Lucunya lagi, yg diributin soal harga minyak, yg dibubarin kok BPMIGAS.
@mas Danu, saya sih enggak tertarik soal "benar atau salah" ... Wong itu kan pernyataannya/pikiran2nya Rizal Ramli (kita tau lah di transkrip itu banyak kebohongan-kebohongan dan logika yang "aneh" - bukan soal benar atau salah - ), tapi pengen tau aja.... Sebetulnya sikap IAGI dalam pembubaran BPMIGAS itu gimana sih ? Salam, Nuning Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> Date: Sat, 17 Nov 2012 02:00:14 To: <iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> Subject: [iagi-net-l] Dasar gugatan Re: [iagi-net-l] FW: Transkrip: DR. Rizal Ramli - MK Pengujian UU Migas (18 Juli 2012) (((((((((((.......Yang pertama adalah proses pembuatan Undang-Undang Migas ini. Undang-Undang Migas ini dibiayai dan disponsori oleh USAID dengan motif: 1. Agar sektor migas diliberalisasi. 2. Agar terjadi internasionalisasi harga, agar harga-harga domestik migasdisesuaikan dengan harga internasional. 3. Agar asing boleh masuk sektor hiliryang sangat menguntungkan dan bahkan risikonya lebih kecildibandingkan sektor hulu..........)))))))))) (salah satu) dasar gugatan pembubaran BPmigas adalah karena UU migas merupakan 'pesanan asing' dan disponsori oleh USAID. Memangnya kalau pesanan asing gak boleh ya ? - di semua pemilu sejak reformasi pihak asing banyak membantu. LSM Nya Jimmy Carter dan banyak lagi foundation2 amrik banyak terjunkan personil dan gelontorkan dana untuk monitoring pemilu.....Gugat...batalkan pemilu... - Proses jatuhnya pak Harto (konon katanya) juga hasil gosokan dan dorongan orang sono. Armada 7 katanya kirim kapal ke teluk jakarta.....GUGAT....batalkan semua produk reformasi.... - berdirinya orde baru tahun 45 (lagilagi katanya) adalah mainannya CIA.....GUGAT.... batalkan semua produk orba. - Nah yang parahnya orang bisa Berargumen bahwa proklamasi 1945 juga atas dorongan Dai Nippon. Ingat marsekal Maeda dan Terauchi intens berkonsultasi dengan bung Karno dan Bung Hatta sebelum proklamasi. Lha kalau ini juga digugat, bangsa kita mau tidur di mana ....? Gugat, gugat ayo gugat...cereret... (dengan irama lagu bingung dari Eddy Silitonga)