Sent from Yahoo Mail on Android 
 
  On Tue, May 15, 2018 at 17:41, herman darman - 
herman_dar...@yahoo.com<SRS0-TJij=IC=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id> wrote: 
  Saya setuju dgn b. OK Taufik, kalau lulusan sarjana geologi terlalu banyak. 
Tapi di Indonesia kemungkinan mereka tidak siap terjun ke dunia pekerjaan 
dan/atau dunia pekerjaan banyak yang tidak siap menerima geolog. Beberapa kasus 
yang ingin saya sampaikan untuk dipikirkan:
1. Geolog sebagai guru geografi di SMA. Di Belanda beberapa geolog dari 
perusahaan minyak keluar dari perusahaan dan menjadi guru geografi di SMA. 
Tentu penghasilan tidak bisa dibandingkan tapi mereka punya kesenangan sendiri. 
2. Geolog sebagai tourist guide. Di Grand Canyon mereka merekrut geolog dengan 
BSc untuk jadi tourist guide. Saya coba cari peluang untuk jadi touris guide di 
Danau Toba, tapi travel agent takut, karena untuk cover flight dan hotel kami 
yang dari Jakarta sudah terlalu banyak ongkosnya. Belum termasuk gaji / tip. 
Lulusan ITM (bisa dibilang orang lokal) minta gaji terlalu tinggi juga. Jadi 
sementara ini tamu dari luar negeri, hanya dikasih cerita legenda saja mengenai 
terbentuknya Danau Toba. Sering kali tourist dari Singapore dan Hongkong lebih 
mengerti proses terbentuknya Danau Toba daripada touris guide lokalnya.3. 
Geolog untuk mencarikan air. Khususnya di Indonesia Timur, misalnya di Soe dan 
sekitar Kupang, masih sulit cari geolog yang bisa mencarikan air. Sebuah 
laporan geolistrik yang saya review bahkan tidak ada petanya sama sekali. 
Ketika ditanyakan mengenai petanya, mereka terbungkam. Karena memang bukan 
geolog, tapi hanya operator geolistrik.4. Geolog untuk Bank dan Perusahaan 
Asuransi. Meskipun tidak banyak ada teman2 saya yang keluar dari perusahaan dan 
bergabung dengan bank dan perusahaan asuransi. Yang di bank menjadi penasihat 
untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan minyak. Yang di asuransi, kebetulan 
bekas junior saya, justru lebih sering ke rig daripada di perusahan minya. Dia 
ke rig untuk mereview drilling program dan menentukan jumlah uang untuk 
asuransi. Shallow water vs deepwater, overpressure objective, shallow hazards, 
dll merupakan faktor2 yang dia ukur.5. Geolog sebagai akhli gemstone. Wah 
ahlinya, mang Okim ada di sini. bisa ditanyakan langsung. Saya pernah interview 
beliau untuk AAPG. Mungkin mang Okim juga sudah lupa. Saya interview beliau 
karena melihat ini merupakan peluang buat geolog yang tidak banyak 
dimanfaatkan. 
Sebagian besar lulusan geologi dibina untuk kerja di perusahaan, khususnya 
perusahaan minyak. Jarang dibina menjadi entrepreneur, untuk menciptakan 
lapangan pekerjaan.Saya juga masih belajar.... Herman DarmanIndogeo Social 
Enterpriseindogeose.weebly.com
HP/WA: +62 81310995828 

    On Tuesday, May 15, 2018, 4:00:14 PM GMT+7, Ok Taufik <ok.tau...@gmail.com> 
wrote:  
 
 bagaimana menurut members semua, apa tujuan pendidikan Geologi..kalau akhirnya 
tak bisa berkarya di bidang Geologi?, Ribuan Fresh Gaduate saat ini tak bisa 
menyalurkan minatnya untuk berkarya karena tak ada peluan di bidangnya.
masihkah layak disebut sarjana keahlian geologi kalau kerja di bank, dagang 
kulliner, dllnya yg tak ada hubungan dengan pendidikannya.?

-- 
OK Taufik

Sent from my Computer®
 
  
----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314

----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

  

----------------------------------------------------



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)

No. Rek: 123 0085005314



----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

Reply via email to