Selamat pagi . . .

Sebenarnya perdebatan sangat menarik tentang G. Padang dan bolehkah saya
berbagi pengalaman tentang wisata yg banyak di bicarakan ini.

Di 2012 IAGI pernah melakukan fieldtrip ke area G. Padang dan saya ikut di
dalam kegiatan tersebut. Saat itu tengah booming dan menjadi topik utama di
milis iaginet saat itu tetapi dari sekian yg booming itu hanya beberapa
orang saja yg ikut. Dimana saat itu fieldtrip ini setahu saya bsifat netral
karena tak ada pihak pro dan kontra. Dalam fieldtrip itupun kami bertukar
pikiran di mana saat itu terdapat prof. Ongkosongo , pak rovicky, dan
kelompok fieldtrip IAGI bandung (kalau tak salah rombongan pak Bambang
priadi)

Di akui atau tidak dari 3 X kunjungan saya ke situs purba ini, dampak
kunjungan presiden ke G. Padang telah memberikan banyak perubahan termasuk
pembenahan sarana dan prasarana yg saat itu wisatawan hanya 1000-2000
orang/ bulan saat ini bisa mencapai lebih dari 8 rb/ bln . Jalanan ke area
ini jauh lebih baik di bandingkan tahun 2012 ke area ini.  Walaupun di akui
masih banyak jalan blubang dan kurangnya fasilitas penunjang ke area ini
apabila kita hendak bacpackeran (menggunakan fasilitas umum).

Saat ini penerangan di area gunung padang sudah sangat baik, bahkan
lampu-lampu sudah hampir menghiasi area ini sampai ke area puncak (CMIIW),
tetapi masyarakat adat paham betul dgn mlakukan penghematan dgn tdk
menghidupkan lampu di teras teras G. Padang. Terlihat juga juru kunci di
sana pun bukanlah orang yg 1-2 tahun bergelut dengan dunia pariwisata dan
tentunya tahu betul bagaimana merawat area G. Padang. Ketika kunjungan ke
dua saya (fieldtrip FGMI) beberapa kali mengamati ternyata banyak batuan
batuan G. Padang yg di gunakan masyarakat sebagai material jalan, pondasi
rumah, tangga dan sebagainya. Sehingga akan sangat yakin tentunya , G.
Padang ini hanya 85% material saja yg utuh.

Sudah seharusnya juga perdebatan masalah G. Padang di seleaaikan pula dgn
cara "Back to Basic, look at The Rock" agar semua pmasalahan tahu bagaimana
proses proses TTRM G. Padang apakah sudah sesuai atau medialah yg telah
menjual berita berita tanpa konfirmasi dari pakarnya.

Terakhir saya berkunjung ke sana di akhir agustus 2014. Dan menakjubkan
saat ini sarana dan pra sarananya jauh lebih mendukung dari kunjungan
pertama ataupun kedua. Jalan jalan mulai di aspal, petunjuk ke arah lokasi
G. Padang pun sudah banyak sehingga memudahkan travel ke sana. Bahkan yang
ingin menikmati matahari terbenam dan terbit di puncak G. Padang dan ingin
bermalam, warga sana sudah menyediakan rumah mereka sebagai tempat menginap
yg sederhana.

Penggambaran di beberapa media yg boleh di bilang ada yg kontra dan pro
sebenarnya akan sangat baik kalau kita datang sendiri. Terlepas dari esensi
sains yg di debatkan, Gunung Padang sudah menjadi warisan dunia. Bahkan
banyak turis dan peneliti asing sudah mulai datang kemari sekedar ingin
membuktikan berita tersebut. Tampaknya perlu memang kalangan kalangan yg
ingin tahu sendiri seperti apa Gunung Padang harus berkunjung mengamati
sendiri bagaimana batu -batu tersebut tersusun, bagaimana juga posisi
Gunung Padang terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan bangunan sebesar itu
mungkin sangat menarik mempelajari tentang budaya waktu itu kenapa ada
bangunan se-megah itu kalau tak ada peradaban yg cukup besar juga di area
tsb.

Masalah apakah gunung padang itu di buat manusia ataupun proses vulkanisme
dan sebagainya tak bisa di selesaikan di milis inu tetapi datang langsung
agar terbuka sudah pemikiran kita. .  Bilapun bertentangan dengan konsep yg
ada maka perlu adanya koreksi koreksi supaya bisa jadi bahan masukan untuk
geologist muda ke depannya. . . . . .

Sehat selalu utk Pak Sujatmiko dan Pak Danny Hilman dkk. . . .

Salam

Rizqi Syawal

(Mungkin bisa sekali lagi fieldtrip sekaligus serah terima pengurusan IAGI
(Pak Rovicky ke Pak Daru di G. PADANG))
Luarbiasa Mang Okim, walaupun sudah sangat sibuk dgn dunia batu Mulia tapi
selalu meluangkan waktu utk rajin mengikuti dan memberikan komentar ttg G
Padang di berbagai media. Alangkah lebih baik kalau sekalian meluangkan
waktu ke G Padang dan memberikan analisa langsung di depan singkapan
geologinya yang saya yakin belum pernah dilihat oleh Mang Okim karena
memang baru disingkap :-)
Silahkan datang Mang,supaya tidak disangka 'yang tahu sedikit biasanya
merasa paling tahu' ehem...

Salam,
DHN

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
  *From: *Bandono Salim
*Sent: *Kamis, 25 September 2014 20:27
*To: *Iagi
*Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
*Subject: *Re: [iagi-net] RE: [economicgeology] Re: [iagi-net] MOHON
PENCERAHAN
: ANCAMAN DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY

Biasanya mang, orang yang tau hanya sedikit, memang merasa paling tau.
Karena pengin tau maka aku mau tau.
Jadi lihat, rasa, tanya dan pikir biar lebih tau.
Salam.
Pada 25 Sep 2014 19:27, "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id> menulis:

