Tolong bisa kembali ke topik awal, sentilan dan uneg-uneg pak Andang perlu
diresponse dengan serius

Pada 2 Agustus 2012 16:52, Bandono Salim <bandon...@gmail.com> menulis:

> Setuju, bagaimana cara oot?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: "ok.taufik" <ok.tau...@gmail.com>
> Date: Thu, 2 Aug 2012 09:50:35
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
> Sebaiknya di oot kan saja kalau sudah jauhhh dari topik
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: Anggoro Dradjat <adradjat....@gmail.com>
> Date: Thu, 2 Aug 2012 14:13:33
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
> Itu lho Mbak Sri....maksut Pak Siwo.............ayu njerone itu adalah
> hatinya yang indah, hati yang bercahaya....kebaikan yang muncul karena
> kebaikan hatinya....keichlasan hati untuk menerima.......kemampuan
> hati untuk memberi tanpa perlu dilihat.......kemampuan hati untuk
> memberi maaf.....hati yang semeleh yaitu hati yang berserah
> diri..............bukan hati yang iri....bukan pula yang degki....
>
>
>
> Salam
> Anggoro
>
>
>
> On 8/2/12, Prakosa Rachwibowo <siwo_g...@yahoo.com> wrote:
> > kasinggihan mbakyu Sri, leres...setuju, wassalaam.
> >
> > siwo72
> >
> >
> >
> > ________________________________
> >  From: sri mulyaningsih <sri_mulyaning...@yahoo.com>
> > To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> > Sent: Thursday, 2 August 2012 10:04 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
> >
> >
> > diajari agomo ommmm.... ayune istri mung kanggo suami....
> >
> >
> > Salam
> >
> >
> > Sri Mulyaningsih
> >
> >
> > ________________________________
> >  From: Prakosa Rachwibowo <siwo_g...@yahoo.com>
> > To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
> > Sent: Thursday, August 2, 2012 7:54 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
> >
> >
> > bahkan, krisis tujuan hidup .....urip mung nggo golek upo or golek upo
> nggo
> > biso urip? kang Sarwanto...urip ben gak diprenguti bojo...lha opo...:
> piye
> > carane bojone gak njaluk mobil, ning tetep ayu njobo njerone....?
> >
> > wass, sugeng shaum.
> > siwo'72
> >
> >
> >
> > ________________________________
> >  From: Sarwanto Sutan Alamsyah <sarwan...@gmail.com>
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Sent: Wednesday, 1 August 2012 8:45 PM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Krisis Geologist
> >
> >
> > Bung Andang...saluuut sama idealisme anda. Geologist memang asset bangsa
> > yang bisa mengetahui nilai kekayaan alam non hayati di negeri ini.
> Sebagian
> > besar geologist di negeri ini dididik di perguruan tinggi negeri dengan
> > menggunakan uang negara. Seharusnya merupakan kewajiban bagi geologist
> kita
> > mengabdi untuk bangsa.
> >
> > Tapi Bung...kalau istri kita minta mobil mewah dan rumah mewah dengan
> > kehidupan yang wuuuaaahhh....kita bisa apa??
> >
> > Salam,
> >
> > sArwanto
> >
> >
> > 2012/7/30 andang bachtiar <andangbacht...@yahoo.com>
> >
> > Krisis energi Indonesia ini sebagian juga karena kesalahan
> > geologist - termasuk saya dan anda2 – yg mendiamkan atau tidak berusaha
> > keras
> > mengoreksi kebijakan pemerintah yg mendasarkan program pengelolaan migas,
> > mineral dan batubara Indonesia:  1) hanya
> > pada cadangan yg sudah ada bukan pada sumberdaya yang harus diketemukan,
> 2)
> > hanya pada rekayasa pengurasan bukan pada pencarian sumber2 baru di
> daerah2
> > baru dg konsep2 baru, 3) hanya pada kecenderungan konsep eksplorasi dunia
> > (itupun telat mulainya) bukannya merunut sifat dan tahapan eksplorasi di
> > indonesia sendiri, 4) hanya pada euforia menerapkan konsep2 eksplorasi
> baru
> > indonesia yg diciptakan periset2 asing dan bukannya mendorong penemuan
> > konsep2
> > baru oleh periset2 Indonesia shg kita lebih punya bargaining dan tidak
> > keduluan
> > meraup informasi ttg daerah kita sendiri, 5) hanya pada spirit kemudahan
> > perijinan spec2 survei oleh pihak2 asing dan bukannya mengalokasikan dana
> > untuk
> > riset gede2an dan spec survey sendiri shg data tidak dikangkangi pihak
> asing
> > selama mrk mau dan kita hanya gigit jari, 6) hanya pada kekinian dan
> bukan
> > pada
> > masa depan.
> >>
> >>
> >>Lalu dimana? Kemana? Siapa? Mana itu geologist2 hebat yg
> > katanya pewaris tradisi eksplorasi Klompe, van Bemmelen,
> > Lasut, Katili dan senior2 legendaris lainnya lagi? Masih sajakah kita
> > bersibuk
> > ria dengan mengerjakan proyek2 menguliti cadangan yg sudah ada atau
> paling
> > jauh
> > mereka-reka dimana ada prospek di blok2 baru di dekat2 blok2 dan sumur2
> lama
> > dengan konsep yg itu2 juga? Mana riset2 kita? Mana doktor2, professor,
> > spesialis,
> > eksplorasionis, peneliti dan para penemu kita? Mana teori tektonik
> Indonesia
> > baru kita? Mana rekonstruksi sejarah cekungan2 baru kita? Pada kemana
> para
> > ahli
> > mineral kita koq dari dulu cuma berkutat di mandala metalogeni yang sudah
> > berpuluh tahun diceritakan pendahulu2 kita?
> >>
> >>
> >>Ketika kutengok di ruang-ruang kuliahpun para pendidik
> > sekaligus peneliti kita juga nggak terlalu sempurna hadir disana; kalau
> > pengorbanan para mahasiswa yg tdk sempat diajar dosen2nya itu diganjar
> > dengan
> > temuan2 riset2 baru kebumian Indonesia yang dapat menghasilkan temuan2
> > migas,
> > mineral dan batubara yang signifikan sih masih Ok-lah alhamdulillah wa
> > syukurillah. Tapi ternyata temuan2 baru itupun tidak ada, riset2pun tidak
> > bergema! Yang kita kerjakan adalah sibuk berproyek ria menyelaraskan diri
> > dengan kebutuhan industry yang ingin mencari gampangnya saja mendidik
> > sekaligus
> > memanfaatkan kedekatan dengan akademisi untuk mendapatkan jasa bagi
> > rutinitas
> > pekerjaan mereka, hampir tidak ada pekerjaan2 yang sifatnya riset
> > breakthrough
> > konsep dan teknologi yang dapat membawa cakrawala baru temuan2 baru
> migas,
> > mineral, batubara Indonesia.
> >>
> >>Lalu, bagaimana kita nggak mengganggap diri kita
> > salah kalau itu semua terjadi di sekeliling kita? Ayolah
> bangkit,..minimal
> > sadarilah: kita semua punya masalah: negeri ini memerlukan geologist yang
> > punya
> > komitmen: seperti anda, saya, kita semua! Serius, kita sedang krisis:
> bukan
> > hanya krisis energi, tapi krisis identitas geologist Indonesia!!!
> >>
> >>Salam
> >>ADB - Arema
> >>IAGI-0800
> >>
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
> Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir
> pengiriman abstrak 28 Februari 2012.
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are advised to post the
> email to: o...@iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke