Pak Ketum, trims u/catatan Akhir Tahun 2017. Semoga 2018, mjd tahun bagi IAGI untuk terus berkarya bagi keilmuan geologi dan bagi Republik yg kita cintai bersama.
Merdeka IAGI Singgih On 31 Dec 2017 8:43 PM, "S. (Daru) Prihatmoko" <sprihatm...@gmail.com> wrote: *Catatan Akhir Tahun 2017 - PP IAGI* *PENGURUS BARU, TANTANGAN BARU* Tahun 2017 ditandai dengan bergantinya kepengurusan PP IAGI (2014-2017) melalui proses pemilihan umum IAGI yang dilaksanakan bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) IAGI yang tahun ini diselenggarakan bersama dengan HAGI, IAFMI dan IATMI pada September 2017 di Malang (bertajuk JCM/ Joint Convention Malang 2017). Melalui Pemilu dan Munas IAGI, Ketua Umum periode 2014-2017, Sukmandaru Prihatmoko terpilih kembali untuk mengemban amanah pada periode 2017-2020. Segera setelah Munas IAGI 2017 tersebut, kepengurusan PP IAGI 2017-2020 disusun dan dikukuhkan pada 26 Oktober 2017. Laporan Kepengurusan PP IAGI 2014-2017 dapat dilihat di web IAGI http://www.iagi.or.id/wp-content/uploads/2017/10/ Laporan-IAGI-2014-2017-v-3dm-combined-FINAL-2-web-v1a.pdf yang melaporkan semua kegiatan IAGI sampai dengan awal September 2017. Sementara itu info tentang susunan pengurus PP IAGI 2017-2020 serta acara pengukuhannya dapat dilihat di http://www.iagi.or.id/2017/10 . Tahun 2017 akan segera kita lewati dan tahun 2018 segera kita jelang. Catatan ini merupakan ringkasan info tentang kegiatan IAGI pada periode Oktober- Desember 2017 dan isu-isu kebumian yang menjadi tantangan bagi komunitas geologi Indonesia di tahun 2018. Masa demisioner PP IAGI (akhir Sep-akhir Okt 2017) tidak mengendurkan kegiatan IAGI terutama terkait dengan bergejolaknya Gunung Agung, Bali. Bersama dengan Pengda IAGI Bali dan FGMI beberapa kegiatan dilaksanakan di Bali. Di antaranya sosialisasi tantang kegunung-apian di pos-pos pengungsian. Tanggal 7-8 Oktober pengurus FGMI/ PP IAGI (Nurcholis, Josephine Karenina, Oka Agastya) bersama dengan relawan SM IAGI ITATS, STTNas, UPN (Andi, Suryo, Yoseph dan Bima, Andre, Fahmi) dan Ketua Pengda IAGI Bali (Ketut Ariantana) mengunjungi pos komando pusat Tanah Ampo Karangasem. Rombongan kemudian bersama beberapa staf Humas BNPB berkoordinasi dengan Dandim menjalankan kegiatan sosialisasi di Desa Pasedahan Banjar Kanginan. Sosialisasi berisikan tantang gunungapi dan bahayanya hingga cara mitigasi atau tindakan pada saat terjadi letusan. Masyarakat sangat antusias berdiskusi terutamanya mengenai kepastian kapan terjadi letusan dan mengenai Kawasan Rawan Bencana (KRB). Di luar kegiatan tersebut, Pengda IAGI Bali juga sangat aktif berkolaborasi dengan instansi terkait kebencanaan (seperti PVMBG-BG) melakukan sosialisasi di berbagai kesempatan. Konsolidasi Pengda, setelah dengan Pengda IAGI Bali, di bulan November dilanjutkan dengan Pengda Papua. Ini dilaksanakan berangkaian dengan acara Diskusi Publik yang dihelat oleh Univ. Cendrawasih di Jayapura pada 22 Nov 2017. Acara ini dihadiri sekitar 70 peserta dari kalangan akademisi Jayapura, pejabat SKPD pemprov dan pemkot, TNI-POLRI, mahasiswa dan para wartawan. Potensi sumberdaya kebumian Papua dibahas pada acara ini. Selain Ketum IAGI, hadir sebagai narasumber lain yaitu Apolo Safanpo (Rektor Uncen), Yustinus Prastowo (Direktur Eksekutif CITA), Hendra Sinadia (IMI/ APBI) dan Dandy Rafitrandi (CSIS) menyoroti masalah sinkronisasi dan harmonisasi regulasi pusat dan daerah yang wajib dilakukan. Diskusi yang dipandu secara dinamis oleh Tommy Suryopratomo (Metro TV) coba membedah satu persatu masalah potensi sumberdaya alam, regulasi untuk menarik investasi dan silang sengkarutnya. Diskusi Publik yang lain dengan topik “Program Pembangunan Infrastruktur dan Ancaman Bencana Gempa Dalam Konteks Kesejahteraan Rakyat” dilaksanakan pada 27 Nov 2017. Diskusi Publik ini digelar di Perpustakaan MPR, Senayan, dan dihadiri oleh sekitar 30 peserta. Selain Ketum IAGI, hadir pula narasumber lain dari berbagai latar belakang seperti Badan Litbang Kementerian PUPR yang diwakili M. Ridwan dan Trinirmalaningrum (Ketua Perkumpulan Skala) menjadikan diskusi berlangsung hangat untuk membuka wawasan masyarakat akan pentingnya mengantisipasi ancaman-ancaman bencana geologi terhadap bangunan infrastruktur. Satu “milestone” penting dicapai oleh MGEI-IAGI (dan PERHAPI) dengan diterimanya Kode KCMI dan Sistem CPI menjadi anggota CRIRSCO yang merupakan badan internasional yang mengelola system pelaporan sumberdaya mineral dan batubara. Sidang pembahasan anggota CRIRSCO ini diadakan di Yogyakarta pada 30-31 Oktober 2017. Menjadi catatan khusus pula bahwa PIT IAGI 2017 yang dikemas menjadi JCM 2017 berkolaborasi dengan HAGI, IAFMI dan IATMI berlangsung sukses pada 25-28 September 2017. Tak kurang dari 1000 peserta hadir di Malang baik sebagai presenter maupun peserta diskusi. Acara JCM ditutup dengan “Charity Run Fest” dilangsugkan di Jakarta pada 19 Nov 2017. Terima kasih disampaikan kepada Panitia JCM 2017 yang dikomandani Fatrial Bahesti untuk kerja keras dan kerja kompaknya sehingga acara ini berlangsung dengan sukses. Sampai dengan akhir 2017, tercatat IAGI memiliki lebih dari 5600 anggota tersebar di 22 Pengda di seluruh Indonesia. Beberapa SM IAGI juga diresmikan tahun ini di antaranya SM IAGI Usakti dan SM IAGI UNG (Gorontalo). Konsolidasi akan terus dilakukan di seluruh Pengda IAGI untuk lebih mengaktifkan kegiatan IAGI di daerah-daerah sejalan dengan berkembangnya isu-isu kebumian yang harus ditangani. *Tantangan dan Peluang 2018* PP IAGI 2014-2017 telah menjalankan program-programnya sesuai dengan visi dan misinya dan sejalan dengan AD-ART IAGI sebagai pedoman organisasi IAGI. “IAGI lebih Membumi” telah coba diaktualisasikan di semua sektor kegeologian yang secara umum dapat dikategorikan dalam 4 pilar, yaitu Georesources, Geohazard, Geoenvironment dan Geo-engineering. Kepengurusan PP Periode 2017-2020 akan lebih menekankan pada lebih meningkatkan profesionalisme IAGI dan geolog Indonesia serta lebih “Kerja Nyata untuk Bangsa”. Di bidang kebencanaan, tahun 2017 masih ditandai dengan kejadian bencana kebumian mulai dari longsor di Jawa (Purworejo, Kulon Progo, Banjarnegara, Trenggalek, Tasikmalaya dll), banjir bandang di beberapa daerah di Sumatera dan Nusatenggara, gunung api Sinabung yang belum mereda disusul G. Agung, Bali serta beberapa gempa tektonik di antaranya di Poso (Sesar Palu Koro). Semua ini memerlukan kerja sama yang solid dalam mengelola dan memitigasinya. Musim hujan masih akan berlangsung beberapa bulan lagi mengingatkan kita akan ancaman gerakan tanah/ longsor dan banjir harus terus diwaspadai di beberapa wilayah rawan. Kerja sama sosialisasi perlu terus dilakukan dengan BNPB dan BMKG. Seperti yang sudah dilakukan, Pengda dan SM IAGI perlu terus berperan lebih besar lagi pada program ini. Di bidang industri ekstraktif, tahun 2017 masih ditandai dengan lesunya harga dari hampir semua komoditi baik migas, batubara, dan semua jenis logam. Hal ini mengindikasikan usaha bidang industri ekstraktif akan tetap lesu, dan lapangan kerja bagi geologist akan terus kompetitif, padahal lulusan baru geologi terus bertambah setiap tahunnya. Ini saatnya bagi lulusan baru untuk berpikir jangan hanya berfokus pada sektor industri ekstraktif (migas dan minerba). Sektor mineral industri (non logam dan batuan), pembangunan infrastruktur dan geowisata mesti ditengok. Beberapa catatan tentang program-program yang perlu dilanjutkan dan lebih dikembangkan terutama yang besifat eksternal, di antaranya: a. Digitalisasi makalah-makalah IAGI dan pembukaan akses bagi anggota untuk memanfaatkannya b. Penerbitan berkala Berita IAGI harus dijaga, dan penerbitan kembali bulletin ilmiah “Majalah Geologi Indonesia” harus diaktifkan (e-journal) untuk mendapatkan akreditisasi kembali. c. Aktifasi Pengda dan SM IAGI harus dilanjutkan untuk dapat terus menjalankan program-programnya d. Aksi-aksi terkait kebijakan publik perlu terus ditingkatkan di semua bidang kegeologian – sebisa mungkin dalam bentuk masukan riil. Seperti misalnya “road map pertambangan”. e. Program pengelolaan/ mitigasi bencana geologi dan konservasi lingkungan perlu terus ditingkatkan baik yang bersifat nasional (kebijakan) maupun aksi lapangan. Kolaborasi dengan Pengda dan SM IAGI perlu terus ditingkatkan. f. Program Sertifikasi Ahli Geologi Teknik yang menjadi program utama MGTI perlu terus didorong dan diwujudkan, karena kebutuhan akan sertifikasi ini sudah sangat mendesak. g. IAGI (melalui MAGI) perlu terlibat terus dalam pengelolaan geowisata sebagai andalan pembukaan lapangan kerja baru. Namun tetap perlu mengawal dengan baik “euphoria” pembuatan Geopark agar tetap dalam koridor keilmuan geologi dan tidak kebablasan. Program “Satu Pengda Satu Geowisata” akan terus didorong pewujudannya. h. Sektor pengelolaan sumberdaya kebumian: migas, minerba, panas bumi terutama sekali terkait dengan pengelolaan energi nasional harus terus ditangani sesuai dengan kapasitas IAGI. Kepengurusan PP IAGI 2017-2020 baru bekerja beberapa bulan. Wajah-wajah muda dan baru di PP menjadi tulang punggung untuk bergerak aktifnya program-program IAGI di 2018. Terima kasih kita sampaikan kepada para anggota dan komunitas IAGI atas dukungan dan kerja samanya selama ini. Juga kepada seluruh PP IAGI termasuk pengurus anak organisasi MGEI, ISPG, MAGI, FOSI, FGMI, MGTI serta ASPRODITEGI. PP IAGI akan terus terbuka untuk menerima saran, masukan dan kritik dari seluruh anggota IAGI. Dan kami harapkan di 2018 kita bisa bekerja bersama lebih baik lagi untuk kemajuan dunia kegeolog ... ---------------------------------------------------- Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI) No. Rek: 123 0085005314 ---------------------------------------------------- Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id ---------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.