>  *Yth Pak Daru dan rekan-rekan IAGI,*
>
>
>
> Mang Okim mohon beribu maaf karena belum sempat menyampaikan selamat dan
> rasa syukur atas terpilihnya Pak Daru sebagai Ketua Umum IAGI, dan  juga
> atas ketidak hadiran mang Okim di PIT IAGI . Sepuluh hari terakhir ini mang
> Okim disibukkan dengan fenomena luar biasa yaitu revolusi batu mulia
> Indonesia. Hal ini terexpose jelas  di acara Exhibition and Contest
>  Indonesian Gemstones di Mangga Dua Square Jakarta (17-22 Sept). Hampir 200
> stands terisi penuh oleh peserta dari Aceh sampai Maluku ( tanpa subsidi
> pemerintah seperti biasanya ) . Lebih dari 1000 batu mulia asli Indonesia
> diperlombakan ( dibagi atas 37 kategori) , dan ribuan pengunjung
> membludak,  sejak hari pertama sampai penutupan ( pkl 3 pagi !!!). Mang
> Okim sendiri hadir sebagai  Dewan Juri dan sekaligus peserta pameran +
> jualan.
>
>
>
> Mengenai himbauan Pak Daru dkk untuk menyelesaikan polemic di lokasi, hal
> itu tentunya baik sekali. Hanya perlu mang Okim informasikan bahwa kawasan
> Situs Gunung Padang tidak seluas seperti yang ditiupkan oleh Dr. Ali Akbar
> dkk yaitu lebih dari 10 X luas Candi Borobudur dengan pintu gerbang
> setinggi 18 meter. Singkapan batuan yang jadi polemikpun rasanya tidak
> mungkin keliru. Foto-foto yang mang Okim lampirkan di FB juga autentik.
> Persoalan  semen canggih produk 13.000 – 23.000 tahun yang lalu,  yang
> kandungan besinya konon sampai 41 % , telah mang Okim ingatkan kepada TTRM
> untuk tidak diekspose dulu, apalagi ke Pres SBY. Hal itu mengacu kepada
>  Dietrich&Skinner 1979 (Rock and Rock Minerals) : “ Any sedimentary rock
> containing more than 15 % iron is termed iron formation “. Semen modernpun
>  paling-paling mengandung unsur besi maksimum 6 % . Mengenai pasir ayakan
> peredam gempa (13.000-23.000 tahun yl ), itupun mang Okim ingatkan untuk
> diteliti dulu mengingat butirannya angular-very angular  ( bisa saja “air
> fall “ ) !  Mengenai “chamber berisi brankas “ di perut G. Padang, mang
> Okim juga pernah mengingatkan tentang kemungkinan lava tube ( contohnya
> banyak ditemukan di kawasan Madinah, Saudi Arabia ).
>
>
>
> *Ancaman Pak Andi Arief,*
>
>
>
> Mang Okim  sudah mengira bahwa tidak banyak rekan-rekan  yang setelah
> membaca postingan YMK Pak Andi Arief,  berani memberikan tanggapan ---
> padahal isinya naudzubillah, sangat pedas dan sangat sadis. Sumpah
> serapahnya mengalir tidak terbendung, tidak saja kepada mang Okim tetapi
> juga kepada para professor arkeologi yang mang Okim sangat hormati dan
> segani ( di postingan2 sebelumnya ). Sampai detik ini , rasanya  tidak ada
> rekan kita  yang pernah dan berani  berkomentar tentang komposisi semen
> prasejarah yang mengandung unsur besi sampai 41 % , atau bog iron yang
> kemudian diinterpretasikan sebagai jejak industry metalurgi canggih di
> periode 13.000-23.000 tahun. Fenomena spheroidal / columnar weathering ,
> yang dapat diikuti dari kaki gunung sampai ke puncak gunung , yang
> insyaallah dapat meredam hipotesis tentang disembunyikannya bangunan
> budaya/ piramida  di perut gunung, tidak ada yang menguatkan. Dan semua itu
>  divonis sebagai fitnah dengan ancaman tuntutan hukum ---- sungguh
> menyedihkan ta’ iya !!!
>
>
>
> Pada kesempatan ini mang Okim menyampaikan beribu terima kasih kepada
> rekan-rekan khususnya Saderek Iwan Munajat yang menyemangati mang Okim
> untuk tidak gentar beramar ma’ruf nahi munkar. Dan kepada Kang Arif
> Lesmana, terima kasih atas sarannya agar mang Okim segera minta maaf kepada
> Pak Andi Arief atas “ kesalahan “ mang Okim ( yang mana ya ?). Saran Kang
> Arif Lesmana mungkin karena kasihan saja kepada nasib mang Okim yang
> terkesan sebatang kara --- he-hee. Mengenai ajakan ke Gunung Padang Sabtu
> lusa, mang Okim mohon beribu maaf tidak bisa bergabung karena ada acara
> yang telah dikonfirmasi sebelumnya.
>
>
>
