pas bgt di milis yg gw ikutin nih ada bantahannya, monggo disimak
------------------------------------------------------------ --------------------------------------------------------------------- *From: *Donny Martian <do...@seid.sharp-world.com> *Sender: *@yahoogroups.com *Date: *Wed, 5 Sep 2012 11:08:30 +0700 *To: *<@yahoogroups.com> *ReplyTo: *@yahoogroups.com *Subject: *Re: The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo Selamat siang, Mas Winnar, Mohon maaf tulisan tersebut adalah *HOAX *dan *sedang dalam proses hukum* di Jepang bagi yang menerbitkan informasi demikian karena tidak ada buktinya/rumor. Saya bekerja di Sharp Corporation dan tidak ada informasi demikian dari HQ kami untuk menjual/menutup divisi AC atau LCD-TV Aquos nya. Justru malah saat ini mereka investasi pabrik baru di Indonesia - di Karawang yang rencananya akan aktif di 2014. Saya juga selaku karyawan kuli di sini diperlakukan fair karena adanya kekuatan dari Serikat Pekerja dan harmonisasi yang baik dari pihak Jepang dan para pekerja. Dan begitu juga dengan Panasonic yang mengakuisisi Sanyo Electronics. Sony Corporation malah lagi gencar2nya share produksi untuk layar panel LCD ukuran besar dengan produsen lainnya. Toshiba Corporation, Notebook ?? TV ???, bangkrut. Hal demikian karena penjualan di beberapa wilayah seperti Eropa dan Amerika Utara termasuk domestik Jepang mengalami penurunan... Yang sedang dilakukan adalah *hanya untuk wilayah2 *yang mengalami penurunan penjualan sedang diadakan reformasi seperti yang dilakukan oleh perusahaan2 pada umumnya. Demikian juga dengan Sharp corporation melakukan hal yang sama. Gak sinis juga, tapi tulisan tersebut malah membanggakan Korean's product over the Japan's. But It is the competition. if cannot use clean campaign, clean black campaign will do. Tulisan ini sepertinya "Shortcut" dari rumor yang berkembang tanpa analisa lebih dalam mengenai masalah sebenarnya. Mohon lebih bijak dalam mem-forward informasi. Thks & Regards Donny MMUGM exc VX - Jakarta ------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------ ------------------------------------------- On Wednesday, September 5, 2012 5:12:14 PM UTC+7, arianto...@gmail.com wrote: > > Dari sebuah millist > > agak-agak mirip budaya Indonesia gak sih ? > > > ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- > > > Hari-hari ini, langit diatas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada > kegetiran yang mencekam dibalik gedung-gedung raksasa yang menjulang > disana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, > pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih. > > Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian > trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo > bahkan harus rela menjual dirinya ke perusahaan China. Sharp berencana > menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan Panasonic akan mem-PHK > ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? Sebentar lagi divisi notebook-nya > mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga mati). > > Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? Mengapa > kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa > Jepang itu? Di Senin pagi ini, kita akan coba menelisiknya. > > Serbuan Samsung dan LG itu mungkin terasa begitu telak. Di mata orang > Jepang, kedua produk Korea itu tampak seperti predator yang telah > meremuk-redamkan mereka di mana-mana. Di sisi lain, produk-produk > elektronika dari China dan produk domestik dengan harga yang amat murah > juga terus menggerus pasar produk Jepang. Lalu, dalam kategori digital > gadgets, Apple telah membuat Sony tampak seperti robot yang bodoh dan > tolol. > > What went wrong? Kenapa perusahaan-perusahaan top Jepang itu jadi > seperti pecundang? Ada tiga faktor penyebab fundamental yang bisa kita > petik sebagai pelajaran. > > Faktor 1 : Harmony Culture Error. Dalam era digital seperti saat ini, > kecepatan adalah kunci. Speed in decision making. Speed in product > development. Speed in product launch. Dan persis di titik vital ini, > perusahaan Jepang termehek-mehek lantaran budaya mereka yang > mengangungkan harmoni dan konsensus. > > Datanglah ke perusahaan Jepang, dan Anda pasti akan melihat kultur kerja > yang sangat mementingkan konsensus. Top manajemen Jepang bisa rapat > berminggu-minggu sekedar untuk menemukan konsensus mengenai produk apa > yang akan diluncurkan. Dan begitu rapat mereka selesai, Samsung atau LG > sudah keluar dengan produk baru, dan para senior manajer Jepang itu > hanya bisa melongo. > > Budaya yang mementingkan konsensus membuat perusahaan-perusahaan Jepang > lamban mengambil keputusan (dan dalam era digital ini artinya tragedi). > > Budaya yang menjaga harmoni juga membuat ide-ide kreatif yang radikal > nyaris tidak pernah bisa