Rekan-rekan, Saya setuju sekali kalo SSI di updated lagi, meskipun tidak ada aturan kewajiban bagi semua orang ( mis. oil comp) untuk wajib mengikuti aturan di SSI. Paling tidak bagi geologist Indonesia kita sudah punya acuan dalam membahas stratigrafi.
Mengenai riset tentu saja bagus sekali, apalagi hasil riset biostratigrafi umumnya minim sekali. Untuk riset dinoflagelaata sebenarnya kami (pak Tjipto, Peter dan saya) sudah beberapa tahun meneliti dinoflagelata indonesia selain untuk database dinoflagellata dan juga membuat biozonasi dinoflagelata di Indonesia, sebagai alternatif alat penentu umur bila foram, polen, nanofosil tidak memberikan hasil yang baik. Sudah ada 3 publikasi ( satu di IPA dan dua di Jurnal international Paleontographica). Untuk strtigraphic range dinoflagellata Indonesia memang belum kami publikasikan. Sayang pak Peter meninggal dunia. Jadi kalo mas Wildan mau melanjutkan akan sangat baik sekali. Soal yang disampaikan mas wildan, ini saya kutip kembali: " Penamaan stratanya banyak tumpang tindih digunakan oleh tiap-tiap perusahaan secara berbeda (ada ketidak setaraan umur lapisan untuk nama strata yang sama)." saya tidak sependapat. Jangan dikacaukan pembagian lithostratigrafi dengan biostratigrafi. Penamaan litostratigrafi tidak ada kaitanya dengan umur, Dalam satu cekungan, formasi yang sama dilokasi yang berbeda bisa mempunyai umur yang berbeda. Kuantittif biostratigrafipun dalam satu cekungan juga tidak merefleksikan umur yang sama, karena ke arah lateral biofasiesnya juga berubah (apa lagi kalo yang dipakai foraminifera, yang sangat fasies dependant). Tetapi apapun itu adalah baik bila kita punya data kuantitatif biostratigafinya. Salam khoiril ----- Original Message ----- From: "Rovicky Dwi Putrohari" <rovi...@gmail.com> To: "S. (Daru) Prihatmoko" <sprihatm...@gmail.com> Cc: "wildanto p nusantara" <wpnusant...@gmail.com>, iagi-net@iagi.or.id, "Shinta Damayanti" <sdamaya...@skkmigas.go.id>, "Asri Dyah Wijayanti" <asridw_0...@yahoo.com>, ipran...@gmail.com, "Mohammad Syaiful" <mohammadsyai...@gmail.com> Sent: Sunday, December 7, 2014 7:29:35 PM Subject: [iagi-net] Re: Sandi Stratigrafi Indonesia --> was: Riset riset riset All, mailister Sandi Stratigrafi tahun 1996 versi dijital, dapat diunduh disini : http://www.iagi.or.id/wp-content/uploads/2012/04/Sandi-Stratigrafi-Indonesia-1996.pdf Salam RDP -- " Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip ". 2014-12-06 17:03 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko < sprihatm...@gmail.com > : Pak Wildan dkk, Ini saya lebarkan ruang diskusinya ke milist IAGI, krn mungkin sngat bermanfaat bagi anggota lain. Ide awal membangun suatu data base kuantitatif biostrat sangat bagus, mungkin bisa ada masukan dr teman-teman yg lain. Penerapan SSI sendiri juga tetap perlu mendapatkan perhatian, yg mungkin bisa dibantu oleh anak organisasi FOSI. Salam, Daru From: wildanto p nusantara < wpnusant...@gmail.com > Date: Saturday, December 6, 2014 at 4:13 AM To: Mohammad Syaiful < mohammadsyai...@gmail.com > Cc: Sukmandaru Prihatmoko < sprihatm...@gmail.com >, Shinta Damayanti < sdamaya...@skkmigas.go.id >, Rovicky Dwi Putrohari < rovi...@gmail.com >, Asri Dyah Wijayanti < asridw_0...@yahoo.com >, < ipran...@gmail.com > Subject: Re: Riset riset riset Mas Syaiful, Mungkin disitulah letak permasalahannya Mas. Bahwa para oil company sesuka hati menggunakan nomenklatur "sendiri" yang kemudian sulit untuk disetarakan dengan SSI yang sudah ada. Pada akhirnya saat akan ada akusisi blok dan lain2, karena nomenklatur yang dipakai adalah nama formasi "yang nyaman" yang sdh ada, tanpa diperhatikan kesetaraannya, terjadi mix match dalam korelasi. sebagai contoh di jawa timur, untuk umur oligosen dan eosen, penamaan ngimbang shale dan kujung 2 atau kujung 3 sangat variatif digunakan oleh oil company, sering kali merujuk pada horizon yg sama (tanpa data biostratigrafi). ide awal saya sebenarnya adalah membangun suatu data base kuantitatif biostrat (secara khusus di bidang dinoflagellata) yang nantinya dapat membantu korelasi dan aplikatif di dunia pemboran (seperti yg kami lakukan di png). mohon masukannya. terima kasih. salam (dr angore, png), wildan On Dec 6, 2014 6:49 AM, "mohammad syaiful" < mohammadsyai...@gmail.com > wrote: <blockquote> Rekan2, Saya sepakat saja jika SSI akan ditinjau untuk mungkin diperbaiki lagi. Untuk aplikasinya, berdasarkan pengalaman saya, tidak usah ngotot bahwa semua pihak (khususnya oil company atau perusahaan swasta lainnya) harus menggunakan SSI tsb. Seringkali setiap perusahaan, lebih "nyaman" menggunakan nomenklatur buatan sendiri. SSI digunakan, dengan terpaksa sebenarnya, jika mau menulis makalah untuk dipresentasikan di forum ilmiah (IPA, IAGI, dsb.). Untuk konsumsi internal, ya tetap pakai buatan sendiri tadi. Ini kulihat sudah biasa atau umum digunakan di masing2 perusahaan. Salah satu contohnya, adalah ketika LASMO (waktu saya karyawan di sana), berkongsi dengan Unocal dan Mobil-Oil di salah satu blok di Selat Makassar tahun 1999-an. Masing2 punya nama dan kode sendiri, misalnya, untuk Formasi Kampungbaru di Cekungan Kutai. Kalau oil company menggunakan (sewa) tenaga dari pemerintah (misalnya dulu sering menyewa staf PPPG/GRDC), ya kawan2 (sekarang PSG BG) inilah yang harus menyesuaikan diri. Salam (masih dari Ternate), iPul 2014-12-05 11:13 GMT+07:00 Rovicky Dwi Putrohari < rovi...@gmail.com > : <blockquote> Khususnya utk East Java memang karena ketidak konsistenan para pelaku eksplorasi (KKKS) dalam aplikasi SSI, namun disisi lain juga karena SSI sudah harus diperbaharui karena usianya sudah usang. Sebenernya sudah direncanakan akan koordinasi dengan Badan Geologi yang sedang melakukan pemetaan. tetapi kandas setelah BG melihat ulang project2 yang ada. Pak Ipranto mungkin bisa mengupdatenya. Saya lampirkan SSI yg sudah dalam pdf utk kembali direview. Versi cetaknya sudah sangat langka. Salam RDP -- " Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip ". 2014-12-05 9:11 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko < sprihatm...@gmail.com > : <blockquote> Pak Rovicky/ pak Wildan, Terlait dng kekacauan nomnklatur ini, apakah ada yg perlu diperbaiki di Sandi Stratigrafi Indonesia (SSI) kita saat ini? Ataukah ini lebih berhubungna dng ketidak konsistenan pemakaian SSI. Riset memang penting sekali di segala bidang geologi, termasuk bidang menarik yg digeluti pak Wildan ini. Sbg organisasi nirlaba, saya kira PP IAGI bisa membantu dng memberikan rekomendasi dlm mencari sponsor riset. Ini saya cc juga ke board PP yg lain. Salam riset... Daru Sent from my mobile device 2 On Dec 3, 2014, at 3:59 PM, Rovicky Dwi Putrohari < rovi...@gmail.com > wrote: <blockquote> Mas Wildan, Wah menarik sekali untuk riset stratigrafi cekungan di Jawa Timur, khususnya dengan "age dating" dan memanfaatkan data regional. Yang saya rasakan "kekacauannya" adalah adanya ketidak konsistenan ketika menggunakan nomenclature "litho stratigrafi" yang bercampur aduk dengan sequence atau "dating" umur-umur nama formasi ini. Disinilah "kekacauannya", bahkan antara Offshore dan Onshore Wells saya merasakan adanya "mismach". Akses data dan pendanaan sebenarnya dapat dikoordinaskan dengan memanfaatkan skema "riset bersama" seperti yang pernah dilakukan untuk studi regional overpressure. Dikoordinasikan melalui SKKMIGAS. Namun tidak menutup kemungkinan bila dikoordinasi oleh IAGI. Saya fwrd ke Pak Sukmandaru (Ketum IAGI) juga Bu Shinta (Sekjen sekaligus pegawai SKKMIGAS) untuk menjadi perhatian beliau. Salam riset Rovicky Dwi Putrohari -- " Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip ". <blockquote> 2014-12-03 15:38 GMT+07:00 wildanto p nusantara < wpnusant...@gmail.com > : <blockquote> Selamat Siang Pak Rovicky, Perkenalkan nama saya Wildan, saya adalah seorang palynologist yang bergerak di dinoflagellata. Saat ini saya bekerja di Morgan Goodall Palaeo PTY LTD, dan bertugas di Papua New Guinea. Namun saya berdomisili sementara ini di kota Bandung dan bertugas on/off ke PNG. Saya sangat tertarik sekali dengan ide riset, riset dan riset. Karena saat ini yang ada di pikiran saya adalah melakukan analisis dinoflagellata untuk sampel2 dari sumur-sumur dalam di Indonesia. Mengapa saya tertarik untuk hal ini, karena sepengetahuan saya sangat minim sekali pemanfaatan biostratigrafi di Indonesia, lebih khusus dinoflagellata. Salah satu yang paling awal saya ingin lakukan adalah analisis untuk East Java Basin. Karena berdasarkan pengalaman saya di HCML, stratigrafi Jawa Timur untuk Oligosen dan Eosen saat ini cukup berantakan. Penamaan stratanya banyak tumpang tindih digunakan oleh tiap-tiap perusahaan secara berbeda (ada ketidak setaraan umur lapisan untuk nama strata yang sama). Harapan saya analisis kuantitatif dari dinoflagellata ini nantinya dapat membantu memperbaiki posisi stratigrafi tersebut. Saya pernah melontarkan ide ini ke Pak Khairil Anwar (Dosen mikropal di ITB - waktu itu dengan harapan saya dapat melanjutkan study di ITB). Nampaknya beliau tidak sependapat dengan saya bahwa ada kekacauan penamaan stratigrafi tesebut. Bagaimana menurut Pak Rovicky? Kendala untuk saya melakukan riset ini tentu saja adalah akses ke sample dan pendanaan. Mohon masukan ide dan diskusinya. Terima kasih sebelumnya. Salam -- Wildanto P Nusantara Palynologist/Geologist </blockquote> </blockquote> </blockquote> </blockquote> </blockquote> </blockquote> ---------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti ---------------------------------------------------- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti ---------------------------------------------------- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ----------------------------------------------------