> Salam Cinta Geo-Arkeologi,
>
>
>
> Mang Okim
>
>
>
> *From:* economicgeol...@yahoogroups.com [mailto:
> economicgeol...@yahoogroups.com]
> *Sent:* Tuesday, September 23, 2014 10:43 PM
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Cc:* MGEI
> *Subject:* [economicgeology] Re: [iagi-net] MOHON PENCERAHAN : ANCAMAN
> DARI PAK ANDI ARIEF, STAFSUS PRESIDEN SBY
>
> Mang Okim yang baik...
>
> Ikutan berkomentar, yg saya tahu dr berbagai pemberitaan (termasuk medsos)
> TTRM saat ini sdng intensif melakukan penelitian di Gunung Padang yg
> merupakan kelanjutan penelitian2 sebelumnya. Sementara itu mang Okim
> bersama tim expert BG dan pak Sutikno Bronto pernah juga melakukan
> pengamatan langsung di lapangan (spt yg ditulis mang Okim di emailnya).
> Apakah kedua kelompok tim ini pernah bertemu di lapangan untuk mengamati,
> memeriksa dan meneliti obyek yg sama ? (misal yg mana yg dimaksud semen/
> perekat yg diperdebatkan tsb, dll)? Kuatirnya adalah obyek yg diperdebatkan
> kedua belah pihak adalah obyek yg berbeda. Seandainya diskusi lapangan ini
> dilakukan, saya kira akan dapat lebih memberikan kesepahaman di antara
> kedua belah pihak, paling tidak sepakat ttg obyek mana/ apa yg
> didiskusikan. Kalaupun ada perbedaan "interpretasi" masih sah-sah saja.
>
> Terakhir ke g. Padang sekitar sebulan lalu, saya sempat bertemu pak Danny
> dan pak Ali Akbar dr TTRM, dan saya sampaikan concern saya ttg diskusi on
> the spot dng siapapun pemerhati g. Padang termasuk mang Okim yg pasti akan
> sangat bermanfaat dan mungkin konklusif. Ternyata Pak Danny juga
> menginginkan hal itu. Seandainya pertemuan lapangan ini terjadi, kalau
> perlu mungkin bisa difasilitasi oleh IAGI, saya kira akan banyak anggota
> IAGI yg tertarik hadir....termasuk saya.
>
> Salam geoarkeologi...
> Daru
> (Eeh....sebelum saya klik send untuk email ini, saya baca pak Danny
> menawarkan kunjungan dan diskusi lapangan tsb....silakan mang Okim..)
>
> Sent from my mobile device 2
>
> -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> > On Sep 23, 2014, at 6:35 PM, "Sujatmiko" <m...@cbn.net.id> wrote:
> >
> > Rekan-rekan IAGI - MGEI - AKADEMISI yang budiman,
> >
> > Tanggal 16 September 2014 yang lalu, sesaat sebelum mang Okim berangkat
> ke Mangga Dua Square Jakarta untuk mendukung perhelatan akbar Indonesian
> Gemstones Exhibition and Contest ( 17-22 September 2014 ), mang Okim
> menyempatkan diri menulis komentar tentang kegiatan penggalian TTRM/TIMNAS
> di Situs Megalitik Punden Berundak G. Padang yang telah diakui terbesar di
> kawasan Asia Tenggara. Sebagai bahan acuan, mang Okim petik dari 11 artikel
> di Pikiran Rakyat ( antara lain tentang alokasi dana 23 Milyar ), Viva News
> dan buku karangan Dr. Ali Akbar ( tentang pintu gerbang setinggi 18 meter ,
> semen purba berumur 13.000-23.000 tahun mengandung 41 % unsur besi , adanya
> reactor listrik hidro di level 4 G.Padang ), beberapa foto dari media
> > maya/internet, pengamatan mang Okim secara langsung di lapangan , dan
> hasil penelitian tim expert Badan Geologi di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan
> G. Padang ( dikomandani oleh Prof. Sutikno Bronto ).
> >
> > Sepulangnya dari Jakarta kemaren, mang Okim sungguh terkejut membaca
> respon  dari Pak Andi Arief lewat FB beliau . Isinya penuh dengan ungkapan
> dan  ancaman yang menyuratkan dan menyiratkan betapa dendamnya beliau
> kepada mang Okim yang nota bene tidak punya back-up kecuali Allah SWT. Mang
> Okim baca kembali postingan mang Okim beberapa kali untuk mengetahui
> tentang bagian mana yang dituduhkan oleh beliau sebagai fitnah. Entahlah,
> mungkin karena Pak Andi Arief sedang dalam amarah, atau karena keterbatasan
> pengetahuan beliau dalam bidang geologi ( yang mang Okim tekuni selama
> lebih dari 50
> > tahun sampai saat ini ), maka argumentasi ilmiah yang mang Okim
> sampaikan divonis sebagai fitnah . Tidak hanya itu, masa lalu mang Okim
