Nggak semua seperti itu kang. Tiap hari ber bis2 terutama musim libur anak2 
sekolah dari TK sd SMA berkunjung ke Museum Geologi. Kabarnya Museum Geologi 
memegang rekor jumlah pengunjung terbanyak utk museum di Indnesia dan juga Asia 
Tenggara paling tdk. Dan jmlh pengunjung terbanyak adlh anak2 sekolah. Mohon di 
koreksi pak Kapus PSG. Nuhun.  Salam-OPH.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Sugeng Hartono - sugeng.harton...@yahoo.com"
 <SRS0-35DR=37=yahoo.com=sugeng.harton...@iagi.or.id>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Fri, 4 Jul 2014 14:42:05 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Sejak dulu saya sudah kagum dengan Museum Geologi Bandung dan koleksinya. 
Ketika membawa kerabat dari Singapura saya juga ajak ke sana, dan mereka 
berdecak kagum. Giliran saya menyarankan para siswa SMP dan SMA di Jateng untuk 
menyempatkan berkunjung ke museum ini dalam acara karya wisata siswa ke 
Bandung, mereka lebih memilih ke Cibaduyut :(
Saya pun sedih. Namun saya tetap ngotot agar Guru-2 nanti ajak anak-2 
berkunjung ke MGB.

Salam,
sugeng 


On Thursday, July 3, 2014 2:13 PM, "herman.dar...@shell.com" 
<herman.dar...@shell.com> wrote:
 


Mengenai museum, …2  minggu lalu saya berjumpa dengan beberapa dosen seni rupa 
dari Indonesia (total rombongan ada sekitar 12-an). Kebetulan saja ada yang 
saya kenal. Mereka datang untuk belajar menata museum di Belanda. Program ini 
dibiayai oleh pemerintah Belanda dengan harapan mereka bisa menerapkan studinya 
untuk museum2 di Indonesia. Mudah-mudahan semua musem di Indonesia jadi tambah 
keren, seperti Museum Geologi Bandung.
 
HD
 
From:iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Dandy Hidayat
Sent: Thursday, July 03, 2014 8:21 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; iageoupn
Subject: [iagi-net] Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
 
Salute untuk Museum Geologi Bandung 
 
Khususnya untuk Program Night at the Museum ... Jadi bias jalan - jalan di 
Museum saat malam - malam .. 
 
Keren banget .. 
 
 
http://travel.kompas.com/read/2014/05/28/1616342/Museum.Geologi.dari.Bandung.untuk.Dunia?utm_source=travel&utm_medium=bp&utm_campaign=related
 
Travel / News
Museum Geologi, dari Bandung untuk Dunia
Rabu, 28 Mei 2014 | 16:16 WIB 
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Fosil Gajah Blora (Elephas hysudrindicus) dipajang 
dan dipamerkan di Museum Geologi Bandung, Jawa Barat, seusai direkonstruksi, 
Senin (19/5/2014). Fosil gajah yang diekskavasi di Dusun Sunggun, Kecamatan 
Kradenan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, itu berusia 200.000-250.000 tahun. 
Dimensi tinggi sekitar 4 meter, panjang 5 meter dan berat 6-8 ton.
Berita Terkait
        * Manusia Purba Pun "Hidup" Kembali
        * Pengunjung Museum Geologi Bandung Meningkat 
        * Tempat di Masa Depan untuk Museum
        * Cristiano Ronaldo, Warga Terbaru Madame Tussauds Hongkong
        * Mengenang yang Tiada di Balik Berita
Tweet 
1
 
MUSEUM Geologi Bandung, Jawa Barat, memoles wajah mempercantik diri. Berharap 
terus menjadi inspirasi bagi dunia penelitian Indonesia dan dunia melalui 
ratusan ribuan koleksinya. Tanggal 16 Mei 2014, museum itu berusia 85 tahun.

Datang bersama anak dan istrinya, Dodi Suwarja (35), mendongak ke koleksi 
terbaru Museum Geologi, fosil gajah purba (Elephas hysudrindicus), Sabtu 
(26/5/2014) malam. Fosil gajah dari tepi Sungai Bengawan Solo setinggi empat 
meter atau 3 kali lipat tinggi tubuhnya itu menarik Dodi datang ke Museum 
Geologi untuk pertama kalinya. ”Setiap hari lewat depan museum karena tempat 
kerja tak jauh dari sini. Tapi, selalu belum sempat mampir. Saat ada informasi 
fosil gajah baru akan dipamerkan, saya niatkan datang,” kata warga Ujungberung, 
Kota Bandung, 12 kilometer dari museum.

Sejak 16 Mei 2014 bertepatan dengan ulang tahun ke-85 Museum Geologi, Elephas 
hysudrindicus resmi menjadi penghuni tetap. Diangkat dari tanah lempung tepi 
Bengawan Solo pada 2009, tubuh besarnya baru bisa dilihat lima tahun kemudian.

Dibandingkan replika dinosaurus jenis Tyrannosaorus rex dari Amerika Utara yang 
lebih dulu dipamerkan, ukuran gajah purba dari Blora ini jauh lebih kecil dan 
berusia lebih muda. Ia berasal dari era 250.000– 200.000 tahun silam dan belum 
pernah difilmkan seperti
 T-rex.

Akan tetapi, hal itu tidak mengubah keyakinan bahwa gajah purba dari Desa 
Sunggun, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, ini adalah temuan spektakuler 
Museum Geologi. Fosilnya ditemukan hampir 90 persen atau yang terlengkap sejak 
penelitian paleontologi dan
 ekskavasi fosil dilakukan pada 1850-an. Jauh lebih lengkap daripada koleksi 
Eugene Dubois di Universitas Leiden, Belanda, yang dideskripsikan Hooijer 
sebagai kepala Elephas hysudrindicus pada 1955. Fosil itu ditemukan di Desa 
Tinggang berjarak 13 kilometer
 dari Desa Sunggun.

Profesor Riset Bidang Palaentologi Fachroel Azis yakin, penemuan ini akan 
menarik banyak peneliti evolusi dan mata rantai gajah purba datang ke Museum 
Geologi. Banyak disiplin ilmu berpotensi tersingkap. Mulai dari kehidupan 
manusia, kondisi alam ribuan tahun
 lalu, hingga kondisi geologi di lokasi penemuan. Lokasi penemuannya juga bisa 
dimanfaatkan sebagai tempat wisata untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

Inspirasi

Potensi keilmuan dan kesejahteraan masyarakat inilah yang ingin disasar Museum 
Geologi. Saat ini, baru 2.000 koleksi yang dipamerkan. Ratusan ribu koleksi 
lainnya belum bisa tampil akibat keterbatasan ruang pamer. Lewat koleksi batuan 
mineral, fosil, hingga
 peta potensi tambang, museum ini jelas punya potensi menjadi inspirasi dunia.

Jauh sebelumnya, saat masih bernama Dienst van het Minjbouw, kemampuan peneliti 
Museum Geologi menerapkan klasifikasi huruf tersier pernah menjadi acuan dunia. 
Fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus, gajah endemik Jawa lainnya berusia 
1,2 juta tahun, dan
 beragam batok kepala manusia prasejarah, terus menjadi inspirasi penelitian 
internasional.

Sejarah juga menyebutkan Belanda, yang datang membonceng Sekutu pada 1949, tahu 
benar potensi itu. Mereka yakin koleksi Museum Geologi harus dimiliki jika 
ingin kembali menguasai Nusantara. Niat itu gagal saat Kepala Jawatan Tambang 
dan Geologi Arie Frederik
 Lasut menyelamatkan data penting itu.

