Wah bagus sekali, kalo pak Juru kunci sdh pernah ketemu pintu masuk, kenapa 
tidak di cek saja. Kan belum lebih dari 40thn yang lalu, jadi masih dpt dilihat 
itu lubAng yAng mau dimasuki oleh pak Jurkun.
Ikut senang, kalau ularnya yaa sdh mati wong sudah lama tidak keluar,
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: David <david_ontos...@yahoo.com>
Date: Thu, 28 Jun 2012 09:49:13 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Juru Kunci Gunung Padang Temukan Gerbang
fyi..



Juru Kunci Gunung Padang Temukan Gerbang

http://oase.kompas.com/read/2012/06/28/04053230/Juru.Kunci.Gunung.Padang.Temukan.Gerbang
 

 | Jodhi Yudono | Kamis, 28 Juni 2012 | 04:05 WIB 
Dibaca: 6450
Komentar: 1 
| 
Share:
 
Kompas/Rony Ariyanto Nugroho
Hamparan batu yang tertata di Situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, Jumat 
(10/2). Situs Gunung Padang di ketinggian 894 meter diatas permukaan laut 
(mdpl) ini merupakan peningalan peradaban Megalitik 
sekitar rentang waktu 2500 - 1500 SM dan merupakan situs megalitik 
terbesar se Asia Tenggara. 
CIANJUR, KOMPAS.com--Juru kunci Situs Megalit Gunung Padang, di Kecamatan 
Campaka, Cianjur, 
Jabar, Senin, mengaku telah menemukan pintu masuk situs yang terletak 
dibagian timur 40 tahun yang lalu bersama ayahnya. Dadi (52), juru kunci itu, 
menceritakan saat usianya 12 tahun, dia sering menemani 
ayahnya mencari sarang madu lebah liar yang ada di daerah tersebut. 
Ketika itulah, dia pernah masuk ke dalam perut situs melalui goa yang 
memiliki gerbang layaknya sebuah rumah. "Posisinya sejajar dengan 
teras pertama, di sebelah timur. Ketika itu,  rasa penasaran sempat 
membuat saya nekad untuk masuk lebih dalam, namun ayah saya melarang 
saya untuk terus masuk ke bagian dalam," kisahnya.

Ketika itu, 
ayahnya bercerita perihal pantangan masuk ke bagian dalam situs tersebut karena 
di dalamnya terdapat harta karun yang berlimpah, namun dijaga 
beberapa ekor ular besar.
"Sejak saat itu, saya tidak berani 
melanggar larangan ayah saya itu, termasuk masyarakat di sekitar situs 
ini. Tidak ada yang berani masuk sekalipun mereka mengetahui gerbang 
masuk ke dalam situs," katanya.Pengakuan Dadi tersebut, membuat 
tim ahli, dengan menggunakan alat cangih teknologi, berusaha memindai 
dari atas altar pertama, tepatnya dari permukaan maupun tebing. Hasil  
geolistrik dan georadar 3D ditemukan 2 pintu masuk dalam lorong. Saat 
ini, lorong tersebut diupayakan untuk dibuka.Pemindaian yang 
dilakukan, memperkuat indikasi keberadaan lorong tersebut. Setelah para 
geolog bekerja, kata ketua tim ahli, Danny Hilman,  selanjutnya pihaknya 
menyerahkan penelitian selanjutnya ke tim arkeolog.
"Untuk 
memastikan titik tersebut, kami masih melakukan penelitian, namun kami 
melihat ada lapukan batuan, sehingga kondisinya labil, sehingga dapat 
mengakibatkan langit-langit runtuh," kata Ali Akbar, ketua tim 
arkeolog.Sementara itu, beberapa orang arkeolog masih bekerja di lokasi, untuk 
mencarai 
kebenaran gerbang masuk situs tersebut. Mereka  bekerja dengan sangat 
hati-hati, menggunakan alat sederhana seperti pacul, kuas, untuk membuat kotak 
ekskavasi. "Temuan terbaru saat ini, tim telah menemukan 
tangga yang kondisinya rusak. Diduga tangga tersebut, menuju pintu utama 
bangunan di perut Gunung Padang," tandasnya.

Kirim email ke