Cak Avi piyayi Sampang.
Harga itu spt tulisan saya Hanya untuk Kontrak PPA dari IPP
Geothermal ( Permen No.22 tahun 2012 ttg Patokan harga listrik
dari PLTP yang masih Anget banget baru kemarin metune )yaitu
Sumatera 10-11,5 c$/kwh , Jawa Bali 11-12,5 , Sulawesi 12-14,5
, NTT/NTB 15-16,5 cUSD/Kwh.
Untuk Harga Asumsi batubara ( asumsi harga bahan bakar listrik
) ada di RUPTL sesuai SK Menteri ESDM 2010 ttg Pengesahan
RUPTL, asumsi harga ini yg dipakai untuk prencanaan bukan untuk
kontrak.Untuk Acuan harga kontrak kalau gak salah ada HBA ( harga Acuan
Batubara ) yg merupakan rata rata dari Index: Barlowp-Jonker,
Global, Platt dan ICI yg dikeluarkan oleh ESDM setiap bulan,
Harga untuk kontrak jangka panjang biasanya ditetapkan tiap
tahun yaitu HBA rata rata 3 bulan terakhir.
ism







> Loh tapi IPP 9 dan 10 sumsel guidance pemerintah kok 6cusd
> ya yg bener yg mana dg harga batubara 13-16usd/mT
 Lah koh
> Lie Am Sie dapat kabar dari mana bahwa PLN akan ambil di
> 10-12cusd/KWH
 PQ untuk IPP 9-10 akan selesai Sept ini
>
> Kok di fakta beda ya dg yg diuraikan koh Lie Am Sie
>
> Salam
> Avi 0666
> Nomor cantik
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
> -----Original Message-----
> From: <lia...@indo.net.id>
> Date: Fri, 31 Aug 2012 09:12:45
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: [iagi-net-l] Batubara > Re: [iagi-net-l]  FW >
> Trima kasih Pak Ong atas pencerahannya ttg batubara,
> Usulan Pak Ong untuk memaksimalkan batubara untuk
> pembangkit
> listrik khususnya yg low cukup realistik ditinjau dari sisi
> potensinya,Kalau kita lihat dalam Rencana Usaha Penyediaan
> Tenaga Listrik
 ( RUPTL ) yg telah di tetapkan oleh Menetri
> ESDM pada 2010 ,
> maka kebutuhan listrik akan meningkat 9% lbh pertahun
> sampai
> 2020 , sehingga dibutuhkan pembangunan pembangkit baru 5500
> MW
> lebih pertahunnya, Penambhan pembangkit baru ini tentunya
> memerlukan energi primer yg cukup banyak , kalau kita lihat
> komposisi energi primer untuk pembangkit saat ini (
> Batubara,Gas,BBM,Geothermal dan Air ) maka batubara
> memberikan
> kontribusi 52% terhadap energi listrik yg dihasilkan (
> Geothermal hanya 6% ), kalau dilihat dari target pemakaian
> batubara sampai 2020 nanti ternyata tidak lebih dari 60% (
> 58%), artinya potensi batubara yg demikian besar tidak
> dapat
> dioptimalkan , Kelihatannya meskipun potensi batubara cukup
> besar namun "lika liku"permasalahannya juga tidak
> sederhana,
> hal ini dapat dilihat pada penggunaan batubara untuk listrik
> yg
> diproyeksikan sampai tahun 2020 hanya mencapai 141 Juta Ton
> (
> target kontrak pada 2012  ini sekitar 75 juta ton , dengan
> daya listrik 21 Giga Watt).Karena biaya listrik semakin
> tinggi karena penggunaan BBM ,
 maka pada 2006 lalu
> dicanangkan percepatan untuk membangun
> pembangkit listrik Non BBM , untuk tahap 1 difokuskan ke
> Batubara ( Proyek 10,000 MW tahap 1) dengan kebutuhan
> batubara
> 30 juta ton pertahunnya, Namun dari perkembangnnya ternyata
> kontrak batubara eksisting ( 2010) ada cem macem
> permasalahan ,
> shg hanya 10 juta ton yg aman kontraknya ( sdh memasok,
> tambang
> sdh operasi, PKP2B), 4 ton Mungkin aman ( belum
> memasok,tambang
> sdh operasi,KP), lainya klasifikasi Tidak Aman dan Pasti
> Tidak
> aman .Untuk mencukupi batubara untuk listrik ini sudah
> waktunya
> ditetapkan Wilayah Pencadangan Nasional (WPN) agar
> penggunaan
> batubara lebih terkontrol hanya untuk memenuhi kebutuhan
> pembangkit listrik dan mengoptimalkan pembangunan PLTU
> mulut
> tambang .Memang spt dikatakan pak Ong , bahwa BPP ( Biaya
> Pokok
> Penyediaan ) listrik untuk batubara ini relatif murah ,
> oleh
> karena itu untuk mengurangi penggunaan BBM untuk
> transportasi ,
> Program mobil listrik (Molis)bisa direalisasikan dg
> memaksimalkan batubara untuk energilistrik guna memasok
> Molis
> ini, jadi nanti SPBU diganti singkatanya menjadi Stasiun
> Pengisian Batubara(listrik) Untuk molis.Meskipun batubara
> ini besar kontribusinya dalam neregi mix
 pembangkit listrik
> ( > 50% namun Komposisis biayanya hanya
> dibawah 40% dari total biaya energi primer, bandingkan dg
> BBM
> yg hanya memberikan kontribusi dalam energi mix sebesar 10%
> biayanya diatas 20 %.Kalau kita lihat asumsi harga bahan
> bakar untuk listrik :
 Batubara 4200 kcal/kg : 50USD/ton,
> Gas Alam 252.000 kcal/mscf :
> 6 USD/MMBTU , BBM 9070 kcal/liter : 0,52 USD/liter.
> untuk Geothermal kemarin keluar harga terbaru ( Permen ESDM
> Agustus 2012 ) sudah diatas 10 c$- 16 c$/Kwh tergantung
> daerahnya ( Sumatera, Jawa Bali , NTT , Papua ) harga ini
> harga
> yg ditetapkan tanpa nego lagi, kalau sebelumnya harga
> Geothermal maksimal 9,7c$/Kwh ( Permen ESDM 2011 ), apakah
> dg
> harga baru ini akan segra berkembang Geothermal ,.......
> kita
> tunggu saja , kalau memang akan lbh berkembang maka prospek
> bagus untuk tenaga G&G bid Geothermal kedepan
> ISM
>
>
>
>
>
>>
>>
>> Rekan-rekan IAGI,
>>
>>
>>
>> Perihal tidak lakunya batubara Kalimantan.
>>
>> Turunnya harga batubara dunia menyebabkan batubara
>> Indonesia
>> tidak laku. Bagaimana jalan keluarnya.
>>
>>
>>
>> 1.       Policy Pemerintah untuk melarang batubara kalor
>> rendah untuk diekspor tahun 2014 menurut saya tidak masuk
>> akal. Policy Pemerintah berdasarkan data yang keliru.
>> Bersama ini saya lampirkan sebagai attachment distribusi
>> batubara Indonesia berdasarkan caloric value (slides
>> terlampir dari ESDM). Disini tercantum bahwa batubara
>> kalor
>> rendah (dibawah 5100 kcal) jumlahnya hanya 20 %
>> dibandingkan
>> batubara kalor menengah antara 5100-6000 kcal yang
>> jumlahnya
>> 66%. Hal ini tidak masuk akal; bagaimana kalori rendah
>> bisa
>> lebih sedikit dari kalori batubara yang lebih tinggi?
>> Berdasarkan data tsb. Pemerintah mengeluarkan peraturan
>> melarang batubara kalor rendah untuk ekspor. Pengusaha
>> batubara diberi waktu 5 tahun untuk melakukan upgrading
>> batubara kalor rendah (Low caloric coal) ke kalor
>> menengah.
>> Keberhasilan sangat diragukan. Diseluruh dunia-pun
>> research
>> upgrading sudah berjalan puluhan tahun. Tanpa disuruh-pun
>> atau tanpa PP-pun setiap perusahaan pasti ingin
>> meningkatkan
>> kalorinya supaya harga jualnya lebih tinggi. Logis karena
>> batubara kalor rendah mengandung banyak air (atau ash)
>> hingga seakan-akan kita ekspor air. Diluar negeripun
>> hasilnya pada umumnya kurang memuaskan dan tergantung case
>> by case. Sebaiknya peraturan ini dicabut karena sekarang
>> PerusahaanTambang berlomba ekspor sebelum 2014. Faktor
>> lingkungan dan efisiensi pertambang tidak diperhatikan;
>> dan
>> dikenal dengan "pencurian tambang". Overburden dibuang
>> didaerah yang masih ada batubaranya, dsb.
>>
>> 2.       Indonesia dibebaskan dari Kyoto protocol. Ini
>> adalah suatu yang perlu kita manfaatkan. Tidak perlu sok
>> "green". Kita harus memanfaatkan batubara kalor rendah
>> untuk
>> pembangkit listrik diseluruh Indonesia. Batubara adalah
>> energi paling murah, jauh dibawah gas dan minyak jenis
>> apapun. Apalagi kita punya dan bisa pakai batubara kalor
>> rendah yang berlimpah. Cukup 3000 kcal untuk pembangkit
>> listrik. Teknologi ini sudah terbukti dimana-mana. Bahkan
>> banyak negara menggunakan dibawah 3000 kcal, seperti
>> Thailand, India, China, Australia (Australia akan tutup
>> tahun depan karena carbon tax), dsb.
>>
>> 3.       Kita bangga Indonesia pengekspor batubara nomer
>> dua
>> didunia. Kita bangga ekspor ke China dan India. Padahal
>> produksi batubara Indonesia cuma setengahnya produksi
>> India
>> dan 1/3 produksi China. Kedua negara memakai seluruh
>> produksi batubara dalam negeri untuk pembangkit listrik
>> domestik. Bahkan masih kurang dan masih harus impor dari
>> Indonesia. Mereka lakukan karena batubara murah dan
>> diperlukan untuk perekembangan industri mereka yang pesat.
>> Kita dilain pihak ingin menggunakan "clean energy", dan
>> menggunkan gas untuk mengantikan minyak yang mahal. Gas
>> terlalu mahal bagi Indonesia untuk hanya dibakar dan
>> diambil
>> nilai kalorinya saja. Gas bisa dipakai sebagai industri
>> dasar petrokimia (fertilizer, methanol, dsb.). Kita
>> membangakan diri telah melakukan "green"dengan membakar
>> gas
>> mengantikan minyak. Namun "Green" masih terlalu mahal bagi
>> Indonesia. Sebaiknya kita bicara "green" supaya sinkron
>> dengan dunia luar. Tetapi sekarang belum waktunya untuk
>> melakukan/melaksanakan  "green" seperti negara maju.
>>
>> 4.       Sekarang batubara kalori rendah dibawah 3500 kcal
>> (10 tahun yang lalu batasnya 5000 kcal.), disia-sia dan
>> dibuang. Sudah waktunya untuk memakai batubara sebagai
>> bahan
>> tunggal pembangkit listrik diseluruh Indonesia. Justru
>> yang
>> 5000 kcal keatas bisa di ekspor. Jangan seperti sekarang
>> dibalik, yang rendah di-upgrade dan baru boleh diekspor.
>>
>> 5.       Batubara Indonesia relatip bersih, low Sulphur
>> dan
>> low ash. Kalor rendah batubara Indonesia umumnya karena
>> high
>> moisture. Sedangkan batubara dari China, India, dan South
>> Africa, umumnya mempunyai ash yang cukup tinggi penyebab
>> polusi. Selain itu Indonesia terdiri dari kepulauan hingga
>> ash yang dihasilkan batubara bisa hanyut kena arus angin.
>> Tidak demikian dengan China dan India (lih. slides
>> terlampir).
>>
>> 6.       Usulan: Pemerintah sebaiknya meniru policy negara
>> berkembang seperti India, China dan Thailand yang
>> menggunakan batubara kadar rendah. Semua pembangkit
>> listrik
>> di Indonesia harus pakai batubara kalori rendah (3000-4500
>> kcal.) yang jauh lebih murah dari migas. Dengan demikian
>> pertambangan batubara dalam negeri akan semarak. Kebutuhan
>> domestik naik. Harga listrik akan jauh lebih murah.
>> Industri
>> Indonesia bisa berkembang. Batubara diatas 4500 kcal bisa
>> dieskpor. Minyak disel dan BBM bisa dihemat. Gas bisa
>> dimanfaatkan untuk bahan petrokimia yang lebih bernilai.
>>
>>
>>
>> Ini sekedar keterangan singkat. Moga-moga berkenan.
>>
>>
>>
>> Salam,
>>
>>
>>
>> HL Ong
>>
>>
>>
>>
>>
>>> >
>>
>>
>
>
>
> ___________________________________________________________
> indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
>
> -------------------------------------------------------------------------------->
>  PP-IAGI 2011-2014:
> Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
> Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
> -------------------------------------------------------------------------------->
>  Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20
> September 2012.
 REGISTER NOW !
> Contact Person:
> Email : pit.iagi.2...@gmail.com
> Phone : +62 82223 222341 (lisa)
> -------------------------------------------------------------------------------->
>  To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email
> to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> For topics not directly related to Geology, users are
> advised to post the email to: o...@iagi.or.id
 Visit IAGI
> Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net
> Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
> information posted on its mailing lists, whether posted by
> IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be
> liable for any, including but not limited to direct or
> indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting from loss of use, data or profits, arising out of
> or in connection with the use of any information posted on
> IAGI mailing list.
> --------------------------------------------------------------------->



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa) 
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke