wrote:

Saat ini ada diskusi migas di metroTV ada pak Wamen pak Men , Dir Pertamina , 
Dirjen migas serta kepala BG
>
>Sent by Liamsi's Mobile Phone
>
>--------------------------------------------------------------------------------
>PP-IAGI 2011-2014:
>Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
>Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>--------------------------------------------------------------------------------
>Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
>Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
>abstrak 28 Februari 2012.
>--------------------------------------------------------------------------------
>To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>For topics not directly related to Geology, users are advised to post the 
>email to: o...@iagi.or.id
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>No. Rek: 123 0085005314
>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>No. Rekening: 255-1088580
>A/n: Shinta Damayanti
>IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>---------------------------------------------------------------------
>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
>its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
>its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
>damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
>or profits, arising out of or in connection with the use of any information 
>posted on IAGI mailing list.
>---------------------------------------------------------------------
>
>

Reply via email to