Rekan-rekan IAGI-MGEI,

Walau agak telat menginfokan, Kamis, 17 Des 2015 lalu, MGEI menghelat
"luncheon talk/ LT" bersama Freeport Indonesia dan mengupas seberapa besar
sumberdaya dan cadangan mineral PT Freeport Indonesia di distrik
Ertzberg-Grasberg, Papua. Ruangan yang disediakan oleh panitia dipenuhi oleh
sekitar 60-an orang peserta termasuk wartawan dari berbagai media. Tampil
dipanggung pak Wahyu Sunyoto (SVP Geo-Engineering Freeport) dan Anton
Perdana (Geo-Data Modelling Freeport), juga panelist pak Sumardiman DW dan
kang Iwan Munajat (aktivist IAGI).

Pada LT ini dipresentasikan informasi sumberdaya dan cadangan paling
mutakhir dari distrik Ertzberg-Grasberg yang menjadi wilayah KK PT Freeport.
Secara ringkas info ttg ³endowment² PT Freeport adalah sbb:
* Grasberg Open Pit 179.2M ton at 0.96%Cu, 1.06g/t Au, 2.41g/t Ag
* DOZ Block cave 145.6M ton at 0.45%Cu, 0.69g/t Au, 2.22g/t Ag
* Big Gossan 54.0Mton at 2.26%Cu, 0.99g/t Au, 13.82g/t Ag
* Grasberg Block Cave at 1,011.6Mton at 1.0%Cu, 0.77g/t Au, 3.49g/t Ag
* Kucing Kiar 406.3Mton at 1.25%Cu, 1.07g/t Au, 6.67g/t Ag
* Deep MLZ Block Cave 471.9Mton at 0.87%Cu, 0.71g/t Au, 4.36g/t Ag.
Diskusi berjalan ramai hingga waktu habis sekitar pukul 15.30 sore. Untuk
ulasan detilnya saya kira (silakan) rekan-rekan MGEI bisa merangkumnya
dengan runtut. Bahan presentasi dari para embicara juga bisa dicopy oleh
para peserta. LT ini dimaksudkan untuk membuka lebih luas info-info
sumberdaya dan cadangan suatu daerah/ project (dalam kasus ini Freeport) dan
sbg sarana edukasi bagi para pemangku kepentingan pertambangan Indonesia.

Hal lain yg perlu diinfokan, pada kesempatan itu IAGI-MGEI juga mengeluarkan
"siaran pers² nya terkait dengan Pengelolaan Sumberdaya Mineral Indonesia.
Ketua Umum IAGI sempat memberikan ulasannya di sela-sela acara LT tsb. Di
bawah ini siaran pers IAGI-MGEI yg dikutip beberapa media, di antaranya:

http://m.cnnindonesia.com/Š/pemerintah-diminta-tumpuk-cadaŠ/
<http://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20151218141019-85-99128/pemerintah-dimint
a-tumpuk-cadangan-devisa-dari-emas-freeport/>

http://m.thejakartapost.com/Š/freeport-s-new-reserves-able-Š
<http://m.thejakartapost.com/news/2015/12/18/freeport-s-new-reserves-able-ex
tend-mining-beyond-2041.html#sthash.0SWgjRsp.xiqqj>

http://m.tempo.co/Š/Freeport-Persiapan-Tambang-Bawah-Tanah-Š
<http://m.tempo.co/read/news/2015/12/17/090728606/Freeport-Persiapan-Tambang
-Bawah-Tanah-Butuh-Waktu-10-Epy>  Tahun

http://www.tambang.co.id/iagi-usulkan-royalti-dalam-bentukŠ/
<http://www.tambang.co.id/iagi-usulkan-royalti-dalam-bentuk-produk-emas-9130
/> 



Salam,

Daru



Kutipan Siaran Pers IAGI-MGEI 17 Des 2015

MEMBENAHI PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM (MINERAL) KITA

Pemerintah dan publik semestinya lebih jauh menelaah bagaimana sumberdaya
alam (mineral) Indonesia dikelola selama ini dan bagaimana semestinya ke
depan. Keberadaan PT. Freeport Indonesia, khususnya kepastian sumberdaya
(resource) dan cadangan (reserve) seluruh mineral yang terkandung (bukan
hanya tembaga-nya), harus diletakkan secara lebih obyektif. Dengan melakukan
re-evaluasi dan re-konfirmasi atas angka sumberdaya dan cadangan mineral
yang ada di seluruh Indonesia termasuk yang terkandung di dalam konsesi PT.
Freeport Indonesia, akan menjadi dasar yang sangat strategis untuk bangsa
ini. Data yang akurat atas seluruh sumberdaya dan cadangan mineral
Indonesia, akan dapat menjawab seberapa besar kekayaan sumberdaya mineral
ini mampu digerakkan untuk sebesar-besar kepentingan kesejahteraan rakyat.
Apalagi jelas, konstitusi mengamanahkan sumber daya alam harus dimanfaatkan
untuk sebesar-berar kepentingan kesejahteraan rakyat.



Sumberdaya dan Cadangan PT Freeport Indonesia

Sudah dipahami bahwa konsesi PT. Freeport Indonesia, bukan sekadar
mengandung sumberdaya dan cadangan tembaga saja, namun terkandung juga emas
dan perak yang signifikan. Diinfokan bahwa total kandungan tembaga, emas dan
perak yang ada masing-masing sebesar 23,1 juta ton (Cu), 1.883 ton (Au), dan
9.800 ton (Ag) ­ (menurut Anton Perdana, 2015). Jumlah ini secara
proposional cukup besar dibandingkan seluruh kekayaan (³endowment²) mineral
yang tersebar di Indonesia yaitu tembaga: 64.832.000 ton, emas: 7.311 ton,
dan perak: 19.448 ton (data IAGI-MGEI, 2014).

Dengan jumlah cadangan emas yang cukup besar di dalam konsesi PT. Freeport
Indonesia, semestinya pemerintah (ESDM) harus mengkaji ulang bagaimana
kandungan emas tersebut bukan saja dimanfaatkan untuk memperbesar pendapatan
negara (pendapatan ekspor), namun lebih jauh yaitu untuk kepentingan
memperbesar devisa negara. Harus diakui, cadangan devisa merupakan salah
satu indikator yang sangat penting untuk menilai kuat dan lemahnya
fundamental perekenomian suatu negara. Dan emas, semestinya bukan diletakkan
sebagai nilai komoditas semata, namun harus lebih jauh dari itu yaitu untuk
mengamankan devisa negara. Ide untuk menarik royalty tambang dalam bentuk
produk emas perlu dikaji dan diterapkan untuk dapat memperkuat cadangan
devisa emas Negara secara langsung.

Untuk mengoptimalkan manfaat sumberdaya alam (mineral) termasuk dari PT.
Freeport Indonesia, banyak hal yang semestinya segera dapat dilakukan oleh
pemerintah (Kementerian ESDM), antara lain yaitu:

a. Melakukan evaluasi ulang dan verifikasi terhadap seluruh kekayaan/
³endowment² (sumberdaya dan cadangan) mineral yang ada di Indonesia. Ini
harus dilakukan oleh suatu badan independen. IAGI mengusulkan pemberdayaan
Badan Geologi untuk menangani hal ini.
b. Untuk menjaga neraca sumberdaya dan cadangan mineral, kegiatan eksplorasi
berkelanjutan harus dilakukan. Ide untuk memasukkan penyusunan strategi
eksplorasi mineral (dan batubara) ke dalam Komite Eksplorasi Nasional (KEN)
harus didukung agar segera diwujudkan
c. Di atas semua itu, Peta Jalan (³road map²) Pertambangan Indonesia harus
segera dibuat dan sepakati sebagai dasar komitmen pemerintah dalam mengelola
sumberdaya alam (mineral) secara lebih terarah. Draft Peta Jalan
Pertambangan Mineral Indonesia yang diinisiasi oleh IAGI dapat dijadikan
acuan dalam hal ini.
d. Terkait dengan PT. Freeport Indonesia, perusahaan wajib menjaga
keterbukaan pelaporan sumberdaya dan cadangannya kepada pemerintah dan
kepada publik baik dari sisi jumlah (tonase dan kadar) maupun variasi jenis
mineral yang diproduksi termasuk selain tembaga, emas dan perak (jika ada).

Jakarta, 17 Desember 2015
Sukmandaru Prihatmoko
Ketua Umum
Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Arif Zardi Dahlius
Ketua
Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI)





----------------------------------------------------



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------

Reply via email to