gimana kalau IAGI saja langsung yg nyumbangkan bukunya  bukunya 
Kalau memang sdh tidak diperlukan lagi
 

Sent by Liamsi's Mobile Phone

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Tue, 7 Aug 2012 20:37:55 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Re: Berzakat Buku IAGI untuk Kampus (alumni) kita

Ya monggo silahkan saja,
Disebut derma buku, book charity, sumbangan ke kampus juga silahkan Mas
Bosman, boleh juga sisebut seperpuluh buku, kalau diasosiasikan dengan
pepuluh, itu hanya sekedar bahasa "pemasaran" memanfaatkan momentum saja.
Btw, istilah bahasa Indonesianya apa yang tepat ?

Rdp
'jangan lupa, kampus-kampus baru yg disebut-sebut sebelumnya banyak yg
membutuhkan buku-buku ini looh'

On Tuesday, August 7, 2012, Bosman Batubara wrote:

> mengapa pakai Bahasa Arab ya? (zakat, infaq, sodaqoh). Namanya Ikatan Ahli
> Geologi Indonesia? Aku pikir pakai Bahasa Indonesia sebaiknya.
>
> *tabik*
> *bosman batubara
> *
>
>   ------------------------------
> *From:* yahdi zaim <z...@gc.itb.ac.id <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'z...@gc.itb.ac.id');>>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id <javascript:_e({}, 'cvml',
> 'iagi-net@iagi.or.id');>
> *Sent:* Tuesday, August 7, 2012 9:31 AM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Re: Berzakat Buku IAGI untuk Kampus (alumni)
> kita
>
> Ass.w.w,
> Pak RDP,yg Anda utarakan adalah hasil penafsiran atau interpretasi
> seseorang,apkh dia Ibnu Taimiyah atau Q.Nurseha. Mengapa tdk sebaiknya
> kembali saja ke sumbernya yaitu Al Quran,surat At-Taubah ayat 58-60 yg
> telah dikutip sebelumnya sebagai rujukan yg SANGAT SAHIH ketimbang
> penafsiran tentang zakat. Yg juga sangat jelas dan tdk mengundang
> perdebatan,masukkan saja sbg sidqah/sodakoh atau infaq,maka hal ini akan
> "clear"...
> Wallahualam bissawab,
> Wslm,
> Zaim
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> *Date: *Tue, 7 Aug 2012 14:10:12 +0700
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Re: Berzakat Buku IAGI untuk Kampus (alumni)
> kita
>
> Kang OQ, ada yang lebih "berani" tentang zakat buku ini, bahkan membeli
> untuk diri sendiri :
>
> Syeikhul Islam, Ibnu Taimiyah, pernah bertutur,* “Orang yang tidak
> memiliki harta untuk membeli buku yang ingin ia kuasai, ia boleh mengambil
> bagian dari zakat guna membeli buku yang ia perlukan untuk kemaslahatan
> agama dan dunianya.”*
>
>
> Silahkan ditengok tulisan Qasim Nurseha, yg selalu saya denger di radio.
>  
> http://alqassam.wordpress.com/2007/11/14/"zakat-buku"/<http://alqassam.wordpress.com/2007/11/14/%E2%80%9Czakat-buku%E2%80%9D/>
>
> Monggo silahkan berinfaq, bersodaqoh atau berderma dengan buku.
>
> Wassalam
>
> RDP
>
>
> 2012/8/7 o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au>
>
> Setuju Bung.
> Karena ini menyangkut istilah agama, asnaf zakat yang 8 sudah ditentukan.
> Meskipun ada juga sebagian yang memperluas makna fisabilillah dengan
> memasukkan usaha2 pendidikan, pembangunan sarana ibadah, sarana umum
> (jalan, jembatan) dll. Tapi setahu saya pendapat ini tidak dianut mayoritas
> (jumhur) ulama.
>
> Istilah lebih tepat ya infaq atau hadiyah.
>
> Wallahua'lam
>
>  ------------------------------
> * From: * Amir Al Amin <amir.al.a...@gmail.com>;
> * To: * <iagi-net@iagi.or.id>;
> * Subject: * Re: [iagi-net-l] Re: Berzakat Buku IAGI untuk Kampus
> (alumni) kita
> * Sent: * Tue, Aug 7, 2012 5:42:42 AM
>
>   Istiah Zakat kurang tepat untuk hal ini.
>
> Berdasarkan pada surat at Taubah ayat 58-60 tentang orang yang berhak
> menerima zakat, yaitu :
>
> "... Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi fakir miskin, para amil,
> para muallaf yang dibujuk hatinya, mereka yang diperhamba, o
>
>

-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*

Kirim email ke