Pada buku Wisata Parijs van Java: Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner, dan 
Belanja yang ditulis Her Suganda, dokumen-dokumen penting itu dibawa dari 
Bandung ke Solo, Magelang, hingga Yogyakarta. Bujuk rayu dan iming-iming 
Belanda ditolak, membuat nyawa Arie terenggut di ujung senapan. Saat itu, Arie 
baru berusia 31 tahun.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Siswa dari sejumlah SMP bersama rombongannya 
mengisi liburan dengan berkunjung ke Museum Geologi, Bandung, Jawa Barat, Senin 
(19/12/2011). Selain menjadi sarana rekreasi, mengisi liburan di museum seperti 
ini juga menambah pengetahuan.
Dua puluh tahun kemudian, Arie diangkat menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional 
bersama Christina Martha Tiahahu dan Maria Walanda Maramis.

”Koleksi Museum Geologi pernah dipertahankan dengan nyawa. Kini, jangan sampai 
Museum ini kesepian. Cari hal baru kreatif agar perannya terus dirasakan 
penerus bangsa ini,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik.

Kreatif

Mata Mutiara Amanah (21) tidak lepas dari batok kepala manusia prasejarah dalam 
kotak kaca di ruang Sejarah Kehidupan di sayap timur Museum Geologi, Sabtu 
(24/5) malam. Mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Padjadjaran itu sesekali 
mendengarkan penjelasan
 kekasihnya, Rinaldi Ikhram, mahasiswa Jurusan Geologi di perguruan tinggi yang 
sama, tentang sejarah geologi Indonesia.

”Baru kali ini saya datang ke Museum Geologi, tertarik program Night at The 
Museum. Sekalian cari suasana malam mingguan baru. Mungkin enggak, ya, fosilnya 
hidup seperti di film,” kata Mutiara tertawa kecil, merujuk film Hollywood 
Night at The Museum yang dibintangi
 Ben Stiller.

Program baru Night at The Museum adalah satu dari kreativitas yang ditawarkan 
Museum Geologi. Didukung lampu terang benderang di semua sudutnya, program ini 
mencoba mengusir stigma museum yang kusam dan menakutkan, menjadi tempat 
menarik dan menyenangkan untuk
 dikunjungi.

Museum yang selesai dibangun pada 1928 ini pun mulai bersolek. Lemari kayu jati 
setinggi 2 meter diganti kaca pamer berukuran lebih pendek, memudahkan 
pengunjung melihat koleksi museum. Tampilan digital hingga wahana simulasi 
gempa bumi ditampilkan guna menarik
 minat pengunjung.

Kepala Museum Geologi Sinung Baskoro mengatakan, Penelitian pun terus dilakukan 
dan dipublikasikan. Museum Geologi giat meneliti fosil moluska dan sudah 
menerbitkan dua katalog tentang holotype molusca. Demi melengkapi koleksi 
vertebrata, pihaknya tengah mempersiapkan
 Atlas Fosil Vertebrata Indonesia.

”Kami juga giat melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia yang 
memiliki potensi geodiversity dan geoheritage yang nantinya akan 
direkomendasikan sebagai kawasan lindung geologi (geoconservation),” katanya.

Hasilnya tidak sia-sia. Tingkat kunjungan ke Museum Geologi terus meningkat. 
Pada 2010, jumlah kunjungan hanya 375.000 orang. Tiga tahun kemudian, menurut 
Sinung Baskoro, jumlah kunjungan melonjak hingga 500.000 orang per tahun. 
Penerapan tiket masuk Rp 2.000-Rp
 10.000 per orang sejak September 2013 tidak memengaruhi minat pengunjung.

”Kami selalu berusaha dan berharap agar beragam Museum Geologi dan segala jenis 
koleksinya akan terus menjadi inspirasi Indonesia dan dunia,” kata Sinung. 
Begitulah seharusnya Indonesia, negara dengan kekayaan geologi dan gunung api 
aktif yang letusannya pernah
 menggemparkan dunia. (Cornelius Helmy) 

________________________________
 
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Editor  : I Made Asdhiana  
Sumber : KOMPAS CETAK 

----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------
----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------


Kirim email ke