.. yang perlu ditambahkan adalah bahwa *kekuasaan tidak berbicara dalam perspektif benar atau salah*. Kekuasaan hanya ingin menunjukkan bahwa dia bisa berbuat apa saja yang dia kehendaki dan ingin menunjukkan bahwa melawan kekuasaan itu mempunyai resiko...
Salam, Amri 2012/11/19 Bandono Salim <bandon...@gmail.com> > Lah skrg sudah paham yaa, kalo democrazy kaya sekarang pasti ndak jalan. > Salam, maju terus pantang munduur. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * bahe...@gmail.com > *Date: *Mon, 19 Nov 2012 02:06:20 +0000 > *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Re: Bls: [iagi-net-l] Cara Pandang Agak Berbeda > > Sejarah mencatat, bangsa ini butuh kekuasaan otoriter parlementer (Bung > Karno) dan presidentil (Pak Dhe Harto), untuk makmur adil sentosa, pribadi > bangsaku, ayo maju..maju.. > > Salam. > Powered by Telkomsel BlackBerry® > ------------------------------ > *From: * bani tiofan <babung_geot...@yahoo.com> > *Date: *Mon, 19 Nov 2012 09:49:27 +0800 (SGT) > *To: *iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> > *ReplyTo: * <iagi-net@iagi.or.id> > *Subject: *Bls: [iagi-net-l] Cara Pandang Agak Berbeda > > apakah setelah itu akan muncul jendral otoriter sehingga muncul suatu > rezim baru yang namanya orde baru?? > apakah muncul "BPMIGAS BARU" yang lebih otoriter? > > salam, > BTT > > ------------------------------ > *Dari:* Rendra Amirin <rendra.ami...@gmail.com> > *Kepada:* iagi-net@iagi.or.id > *Dikirim:* Senin, 19 November 2012 8:43 > *Judul:* Re: [iagi-net-l] Cara Pandang Agak Berbeda > > Wah mantap bener Analogy nya bapak prof Andang Bachtiar, PKI menghabisi > jendral2, MK menghabisi BPMigas.. > Apalagi selanjutnya?.. > > Salam > Powered by Randy. com@2012 > > -----Original Message----- > From: andangbacht...@yahoo.com > Date: Mon, 19 Nov 2012 01:33:27 > To: <iagi-net@iagi.or.id> > Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id> > Subject: [iagi-net-l] Cara Pandang Agak Berbeda > Ketika dulu2 itu harga minyak naik, siapa yg lebih sering didemo? > Pertamina! Padahal bukan Pertamina yg memutuskan naik tidak-nya harga > minyak. > > Ketika ijin layak operasi rig yang ngebor sumur migas yg kemudian jadi > Lumpur Lapindo dipertanyakan, siapa yg disalahkan? Gempa! Padahal bukan > gempa yg memberikan ijin layak operasi rig. > > Ketika blok-blok migas banyak dikuasai asing, siapa yg dituding a-nasional > (dan kemudian dijadikan salah satu alasan pembubaran)? BPMigas! Padahal > bukan BPMigas yg memutuskan siapa yg dpt kontrak blok mana di Indonesia. > > Ketika tuntutan uji materi atas UU Migas 22/2001 dikabulkan dg pembubaran > BPMigas pihak mana kemudian yg mendapatkan warisan kekuasaan kontrol atas > milyaran dollar proyek yg cost recoverable? > > Konon pertempuran untuk menjadi penguasa migas/energi Indonesia sdh > dimulai sejak jaman Ibnu Sutowo sbg perwakilan "tentara" menguasai warisan > lapangan2 migas dr Belanda versus birokrat2-politisi2 yg menjalankan > pemerintahan kita > > Ketika saya mulai kerja di industri migas hampir 30th yg lalupun situasi > itu masih terasa. Bagaimana "Merdeka selatan" dan "Abd Moeis" selalu > mencoba mengontrol "Perwira". > > Nah, setelah kekuatan "Pertamina" bisa dipreteli oleh UUMigas 22/2001 maka > kekuatan penguasa baru muncul dlm bentuk kelembagaan yg namanya BPMigas. > Maka kutub pertempurannyapun beralih jadi "Merdeka Selatan/Centris Plaza" > versus "Patrajasa/WismaMulia". Pertamina sdh tdk lagi masuk dlm percaturan > itu krn kekuatannya praktis sdh dilucuti. Apalagi wakil2 partai penguasa > dan juga dr Merdeka Selatan/Centris Plaza juga ada di Dewan Komisarisnya. > Maka amanlah sudah. > > Nah, di dua periode pertama kepemimpinan BPMigas, kontrol dr hal itu tidak > begitu jadi masalah, karena mrk semua masih berada dalam satu lingkaran > koordinasi yg sama. Tapi begitu masuk ke periode kepemimpinan BPMigas > ketiga yg disambung dg bergantinya penguasa Merdeka Selatan ke politisi2 yg > tdk punya latar belakang profesional migas, maka kontrol dan koordinasi itu > mulai melemah. Kasus terakhir: rencana pelantikan pejabat2 baru BPMigas > bbrp bulan yg lalu yg sempat tertunda sehari yg konon katanya karena ada > protes/boikot dr internal ESDM menunjukkan lemahnya koordinasi itu. > > Kalau peristiwa G30S 1965 dulu itu sering juga dianalisis sbg: "Persoalan > internal Angkatan Darat yg menggunakan tangan PKI untuk membereskannya", > maka pembubaran BPMigas inipun bisa juga dilihat sbg "Persoalan internal > ESDMnya SBY yg menggunakan tangan MK - dan ormas2 individu2 militan untuk > membereskannya". Kebetulan pula UUMigas kita punya cacat sejarah. Maka > kloplah sudah. > > Selamat pagi politik migas Indonesia. > > Tabik ... > > ADB > Geologist Merdeka! > Powered by Telkomsel BlackBerry® > >