> diungkit tanpa dasar yang kuat ( sama halnya dengan pengungkapan hasil
> penelitian G. Padang
> > yang sejak 2 tahun yang lalu baru sebatas hipotesis dan belum mampu
> dibuktikan ).
> >
> > Mang Okim sengaja mengangkat ancaman Pak Andi Arief ini di media
> IAGI/MGEI dengan harapan agar rekan-rekan kebumian tidak ragu untuk
> mengungkapkan kebenaran ilmiah yang kita yakini. Mang Okim lakukan semua
> itu karena rasa cinta mang Okim akan tanah air , nusa, dan bangsa. Selain
> dari itu, juga sebagai ungkapan keprihatian dan solidaritas mang Okim
> terhadap para Profesor dan Senior Arkeologi , yang selama ini tersingkir
> tanpa ampun. Semoga Pak Andi Arief masih ingat ketika mang Okim , atas izin
> Pak Andi Arief, meminta dan memimpin seluruh peserta yang hadir di acara
> "Menguak Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara (
> Sekneg 7 Februari 2012, dihadiri oleh 300-an undangan)" untuk berdiri dan
> menyanyikan lagu BAGIMU NEGERI. Sekedar tambahan, mang Okim pernah dua kali
> mendapat peringatan keras dari Pak Andi Arief unjtuk minta maaf di Koran,
> dengan ancaman somasi ( lewat Ketum IAGI ). Semoga rekan-rekan IAGI dapat
> menilai secara objektif , postingan mang Okim dan dua balasan Pak Andi
> Arief. Pencerahan dan sarannya mang Okim tunggu ya.
> >
> > Salam cinta Geo-Arkeologi,
> >
> > Mang Okim
> >
> ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> >
> > FB MANG OKIM 16 September 2014
> >
> > BENCANA ARKEOLOGI DI SITUS MEGALITIK GUNUNG PADANG
> >
> > Beberapa foto bocoran dari dunia maya yang merekam kegiatan penelitian
> TIMNAS di Situs Megalitik Gunung Padang, membuat mang Okim tak kuasa
> menahan linangan air mata. Bagaimana tidak, peninggalan prasejarah yang
> telah diakui sebagai bangunan punden berundak terbesar di kawasan Asia
> Tenggara ini dan telah berstatus sebagai cagar budaya nasional (Gambar 1),
> tiba-tiba diperlakukan sebagai objek eksperimen geologi yang dengan
> seenaknya ditrenching, dibor, digali dan dikupas di banyak bagian, termasuk
> di lereng yang terjal (Gambar 2-5). Bagi siapapun yang melihat foto-foto
> tersebut pasti akan sepakat bahwa cepat atau lambat, "bencana arkeologi"
> yang mengancam kelestarian bangunan punden berundak kebanggaan bangsa
> Indonesia ini akan tiba,
> >
> > Mang Okim sungguh takjub bahwa dalam masalah Situs Gunung Padang ini ,
> Presiden SBY sampai turun tangan langsung . Melalui Kep.Mendikbud, TIMNAS
> Penelitian Gunung Padang dibentuk menggantikan TTRM , dengan anggaran
> fantastis, 23 milyar rupiah. Targetnya sederhana antara lain untuk
> membuktikan bahwa di dalam perut Gunung Padang ada peninggalan budaya
> berupa piramida, pintu gerbang setinggi 18 meter, ruang kosong yang diduga
> menyimpan "brankas", lapisan pasir "ayakan" untuk meredam gempa, industri
> metalurgi canggih, empat lapisan budaya, dan indikasi adanya reaktor
> listrik hidro di lapisan budaya terbawah (23.000 tahun yang lalu ). Temuan
> semen canggih dengan kandungan besi sampai 41 % tentunya termasuk yang
> perlu dibuktikan ( hipotesis fatal yang telah mang Okim sanggah di beberapa
> kesempatan, Gambar 6 ).
> >
> > Sebagai penutup, mang Okim sampaikan reaksi spontan dari seorang pakar
> arkeologi yang kemaren menyaksikan kegiatan TIMNAS : " Saya sangat sedih
> melihat perkembangan kegiatan penelitian di Situs Gunung Padang hari ini.
> Kotak ekskavasi dibuka di sembarang tempat, tidak mengacu pada kegiatan
> penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Beberapa kotak dibuka di lahan
> yang sangat rawan akan longsor. Begitu juga dengan hak publik yang datang
> berkunjung ke situs yang telah terampas. Sebagian besar situs ditutup
> dengan terpal setinggi 2 meteran. Mau apa mereka sebenarnya di situs yang
> kita banggakan ini ???"
> >
> > Salam Cinta Geo-Arkeologi,
> > Mang Okim
> > (6 foto tidak dilampirkan, bisa dilihat di FB mang Okim)
