Wah CR sdh masuk APBN

Ism

RAPBN 2015: Cost Recovery US$ 16 Miliar, Penerimaan Migas Rp
326,96 Triliun, Subsidi BBM Rp 276 TriliunSENIN, 22 SEPTEMBER 2014 15:17 WIB
JAKARTA - Badan Anggaran DPR dalam Rapat Kerja dengan
Pemerintah, Senin (22/9), menetapkan besaran cost recovery pada
RAPBN 2015 sebesar US$ 16 miliar dan penerimaan migas
ditargetkan mencapai Rp 326,96 triliun serta subsidi BBM
sebesar Rp 276 triliun.
Rapat Kerja dipimpin oleh wakil Ketua Banggar Tamsil Linrung.
Sedangkan dari pihak Pemerintah, hadir Kepala BKF Kementerian
Keuangan Andin Hadiyanto, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy
Hermantoro dan Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko.
Besaran cost recovery ini lebih kecil dari US$ 16,5 miliar pada
Nota Keuangan RAPBN 2015. Menyusul perubahan target lifting
dari 845.000 barel per hari menjadi 900.000 barel per hari,
Pemerintah mengajukan kenaikan cost recovery menjadi US$ 17,8
miliar. Namun usulan ini ditolak setelah melalui diskusi yang
cukup alot dan akhirnya disetujui sebesar US$ 16 miliar.
Cost recovery adalah biaya operasi yang dikeluarkan terlebih
dahulu oleh kontraktor untuk melaksanakan eksplorasi,
eksploitasi, pemroduksian minyak dan dan gas bumi (petroleum
operation) pada suatu wilayah kerja. Terhadap pembiayaan
tersebut, maka kontraktor berhak untuk mendapatkan kembali
biaya operasi yang telah dikeluarkan (cost recovery) pada suatu
wilayah kerja yang bersangkutan setelah berproduksi secara
komersial.
Biaya operasi yang telah dikeluarkan oleh kontraktor tersebut,
akan dikembalikan dari hasil produksi migas dari suatu wilayah
kerja bersangkutan dalam bentuk hasil produksi (volume minyak
dan gas).
Sementara penerimaan migas dalam RAPBN 2015 ditargetkan sebesar
US$ 326,96 triliun, lebih tinggi Rp 23,25 triliun dari rencana
semula. Kenaikan target penerimaan ini sejalan dengan target
produksi minyak yang naik menjadi 900.000 barel per hari dari
semula 845.000 barel per hari.
Untuk subsidi BBM, ditetapkan  sebesar Rp 276 triliun.
Penetapan subsidi BBM ini lebih rendah dari rancangan awal
dalam Nota Keuangan sebesar Rp 291,1 triliun. Subsidi ini
terdiri dari belanja subsidi Premium, Minyak Tanah dan Solar
sebesar Rp 194,64 triliun, subsidi LPG tiga kilogram Rp 55,1
triliun, PPN atas jenis BBM tertentu dan LPG tiga kilogram
sebesar Rp 24,9 triliun dan perkiraan subsidi LGV Rp 4,2
miliar.
Sementara kuota BBM bersubsidi ditetapkan 46 juta KL yaitu
Premium   29,4 juta KL, Solar 15,6 juta KL dan Minyak Tanah
850.000 KL. (TW)



___________________________________________________________
indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id


----------------------------------------------------
Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
JAKARTA,15-18 September 2014
----------------------------------------------------
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke