Pak Koesoema dan rekan2 IAGI ysh,

Masukan dan sharing dari pak Koesoema ttg SOP eksplorasi adalah sangat ideal 
kalau bisa disusun dan sebarkan oleh IAGI. Pengalaman saya di dunia tambang, 
SOP semacam ini banyak dikembangkan oleh pelaku/ perusahaan eksplorasi yg isi 
utamanya mirip satu sama lain plus sedikit variasi sesuai kebutuhan masing2 
perusahaan. Mungkin untuk bidang migas hal yg sama telah dikembangkan pula 
(cmiiw). Jadi seandainya hal semacam ini memang perlu di endorse, mestinya 
tidak terlalu sulit bagi pengurus IAGI untuk menggali dan mengkompilasinya dr 
SOP yg ada (tentunya dengan ijin dr perusahaan/ instansi yg telah menyusunnya 
sebelumnya). 

Hal lain, saya perlu menambahkan apa yg telah dijelaskan oleh mas Budi STJ ttg 
sertifikasi competent person Indonesia (CPI) dan Kode KCMI, ini lebih tekait 
dng kode/ pedoman pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi sumberdaya dan 
cadangan mineral dan batubara. Kode KCMI ini berisi ttg standard minimum yg 
wajib diacu dlm menyusun laporan oleh CPI. Dengan rambu-rambu Kode KCMI ini 
diharapkan angka-angka laporan sumberdaya dan cadangan dpt dipertanggung 
jawabkan dan tanggung gugatkan dimana CPI menjadi aktor utamanya. Sehingga 
concern pak Ong ttg berbagai angka sumberdaya/ cadangan (baik di minerba dan ke 
depannya migas) yg diungkap di milist ini bbrp waktu lalu dan juga dipaparkan 
sebelum acara debat calon ketua IAGI, seharusnya akan mendapatkan jalan 
keluarnya. Produk sistem CPI dan Kode KCMI ini sudah kita sodorkan baik ke 
pengelola pasar modal (BEI) dan ke pemerintah dan sedang kita dorong untuk 
mendapatkan endorsement penerapannya. IAGI/MGEI dan PERHAPI telah 
mengimplementasikan program ini dan ada puluhan CPI (bbrp di antaranya adalah 
expat) telah diregister/ akui oleh 2 organisasi profesi ini. Artinya sistem CPI 
dan Kode KCMI ini telah diakui oleh dunia luar, disamping upaya kita untuk 
meng- RPO kan IAGI/ MGEI spt dijelaskan mas Budi STJ.

Di sektor non minerba pun sertifikasi sejenis dengan CPI dan Kode KCMI ini 
tentunya perlu dikembangkan (seingat saya semua calon ketua mengusulkan hal ini 
pada program kerjanya) apalagi menghadapi MEA, AFTA dsb. Dari komunikasi dng 
bbrp anggota IAGI, nampaknya sertifikasi di bidang geologi teknik sudah sangat 
mendesak untuk dijalankan, shg harus menjadi program utama pengurus terpilih 
nantinya. 

Bu Shinta: terima kasih telah menginisiasi tread ini shg menjadi topik diskusi 
yg menarik dan perlu digarap oleh pengurus IAGI terpilih.

