Sahabat seprofesi,

Dengan tetap berempati pada nasib para sahabat kita yang selama ini
berbakti di BPMIGAS, saya sependapat bila kita semua melalui wadah profesi
baik IAGI, HAGI, IATMI, dll, untuk memberikan sikap dan tetap berkontribusi
aktif dalam memberikan alternatif solusi untuk kemajuan industri MIGAS di
negri kita tercinta.

Kemarin ketika mendampingi istri yang dirawat inap di salah satu RS  di
Jakarta, ketika akan shalat Jum'at membaca Buletin Dakwah "Al-Islam" yang
diterbitkan Hizbut Tahrir Indonesia Edisi 631 Tahun XVII tanggal 02
Muharram 1433 H / 16 Nopember 2012 M (buletinnya masih saya simpan), saya
tertarik pada pengumuman yang ada di halaman 4 tentang Undangan Acara
(ditulis sesuai yang ada di buletin itu) sbb :

============================================

Halqah Islam & Peradaban '43

Pembubaran BP MIGAS oleh MK : Migas Kembali Menjadi Milik Rakyat atau Tetap
Dikuasai Asing ?

Pembicara yang DIUNDANG hadir:
1. Muhammad Husen (Direktur Hulu PT. Pertamina (Persero))
2. R. Priyono (Kepala BP Migas)
3. Ichsanudin Noorsy (Pengamat Kebijakan Publik)
4. Kurtubi (Pengamat Energi CPEES)
5. Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI)

Kamis, 22 November 2012
Pukul 13.00 -- 15.30 wib
Auditorium Adhiyana Wisma Antara
Jl. Medan Merdeka Selatan Jakarta

Disiarkan secara langsung melalui Radio dan Video Streaming HTI Channel
http://hizbut-tahrir.or.id/
Info : Insani 081343243827, Rikza 081384498159

======================================

Menurut saya, sebaiknya wadah profesi baik IAGI, HAGI, IATMI, dll satu
pendapat dan memberikan sikap serta berpartisipasi aktif pada acara
tersebut.

Demikian dan mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.

Salam akhir pekan.


NPA # 3005




2012/11/17 <nugraha...@yahoo.com>

> **
>
> Menurutku sih polling model ginian enggak sensitif deh... Coba tanya diri
> sendiri, bila kantormu dibubarin, atau seperti kata Tyo.. Rumahmu dibakar
> orang... Trus kamu bikin pooling atawa tanya tetangga2mu dan teman2mu :
> "Apakah kalian setuju kantorku dibubarin - atau setujukah kamu rumahku
>  orang- ??.
>
> Kalo mau ya IAGI bikin masukan atau apalah namanya, utk pengelolaan migas
> yg lebih baik. Jangan lupakan juga begitu banyak masukan kepada Pemerintah
> soal pengelolaan migas ini termasuk dari orang2/kelompok yang sebenarnya
> hanya berusaha memancing di air keruh, memanfaatkan keadaan utk kepentingan
> diri/golongan.
>
> Saat ini kami di BPMIGAS sedang beramai- ramai di-bully, dihajar luar
> dalam, kiri kanan, depan belakang, di berbagai milis grup, di twitter, juga
> di media massa. Saya dan teman2 berusaha tidak membaca apapun (meski tetap
> aja ada yg mengirimkan berita ini itu), berusaha tabah dan sabar, dan fokus
> pd pekerjaan : mengelola migas utk sebesar-besar kemakmuran rakyat sesuai
> tugas yg diamanatkan ke kami.
>
> Mudah2an, kami harapkan teman2 iagi tetap satu perahu dengan BPMIGAS (kalo
> gak mau ya gak papa, namanya juga mengharapkan) dan enggak ikut2an
> mem-bully kami, menyiksa kami dgn tuduhan2, mengejek-ejek/jadi bahan
> lelucon. Dan lebih baik lagi bila IAGI memberikan langkah konkrit utk
> perbaikan yg lebih baik dlm pengelolaan migas, jangan sampai pihak2 lain
> ikutan memasukkan usulan2 yg akan merugikan negara kita. Klo bukan IAGI,
> siapa lagi, coba ??
>
>
> Salam,
> Nuning
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> ------------------------------
> *From: * Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> *Date: *Sat, 17 Nov 2012 10:12:39 +0700
> *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Bikin poll yuuk
>
> On Saturday, November 17, 2012, Ismail wrote:
>>
>> Dampak BP migas ini memang luar biasa jadi diskusi warung kopi dimana
>> mana dg segala pemahamannya ttg dunia migas , hikmahnya sekarang banyak
>> orang tahu dunia migas
>> Sent by Liamsi's Mobile Phone
>>
>
> Salah satu dampak utama bagi politikus adalah kekuatan Yudikatif dari
> Mahkamah Konstitusi.
> Yang tadinya dikira hanya bermain catur, terrnyata main halma, ada lawan
> lain.
> Selama ini rakyat hanya disuguhi pertandingan DPR lawan Pemerintah.
> Pembatalan beberapa ayat dalam UUMIGaS ini merupakan pukulan jab dan
> uppercut pada Pemerintah maupun DPR keduanya kena tohok Mahkamah
> Konstitusi.
>
> Rdp
>
>
> --
> *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
>

Kirim email ke