ternyata ada yg menarik dibalik ekspedisi kalimantan ini

---------- Forwarded message ----------
From: Benny Mangini <bennythegr...@gmail.com>
Date: 2012/5/4
Subject: [milis kuyasipil euy] Mengapa Harus Gelisah, Malaysia
To: FSRJ <f...@googlegroups.com>, Kuya Sipil <kuyasi...@yahoogroups.com>



Ekspedisi Khatulistiwa sedang digelar di bumi Kalimantan terhitung sejak 5
April 2012 sampai dengan 17 Juli 2012. Hajatan strategis ini diikuti 1.170
orang, mayoritas pasukan TNI segala matra, untuk mengenali dan mengintimi
situasi geografi dan lekuk bumi Kalimantan. Utamanya di kawasan perbatasan
yang menantang sekalian mensimulasi naluri tempur pasukan TNI melalui medan
ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai) di Kalimantan.

Ini juga bagian dari “rekonstruksi operasi Anacondas-2” sebagaimana yang
pernah difilmkan, meneliti flora dan fauna di pedalaman Kalimantan sembari
mencari Anacondas dan anggrek merah kalau memang ada. Sekalian juga
menginspeksi patok perbatasan yang sering diusili tetangga sebelah. Kepala
Staf Angkatan Darat pernah bilang : Lu cabut patok gue sikat. Nah ini juga
bagian dari pembuktian apakah ada patok perbatasan negara kita yang dicabut
atau digeser oleh tetangga sebelah.

Operasi teritorial yang melibatkan pasukan khusus TNI AD (Kopassus),
Marinir, Kostrad dan Paskhas serta sejumlah ilmuwan, menwa dan relawan
ternyata disikapi dengan kewaspadaan penuh oleh negara jiran Malaysia.
Jauh-jauh hari pasukan Malaysia mendatangkan belasan MBT Pendekar ke Sabah
dan arsenal lain di kawasan itu termasuk mengerahkan jet tempur F18 Hornet
ke utara Kalimantan. Kamuflasenya adalah latihan militer ATM, katanya.

Tapi kafilah tetap berlalu dengan langkah tegap walau anjing tetangga
menggonggong terus. Mereka bahkan sampai mengawasi ketat pergerakan pasukan
TNI yang mulai bergerak dari Sebatik menuju kawasan kabupaten Nunukan yang
ada di daratan Kalimantan yaitu Simanggaris, Alang dan Lumbis. Mereka
menganggap ekspedisi ini sebagai show of force sehingga harus dikawal
dengan unjuk kekuatan juga.

Karena merasa gerah dan gelisah mereka juga mengerahkan jet tempur Hornet
ke Kinabalu dan pergerakan jet tempur ini dipantau ketat oleh radar TNI AU
yang ada di Tarakan sehingga tanggal 16 April sampai dengan 20 April 2012
yang lalu TNI AU mengirimkan 1 flight jet tempur Sukhoi ke Balikpapan untuk
melakukan operasi kawal udara di perbatasan.

Kehadiran Sukhoi di kawasan perbatasan ini membawa manfaat bagi perjalanan
ekspedisi karena setelah itu tidak ada lagi gangguan udara dari pihak
sebelah. Lagian ngapain juga mengganggu, wong ini rumah-rumahku sendiri,
halamanku sendiri, pohon-pohonku sendiri, tanah-tanahku sendiri. Upaya
gangguan ini mencerminkan ketidakdewasaan tetangga sebelah terhadap hajatan
kenduri kita menjelajah perbatasan milik kita karena mereka menganggap itu
ancaman.

Ekspedisi khatulistiwa merupakan bagian dari upaya memoles kawasan border
untuk lebih mengenali lintang dan bujur perbatasan. Termasuk di dalamnya
pegunungan dan lembah, sungai dan gambut, kultur masyarakat setempat,
komunikasi dengan masyarakat perbatasan, menggali informasi intelijen untuk
kajian militer agar kawasan ini dapat diikat suasana keindonesiaannya dari
sisi hankam. Ekspedisi ini dibagi dalam 8 group koordinat yang menjelajah
hutan di wilayah kabupaten Sambas, Sanggau, Putussibau, Murung Raya, Hulu
Sungai Tengah, Kutai Barat, Malinau dan Nunukan. Ekspedisi bergengsi
kebangsaan ini terdiri dari komando pengendalian, tim penjelajah, tim
komunikasi dan tim peneliti.

Pada saat yang sama 2 Kodam di Kalimantan lagi berbenah. Kodam Mulawarman
yang berbatasan dengan Sabah Malaysia sedang bersiap diri menyambut
berbagai alutsista baru diantaranya 1 batalyon MBT Leopard, 1 skuadron heli
serang Penerbad, MLRS, rudal surface to surface, rudal surface to air,
Howitzer bersamaan dengan pembangunan batalyon infantri, artileri dan
kavaleri. Sementara Kodam Tanjungpura yang berbatasan dengan Sarawak juga
membangun satuan-satuan tempur baru yaitu batalyon artileri dan kavaleri.
TNI AU sudah menempatkan 1 skuadron jet tempur Hawk di Pontianak dan
menanti kedatangan 1 skuadron pesawat tanpa awak (UAV).

Sejalan dengan itu 3 bandara di Kaltim sedang dalam tahapan retrofit agar
bisa didarati pesawat Hercules untuk mobilitas pasukan. Ketiga Lanud itu
adalah Long Bawan Krayan, Long Ampung dan Datah Dawai di Long Nunuk Kutai
Barat. Dari sisi Hankam ketiga Bandara ini bernilai strategis karena berada
pada wilayah yang tak jauh dari border. Bandara Long Bawan mempunyai nilai
historis dalam era Dwikora tahun 1964 dengan pendaratan Hercules yang
dramatis itu.

Operasi Khatulistiwa ini di back up oleh sedikitnya 12 batalyon organik di
2 Kodam yang ada di Kalimantan bahkan di kawasan perbatasan Kalimantan saat
ini dijaga oleh batalyon Linud Kostrad yang didatangkan dari Jawa. Selain
itu Penerbad juga mengerahkan armada heli tempur untuk mengawal personel
yang sedang menjelajah kawasan perbatasan. Sementara TNI AU menyiagakan jet
tempur Hawk yang berpangkalan di Pontianak disamping pesawat pengintai.

Seharusnya Malaysia tak perlu gelisah karena ekspedisi ini merupakan urusan
rumah tangga RI. Wajar dong kalau RI berupaya untuk merawat pagar
halamannya dan sesekali dikunjungi dengan rombongan besar. Adalah wajar
juga karena ini menyangkut perencanaan pertahanan negara. Jadi tidaklah
beralasan kalau rumah tangga disebelah kita itu merasa gelisah dan gerah
lalu berupaya membayangi dan menakut-nakuti personel TNI dengan gerakan
gerilya atau patroli udara termasuk mengerahkan MBT segala. Silakan
bergerilya Pakcik tapi jangan salahkan kami kalau tiba-tiba saja pasukan
anda disergap oleh Kopassus. Di hutan rimba segala sesuatu bisa terjadi
dengen cepat, tepat, senyap karena ini teritori tempur Kopassus yang paling
ideal. Kalau tak percaya silakan coba.

******
Jagvane 03 Mei 2012[image: I Love Indonesia (S)]

-- 
Regards

ALEX SETIA
*********************************************
YM :alexse...@yahoo.com
alexsetia.wordpress.com
*********************************************

  __.

Kirim email ke