Mohon untuk membiasakan menggunakan kode OOT, jika materinya bukan materi 
tentang geologi. Moderator mohon petunjuk dan arahannya..

salam,
Deni Rahayu
2888

Deni Rahayu - Explorationist-Think Tanker Exploration Think Tank Indonesia 
Mobile: 62-817-612447 www.etti.co.id, drah...@etti.co.id, deni...@yahoo.com

--- On Tue, 3/27/12, faizalrazi2...@gmail.com <faizalrazi2...@gmail.com> wrote:

From: faizalrazi2...@gmail.com <faizalrazi2...@gmail.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, March 27, 2012, 5:41 PM

Saya Mendukung ke netralan IAGI sebagai lembaga yang independen, 

BR
FaizalPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  Prianggito Sulistiono 
<git_m...@yahoo.com>
Date: Wed, 28 Mar 2012 12:35:38 +1200To: 
<iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change
Mendukung Man City :p

Sent from my iPhone

On 28/03/2012, at 12:27 PM, "ok.taufik" <ok.tau...@gmail.com> wrote:

 Tak mendukung! Bagaimana iagi mendukung siapa?

Wargi bandungPowered by Telkomsel BlackBerry®From:  nyoto - ke-el 
<ssoena...@gmail.com>
Date: Wed, 28 Mar 2012 08:25:08 +0800To: <iagi-net@iagi.or.id>ReplyTo:  
<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Jokowi-Ahok for Change
Kami mendukung penuh ...!!!
 
Wass,
nyoto


 
2012/3/28 Made Sulitra <made.suli...@petrochina.co.id>



Oce banget Jokowi Ahok, Bravo for change!
 
mds

----- Original Message ----- 
From: leona...@centrin.net.id 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Tuesday, March 27, 2012 5:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...


Hehehehe lagu lama tapi masih ahok

LL

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Fatchur Zamil" <fatchurza...@yahoo.co.id> 
Date: Tue, 27 Mar 2012 09:56:19 +0000
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

"That's the way ahok-ahok, I like it...ahok-ahok" 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Ismail" <lia...@indo.net.id> 
Date: Tue, 27 Mar 2012 08:38:39 +0000
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...

Tunggu Jokowi Ahok , buswaynya nyaman pakai Esemka

Ism

Sent by Liamsi's Mobile Phone


From: "Sugeng Hartono" <sugeng.hart...@petrochina.co.id> 
Date: Tue, 27 Mar 2012 14:22:59 +0700
To: <iagi-net@iagi.or.id>; <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: RE: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...



Punggawa Prakoso,
 
Saya dan bbrp teman sudah lebih dari 2 th selalu selalu menggunakan angkutan 
umum (Busway dan Kopaja) pergi-pulang kantor. Tadinya busway cukup nyaman 
tetapi sejak setahun yll kualitas pelayanannya merosot drastis. Baik pagi 
maupun sore selalu penuh sesak; kedatangan bus juga sulit ditebak. Ada teman 
karyawati yg hanya pagi hari mau naik busway, sore hari patungan dengan teman-2 
naik taxi. "Cukup sekali saja disiksa busway, di pagi hari" katanya. Karyawati 
yg lain, yang rumahnya di kawasan Ciputat kembali membawa mobil pribadi karena 
selain penuh sesak, dia juga merasakan ada pelecehan di dalam busway-- yang 
tadinya digadhang-2 akan menyelesaikan kemacetan Jakarta. Seorang karyawati 
lain yg kantornya di Kuningan lebih memilih naik Kopaja (P-20 dari 
Lebakbulus-Pasar Senen) dari Lk.Bulus langsung, turun di depan kantor; dia emoh 
naik busway, selain naik-turun tangga, mau masuk dan dalam busway juga sangat 
sulit. Sementara kalau naik kopaja (ada yang bocor
 kalau hujan) sudah dapat tempat duduk. Akhirnya warga kota akan memilih yang 
terbaik baginya.

 
Pagi hari sekitar jam 06:00 saya selalu naik dari halte Dept Pertanian (halte 
pertama setelah stasiun Ragunan); dulu cukup nyaman karena bus berhenti di 
tengah halte, lalu kedua pintu dibuka; penumpang wanita masuk lewat pintu 
depan, pria lewat pintu belakang. Karena banyak penumpang, halte diperpanjang, 
dan bus tidak lagi berhenti di tegah-2 tetapi di ujung halte dan HANYA satu 
pintu yang dibuka. Akibatnya kerumunan manusia saling dorong dan saling injak,  
berebut untuk bisa masuk ke dalam bus. Saya sudah bbrp kali mengeluhkan hal ini 
lewat telpon, surat, dan surat pembaca tetapi jawabannya sungguh mengherankan 
"Ini peraturan baru". Lha buat peraturan kok malah menyusahkan penumpang. 
Susahnya apa agar bus kembli parkir di tengah halte, dan kedua pintunya dibuka.

Saya penah menulis tentang busway ini di Kompasiana, dan mendapat banyak 
tanggapan; dalam tulisan ini sempat saya singgung bahwa pelayanan Busway kita 
ini masih kalah nyaman dan efisien dibanding bus kota di Singapura 30 th yll!

 
Seandainya busway ini dikelola dengan baik (pelayanannya ditingkatkan) maka 
akan banyak pengguna mobil pribadi yang beralih ke angkutan umum ini.
 
