Halo Bos (mudah-mudahan juga sudah Boss)

Pengin beli, caranya gimana?

Salam,

Yatno (YSY)

 

From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, May 09, 2012 3:26 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Kronik Lumpur Lapindo_buku baru

 

Terima kasih atas emailnya,

 

buat Pak Bandono, soal tanpa casing, terutama kami mengutip makalah Tingay
et al. (2008?) yang menjelaskan proses pemboran dan tanpa casing. lebih
detil soal pembagian bab buku ini ada di link berikut:
 <http://blog.insist.or.id/insistpress/archives/3248> 
http://blog.insist.or.id/insistpress/archives/3248

 
buat Kang Dandy, sepertinya dalam waktu dekat akan ada di toko2 buku di
beberapa kota. mudah2an.



tabik

bosman batubara 

 

  _____  

From: Dandy Hidayat <dhida...@live.com>
To: iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Wednesday, May 9, 2012 10:18 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] Kronik Lumpur Lapindo_buku baru

 

Boleh tanya 
 
Apa buku ini sudah dijual di toko buku seperti Gramedia atau Gunung Agung 
 
Mohon Info 

Salam 

Dandy 
 

  _____  

To: iagi-net@iagi.or.id
From: bandon...@gmail.com
Date: Wed, 9 May 2012 08:04:09 +0000
Subject: Re: [iagi-net-l] Kronik Lumpur Lapindo_buku baru

Apa dibuku ini ada juga hal yang mengungkap kenapa boleh mengebor pada
daerah lempung yang tersesar dan terkekar secara seismic, tanpa casing?? 

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: bosman batubara <bosman200...@yahoo.com> 

Date: Tue, 8 May 2012 23:50:18 -0700 (PDT)

To: iagi net<iagi-net@iagi.or.id>; KNU- AS
KANADA<knu-as-kan...@yahoogroups.com>

ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 

Subject: [iagi-net-l] Kronik Lumpur Lapindo_buku baru

 

Hallo... 

Telah terbit buku kami dengan judul :

"Kronik Lumpur Lapindo: Skandal Bencana Industri Pengeboran Migas di
Sidoarjo" (Bosman Batubara dan Paring Waluyo Utomo, 2012).

ini teks di halaman belakangnya: 

******
Enam tahun lalu di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, tiba-tiba perut
Bumi memuntahkan lumpur panas. Bak bah, lumpur membeludak hingga menggulung
apapun yang ada: rumah, pekarangan, fasilitas umum, hingga kenangan. Tujuh
desa tenggelam dalam lautan lumpur panas. Tidak ada yang mengira bencana itu
akan datang sebegitu mendadak.


Namun, ini bukanlah azab seperti dalam kisah Nabi Nuh tentang Tuhan yang
murka. Penyebabnya adalah pengeboran minyak yang dilakukan oleh PT Lapindo
Brantas Inc., tiga bulan sebelum lumpur meluap. Ini bencana lumpur Lapindo,
meski hingga kini pemerintah belum juga menentukan siapa yang bersalah atas
bencana ini. Sementara pemerintah gamang, warga desa-desa yang rumahnya
tenggelam malah semakin ditenggelamkan dalam kesulitan hidup sehari-hari
karena mekanisme koruptif dan licik di lapangan. 

Buku ini ditulis secara kronologis oleh dua aktivis yang turut mengadvokasi
masyarakat korban lumpur Lapindo. Mereka telah mengikuti kasus lumpur
Lapindo sejak awal. Buku ini merangkum perkembangan bencana ini sejak
bermula hingga tahun 2011. Mengutip kata-kata novelis Ceko, Milan Kundera,
buku ini adalah usaha konkret untuk menolak lupa. 

*** 
Lima puluh persen dari royalti penulis buku ini didonasikan kepada Koperasi
Sawo Kecik. Koperasi ini didirikan pada 2009 atas prakarsa ibu-ibu korban
lumpur Lapindo dari Desa Gempolsari, Ronokenongo, dan Kedungbendo, dengan
inisiatif Lafadl Initiative. Dengan modal awal Rp5 juta dan tujuh anggota,
kini koperasi tersebut telah mengembangkan modal menjadi Rp20 juta dan
diikuti 33 anggota. Koperasi ini juga memberi pinjaman kepada ratusan korban
lumpur, meski mereka belum menjadi anggota. Peran tersebut ditujukan agar
para korban lumpur Lapindo dapat meraih hidup yang lebih baik. 


******
Informasi pemesanan dapat dilakukan di link berikut: 

http://blog.insist.or.id/insistpress/archives/3054 

Image removed by sender.

 

salam hangat dari Leuven

bosman batubara 

 

<<~WRD000.jpg>>

Kirim email ke