Kalau BBM Harus Naik, Jadinya Berapa ? <http://rovicky.wordpress.com/2014/11/11/kalau-bbm-harus-naik-jadinya-berapa/> Posted on 11 November 2014 by Rovicky | Sunting <https://wordpress.com/post/283461/9096>
1 Votes [image: 1195433841573371478jerrican__tienne_bersac_01.svg.med[1]] <https://rovicky.files.wordpress.com/2014/11/1195433841573371478jerrican__tienne_bersac_01-svg-med1.png>*Apakah Perlu menaikkan BBM.* Ya perlu, lebih tepatnya perlu dilakukan *kebijakan tata niaga energi* secara umum, tidak hanya harga BBM. dan mengalihkan subsidi secara tepat. *Berapa harga BBM sebaiknya ?* Sebenarnya di Indonesia ini harga keekonomian semestinya mengikuti Undang-undang Menurut undang-undang Energi, harga energi ditetapkan berdasarkan nilai keekonomian berkeadilan (Pasal 7 ayat 1). Ini tentunya multi tafsir karena keekonomian menurut APBN akan berbeda dengan keekonomian menurut (daya beli) rakyat. Saat ini BBM lebih banyak digunakan untuk kebutuhan transportasi. Bahkan mungkin untuk di Jawa lebih dari 60% BBM dipergunakan untuk transportasi pribadi. Faktanya, bahwa harga BBM di luar Jawa sudah mencapai nilai keekonomian, namun “ketersediaan” BBM di luar Jawa ini selalu menjadi kendala. Khususnya untuk BBM yang dipergunkan dalam transportasi di luar Jawa, yang notabene tingkat ekonominya dibawah penduduk Jawa, harga keekonomian sudah menjadi harga lokal disana. Artinya daya beli rakyat untuk BBM sebenernya sudah mencapai atau mendekati harga keekonomiannya. Jadi sudah wajar kalau harga BBM ditata ulang dan *diarahkan ke harga keekonomiannya seperti di APBN*. [image: Proyeksi impor energi (BPPT 2013)] <https://rovicky.files.wordpress.com/2014/11/imporenergi2013.jpg> Proyeksi impor energi (BPPT 2013) :-( “Pakdhe, jadi selama ini rakyat di luar jawa menikmati harga BBM sesuai harga keekonomiannya” :-D “Mereka tidak mengeluhkan harganya, Thole. Tapi ketersedian BBM saja sulit didapat di luar Jawa” Namun, walau terlihat penduduk di luar Jawa sudah mampu membeli sesuai harga keekonomiannya, mereka lebih sering tidak mendapatkan jatah. Artinya “ketersediaan” BBM justru yang menjadi kendala saat ini disana. Kalau memang mengikuti pasal 7 ayat 1 UU Energi, maka tidak ada keadilan disitu. Subsidi memang tetap harus ada, bagaimanapun pemberian subsidi itu merupakan kewajiban negara kepada rakyatnya yang kurang mampu. Supaya sesuai dengan azas keadilan serta taat pada anggaran, maka perlu dipilih pengalihan subsidi yang tepat. Sehingga akan lebih adil kalau subsidi BBM dialihkan pada perbaikan transportasi yang selama ini lebih banyak “meminum” BBM ini, termasuk transportasi BBM ke luar jawa. Sehingga “ketersediaan” BBM untuk rakyat kita di luar jawa juga dapat dipenuhi. — Selama ini rakyat “ngertinya” BBM naik karena harga minyak mentah (crude oil) juga naik, tentunya pemahaman logika ini harus diluruskan. Bahwa saat ini Indonesia membutuhkan BBM melebihi dari kemampuan produksi, maka tidak ada lagi yang dapat dipakai untuk mensubsidi BBM. Tentunya ini disebabkan oleh tinjauan harga komoditas sesuai keekonomian APBN. Penyesuaian harga BBM semestinya diajarkan pada rakyat karena penyesuaian harga BBM ini bukan disebabkan oleh karena harga crude yang naik ataupun turun, tetapi karena pemberian subsidi pada komoditas BBM inilah yang harus diperhatikan. Bahwa pemberian subsidi pada komoditas seringkali meleset dari tujuan awal membantu masyarakat yg kurang mampu. Sehingga pemberiannya harus pada subsidi aktifitas. Salah satunya kegiatan dalam transportasi massal. — [image: cutcaster-photo-100164529-Fuel-Guage-Vector[1]] <https://rovicky.files.wordpress.com/2014/11/cutcaster-photo-100164529-fuel-guage-vector1.jpg>Dampak kenaikan BBM pada harga-harga lain pasti akan terjadi. Dan nantinya akan terjadi keseimbangan secara alami. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah “tidak bermain petak umpet” dalam kenaikan BBM ini. Menggunakan cara penyesuaian harga listrik yang terjadwal dan terbuka, merupakan salah satu cara terbaik supaya gejolak ini tidak merembet secara tidak terkontrol. Ketidak-pastian kapan dan berapa harga kenaikan harga BBM ini menjadikan ongkos menjadi mahal. Karena ketidak tahuannya maka rakyat akan mencoba-coba menimbun BBM yang walaupun hanya untuk mengisi tangki sepedamotornya. Pada kondisi yang tenang pengguna motor ini akan tenang walau di tangkinya hanya terisi seperempat saja. Namun karena ketidak pastian kenaikan harga, kapan dan berapa kenaikannya, mereka cenderung akan mengisi full untuk menjamin kepastian ketersediaan BBM untuk memenuhi kebutuhan transportasinya. Disinilah maka terjadi pemborosan penggunaan BBM serta terjadinya perubahan perilaku panik akibat ketidak pastian. Jadi sangat disarankan untuk mengatur *kenaikan harganya secara terbuka, terjadwal dan terukur* utk menghindari kenaikan harga komoditas lain yang tidak terkontrol. Ini meniru cara kenaikan tarif dasar listrik. ---------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti ---------------------------------------------------- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ----------------------------------------------------