Salam hangat,
sugeng
(lagi di rig Jabung, tidak ada kemacetan)



From: PRAKOSO, Anton [mailto:prakoso.an...@gmail.com]
Sent: Tue 3/27/2012 10:22 AM
To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] kenaikan (harga) BBM...



sebenarnya subsidi BBM itu bisa ditekan kalau sarana dan prasarana yang ada itu 
nyaman, aman dan efisien; misalkan public transportation contohnya


kalau ini bisa dibikin nyaman, aman dan efisien (tepat waktu), banyak mungkin 
yang nggak ke kantor bawa kendaraan pribadi tetapi naik public transport; 
berapa konsumsi BBM yang bisa dikurangi/ditekan


lhah di jakarta yang nggak lihat jam dan hari; dimana-mana macet, bahkan sempat 
denger ada yang bilang bahwa jakarta sudah bukan 'macet' lagi istilahnya, tapi 
'kendaraan parkir di jalan' plus mesin dan AC yang hidup terus, berapa konsumsi 
BBM yg terbuang sia-sia hanya untuk diam di jalan ataupun kalau jalan hanya 10 
meter/jam apalagi klo hujan



jalanan sempit dan rusak pun mengakibatkan konsumsi BBM yang tinggi juga, truk2 
pengangkut sembako yang harusnya bisa sampe tujuan 10 jam, molor jadi 17 jam; 
kan sudah agenda rutin tahunan sebelum Lebaran kalau pantura itu selalu 
diperbaiki karena jalan yg banyak lubang, rusak, bocel sana sini



jadi hemat saya kalau cuman lihat big picture nya bahwa BBM naik karena harga 
minyak mentah naik kok ya kurang pas juga; karena komponen2 lain yang membuat 
subsidi BBM melonjak itu nggak coba diurut satu2, karena nggak cuma di jakarta 
saja tetapi hampir disemua daerah lebarnya ruas jalan nggak/kurang berkembang 
cepat yang mengakibatkan lambatnya perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, 
efeknya ke BBM



pertanyaannya, apakah dengan naikkan BBM ini solusi sesaat atau jangka panjang 
? ataukah benang kusut konsumsi BBM yang meningkat ini perlu dilihat lebih 
jernih lagi sebabnya... 


monggo kerso



On 26 Mar 2012, at 21:56, Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com> wrote:




Harga BBM di dunia akan naik terus untuk negara yang kecil cadangannya seperti 
Indonesia dan tergantung atas import, waktu kenaikan BBM juga tak bisa di tolak 
lagi kapan akan dinaikkan, bisa tiap semester. setiap tahun sampai negara ini 
sudah tak mampu mengontrolnya lagi. 
Selama kebanyakan dari bangsa ini life stylenya boros BBM maka kesulitan 
tersebut lebih terasa. Sampai waktunya negara tak bisa lagi mengontrol tingkat 
konsumsi BBM maka swasta akan mengambil alih sepenuhnya harga BBM sesuai 
permintaan. Akankah harga BBM akan bisa lebih tinggi dari saat ini?, sangat 
mungkin bisa 2x lipat dan seterusnya karena pemerintah tak punya cadangan 
devisa untuk menyuplai BBM.




2012/3/27 noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com>


Dari Detik....

>PDI Perjuangan, kata Aria Bima, menolak kenaikan harga BBM lantaran >meyakini 
>pemerintah sebenarnya masih bisa mencari jalan keluar selain >menaikkan harga 
>BBM. Misalnya melakukan penghematan anggaran perjalanan >dinas pejabat, 
>melakukan efisiensi BPH Migas dan Pertamina, serta >meningkatkan produksi 
>(lifting) minyak dalam negeri.


===> sepakat, tapi seberapa realistis sih hal ini?
- yang terus ngotot study banding ke LN juga orang-orang DPR
- BPH MIGAS: apa sih perannya kok sampai in-efisiensinya bisa menekan harga BBM?
- peningkatan produksi dan atau lifting: sepakat, tapi kalau defisit BBM sudah 
sedemikian besar kok rasanya berat untuk swasembada lagi walau produksi 
digenjot habis-habisan (kalaupun bisa)...



>Pemerintah, ujar Aria Bima, juga bisa menekan harga BBM dengan membeli 
>>langsung minyak mentah kepada negara produsen, bukan melalui makelar dan 
>>spekulan seperti selama ini. Seiring dengan itu, pemerintah bisa >menyiapkan 
>kilang-kilang pengolahan BBM di dalam negeri dan mengembangkan >industri bahan 
>bakar nabati pengganti BBM.


==> sepakat juga, ada yang tahu seberapa besar "fee" yang diambil mereka dan 
apakah cukup untuk nombok subsidi BBM?
Menyiapkan kilang = membangun kilang..? lha kha tetap perlu crude juga untuk 
bisa dikilang...kalau crude dalam negeri nggak cukup khan masih harus import 
juga...



>"Namun, opsi selain menaikkan harga BBM itu tidak pernah serius >dilakukan. 
>Pemerintah hanya mau cari gampangnya saja dengan langsung >menaikkan harga 
>BBM," katanya.

==> sepakat juga, tapi DPR juga saya rasa cuman cari gampangnya: menyalahkan 
pemerintah dan ti

Kirim email ke