Kisah nyata orang orang spt ini ada juga di TransTV setiap Senin ~ Jumat jam 17.15 ~ 18.00 dg judul “ Orang Orang Pinggiran“ Dapat meningkatkan rasa syukur dan mendorong kepedulian kita kpd orang lain
Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -----Original Message----- From: "Yanto R. Sumantri" <yrs_...@yahoo.com> Sender: <iagi-net@iagi.or.id> Date: Thu, 4 Apr 2013 23:28:26 To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id> Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] FW: SELINGAN : KISAH KAKEK JASMAN DI MINGGU PASKAH 2013. Mas Miko Sangat memilukan , Grt - Bdg hanya sekedar berjualan kripik singkong. Bolehkah saya tahu alamat sang Kakek di Garut , (via japri saja). Terima kasih sebelumnya. (ehm katanya economic growth diatas 6 %) si Abah ________________________________ From: nardipta pratama <nardipt...@gmail.com> To: Iagi <iagi-net@iagi.or.id> Sent: Friday, April 5, 2013 12:46 PM Subject: Re: [iagi-net] FW: SELINGAN : KISAH KAKEK JASMAN DI MINGGU PASKAH 2013. Pak Sujatmiko, Terimakasih untuk sharing cerita Kakek Jasmannya. Ini bukan hanya selingan tetapi perlu direnungkan juga oleh kita semua. Bolehkah saya minta attachments gambar Pak Bandono dan Kakek Jasman lagi. Attachmentnya menghilang pak. terimakasih Pak 2013/4/1 Sujatmiko <m...@cbn.net.id> Rekan-rekan IAGI-MGEI yang budiman, > > > >Untuk sekedar selingan, mang Okim forward di bawah ini, postingan ke milis >Rotary berjudul Kisah Kakek Jasman di Minggu Paskah 2013. Karena kisah ini >merupakan pengalaman Pak Bandono dan mang Okim sendiri, maka mang Okim >memberanikan diri mengirimnya ke milis IAGI/MGEI --- siapa tahu ada >manfaatnya --- ta' iya ! Perlu ditambahkan bahwa beberapa menit yang lalu, >mang Okim terima respons dari seorang rekan Rotary di Kuching, Malaysia, >yang setelah membaca kisah ini langsung komit sejumlah uang yang cukup >besar. Untuk itu mang Okim dan Pak Bandono harus kerja keras untuk >mengontak Pak Jasman di alamat yang tertera di KTPnya. > > > >Pada kesempatan ini, kepada rekan-rekan yang merayakannya, mang Okim >menyampaikan Selamat Merayakan Paskah. Semoga kita semua selalu dalam >limpahan rahmat dan berkah Tuhan YMK. Amiin. > > > >Wassalam, > >Mang Okim > > > >From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id] >Sent: 31 Maret 2013 20:30 >To: d3410-fellows...@yahoogroups.com >Cc: BANDONO (bandon...@gmail.com); Feni Kertikasyari; Iman Santoso; Arinaka >Tri Suharno Ari (trisuha...@gmail.com) >Subject: SELINGAN : KISAH KAKEK JASMAN DI MINGGU PASKAH 2013. > > > >Rekan-rekan Rotarian yang budiman, > > > >Di Minggu Paskah tadi pagi, 31 Maret 2013, saya bersama Pak Ari Hendarmin >dari KADIN Jabar ( 66 tahun ) dan Pak Bandono pensiunan Dosen Geologi ITB ( >67 tahun ), sepedahan menuju terminal angkot Dago, menanjak melewati >kerumunan para pejalan kaki dan pesepeda yang memenuhi Car Free Day Jalan >Dago. Di terminal ini kami balik arah, meluncur turun dengan kecepatan >tinggi. Untuk menghindari kemacetan, di Simpang Dago kami belok kiri ke >Jalan Dipati Ukur untuk kemudian belok ke Jalan Raden Fatah. Di jalan inilah >kami berjumpa dengan kakek Jasman , penjual keripik singkong, yang sedang >tergeletak tidak berdaya di pinggir jalan. Tangan dan kakinya tremor, >pandangan matanya kosong, mukanya pucat, dan telinganya dibantu alat >pendengar yang kurang berfungsi. Dua orang tampak berdiri kebingungan di >dekatnya. Mereka adalah penolong budiman yang sempat melihat kakek Jasman >terjatuh di tengah jalan dan memindahkannya ke pinggir jalan. > > > >Kakek Jasman rupanya baru tiba dengan bus dari Garut, dengan 2 keranjang >keripik singkong dagangan yang harus dipikulnya menuju pusat