> >
> >
> ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> >
> > FB ANDI ARIEF DUA 16 September 2014
> >
> > Pak Sujatmiko Miko <https://www.facebook.com/sujatmiko.miko24> Ysh,
> saya protes keras terhadap postingan yang menurut saya bisa menimbulkan
> penafsiran yang negatif terhadap riset yang saya pimpinannya. Apa yang
> bapak tulis untuk usia setua bapak, dan seluas ilmu bapak, sangat tidak
> layak. Saya bisa menempuh jalur hukum kepada bapak karena ini bukan kali
> pertama bapak melakukannya. Saya tidak main-main, semua yang bapak posting
> itu keliru. Usia setua bapak dengan segudang pengalaman hidupnya percaya
> isu, sekali lagi tanpa memngurangi rasa hormat saya pada ketuaan bapak,
> agar secara sportif bapak minta maaf. Tetapi kalau tidak, maka saya akan
> menempuh jalur hukum di negeri ini, nanti setelah 20 oktober 2014.
> >
> >
> ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> >
> > FB ANDI ARIEF DUA 16 September 2014
> >
> > PETISI DAN GEOLOG SUJATMIKO TERBUKTI MENGHASUT  TNI AD dan Peneliti
> mendapat fitnah yang luar biasa dari para penentang riset. lihat saja
> Geolog senior yang menurut saya sudah sampai tingkat keterlaluan
> penghasutannya di antaranya pak Sujatmiko Miko di wallnya, semua isinya
> adalah menggambarkan kualitas dan keprinadiannya, membuat fitnah riset
> dibantu dikbud 23 milyar, merusak situs, menyebut bencana arkeologi. Baru
> saja pertemuan antara direktur cagar Budaya Pak Hary Widianto dengan Pak
> Danny Hilman , Natawidjaja Pak Ali Akbar, Pak letkol Andi dandim Cianjur,
> dan berbicara via telp dengan saya, menjadi ajang pembuktian geolog
> Sujatmiko Miko yang mudanya CGMI yang selamat (kawan-kawannya banyak
> terbunuh) yang sekarang pemimpin Rotary adalah melakukan kebohongan
> intelektual. Direktur cagar budaya memuji metode trenching Pak Danny Hilman
> Natawidjaja yang dibanttu TNI yang bisa menjadi metode arkeologi ke depan,
> sistematis, terukur, berdasarkan pemindaian dan tidak ada satu buktipun
> merusak situs. Kerja TNI AD dihargai dan sangat membantu. Saya berharap
> semua yang telah membuat ulah, fitnah dan menggagalkan riset ini untuk
> mengubah rasa iri, dengki, yang berkarat dalam tubuh. itu bukan sikap
> intelektual.
>
> Penuntasan riset tetap berjalan, Timnas diupayakan segera bekerja juga
> membantu TTRM. Secara pribadi saya sudah meminta Pak Sujatmiko Miko meminta
> maaf karena bukan sekedar pelanggaran ITE (saya tidak akan menggunakan
> itu), tetapi di dalam sosial media dan di luar sosial media selalu
> memprovokasi agar riset ini batal. Atas fitnahnya saya pimpina Riset
> mandiri ini meminta Ia secara sportif memohon maaf atas kekeliruannya.
> Kalau tidak dilakukan, saya yang menahan diri 3 tahun lebih akan
> menggunakan hak saya untuk menggunakan jalur hukum atas sejumlah fitnah,
> kebohongan, penghinaan. Saya serius, dan akan saya lakukan setelah saya
> tidak lagi menjabat staf khusu Presiden tgl 20 Oktober nanti. Ini sudah
> soal prinsip, saya tidak akan mundur meski saya tahu siapa dibalik petisi
> dan Pak Sujatmiko Miko. Biar menjadi pelajaran bahwa hidup ini harus kita
> jalani dengan sikap jujur, tidak picik, dan menghalangi prinsip kebebasan
> dalam hal ini riset. Mereka yang menghendaki riset ini mati, adalah fasisme
> itu sendiri yang harus kita lawan. Agar selanjutanya tidak menimpa siapapun
> yang melakukan kebebasan berekspresi.
>
>
>  
> --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
>
>
> ----------------------------------------------------
> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
> JAKARTA,15-18 September 2014
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
>
>
----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------



----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
use of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Kirim email ke