Rekan-rekan sekalian,
Berikut catatan mengenai topik induced earthquake terkait eksploitasi shale 
oil/gas dalam diskusi komunitas environmental geologist.
Induced Earthquake – Apakah Eksploitasi Shale Oil&Gas Menyebabkan Aktivitas 
Seismik (Gempa Bumi)? Dinner Talk by Houston Geological Society 
 April 13, 2016 at the Black Labrador Old England Pub, Montrose Houston.
Pembicara: Dr. Heather DeShon, Southern Methodist University
 Terjadinya intraplate earthquake di benua Amerika Utara yang terjadi pada 
akhir-akhir ini (setelah sekitar tahun 2000-an) telah menimbulkan pertanyaan 
mengenai penyebab atau pemicunya. Intraplate earthquake yang dimaksud di sini 
adalah aktivitas seismik atau gempa bumi yang terjadi tidak pada daerah active 
margin (pertemuan/pemisahan lempeng tektonik) serta bukan akibat dari aktivitas 
vulkanisme (kegunungapian).
 Secara umum, gempa bumi diketahui sebagai pelepasan energi elastik pada 
batuan. Pelepasan energi tersebut dapat berlangsung secara gradual atau 
pelan-pelan dan menghasilkan gempa bumi minor atau dengan skala magnitudo 
rendah (<M3) yang rutin terjadi tetapi tidak terasa getarannya oleh manusia dan 
tidak menimbulkan efek kerusakan yang berarti. Apabila energi elastik yang 
terakumulasi telah berlangsung sangat lama (puluhan ribu hingga jutaan tahun) 
dan pelepasan energi terjadi secara mendadak, maka akan terjadi aktivitas 
seismik atau gempa bumi yang cukup atau sangat terasa oleh manusia dan 
menimbulkan efek kerusakan, yaitu magnitudo ringan-menengah (M3-5) hingga 
kuat-besar (>M5-8).  
 Gempa bumi yang telah banyak diteliti biasanya terkait dengan kejadian alamiah 
karena pergerakan lempeng tektonik atau aktivitas kegunungapian. Penelitian 
mengenai aktivitas seismisitas atau gempa bumi akibat aktivitas manusia semakin 
berkembang dengan dilakukannya pengukuran-pegukuran aktivitas seismik di 
berbagai wilayah yang diketahui terdapat kegiatan eksploitasi di daratan benua 
Amerika Utara. 
 Hipotesis yang muncul adalah adanya gempa bumi dengan skala magnitude 
ringan-menengah (M3-5) yang terjadi akibat dilakukannya aktivitas penambangan 
atau eksplotasi sumber daya alam ke dalam perut bumi. Berbagai aktivitas 
penambangan dan eksploitasi yang dilakukan manusia adalah:
 - Produksi minyak atau gas
 - Perekahan batuan (hydraulic fracturing)
- Injeksi wastewater (contaminated water bekas fluida dari aktivitas pemboran 
dan perekahan batuan) di sumur disposal – lebih detil dapat dibaca di: 
http://www.lwvtarrantcounty.org/Environmental%20Committee/Enviro%20GasDrlgWasteWaterDisp%20Feb2008.pdf
Penelitian terhadap hasil pengukuran aktivitas seismik, kondisi geologi, serta 
aktivitas dan kondisi sumur eksploitasi sejak tahun 2008 di wilayah utara 
Negara Bagian Texas oleh SMU (Southern Methodist University) Dallas menunjukkan 
fakta sebagai berikut: - Telah terjadi gempa bumi lebih dari 200 kali yang 
termasuk 32 gempa bumi berskala M3 dan 1 gempa bumi berskala M4 di Cekungan 
Fort Worth Dallas  - Telah terjadi gempa bumi lebih dari 2000 kali berskala M3, 
70 gempa bumi berskala M4, dan 1 gempa bumi berskala M5 di Cekungan 
Kansas-Oklahoma - Kedua wilayah cekungan tersebut merupakan wilayah produksi 
gas di Barnett Shale, serta injeksi wastewater di Formasi Ellenberger limestone 
dan Grup Arbuckle dolomite. - Episentrum gempa terjadi pada batuan dasar 
(basement granite) yang terletak di bawah unit reservoir injeksi. - Terjadi 
perubahan tekanan fluida akibat efek dari injeksi wastewater setelah 
berlangsung sejak 2008, meskipun terukur sangat kecil yaitu kenaikan sebesar 6 
psi. Terdapat korelasi yang kuat antara tekanan di dalam sumur (downhole 
pressure) dengan adanya kegiatan seismik di sekitar sumur tersebut. - 
Terjadinya aktivitas seismik atau gempa bumi ringan-menengah (M3-5) terjadi 
setelah aktivitas injeksi dihentikan selama beberapa tahun.  - Dari pemodelan 
dan simulasi tekanan difusi pada sumur dan batuan menunjukkan terjadi perbedaan 
yang signifikan antara wilayah blok patahan yang terdapat aktivitas injeksi 
wastewater dan wilayah yang relatif tidak dilakukan aktivitas injeksi. 
Kesimpulan yang dapat diambil dari fakta-fakta tersebut adalah: - Kegiatan 
injeksi wastewater yang berlangsung bertahun-tahun berperan sangat signifikan 
dibandingkan kegiatan produksi minyak/gas serta perekahan batuan (hydraulic 
fracturing). - Kondisi gelogi yang mendukung terpicunya gempa bumi berskala 
ringan-menengah adalah adanya patahan (khususnya patahan turun atau normal 
faults) yang menembus hingga batuan dasar (basement granite). - Terjadinya 
gempa bumi dengan episentrum relatif dalam pada patahan di batuan dasar 
merupakan pelepasan energi elastik yang terakumulasi pada patahan yang telah 
berumur sangat tua. Akumulasi energi elastik menyebabkan patahan tua tersebut 
dalam kondisi critical stress sehingga direaktivasi oleh akumulasi penambahan 
stress meskipun relatif kecil oleh aktivitas injeksi waterwater selama 
bertahun-tahun. - Waktu terpicunya gempa yaitu saat akumulasi stress oleh 
injeksi dapat mereaktivasi patahan yang dalam kondisi critical stress belum 
bisa dipredikasi dengan akurat karena keterbatasan data-data pengukuran. 
Rekomendasi dan tindak lanjut dari penelitian ini adalah: - Dibentuk peraturan 
negara bagian (regulatory framework) untuk pengawasan pada aktivitas injeksi 
wastewater terhadap hasil monitoring data tekanan di dalam sumur (downhole 
pressure). - Pemasangan stasiun pemantau gempa di lokasi yang terdapat 
instalasi dan fasilitas penting, termasuk International Airport Dallas Fort 
Worth yang berlokasi di dekat lapangan gas Barnett Shale dengan aktivitas 
injeksi wastewater.

Referensi:
- Publikasi oleh Dr. Heather DeShon, 
http://faculty.smu.edu/hdeshon/publications.html   
  Frohlich, C., H.R. DeShon, B. Stump, C. Hayward, M.J. Hornbach, J.I. Walter 
(2016), A Historical Review of Induced Earthquakes in Texas, Seismological 
Research Letters, in press. 

Hornbach, M., H.R. DeShon, W.L. Ellsworth, B.W. Stump, C. Hayward, C. Frolich, 
H.R. Oldham, J.E. Olson, M.B. Magnani, C. Brokaw, J.H. Luetgert (2015), Causal 
factors for seismicity near Azle, Texas, Nature Communications, 6, 6728, 
doi:10.1038/ncomms7728. 
- Pernyataan Oklahoma Geological Survey mengenai aktivitas seismik di Oklahoma, 
http://wichita.ogs.ou.edu/documents/OGS_Statement-Earthquakes-4-21-15.pdf
- Laporan USGS mengenai hotspot potensi gempa bumi di 2016, 
http://pubs.usgs.gov/of/2016/1035/ofr20161035.pdf. USGS mengidentifikasi 
wilayah Oklahoma sebagai hotspot utama karena adanya man-made induced 
earthquake terkait disposal/injeksi wastewater. Hotspot lain adalah zona 
patahan New Madrid di Missouri-Kentucky-Tennessee.

salam,Wikan W



----------------------------------------------------



Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016

Bandung , October 10-13 2016

for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314

Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)

No. Rekening: 255-1088580



----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

Reply via email to