Salam,
Daru
Sent from my mobile device 2

> On Sep 14, 2014, at 7:21 PM, koeso...@melsa.net.id wrote:
> 
> Saya juga ingin menambahkan bahwa dewasa ini sudah mulai banyak investor2 
> nasional yg ingin ikut masuk ke dunia pertambangan migas, batubara dsb, tanpa 
> tahu apa2, apakah serious ataupun hanya utk protoflio saja, bahkan juga 
> investor asing. Studi potensinya dilakukan konsultan nasional, apakah 
> perguruan tinggi atau swasta nasional. Saya tahu sudah ada, entah beberapa 
> saja yg sdh masuk ke pengadilan karena tuntutan. Ini yang saya 'concern' 
> mengenai image dari geologist kita. Banyak yg tidak tahu bahwa suatu 
> technical report apalagi yang menyangkut sertifikasi cadangan harus 
> dipertanggung jawabkan secara hukum. Lain dg suatu scientifc articles, tdk 
> akan ada yg menuntut secara hukum akan kebenarannya. Mungkin saja technical 
> report dari konsultan untuk perusahaan migas atau tambang yg sudah 
> established tdk terlau dipermasalahkan, kalau tdk akurat atau asal saja, ya 
> diabaikan saja, karena sudah punya staffnya untuk menilai. Inilah concern 
> saya karena banyak perusahaan nasional yg tdk mengerti ikut-ikutan dalam 
> bidang pertambangan
> Sebetulnya masih banyak pengalaman saya dalam hal ini, tetapi tdk sedap untuk 
> dibahasnya disini.
> Wassalam
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: koeso...@melsa.net.id
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Sun, 14 Sep 2014 11:39:42 +0000
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC
> 
> Ya mungkin kurang jelas yg diutarakan Ibu Shinta ini. Ya saya yakin telah 
> banyak dilakukan IAGI mengenai sertifikasi dsb. Namun implementasinya belum 
> jelas. Yang diperlukan adalah semacam buku panduan atau manual mengenai 
> Standard 0peration Procedure untuk exploration dan technical investigation, 
> step by step dari mulai outcrop location determination, sampling, coring, dst 
> yang menyangkut 'data accuracy' dan data quality" sampai ke perhitungan 
> cadangan, step by step. Seseorang certified geologist atau professional 
> geologist haruslah memahami bahkan hafal standard operation procedure, selain 
> juga aspek hukum dan keekonomian, sehingga dia akan bebas tuntutan hukum, 
> selama dia mengikuti SOP ini. Saya secara kebetulan banyak mereview study2 yg 
> seharusnya bersifat professional, dan saya banyak menemukan hal2 yg tdk sedap 
> untuk dibahas di muka umum. Saya tadinya ingin membahas hal tersebut di Rapat 
> Dewan Etika/ Kehormatan dan Penghargaan, di mana saya adalah anggota. Tetapi 
> entah mengapat Dewan ini tidak pernah bersidang.
> Kalau memang manual dari SOP ini memang sdh ada, sebaiknya disebar luaskan di 
> antara para anggauta IAGI.
> Saya juga membedakan antara Professional Association sepert AAPG dan 
> Masyarakat Ilmiah (scientific societies) seperti GSA.
> Sekian utk sementara
> Wassalam
> RPK
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: Shinta Damayanti Gumelar <shinta_damayant...@hotmail.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Sun, 14 Sep 2014 17:40:37 +0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC
> 
> Pak Budi dan rekan2 IAGI ysh,
> 
> Mohon maaf jika reportasi saya tidak lengkap. Yang saya coba sampaikan adalah 
> summary pendapat pak Koesoema. 
> 
> Tentu saja kami sampaikan juga pada silahturahmi itu, Prestasi dan 
> keberhasilan MGEI dengan sertifikasi. Dan hal ini melegakan beliau, 
> setidaknya sebagian besar dari jalan pemikiran dan cita2 beliau sudah 
> tercapai. Sehingga pembahasan kemudian berlanjut kepada profesi geologi yg 
> tidak membutuhkan sertifikasi. Bagaimana IAGI mengawalnya? Pendidikan profesi 
> untuk lulusan baru geologi menjadi satu opsi yang terbahas.
> 
