Untuk kawan-kawan dengan "lidah" Total, mohon maaf apabila saya atau beberapa 
kawan lain seringkali bingung dengan istilah sampeyan semua yg menyebutkan 
EXPLO alias EKSPLO dalam pembicaraan maupun tulisan. Apakah itu artinya 
EXPLORATION / EKSPLORASI? Ataukah itu juga berarti EXPLOITATION / EKSPLOITASI ? 
Karena yg anda2 singkat hanya EXPLO-nya, jadi membingungkan: bisa exploration, 
bisa pula exploitation.

Bagaimana kalau singkatannya dibikin agak panjang tambah 1 huruf biar gak 
membingngkan: EKSPLOR (untuk eksplorasi) dan EKSPLOT (untuk eksplitasi).

Salam singkatan!

ADB 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Yuriza NOOR <yuriza.n...@total.com>
Date: Wed, 31 Oct 2012 18:05:21 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re:
 Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?

Ada rupa ada harga...

Coil seismic dan methoda wide azimuth lainnya harganya jauh lebih mahal 
daripada streamer biasa. 

Selain coil seismic bisa juga pakai OBN (Ocean Bottom Nodes) kalau mau multi 
azimuth... kayaknya kemaren Chevron mau coba tuh di SMHK, nggak tau dikasi 
nggak sama BPMigas.... yang jelas kita mengundurkan diri...abis mahal sih dan 
lagi kan bentar lagi bergabung sama PTM .... biar nanti PTM yang ngerjain :) ...

OBN keuntungannya dari OBC (Ocean Bottom Cable) ya nggak pake cable, jadi 
bebas...
Data recording disimpen di station yang berada di Nodes yang diposisikan 
dibawah laut (dicemplungin kedasar laut dan dikasi pemberat). Setelah selesai 
akusisi nodes nya di kumpulin dan datanya dibaca ...

Mau multiazimuth buat eksplo kah ?.... waduh tunggu dulu, berani ngabisin 
berapa ?....
QandQ acq aja (streamer dan gun dikontrol posisinya -> buat monitornya 4D) bisa 
ngabisin 30 jeti USD untuk field dev seluas 25 km x 25 km tahun 2009 (bukan 
Mahakam lho) .... kalau eksplo kan luasnya bisa 2000 - 5000 sqkm ....mau 
dimultiazimuth semua ya buang duit dong ... 

Jadi buat eksplo kalau di offshore mending bikin 3D biasa pakai streamer 
panjang ( 8-10 km ) dan banyak aja (4 - 6 )... jarak layar dirapetin 
intervalnya .... udah bagus itu dan siapa bilang jadi seperti 2D yang rapat ... 
processingnya kan juga beda ...kudu paling kurang pake PSTM ...setelah 
interpretasi baru bisa bikin 3D yang lebih kecil lebih spesifik  dan lebih wide 
azimuthnya (kalau perlu)..

BPMigas mungkin harus mencoba membuat konsorsium untuk menutup basin basin 
offshore kita dengan 3D Spec Acq 


-----Original Message-----
From: aluthfi...@gmail.com [mailto:aluthfi...@gmail.com] 
Sent: Wednesday, October 31, 2012 5:12 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?


Di wilayah RI, di blok Bukat yang berstatus Eksplorasi pernah dilakukan survei 
seismic multi azimuth yang melingkari struktur atau yang lazim disebut Coil 
Seismic. ENI adalah kontraktor yang pertama kali melakukan survey ini di 
Indonesia. Hasilnya bagus, barangkali mba' Nuning bisa sharing coil seismic 
ini. 

Sent from my BlackBerry(r)
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Ipong <ipongkun...@gmail.com>
Date: Wed, 31 Oct 2012 22:52:16
To: <iagi-net@iagi.or.id><iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] KALAU PERTAMINA JADI KE TOTALRe: [iagi-net-l] Re: 
Sense of urgency : Mahakam atau Natuna ?
Temans...

Rasanya kita pernah diskusi soal 2D vs 3D dgn mba Nuning Bpmigas dulu. Tapi 
sepi2 saja ketika saya mengusulkan utk merubah paradigma bhw exploration wild 
cat di daerah yg geologinya semakin kompleks dan high risk dimanapun (terutama 
offshore) di RI ini data 3D menjadi keniscayaan.

Senang mendengar Yusak cenderung utk tembak 3D dulu sebelum bor Andalan.  Saran 
Paulus Allo juga valid - kalo sdh 3D jgn asal 3D single azimuth yg ujung2ny 
mirip 2D cuma lbh rapat aja linesnya, yah at least Multi azimuth lah kalaupun 
gak wide azymuth, insyaa Allah msh terjangkau cost nya walau lbh mahal 
ketimbang punya 2D murah tp akhirnya meninggalkan bnyak pertanyaan yg tdk 
terjawab ....:-(

Mhn browsing latest discoveries baik yg great maupun marginal di sepanjang 
conjugate passive margins Brazil dan West Africa most of them were based on 3D 
data. Setidaknya dry hole post mortemnya lbh baik penjelasannya utk perbaikan 
program eksplorasi ke depan.

Dry hole by 2D selain sulit utk menjelaskan bnyak hal pada masa post drill, pun 
bisa mendown grade daerah yg sebenarnya msh memiliki potensi yg dgn lugas spt 
dijelaskan oleh Andi dan Ferry terlampir ttg options / scenarios nya.  Jika sdh 
tercover 3D yg cukup luas maka msh bnyk yg bisa dilakukan via attributal 
analyses, reprocessing, rock properties model from offset wells (Tangguh), 
forward modelling, detailed surgical / facies mapping dll yg 2D tdk memberi 
optimal outcomes baik itu dry hole maupun success well. Toh akhirnya harus 3D 
juga jika discovery - satu lagi benefit 3D di awal2 eksplorasi adalah memangkas 
periode waktu appraisal to development phases dgn ckup signifikan jika 
discovery.

Anyway, plg tidak sdh ada kesamaan platform dari para geosains RI (kec cak Noor 
nih :-) ttg switching the 2D to 3D paradigm ini.  Yok bareng2 desak kontraktor 
seismic multi client utk jgn buang2 waktu shooting 2D regional lagi (kecuali 
jika mmg belum ada 2D sama sekali) dan tidak asal 3D saja but multi azimuth at 
least.  Malu ah sama offshore Brazil, Angola, Namibia, Congo, Mozambique, South 
Africa, Libya, Egypt, dll.

Salam,
Kuntadi Nugrahanto

Sent from my iPhone

On 31 Oct 2012, at 04:44, Ferry Bastaman Hakim <ferry.ha...@tately.co.id> wrote:

>> kondisi seperti ini kadang diperparah dengan kedalaman laut dangkal 
>> (shallow water, sehingga SRME praktis gagal utk di-aplikasi-kan).
>> 

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa)
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not 
directly related to Geology, users are advised to post the email to: 
o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota 
ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
REGISTER NOW !
Contact Person:
Email : pit.iagi.2...@gmail.com
Phone : +62 82223 222341 (lisa)
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to