Wah... Seram/ngeri juga ya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Soni Setiyarso <soni.setiya...@gmail.com>
Date: Mon, 22 Oct 2012 14:11:30 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Penyedotan Air Tanah Picu Gempa Mematikan di Spanyol
Bagaimana dengan pulau jawa mas rovic, berarti gempa seperti itu dapat saja
terjadi ya ? Apalagi dengan penduduk yang padat dan pemanfaatan air tanah
yang berlebihan.

2012/10/22 Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>

> Penyedotan Air Tanah Picu Gempa Mematikan di Spanyol Menguras air tanah
> tak hanya membuat bangunan ambles, tapi juga gempa.
>
> http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/361238-penyedotan-air-tanah-picu-gempa-mematikan-di-spanyol
>
> *VIVAnews* -- Pada 5 Mei 2011 lalu, gempa relatif moderat dengan kekuatan
> 5,1 skala Richter mengguncang Lorca, Spanyol. Terjadi pada kedalaman hanya
> 1 kilometer. Ini berarti energi lindu terkonsentrasi di permukaan.
>
> Akibatnya fatal, sembilan orang tewas dan lusinan lainnya terluka. Lindu
> juga merusak bangunan Abad Pertengahan juga bangunan modern.
>
> Baru-baru ini, ilmuwan menguak, gempa luar biasa dangkal dan mematikan itu
> ternyata dipicu ulah manusia yang menguras air tanah.
>
> Selama beberapa dekade, kalangan ilmuwan telah mengetahui bahwa ekstraksi
> berlebihan air tanah dari dalam Bumi bisa memicu gempa kecil. Namun ini
> adalah kali pertamanya pengambilan air tanah dididentifikasi sebagai pemicu
> gempa. Ukuran dan lokasi gempa bahkan berkorelasi dengan seberapa besar
> jumlah air yang dikuras.
>
> "Fakta bahwa perubahan tekanan kecil akibat proses yang normal, misalnya
> ekstrasi air tanah, bisa berpengaruh pada sistem yang besar seperti patahan
> (*fault)*, ini sangat mengejutkan," ungkap Pablo Gonzáles, penulis utama
> laporan sekaligus mahasiswa pascadoktoral dari  University of Western
> Ontario, Kanada.
>
> Para peneliti juga telah mampu mengkalkulasi perubahan fisik yang bisa
> memicu gempa. Hasilnya itu akan membantu para seismolog memahami lebih baik
> tentang fisika yang mengontrol kapan gempa dimulai dan berhenti. Sebuah
> langkah penting untuk untuk memprediksi kapan dan di mana gempa akan
> terjadi, beserta ukurannya.
>
> "Kami membutuhkan observasi semacam ini untuk mengkalibrasi model fisika
> patahan," kata Jean-Philippe Avouac, geolog dari Caltech, Pasadena,
> Kalifornia, yang tidak terlibat dalam studi itu.
>
> Bagaimana ekstraksi air tanah memicu gempa?
>
> Berkat penelitian sebelumnya diketahui, permukaan air tanah di selatan
> Lorca menurun hingga 250 meter sejak tahun 1960.  "Saat peristiwa tragis
> itu terjadi, kami bertanya-tanya apakah mungkin berkaitan dengan penurunan
> tersebut. Gempa itu sangat dangkal, dan terlebih lagi, pola penurunan
> permukaan air tanah terhubung dengan patahan," kata Gonzáles.
>
> Menggunakan data dari citra satelit dan GPS,  González dan para koleganya
> kali pertama mengkonfirmasi apakah gempa benar terjadi di patahan Alhama de
> Murcia.
>
> Langkah berikutnya, mereka mengkalkulasi reaksi kerak bumi terhadap
> pengurangan berat air tanah. Studi ini menyimpulkan lepasnya beban air
> tanah itu meningkatkan tekanan Alhama de Murcia beberapa kilopascal, kurang
> dari tekanan atmosfer.
>
> Selama gempa terjadi, patahan pecah hanya di area di mana ekstraksi air
> tanah menambah tekanan patahan. Dari korelasi ini diketahui, ekstraksi tak
> hanya memicu gempa, tapi juga mempengaruhi kekuatan pecahnya patahan dan
> besaran gempa.
>
> Namun, karena jumlah energi yang dilepaskan oleh gempa itu jauh melebihi
> yang disebabkan ekstraksi air tanah, tim menambah satu pemicu lagi yakni
> deformasi regional yang tejadi berabad-abad.
>
> Studi yang dimuat jurnal *Nature Geosciences* 21 Oktober 2012 juga
> mengungkap, wilayah tenggara Spanyol berdekatan dengan wilayah batas
> lempeng yang memisahkan Eurasia dan lempeng tektonik Afrika. (eh)
>
> Sumber: *Our Amazing Planet*
>
>
> --
> *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
>

Kirim email ke