keramaian di >Jalan Dago. Karena himpitan dan kebutuhan ekonomi, kakek Jasman yang >umurnya menjelang 76 tahun ( lahir 6 November 1936 ), terpaksa masih harus >bekerja keras dengan menjual keripik singkong produksi juragannya di Garut. >Dua keranjang yang dipikulnya berisi sekitar 70 kantong keripik singkong >yang masih utuh, yang dijualnya seharga Rp 6.000,- per kantong. Menurut >juragannya , nilai seluruh keripik singkong tersebut Rp 350.000,- Dengan >demikian maka kalau laku semua, keuntungannya sekitar Rp 70.000 ( belum >dipotong biaya transpor dan makan ). Mendengar cerita yang mengenaskan >tersebut, sebelum meninggalkan tempat, penolong budiman yang orang Jakarta >menitipkan uang Rp 200.000,- yang segera saya selipkan di dompet kakek >Jasman yang disembunyikan di dasar keranjang. Di dompetnya terlihat 2 lembar >uang seribuan dan dua lembar uang dua ribuan atau senilai 6 ribu rupiah >saja. Kakek Jasman langsung mendo'akan penolong budiman tersebut secara >agama Islam. > > > >Pertolongan pertama > > > >Mempertimbangkan kondisi kakek Jasman yang sedemikian lemah, maka dengan >sepedanya, pak Bandono segera mencari tukang bubur yang lokasinya cukup >jauh yaitu di depan kampus UNPAD . Sambil menunggu kedatangan Pak Bandono, >saya coba mempraktekkan massage acupressure di bagian leher, bahu, dan >belikat kakek Jasman. Alhamdulilah mukanya berangsur memerah dan keringat >mulai keluar. Posisi rebahnya kemudian dirubah menjadi duduk kembali. >Ketika Pak Bandono tiba dengan membawa bubur panas, mata kakek Jasman tampak >berlinang dan memohon maaf karena telah mengganggu perjalanan kami. Karena >kondisinya masih sangat lemah, bubur panas tersebut saya suapkan sedikit >demi sedikit. Alhamdulilah setelah 6 suapan, kakek jasman mengisyaratkan >sudah cukup. Kondisi badannya tampak berangsur pulih. Saya kemudian >menyelipkan uang tambahan yang diterima dengan air mata berlinang. Sebelum >meninggalkan kakek Jasman, kami sempat membantu menawarkan keripik >singkongnya kepada orang yang lewat. Alhamdulilah beberapa kantong terjual >dengan harga sedikit dimurahkan ( mengingat setoran ke juragannya di Garut >insyaallah telah teratasi ). > > > >Itulah rekan-rekan kisah selingan yang semoga dapat meningkatkan kesadaran >kita khususnya Rotarian tentang masih banyaknya saudara-saudara kita di >Indonesia yang menderita dan memerlukan bantuan. Di dompet kakek Jasman >terselip foto cucunya yang berseragam SD. Mungkin untuk dialah kakek Jasman >mempertaruhkan nyawanya dengan menjual keripik singkong yang lintas kota dan >harus dipikulnya kesana kemari ----- demi keuntungan yang tidak berarti. Di >umurnya yang menjelang 76 tahun, dengan kondisi kesehatan yang sedemikian >rapuh, seharusnyalah kehidupan kakek Jasman bisa dijamin oleh negara. >Tetapi, setelah hampir 68 tahun kita merdeka, rasanya belum ada tanda-tanda >tentang adanya pemimpin bangsa yang memikirkan hal tersebut. Semoga di >rangkaian perayaan Paskah ini, ketika gambar Paus Franciscus yang sedang >mencuci dan mencium kaki 12 tahanan di Roma disiarkan ke seluruh dunia, para >pemimpin kita di Indonesia menyadari bahwa kepemimpinan mereka adalah untuk >melayani dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan bukan untuk >kepentingan golongannya semata. Semoga bermanfaat, > > > >Salam " Engage Rotary, Change Lives ". > > > >Miko > > > >LAMPIRAN GAMBAR > > > >Gambar 1 : Pak Bandono, pensiunan dosen ITB , berhasil mendapakan bubur >panas. > >Gambar 2 : Karena masih lemah, maka kakek Jasman terpaksa disuapin. > >Gambar 3 : Kakek Jasman , 76 tahun, matanya sudah rabun dan telinganya > >memerlukan alat bantu yang kabel penghubungnya konon telah rusak. > >