Se7 banget.
Hapus saja yang bikin kacau.
Lah maling ayam maling sendal,(krn lapar) digebukin sampai klenger; 
diperkarakan sampe masuk tv.
Kenapa yang bikin rusak negara malah disanjung puja??
Sudah kebalik.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Sun, 8 Apr 2012 16:00:39 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] buat yg masih minat masalah BBM
On Sunday, April 8, 2012, Himawan Sutanto wrote:

> Mana tau ada yg minat atw mau melihat dari sisi yang berbeda masalah
> `subsidi BBM`, walau sudah reda pasca tidak jadi dinaikkan harganya minimal
> per 1 April 2012.
>
> http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/
>

Subsidi energi awalnya persoalan ekonomi. Tapi ktika persoalan negeri
tentang ekonomi ini dibahas oleh pimpinan lembaga negara selalu menjadi
masalah politis dengan mekanisme jual beli, akhirnya hanya ada dagang sapi,
kamu dapet apa aku dapet apa .... Dan rakyat akan dipihak kalah, karena
terjebak dalam labirin ciptaan politikus.

Sudah banyak persoalan kriminal, persoalan bisnis, dan persoalan hukum yg
ujungnya diselesaikan dengan politis oleh politikus. Rakyat jelata hingga
elitis kampus dan tehnokratpun ikut dalam permainan labirin politikus
lembaga negara. Saling beradu konsep, beradu data, beradu pendapat.
Kerugian subsidi bukan sekedar banyaknya biaya yg dikeluarkan tetapi lebih
banyak hilangnya potensi karya serta waktu berargumentasi yg merongrong
masa bekerja yg produktip.
Termasuk kita, saya dan anda yg merugi karenanya.

Rdp



-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*

Kirim email ke