> Seperti yang saya sampaikan dalam Debat, saya sangat setuju dengan 
> sertifikasi. Bahkan MGEI (IAGI) sudah menyelesain PR sertifikasi ini. Dimana 
> kedepan tetap harus dipertahankan dan diperkuat. 
> 
> IAGI adalah asosiasi science dan profesi kegeologian. IAGI harus mengawal 
> semua profesi geologi, baik yg memerlukan sertifikasi, maupun yg tidak 
> memerlukan sertifikasi. Yang saya usulkan untuk profesi geologi yg tidak 
> memerlukan sertifikasi, adalah Kamus Kompetensi. Dengan demikian IAGI 
> mengawal seluruh profesi geologi.
> 
> Sekali lagi saya mohon maaf jika timbul salah pengertian atas reportase saya 
> yg kurang lengkap.
> 
> Salam,
> Shinta
> 
> To: iagi-net@iagi.or.id; economicgeol...@yahoogroups.com
> From: SRS0-L5Dw=6H=yahoo.com=stjbudisant...@iagi.or.id
> Date: Sun, 14 Sep 2014 09:39:59 +0000
> Subject: Re: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC
> 
> Ibu Shinta ysh:
> 
> Terima kasih untuk oleh-olehnya; khusunya tentang 'satu hal' dari sekian 
> banyak hal penting yang dibahas dengan senior kita yang kita semua sangat 
> hormati dan menjadi tempat untuk mendapatkan referensi; Prof. Koesoemadinata: 
> yaitu tentang 'kode etik, sertifikasi sekaligus peran dan fungsi IAGI atas 
> keduanya'
> 
> Tanpa bermaksud menyimplifikasi bahwa bidang lain akan bisa segera dirintis 
> pembuatan 'kode penghitungan sumber daya dan cadangan dan sertifikasi 
> pelakunya' namun keberhasilan MGEI (sbg bagian dari IAGI) bekerja sama dengan 
> rekan-rekan PERHAPI telah mampu menyusun dan mengimplementasikan dua hal yang 
> juga menjadi rekomendasi dari Prof. Koesoema: Kode dan Sertifikasi 
> pelaksananya (dalam hal ini yang sudah terjadi adalah untuk mineral dan 
> batubara-KCMI dan CPI). Bukan suatu yang berlebihan jika acknowledgement 
> diberikan kepada salah satu calon ketua telah berhasil memimpin (bersama-sama 
> dengan rekan-rekan lain dari MGEI dan tentu peran BESAR dan PENTING 
> rekan-rekan dari PERHAPI) sebuah usaha keras dan terjun langsung dalam 
> pekerjaan teknisnya membuat kedua hal di atas terjadi. Alasan yang sama, 
> argumentasi yang mirip dengan 'concern' Prof Koesoema-lah yang mendasari 
> usaha itu.
> 
> Jika ada yang masih ingat bahwa calon yang kami dukung ingin "me-RPO-kan 
> IAGI: (Recognized Professional Organization) karena semata-mata bahwa syarat 
> dari sebuah organisasi profesi yang berhak menyandang RPO adalah jika 
> perusahaan tsb memiliki mekanisme mengatur, mengawasai/memantau, memberikan 
> sangsi jika ada pelanggaran sekaligus 'memberikan bantuan' jika anggota-nya 
> mengalami masalah-masalah terkait dengan kegiatan profesional-nya. Organisasi 
> yang seperti itu kan (itu jugalah) yang lebih 'berhak' atau 'afdhal' 
> mengeluarkan sertifikasi anggotanya.
> 
> Untuk informasi saja bagi anda semua IAGI-ers: proses ini (mendapatkan status 
> RPO bagi IAGI untuk 'sementara' sektor mineral dan batubara) sudah kami mulai 
> usaha-usaha ke arah sana yang bekerja sama dan berdiskusi dengan beberapa 
> organisasi sejenis dari Australia, yang kami lakukan melalui pintu MGEI. 
> Masih perlu waktu dan usaha keras termasuk konsolidasi dan sosialisasi ke 
> dalam IAGI) namun kami yakin ini akan akan terjadi.
> 
> Bagaimana rekan IAGI-ers? Sudah 'klop' kan dengan apa yang disampaikan oleh 
> Prof Koesoema; paling tidak untuk sektor mineral dan batubara. Berikutnya? 
> Oil and Gas, kegeotek-hidrologian, ketatalingkungan-kegeologikuarteran? Dll. 
> Kenapa tidak? Kita punya lebih dari cukup kemampuan untuk melakukan semua itu 
> . . . 
> 
> Saya paham betul seberapa keras dan besarnya usaha yang telah, sedang dan 
> akan terus serta harus dilakukan untuk membuatnya terjadi dan lebih diterima 
> lebih luas lagi. Dan karena kesadaran akan hal itulah maka bagi kami menjadi 
> sangat masuk akal jika kami mendukung seseorang yang memang telah berada di 
> garis depan memberi arahan, berada diantara kami berbagi dan memberdayakan 
> dan berada di belakang kami untuk memotivasi sampai kerja besar itu 
> membuahkan hasil. Dengan keyakinan yang sama dan dukungan yang lebih besar 
> maka kami yakin, calon yang kami dukung mampu 'sekali, dua kali, tiga kali 
> lagi (dan seterusnya) untuk membuat capaian itu berulang, lagi dan lagi.
> 
> "Untuk IAGI yang lebih Membumi" quoted fr Sukmandaru Prihatmoko.
> 
> Salam,
> Budi stj
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: Shinta Damayanti Gumelar <shinta_damayant...@hotmail.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Sun, 14 Sep 2014 13:15:48 +0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC
> 
> Rekan2 IAGI,
> 
> Saya dan beberapa rekan menyempatkan silahturahmi kekediaman pak 
> Koesoemadinata sabtu kemarin. Rumah di elevasi Bandung Utara menyuguhkan 
> pemandangan kota Bandung begitu turun dari mobil. Belum lagi udara segar yg 
> terhirup pada setiap tarikan nafas. Sungguh suasana yg luar biasa sebelum 
> menapaki tangga rumah bergaya modern minimalis.
> 
> Tercatat sebagai anggota IAGI no 13, pak Koesoema menyempatkan berbagi 
> sejarah terbentuknya IAGI. "Sejarah pembentukan IAGI dimulai dengan 
> berlangsungnya Pertemuan Ilmiah Geologi yg pertama di Bandung yg berlangsung 
> dari tanggal 7 sd 12 Maret 1960", demikian ulasan Sejarah Pembentukan IAGI yg 
> tertulis pada majalahIAGI pertama. "Pantia Persiapan" mempelajari kemungkinan 
> pembentukan perhimpunan ahli geologi dan menentukan "Panitia Lima" yang 
> diserahi tugas mempercepat realisasi pembentukan perhimpunan. Sesuai namanya, 
> "Panitia Lima" teridiri dari 5 orang yaitu:
> - Ismet, dari perusahaan minyak Indonesia
> - J.A. Katili, dari Institut Teknologi Bandung
> - Sartono, dari Institut Teknologi Bandung
> - Djajadi Hadikusumo, dari jawatan geologi
> - S. Sigit, dari jawatan geologi
> 
> IAGI adalah asosiasi science dan profesi. Menurut pak Koesoema, IAGI belum 
> berimbang sebagai asosiasi science nya. Profesi geologi sarat dengan evaluasi 
> dan interpretasi. IAGI harus menjadi lembaga yg mengatur kode etik 
> interpretasi dan evaluasi tsb, kaitannya jika akan dipublikasikan. IAGI juga 
> harus berperan terhadap informasi geologi yg tidak benar dan merugikan, 
> bahkan menjurus ke penipuan. Namun IAGI juga harus mampu membela usaha 
> kriminalisasi evaluasi teknis anggotanya.
> 
> Pak Koesoema melihat sudah saatnya IAGI memiliki standarisasi operasional 
> untuk Indonesia. SOP penghitungan cadangan salah satu yg dicontohkan. 
> Sehingga sertifikasi dan pendidikan profesi menjadi hal mutlak menjadi 
> program IAGI, mengingat profesi ahli geologi berkaitan langsung dengan savety 
> dan investasi. Mencontohkan seorang apoteker dan notaris, fresh graduate 
> geologi perlu diberi pembekalan mengenai industry yg akan digelutinya. 
> 
> Terakhir sebelum berpamitan pulang, pak Koesoema berpesan agar IAGI tidak 
> MEMIHAK namun memberi edukasi.
> 
> Demikian sedikit sharing dari silahturahmi dengan salah satu anggota pertama 
> IAGI.
> 
> IAGI bagi Negeri, berkarya mendunia!
> 
> Salam,
> Shinta Damayanti
> 
> ----------------------------------------------------
> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
> JAKARTA,15-18 September 2014
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
> 
> 
> ----------------------------------------------------
> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
> JAKARTA,15-18 September 2014
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
> 

----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke