Jadi politikus nDang, masuk partai yang pasti menang.
Ndak usah kuliah S3, politiknya kuliah langsung dari pimPartai saja.
Salam
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Yanto R. Sumantri" <yrs_...@yahoo.com>
Date: Thu, 27 Sep 2012 21:03:43 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Geologi dan Perkembangan Aplikasikasinya di Indonesia
Makanya kalau mau mengubah suatu yang besar ,harus menjadi orang yang mempunyai 
kewenangan untuk memutuskan Ndang.
Walau harus tahu banyak ilmu , saya tidak perlu diartikan harus mempelajari 
sehingga menjadi "ahli", akan tetapi sari dari ilmu imu tersebut - lah yang 
harus dimengerti.
Jadi untuk itu harus menjadi apa   ....................????

si Abah


________________________________
 From: Ben Sapiie <bsap...@geodin.net>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, September 28, 2012 10:39 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geologi dan Perkembangan Aplikasikasinya di Indonesia
 
Ya itu memang benar pak  Andang, karena yang menentukan dan hrs ngomong bukan 
orang yang ahlinya ditambah urusannya multi disiplin ditambah keras kepala.. ya 
akhirnya hrs demikian.. Asal jangan ditambah menyan ajalah.... 

BS






Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: andangbacht...@yahoo.com
Date: Fri, 28 Sep 2012 03:16:55 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] Geologi dan Perkembangan Aplikasikasinya di Indonesia
Dulu kupikir cukup saja menguasai sains & teknologi; dan aku tenang2 saja krn 
tdk terlalu signifikan pertentangan paham2 dlm menerangkan proses2 bumi; semua 
mudah dimengerti: no worry!

Makin kesini ternyata hrs juga belajar manajemen bisnis & ekonomi, untuk 
memahami nilai2 aplikasi sains & teknologi bagi manfaat langsung hidup sehari2, 
... 

Eee ... ternyata kemudian harus mengerti juga politik & idiologi,... krn nilai2 
aplikasi tadi jadi sangat kontras berbeda dari sisi politik dan idiologi yg 
berwarna-warni. Contohnya: ketika membahas blok2 migas yg mau habis masa 
kontraknya di negeri ini, para ahli ekonomi sumberdaya bumi yg percaya bhw 
ekonomi itu "ya mengeruk keuntungan sebesar2nya dg modal yg sekecil2nya spt 
diajarkan oleh kapitalisme dan liberalisasi" akan dg serta merta 
menegasikan-menganggap sepi peran perusahaan negara negeri sendiri u/memegang 
kendali, mrk lebih suka semua dihitung dlm angka efisiensi ekonomi, lupa 
memasukkan faktor nasionalisme, kerakyatan, kemerdekaan energi sbg angka2 yg 
musti juga dikalibagi; ...

Dan itu semua blm selesai sampai disini, krn puncaknya adlh kita harus belajar 
juga ilmu sosial, psikologi, dan tasawuf-filosofi: untuk bisa paham kenapa 
kelompok2 itu susah sekali percaya pada kemampuan bangsa sendiri, dan lebih 
suka mengkalkulasi semua keputusan hanya dg dasar ekonomi pasar untung rugi, ...

Ya Allah, susah sekali bikin perubahan di negeri ini ...  Segala kepintaran, 
pemahaman, pengertian dan keahlian kayaknya harus dikerahkan di atas landasan 
ikhlas dan mengabdi, baru kemudian revolusi bisa terjadi!!! Bismillah...

ADB - IAGI0800
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kirim email ke