mekar. Sebab mereka keburu mati : dijadikan > tumbal demi menjaga “keindahan budaya harmoni”. Ouch. > > Faktor 2 : Seniority Error. Dalam era digital, inovasi adalah oksigen. > Inovasi adalah nafas yang terus mengalir. Sayangnya, budaya inovasi ini > tidak kompatibel dengan budaya kerja yang mementingkan senioritas serta > budaya sungkan pada atasan. > > Sialnya, nyaris semua perusahaan-perusahaan Jepang memelihara budaya > senioritas. Datanglah ke perusahaan Jepang, dan hampir pasti Anda tidak > akan menemukan Senior Managers dalam usia 30-an tahun. Never. Istilah > Rising Stars dan Young Creative Guy adalah keanehan. > > Promosi di hampir semua perusahaan Jepang menggunakan metode urut > kacang. Yang tua pasti didahulukan, no matter what. Dan ini dia : di > perusahaan Jepang, loyalitas pasti akan sampai pensiun. Jadi terus > bekerja di satu tempat sampai pensiun adalah kelaziman. > > Lalu apa artinya semua itu bagi inovasi ? Kematian dini. Ya, dalam > budaya senioritas dan loyalitas permanen, benih-benih inovasi akan mudah > layu, dan kemudian semaput. Masuk ICU lalu mati. > > Faktor 3 : Old Nation Error. Faktor terakhir ini mungkin ada kaitannya > dengan faktor kedua. Dan juga dengan aspek demografi. Jepang adalah > negeri yang menua. Maksudnya, lebih dari separo penduduk Jepang berusia > diatas 50 tahun. > > Implikasinya : mayoritas Senior Manager di beragam perusahaan Jepang > masuk dalam kategori itu. Kategori karyawan yang sudah menua. > > Di sini hukum alam berlaku. Karyawan yang sudah menua, dan bertahun-tahun > bekerja pada lingkungan yang sama, biasanya kurang peka dengan perubahan > yang berlangsung cepat. Ada comfort zone yang bersemayam dalam raga > manajer-manajer senior dan tua itu. > > Dan sekali lagi, apa artinya itu bagi nafas inovasi? Sama : nafas > inovasi akan selalu berjalan dengan tersengal-sengal. > > Demikianlah, tiga faktor fundamental yang menjadi penyebab utama mengapa > raksasa-raksasa elektronika Jepang limbung. Tanpa ada perubahan radikal > pada tiga elemen di atas, masa depan Japan Co mungkin akan selalu berada > dalam bayang-bayang kematian. > > > > http://strategimanajemen.net/2012/09/03/the-death-of-samurai-robohnya-sony-panasonic-sharp-dan-sanyo/ > > > Sent from my Blewah Berry® > > ------------------------------------ > > >>>> MILIS LINTAS ANGKATAN DI SMA NEGERI 8 JAKARTA <<<< > > ====================================================================== > > NO PROFIT, NO CHATTING, NO SPAM, NO SARA, NO CORUPPTION, > NO TERORIST, NO ALCOHOL, NO STALGIA...SMA KITAAA... SMAN 8 > ========================================================== > Mengirim Pesan: media_...@yahoogroups.com <javascript:> > Menjadi Anggota Baru: media_smand...@yahoogroups.com <javascript:> > Mengundurkan Diri: media_smande...@yahoogroups.com <javascript:> > > > > > > ====================================================================== > Milis ini khusus di persembahkan dari kita dan bagi kita alumni SMANDEL > Jakarta > > =============================================================================== > > Yahoo! Groups Links > > <*> To visit your group on the web, go to: > http://groups.yahoo.com/group/Media_Smandel/ > > <*> Your email settings: > Individual Email | Traditional > > <*> To change settings online go to: > http://groups.yahoo.com/group/Media_Smandel/join > (Yahoo! ID required) > > <*> To change settings via email: > media_sman...@yahoogroups.com <javascript:> > media_smandel...@yahoogroups.com <javascript:> > > <*> To unsubscribe from this group, send an email to: > media_smande...@yahoogroups.com <javascript:> > > <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: > http://docs.yahoo.com/info/terms/ > > -- > Go Gulf Indonesia Group | Stay Hungry Stay Foolish! > Follow us on Twitter @gogulfindonesia > Register to the group : http://database.gogulfindonesia.com > > > > -- > -- > Best Regards > Arianto C Nugroho > http://id.linkedin.com/in/ariantonugroho > skype-id : nugroho.arianto > > > > -- Download Aplikasi Kompas versi Digital dan Keren https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kompas.android.kec -------------------------- Download Aplikasi AR "MONSTAR" dari Indosat https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ar.monstarunity --------------------- Sale Gadget Android paling heboh hanya di Multiply! Klik http://bit.ly/mpgaiddro --------------------- GSM-AKU http://www.gsmaku.com - BEC Bandung E-mail: syaf...@gsmaku.com Hp: 0881-1515151 --------------------- EceranShop http://eceranshop.com - BEC Bandung E-mail: wi...@eceranshop.com Hp: 0815-56599888 -------------------- Web + email + domain .web.id: 75rb / TAHUN - http://www.hostune.com -------------------- Aturan Umum ID-Android: http://goo.gl/MpVq8 Join Forum ID-ANDROID: http://forum.android.or.id ==========